ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B.
Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 C.
Tujuan .......................................................................................................... 2 D.
Manfaat ........................................................................................................ 2 BAB
II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 A.
Pendahuluan ................................................................................................. 3 B.
Deskriptif Epidemiologi Studi ..................................................................... 6 C.
Studi Epidemiologi Analitik ...................................................................... 12 BAB
III PENUTUP ............................................................................................. 22 A.
Kesimpulan ................................................................................................ 22 B.
Saran ........................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
A. Pendahuluan
3. Studi Kros-seksional
Keuntungan
Kerugian
a. Tidak dapat digunakan untuk tes etiologi penyakit karena tidak ada kontrol
grup pembanding.
b. Tidak dapat menentukan adanya asosiasi atau hubungan antara faktor risiko
dengan masyarakat kesehatan atau penyakit.
20
4) validitas bisa terancam oleh subyek-subyek yang hilang waktu follow up 2.
Studi Eksperimental Studi eksperimental dilakukan dengan cara membagi subyek
penelitian dalam kelompok yang mendapat perlakuan atau intervensi (kelompok
perlakuan atau eksperimen) dan kelom- pok yang tidak mendapat perlakuan atau
intervensi (kelompok kontrol). Terhadap subyek penelitian. Dasar pengelompokan
sebagai kelompok perlakuan atau kontrol idealnya dilakukan teknik randomisasi.
Studi eksperimen yang pengelompokan subyek secara ran- domisasi dikenal
dengan randomized control trial (RCT) sedangkan yang tidak dilakukan
randomisasi dikenal dengan kuasi-eksperimen. Jenis studi eksperimen lainnya
adalah: 1. Eksperimen laboratorium 2. Clinical trial 3. Eksperimen lapangan 4.
Studi intervensi komunitas Langkah-langkah studi eksperimen : 1. Merumuskan
pertanyaan penelitian dan hipotesis. 2. Menentukan desain eksperimen yang sesuai.
3. Memilih subyek penelitian 4. Mengukur variable data dasar 5. Melakukan
randomisasi 6. Melaksanakan perlakuan atau intervensi. 7. Mengukur variable efek
atau keluaran. 8. Analisis hasil.
21
A. Keuntungan: 1. Dengan dilakukannya randomisasi maka bias dapat dikontrol
secara efektif karena faktor konfonding akan terbagi secara seimbang 2. Mampu
memanipulasi atau mengatur variabel indepen 3. Kriteria inklusi, perlakuan dan
outcome telah ditentukan terlebih dahulu. 4. Mampu menjaga temporalitas 5.
Mampu mereplikasi penemuan dan B. Kelemahan 1. Kurang realitas karena tidak
mungkin mengidentifikasi semua faktor risiko. 2. Sulit dalam ekstrapolasi dari
hewan ke manusia. 3. Masalah etika. 4. Sulit memanipulasi variabel independen 5.
Kompleks dan mahal. 6. Ketidak-representatif-an sampel.
22
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, yang banyak
melibatkan pengamatan dan pengukuran yang simpatik tentang frekuensi penyakit
dan sejumlah faktor yang dipelajari hubungan- nya dengan penyakit. Kebutuhan
akan analisis kuantitatif, mulai Dari penghitungan yang paling sederhana hingga
analisis yang paling canggih, menyebabkan epidemiologi terkait dengan dengan
ilmu yang disebut biostatístik. Studi epidemiologi dibagi menjadi dua kategori
yaitu epidemiologi deskriptif dan epidemiologi analitik. Epidemiologi deskriptif
bertujuan untuk mempelajari tentang terjadi dan penyebaran suatu masalah
kesehatan menurut ciri karakteristik orang (person). Tempat (place) dan waktu
(time). Epidemiologi Analitik bertujuan menjelaskan faktor-faktor resiko dan causa
penyakit dan meramalkan terjadinya penyakit serta memberikan saran strategi
pengendalian penyakit (why, how).
B.
Saran
Untuk para mahasiwa harus lebih sering perbanyak membaca karena dengan
membaca kita bisa mengetahui hal yang sebelumnya tidak kita ketahui
23
DAFTAR PUSTAKA
Rianti E, Triwinarto A, Rasumawati, Buku Ajar Epidemiologi Dalam Kebidanan,
Trans Info Media, Jakarta : 2010