Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

KASUS FIKTIF 2
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Oleh :

BUDI SANTOSO, S. Kep


2020207209159

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TA. 2020/2021
KASUS 2

Tn. S, usia 25 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan swasta masuk IGD RSUD
Negeri Khayalan pada tanggal 06 Februari 2021 pukul 08.00 WIB diantar oleh
Ny. Y, hubungan dengan pasien ibu kandung, didapatkan data : Tingkat
kesadaran composmentis dengan nilai GCS E4V5M6. Pasien mengeluh nyeri
pada kuadran kanan bawah dan menyebar ke seluruh lapang abdomen, distensi
abdomen, nyeri tekan dan nyeri lepas terutama dikuadran kanan bawah, defans
muscular, anoreksia, mual dan muntah-muntah, demam, lemah, lemas, bising
usus tidak terdengar (-), TD 90/60 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi
nadi 120 x/menit, suhu 39,2 ℃, pemeriksaan darah : Hb 9,5 gr%, leukosit 20.000
mm3, LED meningkat, C-rective protein meningkat, foto polos abdomen
terdapat udara bebas dalan diafragma, terapi yang diberikan : IVFD RL 30 TPM,
cefotaxim 1 gr/12 jam, sanmol 500 mg/8 jam, ranitidine 50 mg/12 jam, konsul
dokter ahli bedah digestive dengan diagnose medic peritonitis dengan perforasi
apendiks dan akan direncanakan operasi cito laparaktomi eksplorasi pukul 10.00
WIB. Pasien saat ini dilakukan obeservasi di ruang IGD.

Tn. S mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, penyakit kronis, tidak
pernah di rawat dan dioperasi. Tn. S mengatakan sejak 1 minggu yang lalu
mengeluh sakit pada perut bagian kanan bawah, perut kembung, anoreksia dan
hanya minum obat yang dibelinya di warung. Tn. S mengatakan 3 hari yang lalu
berobat ke alternative dan dilakukan pijatan pada bagian perutnya. Setelah
perutnya di pijat badannya semakin panas, menggigil, mual dan muntah sehingga
keluarganya membawa Tn. S ke rumah sakit. Tn. S mengatakan didalam
keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, asma, hipertensi.

Tn. S mengatakan takut kalau penyakitnya tidak sembuh dan perihal operasinya.
Keluarga sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. S kepada dokter dan
perawat. Pasien selama di rawat di RS selalu ditemani oleh keluarganya dan
saudara kandungnya, hubungan antara orang tua dan saudara kandungnya baik
dan tidak ada konflik.

Tugas
1. Buat analisis data sesuai kasus tersebut dengan membuat tabel berisi data, masalah
dan penyebab!
2. Tuliskan diagnose keperawatan sesuai prioritas !
3. Buat rencana keperawatan sesuai diagnose keperawatan (tujuan, tindakan/intervensi
dan rasional tindakan) sesuai kasus fiktif tersebut!
A. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Perforasi atau Resiko penyebaran
 Klien mengatakan demam ruptur appendiks, infeksi
peritonitis.
DO :
 Leukosit 20.000 mm3
 Suhu 39,2 C
 LED meningkat
 C-rective protein meningkat
 Foto polos abdomen terdapat udara
bebas jalan diafragma

2 DS : Penekanan ujung- Nyeri Akut


 Klien mengeluh nyeri pada kuadran ujung saraf,
kanan bawah dan menyebar ke pelepasan
seluruh lapang abdomen mediator kimia
(histamin,
DO : bradikinin,
 Distensi abdomen prostaglandin),
 Nyeri tekan dan nyeri lepas terutama distensi jaringan
dikuadran kanan bawah usus oleh
inflamasi

3 DS : Pembatasan Resiko defisit


 Klien mengeluh demam makanan dan volume cairan
cairan
DO :
 Klien mual muntah
 Anoreksia

B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko penyebaran infeksi b.d perforasi atau ruptur appendiks, peritonitis,

pembentukan abses

2. Nyeri akut b.d penekanan ujung – ujung saraf, pelepasan mediator kimia

(histamine, bradikinin, prostaglandin), distensi jaringan usus oleh inflamasi

3. Resiko defisit volume cairan b.d muntah, mual, pembatasan makanan dan cairan

C. Rencana Keperawatan

NO DX NOC NIC
1 Resiko penyebaran Setelah dilakukan  Pertahankan teknik aseptik
infeksi b.d tindakan keperawatan,  Cuci tangan setiap sebelumdan
perforasi atau diharapkan tidak sesudah tindakan keperawatan
ruptur appendiks, adanya penyebaran  Gunakan baju, sarung tangan
peritonitis, infeksi. Dengan kriteria sebagai alat pelindung diri
pembentukan abses hasil :  Monitor tanda dan gejala infeksi
 Klien bebas dari sistemik dan lokal
tanda dan gejala  Kaji suhu badan pada pasien
infeksi  Berikan terapi antibiotik :
 Jumlah leukosit cefotaxime 1gr/ 12jam
dalam batass
normal

2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan  Kaji skala nyeri pasien (0-10)
penekanan ujung – tindakan keperawatan,  Kaji TTV pasien terutama nadi,
ujung saraf, diharapkan nyeri RR, dan tekanan darah
pelepasan mediator berkurang. Dengan  Berikan tindakan kenyamanan
kimia (histamine, kriteria hasil : (teknik relaksasi : hipnopressure)
bradikinin,  Mampu mengontrol  Kolab dengan dokter dalam
prostaglandin), nyeri pemberian analgesik : sanmol
distensi jaringan  Melaporkan nyeri 500g/8jam
usus oleh inflamasi berkurang
 Menyatakan rassa
nyaman
3 Resiko defisit Setelah dilakukan  Monitor status hidrasi
volume cairan b.d tindakan keperawatan, (kelembapan membran, mukosa,
muntah, mual, diharapkan volume nadi adekuat, tekanan darah)
pembatasan cairan terpenuhi.  Monitor intake dan output urine
makanan dan Dengan kriteria hasil : setiap 8jam
cairan  Tidak ada tanda  Monitor vital sign
dehidrasi, elastisitas  Kolaborasi pemberian cairan IV
pada turgor kulit, inf.RL 30 tpm
membran mukosa
lembab

Anda mungkin juga menyukai