OLEH
1702122419
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2020
1
DAFTAR ISI
Contents
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Temuan Audit.................................................................................................................5
B. Sifat Temuan Audit........................................................................................................6
C. Saran-saran untuk perbaikan...........................................................................................7
D. Temuan Audit yang Dapat Dilaporkan...........................................................................7
E. Elemen-elemen Temuan Audit......................................................................................8
F. Pembahasan Temuan......................................................................................................9
G. Bukti Audit.................................................................................................................9
H. Keputusan Bukti Audit...................................................................................................11
I. Kompetensi Bukti Audit..................................................................................................11
J. Kertas Kerja Audit.........................................................................................................13
K. Isi Kertas Kerja.............................................................................................................13
L. Tujuan Pembuatan Kertas Kerja................................................................................14
M. Kepemilikan Kertas Kerja Dan Kerahasiaan Informasi Dalam Kertas Kerja............15
N. Faktor - Faktor Yang Harus Diperhatikan Oleh Auditor Dalam Pembuatan Kertas
Kerja Yang Baik...................................................................................................................16
O. Susunan Kertas Kerja..................................................................................................17
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
A. Kesimpulan...................................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independen dapat
menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan
ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari
keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan
suatu audit atau pemeriksaan, selalu diperlukan keterangan dalam bentuk yang dapat
dibuktikan dan standar-standar atau kriteria yang dapat dipakai oleh auditor sebagai pegangan
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, proses,
atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak,
yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit
telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah
Jumlah dan jenis bukti audit yang dibutuhkan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya
yang dihadapinya. Dalam banyak hal, auditor independen lebih mengandalkan bukti yang
(convincing evidence).
3
Dalam sebuah siklus audit kinerja terdapat beberapa tahapan, seperti yang sudah
dipelajari sebelumnya, yang pertama dilakukan adalah perencanaan dan survey pendahuluan
dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang bersifat umum mengenai semua bidang dan
aspek dari entitas yang diaudit serta kegiatan dan kebijakan entitas,dalam waktu yang relatif
singkat. Untuk memenuhi hal ini maka diperlukan beberapa poin penting, diantaranya adalah
pemahaman entitas, mengidentifikasi area kunci (key control), menetapkan tujuan dan
lingkup audit, penetapan criteria audit, identifikasi bukti audit, penyusunan laporan survei
audit, dan terakhir yaitu menghasilkan kertas kerja audit. Sampai dengan tahap ini, auditor
informasi yang diperolehnya dalam bentuk kertas kerja audit. Langkah selanjutnya adalah
mengelola informasi ini menurut urutan yang seharusnya, dalam bentuk temuan audit.
Temuan audit ini harus mudah dan cepat dipahami pembaca, untuk kemudian
merupakan tahap akhir dari dari pelaksanaan audit (audit terinci), sebelumnya melangkah
Temuan audit merupakan bagian dari suatu proses audit kinerja dimana bagian ini
memuat pesan pokok yang ingin disampaikan auditor ke pembaca laporan, dan merupakan
alasan utama dibuatnya laporan tersebut. Temuan audit adalah kesimpulan akhir dari kegiatan
B. Rumusan Masalah
4
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
9. Faktor Apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Temuan Audit
Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang
dikumpulkan terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian
ketidaksesuaian sendiri adalah penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang
ditetapkan auditor harus menginvestigasi untuk menentukan secaratepat kriteria audit yang
5
dilanggar dan menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan. Jenis ketidaksesuaian dalam
1. Major
Sebuah temuan audit dikatakan kategori major, apabila tidak sesuai dengan persyaratan
ISO 9001:2008 yang seharusnya dijalankan dan harus dilakukan perbaikan segera.
2. Minor
Sebuah temuan audit dikatan kategori minor, apabila terdapat inkonsistensi dalam
menjalankan prosedur yang diturunkan dari ISO 9001:2008 dan diberikan deadline waktu
3. Observasi
Sebuah temuan audit dikatakan kategori observasi, apabila temuan tersebut bukan
termasuk dalam persyaratan ISO 9001:2008 tetapi sebaiknya dijalankan. Dalam temuan
divisi terkait dalam perusahaan memiliki hak bebas untuk menjalankan atau tidak
B. Sifat Temuan Audit
c. Tindakan-tindakan tercela, seperti membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang
telah diganti dengan tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih menguntungkan.
6
d. Sistem yang tidak memuaskan, seperti diterimanya tindak lanjut yang seragan untuk
klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan
signifikansinya.
dianggap lebih nyaman, tidak memberi ancaman, dan tidak menimbulkan tanggapan
3. Temuan audit menjelaskan bahwa sesuatu yang baik saat sekarang (current) atau masa
lalu ( histories ) serta yang mungkin terjadi dimasa yang akan dating (future) terdapat
kesalahan.
Saran-saran perbaikan dari seorang auditor pada temuan audit berfungsi untuk
membutuhkan suatu tindakan perbaikan. Di sisi lain, sebuah saran untuk memperbaiki suatu
kondisi, yang tidak melanggar aturan atau kriteria yang telah ditetapkan, merupakan masalah
lain. Pada kasus-kasus ini, manajer operasi memiliki hak untuk mengimplementasikan saran
7
Tidak setiap kelemahan yang ditemukan auditor internal dapat dilaporkan. Temuan
1. Cukup signifikan,
2. didasarkan fakta,
3. obyektif,
4. relevan dan
5. cukup meyakinkan.
diperhatikan oleh orang yang memiliki sifat wajar dan berhati-hati pada kondisi-kondisi yang
serupa.
dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus meyakinkan. Kebanyakan temuan audit
penyebab, dampak, kesimpulan, dan rekomendasi. Setiap temuan audit yang mencakup
elemen-elemen ini baik eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen yang kuat untuk
8
5. Dampak (effect):
pengendalian intern.
F. Pembahasan Temuan
mewaspadai kekeliruan mereka sendiri. Untuk mengecek pemahaman atas hal-hal yang
mereka temukan, auditor internal harus berbicara dengan orang yang paling mengetahui fakta
tersebut dan mengetahui interpretasi klien dan mencatatnya dalam kertas kerja.
4. Keahlian komunikasi sangat penting bagi Auditor Internal, terutama dalam presentasi
hasil audit.
G. Bukti Audit
9
Mulyadi (2002 : 74) mendefinisikan bukti audit sebagai : Segala informasi yang
mendukung angka – angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan,
yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya. Bukti
audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari data akuntansi dan semua informasi
penguat (corroborating information) yang tersedia bagi auditor. Arens, Elder dan Beasley
(2008 : 225) mendefinisikan bukti audit “sebagai setiap informasi yang digunakan oleh
auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Bukti audit mencakup informasi yang sangat persuasif, misalnya perhitungan auditor
atas sekuritas yang diperjualbelikan dan informasi yang kurang persuasif, misalnya respons
atas pertanyaan – pertanyaan dari para karyawan klien. Penggunaan bukti bukan hal yang
aneh bagi auditor. Bukti juga digunakan secara ekstentif oleh para ilmuwan, pengacara dan
ahli sejarah.
Tujuan audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan klien. Untuk mendasari pemberian pendapat tersebut, maka auditor harus
menghimpun dan mengevaluasi bukti – bukti yang mendukung laporan keuangan tersebut.
Dengan demikian, pekerjaan audit adalah pekerjaan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti,
dan sebagian besar waktu audit sebenarnya tercurah pada perolehan atau pengumpulan dan
pengevaluasian bukti tersebut. Buku harian, buku besar dan buku pembantu, memo, dan
catatan tidak resmi seperti daftar lembaran kerja (work sheet) yang mendukung alokasi biaya,
perhitungan dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti yang mendukung laporan
keuangan. Informasi pendukung lainnya meliputi semua dokumen seperti cek, faktur, surat
kontrak, notulen rapat, konfirmasi dan pernyataan tertulis dari pihak yang kompeten,
10
informasi yang diperoleh auditor melalui tanya jawab, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan
fisik, serta informasi lain yang dihasilkan atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya
Bukti audit merupakan suatu konsep yang fundamental di dalam audit, dan hal itu
dinyatakan dalam standar pekerjaan lapangan ketiga. Ikatan Akuntan Indonesia (2001 : 326
pr. 1) menyatakan bahwa : “ Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi : Bukti audit
kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pernyataan,
dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan auditan.” Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik
oleh auditor dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya.
Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang cukup dan
kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan bagi pihak pemakai dan juga
untuk menghindar dari tuntutan pihak – pihak yang berkepentingan di kemudian hari apabila
Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti
yang tepat, yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan bahwa komponen laporan keuangan
klien dan keseluruhan laporan telah disajikan secara wajar, dan bahwa klien
menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan. Ada empat
keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa banyak bukti tersebut :
b. Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut.
11
c. Item – item mana yang akan dipilih dari populasi
Kompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas atau keandalan data akuntansi dan
informasi penguat. Pengendalian intern yang kuat menyebabkan keandalan catatan akuntansi
dan bukti-bukti lainnya yang dibuat dalam organisasi klien. Pada umumnya, kecukupan bukti
diukur dengan ukuran sampel yang dipilih oleh auditor. Misalnya untuk suatu prosedur audit,
bukti yang diperoleh dari sampel sebesar 100 bukti umumnya akan lebih memadai daripada
beberapa faktor:
Sumber,bukti audit yang berasal dari sumber di luar organisasi klien pada umumnya
auditor.
Objektivitas, bukti objektif umumnya lebih andal dibandingkan dengan bukti yang
bersifat subjektif.
Pertimbangan auditor tentang kelayakan bukti audit yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut
1. Pertimbangan profesional
12
Yaitu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keseragaman penerapan mutu dan
2. Integritas manajemen
Manajemen juga bertanggung jawab atas asersi yang tercantum dalam laporan keuangan.
Manajemen juga berada dalam posisi untuk mengendalikan sebagian besar bukti dan data
Umumnya auditor memerlukan tingkat keyakinan yang lebih tinggi dalam audit atas laporan
keungan perusahaan publik (misalnya PT yang go Public) dibandingkan dengan audit atas
laporan keuangan perusahaan yang dimiliki oleh kalangan terbatas (misalnya PT tertutup).
4. Kondisi keuangan
Umumnya jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan proses kebangkrutan,
mempertahankan pendapatnya atas laporan keuangan auditan dan mutu pekerjaan audit yang
telah dilaksanakan.[2]
berikut: “kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai
13
prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang
diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Contoh kertas
kerja adalah program audit, hasil pemahaman terhadap pengndalian intern, analisis,
perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor. Data kertas kerja
dapat disimpan dalam pita magetik, film, atau media yang lain.
atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu bukti audit telah
diperoleh, prosedur audit telah ditetapkan, dan pengujian telah dilaksanakan , yang
memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan
14
Kertas kerja dapat digunakan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya, dan
Auditor dapat kembali memeriksa kertas kerja yang telah dibuat dalam auditnya, jika di
kemudian hari ada pihak-pihak yang memerlukan penjelasan mengenai simpulan atau
Audit yang dilaksanakan oleh auditor terdiri dari berbagai tahap audit yang dilaksanakan
dalam berbagai waktu, tempat, dan pelaksana. Setiap audit tersebut menghasilkan
kertas kerja.
Dari Kertas Kerja dapat diperoleh informasi yang sangat bermanfaat untuk audit
berikutnya jika dilakukan audit yang berulang terhadap klien yang sama dalam periode
akuntansi yang berlainan, auditor memerlukan informasi mengenai sifat usaha klien,
catatan dan ank e akuntansi klien, pengendaian intern klien, dan rekomendasi perbaikan
SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik
kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi. Namun, hak kepemilikan kertas
kerja oleh kantor akuntan publik masih tunduk pada pembatasan-pembatasan yang diatur
15
dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku, ntuk meghindarkan
penggunaan hal-hal yag bersifat rahasia oleh auditor untuk tujuan yangtidak semestinya.
Kertas keja yang bersifat rahasia berdasarkan SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur
bahwa auditor harus menerapkan prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik memuat aturan yang berkaitan dengan
kerahasiaan kertas kerja. Aturan Etika 301 berbunyi sebagai berikut: Anggota Kompartemen
Akuntan Pubik tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa
Hal-hal yang ank membuat auditor dapat memberikan informasi tentang klien kepada
2. Jika misalnya praktek kantor akuntan dijual kepada akuntan publik lain, jika kertas
keharusan untuk mengadakan peer review di antara sesame akuntan publik. Untuk me-
review informasi yang tercantum dalam kertas kerja diungkapkan kepada pihak lain (kantor
akuntan public lain) tanpa memerlukan izin dari klien yang bersangkutan dengan kertas kerja
tersebut.
16
Kecakapan teknis dan keahlian professional seorang auditor independen akan
tercermin pada kertas kerja yang dibuatnya. Auditor yang kompeten adalah auditor yang
mampu menghasilkan kertas kerja yang benar-benar bermanfaat. Ada lima aspek yang harus
1. Lengkap.
2. Teliti.
Memperhatikan ketelitian penulisan dan perhitungan sehingga kertas kerjanya bebas dari
3. Ringkas
Kertas kerta dibatasi pada informasi yang pokok saja dan yang relevan dengan tujuan
audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. Harus menghindari rincian yang tidak
perlu, serta merupakan ringkasan dan penafsiran data dan bukan hanya merupakan
4. Jelas.
Penggunaan istilah yang menimbulkan arti ganda perlu dihindari. Penyajian informasi
5. Rapi.
Kerapian dalam membuat kertas kerja berguna membantu auditor senior dalam me-
17
O. Susunan Kertas Kerja
Auditor biasanya menyelenggarakan dua macam arsip kertas kerja untuk setiap kliennya
1. Arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan, yang
2. Arsip permanen (permanent file) untuk data yang secara relatif tidak mengalami
perubahan.
Arsip kini berisi kertas kerja yang informasinya hanya mempunyai manfaat untuk tahun
2. Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab para manajer
3. Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yang behubungan dengan
pengendalian
6. Copy notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite-komite yang dibentuk klien.
a. Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai informasi yang akan digunakan dalam
b. Untuk memberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staf yang
c. Untuk menghindari pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun ke tahun.
18
Analisis terhadap akun-akun tertentu yang relatif tidak pernah mengalami perubahan
harus juga dimasukkan ke dalam arsip permanin. Akun-akun seperti tanah, gedung,
akimulasi, depresiasi, investasi, utang jangka panjang, modal saham dan akun lain yang
termasuk dalam kelompok modal sendiri adalah jarang mengalami perubahan dari tahun ke
tahun. Pemeriksaan pertama terhadap akun tersebut akan menghasilkan informasi yang akan
berlaku beberapa tahun, sehingga dalam audit berikutnya auditor hanya akan memeriksa
transaksi-transaksi tahun yang diaudit yang berkaitan dengan akun-akun tersebut. Dalam hal
dalam tahun yang diaudit tinggal ditambahkan dalam arsip permanen, tanpa harus
tersendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas diketahu bahwa temuan audit merupakan himpunan data dan
informasi yang dikumpulkan, diolah dan diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Tetapi mempunyai tujuan yang lebih
spesifik, yaitu mencapai keefektifan dan efisiensi dalam suatu perusahaan tersebut.
mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang
19
diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.” Contoh kertas
kerja adalah program audit, hasil pemahaman terhadap pengndalian intern, analisis,
perusahaan, dan daftar atau komentar yang dibuat atau diperoleh auditor. Data kertas kerja
dapat disimpan dalam pita magetik, film, atau media yang lain.
B. Saran
konsep Temuan Audit, karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi
kegiatankegiatan audit yang dilakuakan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan
umpan balik tentang fungsi temuan audit bagi para mahasiswa dalam melakukan tugas
sebagai auditor.
20
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Ilmu Akuntansi (2012, 29 November). Wewenang dan Tanggung Jawab Internal
dari http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/11/wewenang-dan-tanggung-
jawabinternal.html
dari http://ffirmann.wordpress.com/2010/01/09/temuan-audit/
dari http://diariesofinri.blogspot.com/2012/03/temuan-audit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bukti_audit
http://supriakuntansisy.blogspot.co.id/2011/05/bukti-audit.html
21