Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh :

Nama : Desmalinda Ramadhani

NIM : PO71200190071

Tingkat / Prodi : 2A /DIII Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


SOAL :

1. Sebutkan minimal 3 pengertian Intelegence Quotion (IQ) berdasarkan pendapat para


ahli dan jelaskan perbedaan antara Intelegence Quotion (IQ), Emotional Quotion (EQ)
dan Spritual Quotion (SQ)
Jawab :
 Pengertian IQ menurut para ahli :
1) Intelegence merupakan keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan
bertindak secara logis, terarah, serta mengolahdan menguaai lingkungan
secara efektif ( Maeten Pali, 1993)
2) Ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio ( Francis Galton,
1980-an)
3) Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif ( David Wechsler)
4) Kecerdasan intelektual adalah kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan
diri pada hal-hal baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuan
yang ingin dicapai ( William Stern)
 Perbedaan IQ, EQ, dan SQ

IQ EQ SQ
Pengertian Ukuran Kemampuan Kemampuan
kemampuan pengendalian diri jiwa untuk
inteletual, sendiri, membangun
analisis, logika kemapuan untuk dirinya
dan rasio menyelesaikan untuknkegiatan
konflik, serta positif sehingga
untuk memimpin mampu
diri dan menyelesaikan
lingkungan persoalan dengan
disekitarnya melihat makna
yang terkandung
di dalamnya
Ciri-ciri Berprestasi Pintar Fleksibel, sering
dalam akademik, bersosialisasi, mendengarkan
pikiran yang menjadi hal mendasar
lebih rasional pemimpin, seperti “dari
publik speaking mana asal
mumpuni manusia?”

2. A. Jelakan bagaimana perkembangan emosi pada seorang remaja


Jawab :
Pada masa remaja,muncul emosi yang berbeda jika dibandingkan dengan masa anak-
anak maupun orang dewasa. Pada masa remaja, emosi sering sekali meluap-luap /
tinggi. Keadaan ini lebih cenderung disebabkan oleh masalah dalam pemenuhan
kebutuhan mereka. Remaja akan lebih mudah emosi jika permintannya tidak
dipenuhi.Hal ini dikarenakan remaja ini belum dapat membedakan mana yang disebut
keinginan dan kebutuhan / mana yang lebih penting dari keinginannya. Secara
spesifik, ada emosi yang menonjol pada periode remaja, diantaranya;
1) Emosi marah
Dalam kehidupan remaja, emosi marah akan lebih mudah muncul apabila
dibandingkan dengan emosi lainnya. Jika seorang remaja dipermalukan,
direndahkan, atau bahkan dipojokkan di depan banyak orang atau bahkan
temannya sendiri, maka muncullah emosi marah yang tinggi. Tidak jarang
juga remaja melampiaskan kemarahannya dengan tindakan kekerasan. Tetapi
remaja akan cenderung berusaha mengubah sifat kekanak-kanakan ini menjadi
setidaknya sedikit lebih dewasa.
2) Emosi takut
Remaja juga mengalami ketakutan dalam perkembangannya. Ketakutan-
ketakutan yang dialami remaja, diantaranya ; (a). Ketakutan terhadap masalah
atas tindakan ketidakadilan orangtua dan kecenderungan menolak dalam
keluarga ; (b). ketakutan memperoleh kedudukan baik diantara teman sebaya
maupun dalam keluarga. Tidak jarang ditemukan remaja yang takut menerima
status, baik diantara lingkungannya karena mungkin saja remaja tersebut takut
belum mampu menyandang status tersebut ; (c). Ketakutan penyesuaian diri
terhadap pendidikan ; (d). Ketakutan terhadap ancaman keberadaan diri, dan
(e). Ketakutan terhadap tindakan seks. Pada saat remaja menjalani
perkembangan masa dewasa, mncul ketakutan masalah keuangan, pekerjaan
bahkan perkawinan dan keluarga
3) Emosi cinta
Pada masa perkembangan mulai dari anak-anak hingga dewas, emosi telah ada
pada diri setiap orang. Pada masa remaja, muncullah rasa cinta / ketertarikan
pada lawan jenis.

Masa remaja merupakan transisi / peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Pada masa ini, tidak jarang muncul sifat yang dapat dikatakan tidak sopan pada
remaja yang perkembangannya tidak di kontrol oleh orangtua ataupun orang
dewasayang berada disekelilingnya.

Tetapi seiring bertambahnya usia, remaja akan semakin dapat mengontrol emosinya
dan tau membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik atau perlu dihindari.
Pada remaja usia 12-15 tahun, remaja akan cenderung murung dan sifatnya tidak
dapat ditebak. Kadang badmood dan tiba-tiba dapat berubah menjadi goodmood. Pada
usia ini, remaja juga dapat bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangannya.

Dan remaja akan ingin selalu menang sendiri. Sementara pada usia 15-18 tahun,
remaja akan mulai memberontak dan tidak peduli dengan sekitarnya. Pada usia ini,
remaja akan sering mengalami konflik dengan orangtua mereka karena mungkin
orangtua melarang sebuah tindakan / ornag tua tidak memenuhi keinginannya. Bahkan
sekalipun untuk kebaikan remaja itu sendiri.

Dan selanjutnya akan cenderung melamun karena remaja pada usia ini sudah
memikirkan tentang masa depan mereka. Disinilah muncul kekhawatiran / ketakutan
remaja tentang uang, pekerjaan dan lain-lain yang berkaitan dengan itu.

B. Jelaskan perbedaan emosi pada seorang wanita dan seorang laki-laki


Jawab :
6 Perbedaan emosi pada laki-laki dan permpuan
1.) Mekanisme berbahasa
Menurut Dokter Aisyah Dahlan, perempuan umumnya berkomunikasi 20.000 kata
dalam sehari sedangkan laki-laki hanya 7.000 kata per harinya. Namun demikian,
tetap ada perempuan yang pendiam, berbeda pada umumnya, perempuan yang
pendiam pun berkomunikasi sekitar 17.000 kata per harinya.
Perempuan menggunakan otak kiri dan otak kanan karena itu perempuan lebih pandai
berbicara dan mampu terus-menerus bekerja sambil berbicara. Bagian otak
perempuan lebih tebal di bagian korteks celebri kiri di mana bagian ini cenderung
menganalisa, detail, hitung-hitungan, dan teratur. Sementara pada laki-laki,
mekanisme berbahasanya menggunakan otak kiri dan memiliki bagian korteks celebri
kanan yang lebih tebal, di mana otak kanan adalah otak kreativitas yang berhubungan
dengan musik, sport, game, imajinasi, intuisi, benda, warna, mungkin karena itulah
laki-laki lebih jago teknologi dan cepat rileks.
2.) Pancaran emosi pada pria dan wanita berbeda
Dalam penelitian Sharlene D. Newman yang berjudul Differences in Cognitive
Ability and Apparent Sex Differences in Corpus Callosum Size, Corpus Collosum (sel
saraf yang menghubungkan otak kiri dan kanan) pada perempuan lebih tebal daripada
laki-laki. Hal ini yang menyebabkan emosi mengaktifkan kedua belahan otak
perempuan, walaupun saat sedih, wanita tetap bisa bekerja. Perempuan juga dapat
melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu
Pada laki-laki, Corpus Collosum lebih tipis, sehingga antara sel neuron sebelah kiri
dan kanan itu bekerja sendiri-sendiri. Saat emosi, otak yang aktif adalah otak kanan
(otak kreativitas), sehingga saat emosi yang terganggu hanya kreativitasnya saja,
sementara menghitung, menganalisa dan berbicara tidak terganggu. Oleh sebab itu,
laki-laki masih bisa mengambil keputusan saat emosi.
3.) Emosi berdasarkan otot wajah
Berdasarkan otot wajahnya, perempuan merespon sedih, marah, dan gembira sekitar
2,5 detik. Itu artinya saat perempuan sedih, mereka akan membuat mimik wajah sedih
setelah 2,5 detik merasakannya. Berdasarkan Mc Duff, Kodra, Kaliouby, dan
Lafrance, perempuan lebih banyak tersenyum daripada laki-laki, dan hormon pada
wanita membuat ekspresi wajah berlanjut untuk mencerminkan emosi dan terkadang
tanpa sengaja membesar-besarkan ekspresi tersebut.
Sebenarnya respon emosi laki-laki berdasarkan otot wajahnya lebih cepat
dibandingkan perempuan. Laki-laki merespon 1,5 detik setelah merasakan emosi,
namun karena hormon testosteron pada laki-laki yang sejak kecil melatih diri mereka
untuk menyembunyikan ekspresi wajahnya, sehingga wajah laki-laki cenderung datar
karena otot wajahnya dikuasai hormon testosteron. Namun jika ada laki-laki yang
berekspresi berlebihan, berarti ia termasuk dalam 8% populasi pria yang mempunyai
kebanyakan hormon esterogen.
4.) Respon terhadap masalah
Secara neurologis otak perempuan memiliki perbedaan daripada otak laki-laki,
khususnya corpus callosum yang lebih tebal. Kondisi ini menjadikan perempuan
memiliki empati dan kesabaran yang lebih baik daripada laki-laki, Suyadi (2018).
Saat ada masalah, perempuan harus membaginya dan menceritakannya pada orang
lain. Namun perempuan cenderung tidak mau diberikan solusi di saat bercerita,
karena ketika bercerita otak kanan perempuan menemukan sendiri solusi terhadap
masalahnya tersebut.
Berbeda dengan perempuan yang harus bercerita ketika mempunyai masalah, laki-laki
malah memilih untuk menyendiri dengan masalahnya. Karena laki-laki saat emosi
menggunakan otak kanan, yang merupakan otak solusi, laki-laki akan bercerita pada
orang lain saat telah menemukan solusi terhadap masalahnya.
5.) Aktivitas elektrik otak saat istirahat
90 persen elektrik pada otak perempuan masih hidup. Ini menyebabkan perempuan
lebih sering bermimpi dibandingkan laki-laki, kejadian yang dialami perempuan
dalam satu hari cenderung akan masuk dalam mimpinya. Perempuan lebih mudah
penat karena dalam istirahat pun otak perempuan tetap bekerja dan akan gampang
bangun saat tertidur pulas sekali pun.
Saat istirahat, 70 persen aktivitas elektrik laki-laki mati, laki-laki jarang bermimpi dan
akan sulit dibangunkan ketika tertidur pulas.
6.) Pengaruh usia terhadap emosi
Pengaruh usia terhadap emosi menurut Dokter Aisyah Dahlan berbeda antara laki-laki
dan perempuan. Memasuki usia 55 tahun, laki-laki mulai lebih lembut dan mesra serta
suka mengajar ilmu pengetahuan serta motorik terhadap orang lain. Laki-laki dapat
mengontrol emosi dengan lebih baik. Secara hormonal, hormon yang menjalankan
sirkuit otak laki-laki berubah dan lebih banyak menggunakan esterogen dan oksitosin
di usia ini. Hormon testosteron dan vasopresin mulai berkurang.
Perempuan mengalami tiga fase untuk mencapai emosi yang stabil di dalam hidupnya.
Fase pertama premenopause (usia 45-50 tahun). Di saat usia ini hormon esterogen,
progesteron dan testosteron pada perempuan tidak menentu. Suasana hati sering
berubah-ubah, cemas dan cepat letih. Hasrat seksual pada perempuan tidak menentu,
berbeda dengan laki-laki yang berkeinginan berganti pasangan karena sudah mapan,
pada perempuan keinginan berganti pasangan pada usia ini dipengaruhi hormon yang
tidak menentu.
Fase selanjutnya yaitu menopause (usia 55-58 tahun), pada usia ini hormon masih
tidak menentu, namun minat utama pada perempuan beralih pada kesehatan,
meningkatkan kesejahteraan dan tantangan baru. Pada usia 59 tahun, perempuan
memasuki fase pasca menopause, hormon esterogen dan testosteronnya suda rendah,
lebih banyak merasakan ketenangan, gairah hidup baru, dan hasrat seksual yang segar
kembali. Di fase ini, minta utama perempuan beralih pada keinginan melakukan apa
yang ingin ia lakukan dan tidak berminat mengurus orang lain lagi.
3. A. Bagaimana cara berfikir yang efektif dan efisien
Jawab :
1. Posisikan Diri Di sini dan Sekarang (Here and Now)
Apapun yang sedang terjadi, jangan sampai kita memikirkan masa lalu ataupun
masa depan secara ekstrem, sehingga melupakan di mana dan kapan keberadaan
kita saat ini. Kesadaran akan here and now berfungsi membuat seseorang semakin
optimal dalam menganalisis keadaan yang sedang dialami. Semakin sadar
seseorang akan here and now, semakin efektif, efisien, dan maksimal cara
berpikirnya.
2. Gunakan Pengalaman Pribadi Sebagai Pengetahuan
“Pengalaman adalah guru yang terbaik” adalah salah satu kalimat pepatah kuno.
Ketika berpikir, gunakan pengalaman sebagai referensi utama untuk
menyelesaikan segala masalah. Berbeda dengan pelajaran yang disampaikan oleh
orang lain –meskipun itu adalah ahli– pengalaman pribadi adalah pengetahuan
terbaik bagi individu karena pengalamanlah yang benar-benar individu alami
dalam menghadapi segala sesuatu. Berdasarkan pengalaman, individu dapat
mengambil banyak pelajaran dari suatu kejadian, sehingga “kekuatan” ilmu dari
pengalaman akan jauh berbeda daripada apa yang dipelajari dari orang lain (buku
atau ceramah dari para ahli)
3. Gunakan Pula Ilmu-Ilmu Selain Pengalaman Pribadi
Meskipun ilmu-ilmu yang didengarkan dan dibaca tidak “sekuat” ilmu dari
pengalaman, tetap saja bisa digunakan sebagai referensi untuk membantu
seseorang dalam berpikir efektif, efisien dan maksimal. Selain itu, ilmu-ilmu yang
diperoleh dari orang lain memungkinkan individu untuk mempelajari sesuatu
lebih banyak dan lebih cepat daripada pengalaman. Namun, tidak semua orang
bisa menggunakan ilmu dari orang lain karena mungkin bertentangan dengan
kepribadiannya.
4. Jika Hasil Pemikiran Belum Maksimal, Berdiskusilah dengan Orang Lain!
Secerdas apapun seseorang, pasti ada batas-batasan tertentu dalam hasil
pemikirannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk berdikusi dengan orang lain
untuk membantu individu memperoleh ilmu, mengingat kembali yang terlupakan,
dan mengevaluasi hasil pemikiran yang sebelumnya.
5. Dalam Keadaan Apapun, Berusahalah Berpikir Semaksimal Mungkin!
Tidak peduli apapun permasalahan pribadi yang sedang dialami, individu harus
selalu berusaha berpikir semaksimal mungkin, meskipun hasil dari pemikirannya
tidak akan semaksimal ketika individu dalam keadaan yang baik. Dalam
menjalani hidup, masalah bukanlah hal yang harus “dimanjakan” dalam
penyelesaiannya.
6. Selalu Menjaga Kesehatan
“Akal yang sehat berasal dari tubuh yang sehat” begitulah kata pepatah kuno.
Ketika seseorang sakit, ia tidak akan bisa berpikir sebaik ketika sehat. Oleh karena
itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan seperti menjaga asupan gizi,
berolahraga, dan istirahat yang cukup.
B. Jelaskan tentang tahapan pendekatan pemecahan masalah
Jawab :
Secara garis besar strategi pemecahan masalah mengacu kepada model empat-tahap
pemecahan masalah yang diusulkan oleh George Polya sebagai berikut :
1. Memahami masalah
Pada tahap ini, kegiatan pemecahan masalah diarahkan untuk membantu siswa
menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa yang ditanyakan.
Beberapa pertanyaan perlu dimunculkan kepada siswa untuk membantunya dalam
memahami masalah ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, antara lain:

a. Apakah yang diketahui dari soal?

b. Apakah yang ditanyakan soal?

c. Apakah saja informasi yang diperlukan?

d. Bagaimana akan menyelesaikan soal?

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas, diharapkan siswa dapat lebih mudah


mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan soal. Dalam hal ini,
strategi mengidentifikasi informasi yang diinginkan, diberikan, dan diperlukan
akan sangat membantu siswa melaksanakan tahap ini.

2. Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah


Pemecahan masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang baik. Dalam
perencanaan pemecahan masalah, siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi
strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah.
Dalam mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah ini, hal yang paling
penting untuk diperhatikan adalah apakah strategi tersebut berkaitan dengan
permasalahan yang akan dipecahkan.
3. Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua
Jika siswa telah memahami permasalahan dengan baik dan sudah menentukan
strategi pemecahannya, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penyelesaian
soal sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan siswa memahami
substansi materi dan keterampilan siswa melakukan perhitungan-perhitungan
matematika akan sangat membantu siswa untuk melaksanakan tahap ini.
4. Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
Langkah memeriksa ulang jawaban yang diperoleh merupakan langkah terakhir
dari pendekatan pemecahan masalah matematika (Hudojo, 2001). Langkah ini
penting dilakukan untuk mengecek apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai
dengan ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi dengan yang ditanya. Ada empat
langkah penting yang dapat dijadikan pedoman untuk melaksanakan langkah ini,
yaitu:
1.) Mencocokkan hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan
2.) Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh
3.) Mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan penyelesaian masalah
4.) Mengidentifikasi adakah jawaban atau hasil lain yang memenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/amp/17096811/

https://id.scribd.com/doc/87148155/PENGERTIAN-IQ

https://www.slideshare.net/UeeNyan/kecerdasan-intelegensi-kelompok-1

https://www.kamulupa.com/2020/06/3-jenis-kecedarsan-manusia.html?m=1

https://www-idntimes
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.idntimes.com/science/discovery/amp/regina-amalia/6-
perbedaan-emosi-laki-laki-dan-perempuan-berdasarkan-neurosains-c1c2?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16230805219869&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.idntimes.com%2Fscience%2Fdiscovery%2Famp%2Fregina-amalia%2F6-
perbedaan-emosi-laki-laki-dan-perempuan-berdasarkan-neurosains-c1c2%23aoh
%3D16230805219869%26csi%3D1%26referrer%3Dhttps%253A%252F
%252Fwww.google.com%26amp_tf%3DDari%2520%25251%2524s

https://akusyaifularifin.blogspot.com/2017/07/metode-pendekatan-pemecahan-masalah.html?
m=1

https://amp-kaskus-co

id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kaskus.co.id/thread/5a066af1582b2e58528b4567/6-cara-
berpikir-efektif-efisien-dan-maksimal?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16230809836227&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Famp.kaskus.co.id%2Fthread%2F5a066af1582b2e58528b4567%2F6-cara-berpikir-
efektif-efisien-dan-maksimal%23aoh%3D16230809836227%26csi%3D1%26referrer
%3Dhttps%253A%252F%252Fwww.google.com%26amp_tf%3DDari
%2520%25251%2524s

Anda mungkin juga menyukai