Kasus 4 Budi Santoso

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

KASUS FIKTIF 4
KEPERAWATAN GAWAT DARURATAN

Oleh :

BUDI SATOSO, S. Kep

2020207209159

PROGRAM STUDI PROFESI NERSFAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TA. 2020/2021
KASUS 4

Tn. P, usia 52 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan swasta masuk IGD pada
tanggal 06 Februari 2021 pukul 08.00 WIB diantar oleh Tn. R, hubungan dengan
pasien anak kandung, didapatkan data : Pasien mengeluh sesak napas. Terdengar
suara wheezing di seluruh lapang paru, napas tersengal-sengal, batuk, banyak
keringat, anoreksia dan mual, akral hangat, CRT 2 detik, cemas. TD 140/90
mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 36,8 ℃.
SpO2 90%. Hb 12,5 g/dL, leukosit 8.000 /uL, eritrosit 4,5 juta/µl, hematokrit 40
%. Terapi yang telah diberikan : O2 5 LPM dengan nasal kanula, IVFD RL 20
TPM + Aminofilin 1 amp, nebulizer ventolin 1 amp/8 jam, methyl prednisone 1
amp/8 jam, ambroxol sirup 3x1, sucralfat syrup 3x1, ranitine 1 amp/12 jam.

Pasien diobservasi di IGD. Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 Februari 2021


pukul 16.00 WIB, keluhan utama yang dirasakannya adalah sesak napas. Sesak
napas dirasakan terus-menerus, rasa sesaknya dirasakan seperti terhimpit benda
berat, Sesak napasnya berkurang jika diberikan setelah di nebulizer dan diberikan
oksigen dalam posisi setengah duduk, bertambah bila posisi tidur terlentang,
banyak bergerak dan batuk. Keluhan penyerta : cemas dengan kondisi saat ini.

Keluarga Tn. P mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, namun
memiliki alergi kulit atau dermatitis, memiliki riwayat penyakit asma bronkhiale.
Pasien tidak pernah di rawat dan dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke
puskesmas dan membeli obat di warung saja sembuh. Keluarga mengatakan
bahwa 2 hari yang lalu pasien terpapar polusi debu, dan mengalami batuk pilek,
satu hari kemudian pasien mengeluh sesak napas berat dan batuk-batuk dan
akhirnya dibawa oleh keluarga ke RS. Keluarga Tn. P mengatakan di dalam
anggota keluarganya memiliki penyakit keturunan yaitu ayahnya. Anggota
keluarga tidak memiliki penyakit menular maupun penyakit kronik lainnya.

Tugas
1. Buat analisis data sesuai kasus tersebut dengan membuat tabel berisi data, masalah
dan penyebab!
2. Tuliskan diagnose keperawatan sesuai prioritas !
3. Buat rencana keperawatan sesuai diagnose keperawatan (tujuan, tindakan/intervensi
dan rasional tindakan) sesuai kasus fiktif tersebut!

Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS :
 Klien mengatakan sesak nafas Hiperventilasi Pola nafas tidak
dirasakan terus menerus efektif
 Klien mengatakan sesak nafas
dirassa seperti terhimpit benda
berat

DO :
 Nafas tersengal – sengal
 RR : 30x/menit

2 DS :
 Klien mengatakan nafas sesak Obstruksi saluran nafas Bersihan jalan
nafas tidak efektif
DO :
 Terdengar suara wheezhing
 Batuk

3 DS :
 Klien mengatakan sesak nafas Kecemasan Ansietas
bertambah saat posisi tidur
terlentang, dan banyak gerak
DO :
 Klien tampak cemas
 Akral dingin
 Banyak keringat
 S : 36,8
 SpO2 90%
 N : 110x/menit

A. Diagnosa

1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi d.d nafas tersengal-sengal

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi saluran nafas d.d suara whezing

3. Ansietas b.d kecemasan d.d klien cemas


B. Rencana Keperawatan

NO DX NOC NIC
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan  Monitor pola nafas
efektif b.d asuhan keperawatan,  Posisikan semifowler 30-45 derajat.
hiperventilasi d.d diharapkan pola nafas  Ajarkan tekhnik batuk efektif
nafas tersengal- kembali normal.  Monitor status respirasi dan
sengal Dengan kriteria hasil : oksigenasi
 Tekanan ekspirasi  Berikan oksigen sesuai kebutuhan :
dan inspirasi 5L/menit dg nasal kanul
meningkat  Ajarkan melakukan tekhnik relaksasi
 Penggunaan otot  Pertahankan kepatenan jalan nafas
bantu nafas tidak  Kolaborasi dengan dokter dalam
ada pemberian obat methyl prednisone
 Frekuensi nafass 1amp/8jam
normal

2 Bersihan jalan Setelah diberikan  Monitor adanya bunyi nafass


nafas tidak efektif asuhan keperawatan, tambahan
b.d obstruksi diharapkan pola nafas  Posisikan klien semifowler atau
saluran nafas d.d menjadi baik. Denga fowler
suara whezing kriteria hasil :  Berikan minum hangat
 Batuk efektif  Berikan O2
meningkat  Ajarkan tekhnik batuk efektif
 Produksi sputum  Kolaborasi peberian bronkodilator :
menurun aminofilin 1amp, nebulizer ventolin
 Mengi menurun 1amp/8jam.
 Wheezing  Ajarkan mengidentifikasi dan
menurun menghindari pemicu
 Gelisah menurun  Ajarkan bernafas lambat dan dalam
 Frekuensi nafas  Anjurkan meminimalisir ansietas
membaik yang dapat meningkatkan kebutuhan
 Polanafas oksigen
membaik
3 Ansietas b.d Setelah dilakkan  Monitor adanya faktor penyebab
kecemasan d.d asuhan keperawatan, indikator tidak rileks
klien cemas diharapkan kecemasan  Berikan posisi yang nyaman
tidak ada. Dengan  Atur lingkungaan agar tidak ada
kriteria hasil : gangguan saat terapi diberikan
 Kekhawatiran  Beri waktu klien untuk
tidak ada mengungkapkaan perasaan tentang
 Perilaku gelisah terapi
menurun  Anjurkan memakai pakaian yang
 Perilaku tegang nyaman dan tidak sempit
menurun  Ajarkan langkah- langkah sesuai
prosedur
 Anjurkan menegangkan otot
selama 5 sampai 10 detik,
kemudian anjurkan merilekskan otot
20 - 30 detik, masing masing 4-8
kali
 Anjurkan menegangkan otot kaki
selama tidak lebih dari 5 detik
untuk menghindari kram
 Anjurkan fokus pada sensasi otot
yang menegang
 Anjurkan fokus pada sensasi otot
yang rileks
 Anjurkan bernafas dalam dan
perlahan

Anda mungkin juga menyukai