Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN HAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Ilmu Alamiah Dasar
yang dibina oleh Ibu Erna Sri Endarwati, S.Pd, M.Pd

Oleh:
1. Fitri Wulandari (20202001480255)
2. Rossa Haibatul Amiiroh. (20202001480264)
3. Roudlotun Nasikhah (20202001480264)
4. Sri Wahyuni (20202001480266)
5. Syafi'ul Ummah (20202001480268)

INSTITUT AGAMA ISLAM ULUWIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
15 Oktober 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

Pemahaman dan sejarah Pancasila.Dan juga kami berterima kasih pada IbuErna Sri Endarwati,

S.Pd, M.Pdselaku Dosen mata kuliahIlmu Alamiah Dasar INSTITUT AGAMA ISLAM

ULUWIYAH MOJOKERTO yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kami mengenai pemahaman tentang Peran Keluarga Dalam Perlindungan Anak.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi

perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Mojokerto, 15 Oktober 2020

Penulis

2
Daftar Isi

cover............................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Hak-hak Anak dalam keluarga...........................................................................................................5
2.2 Kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anak.................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak mengenal berbagai macam nilai dan norma dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga mempunyai tanggung jawab tertentu, keluarga dapat
menentukan karakter setiap anggotanya terutama anak. Anak merupakan
anggota keluarga yang wajib dilindungi oleh setiap angota lain yang ada di
dalam keluarga. Kebutuhan setiap anak harus dipenuhi oleh perlu
diperhatikan sehingga potensi yang dimiliki oleh anak dapat berkembang
dengan baik. Keluarga sangat berperan dalam melindungi anak. Rasa nyaman
dan suasana yang mendukung perlu diciptakan oleh keluarga terhadap anak.
Berbagai macam eksploitasi anak sering kali muncul menjadi masalah dalam
masyarakat dan menjadi kekhawatiran orang tua.

1.2 Rumusan masalah

1.1.1 Seperti apa peran keluarga dalam menyelesaikan atau mencegah


permasalahan eksploitasi perlindungan anak dan kekerasan lainnya?
1.1.2 Bagaimana peran keluarga dalam menyelesaikan atau mencegah
permasalahan eksploitasi perlindungan anak dan kekerasan lainnya?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hak-hak Anak dalam keluarga

Anak mengenal berbagai macam nilai dan norma dalam keluarga. Setiap
anggota keluarga mempunyai tanggung jawab tertentu, keluarga dapat
menentukan karakter setiap anggotanya terutama anak. Anak merupakan
anggota keluarga yang wajib dilindungi oleh setiap angota lain yang ada di
dalam keluarga. Kebutuhan setiap anak harus dipenuhi oleh perlu
diperhatikan sehingga potensi yang dimiliki oleh anak dapat berkembang
dengan baik. Keluarga sangat berperan dalam melindungi anak. Rasa nyaman
dan suasana yang mendukung perlu diciptakan oleh keluarga terhadap anak.
Berbagai macam eksploitasi anak sering kali muncul menjadi masalah dalam
masyarakat dan menjadi kekhawatiran orang tua. Peran keluarga muncul harus
seperti apa dan bagaimana menyelesaikan atau mencegah permasalahan yang
terjadi terhadap eksploitasi anak dan kekerasan lainnya?

Beberapa pengertian yang ditetapkan Undang-undang No 23 Tahun 2002


tentang Perlindungan Anak, Bab 1 Ketentuan umum Pasal 1 yaitu:

1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,


termasuk anak yang masih dalam kandungan
2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi
3. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami
istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah
sampai dengan derajat ketiga

5
4. Orang tua adalah ayah dan atau ibu kandung, atau ayah dan atau ibu
tiri, atau ayah dan atau ibu angkat
5. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi dan dipenuhi oleh yang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah, dan negara.

Anak mempunyai hak yang harus dimiliki dan mendapatkan perlindungan dari
keluarga atau orang tua dengan pemberian kasih sayang atau kebutuhan lain
seperti psikis atau fisik, sehingga anak mendapatkan kenyamanan di lingkungan
keluarga.

Keluarga dipandang sebagai institusi (lembaga) yang dapat memenuhi


kebutuhan insani (manusiawi), terutama kebutuhan bagi pengembangan
kepribadiannya dan pengembangan ras manusia. Melalui perawatan dan
perlakuan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasarnya, baik fisik-biologis maupun sosiopsikologisnya. Apabila anak telah
memperoleh rasa aman, penerimaan sosial dan harga dirinya, maka anak dapat
memenuhi kebutuhan tertingginya, yaitu perwujudan diri (self actualization).
Kondisi keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perkembangan emosi para anggotanya (terutama anak). Kebahagiaan ini
diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya secara baik. Dari
penguatan peran keluarga dalam pembentukan kepribadian anak melalui seminar
dan pendampingan masalah keluarga.

Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih
sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik di antara anggota keluarga.
Secara psikososiologis keluarga berfungsi sebagai:

1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya


2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
3. Sumber kasih sayang dan penerimaan
4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota
masyarakat yang baik
5. Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara sosial
dianggap tepat
6
6. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam
rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan
7. Pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial
yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri
8. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai
prestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat
9. Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi
10.Sumber persahabatan atau teman bermain bagi anak sampai cukup usia
untuk mendapatkan teman di luar rumah.

Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi juga
menyangkut pemeliharaan, rasa tanggung jawab, perhatian, pemahaman, respek
dan keinginan untuk menumbuh kembangkan anak yang dicintainya. Keluarga
yang hubungan antar anggotanya tidak harmonis, penuh konflik.

Dalam pembentukan kepribadian anak dari sudut pandang sosiologis, fungsi


keluarga dapat diklasifikasikan ke dalam fungsi-fungsi berikut:

1. Fungsi Biologis: Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang


memberikan legalitas, kesempatan dan kemudahan bagi para anggotanya
untuk memenuhi kebutuhan dasar biologisnya. Kebutuhan itu meliputi:
 Pangan dan sandang
 Hubungan seksual suami-istri
 Reproduksi atau pengembangan keturunan (keluarga yang dibangun
melalui pernikahan.
2. Fungsi Ekonomis Keluarga: Ayah mempunyai kewajiban untuk menafkahi
anggota keluarganya (istri dan anak). Maksudnya, kewajiban suami
memberi makan dan pakaian kepada para istri dengan cara yang baik.
Seseorang (suami) tidak dibebani (dalam memberi nafkah), melainkan
menurut kadar kesanggupannya.
3. Fungsi Pendidikan: Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama
dan utama bagi anak. Dalam UU No. 2 tahun 1989 Bab IV Pasal 10 Ayat 4:
"pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar

7
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan
keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan".
4. Fungsi Sosialisasi: Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, dan
lingkungan keluarga merupakan faktor penentu (determinant factor) yang
sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Keluarga
berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai
atau peran- peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh
para anggotanya. Keluarga merupakan lembaga yang mempengaruhi
perkembangan kemampuan anak untuk menaati peraturan (disiplin), mau
bekerjasama dengan orang lain dan lain-lain.
5. Fungsi Perlindungan Keluarga: Berfungsi sebagai pelindung bagi para
anggota keluarganya dari gangguan, ancaman atau kondisi yang
menimbulkan ketidaknyamanan para anggotanya.
6. Fungsi Rekreatif: Keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang
memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan dan penuh semangat
bagi anggotanya.
7. Fungsi Agama :Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama
kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga
berkewajiban mengajar, membimbing atau membiasakan anggotanya
untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Bagi
kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh
inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang
sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang- orang
terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki keunikan. Setiap
keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya.

Keluarga mempunyai fungsi yang sangat luas dalam melindungi atau


menjalankan tugas setiap anggota keluarga. Anggota keluarga harus mempunyai
peran yang kuat dalam menjalankan setiap tugasnya.

8
2.2 Kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anak
Kewajiban dan tanggung jawab keluarga atau orang tua dalam Undang-undang
Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 bagian keempat pasal 26 yaitu:

1. Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh


memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Menumbuhkembangkan
2. Anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. Mencegah
terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.
3. Hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya,atau karena
suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawabnya, maka kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih kepada keluarga, yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
yang berlaku.

Anak berada di jalanan, anak dieksploitasi, anak ditelantarkan, anak


diperdagangkan, anak terlibat pornografi, pekerja anak, dan anak berhadapan
dengan hukum terjadi karena rapuhnya pondasi keluarga. Perlindungan anak
sudah semestinya dilakukan secara sistematis dari hulu sampai hilir dengan basis
utama pada penguatan ketahanan keluarga.

Orang tua mempunyai kewajiban besar untuk melindungi anak seperti yang
telah ditetapkan pasal di atas. Tetapi dengan bergulirnya waktu banyak pula
orang tua yang tidak bertanggung jawab dengan tugasnya sendiri. Disinilah tugas
orang tua yang harus mengubah kebiasaan buruk dalam mengasuh anak menjadi
orang tua yang bertangung jawab dengan menjalankan kewajibannya dan
mentaati aturan hukum sesuai perlindungan anak.

Akhirnya, mari wujudkan keluarga sebagai lingkungan terdekat bagi anak yang
mendukung masa depan anak.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat kita simpulkan sebagai
berikut:
Anak wajib mendapatkan hak-haknya dalam keluarga seperti kasih
sayang,keaman, perlindungan, pendidikan dan nafka tak hanya itu seorang
kepalah keluarga juga mempunyai janggung jawab sbagai keplah keluarga
menafkani, membimbing dan bertanggu jawab adapun menurut pasal 26
no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,jadi dng adanya UUD semua
anak mempunyai hak untuk kesejahteraan hidup atau yang biasa disebut
dengan HAM.

3.2 Saran
Mewujudkan Hak Asasi Manusia dengan baik memang tidak mudah, perlu ada usaha
dari setiap individu. Yang paling utama, tentu saja diperlukan adanya niat untuk
memahami nilai-nilai pancasila yang ditetapkan. Baik dari individu, keluarga, masyarakat
bangsa dan Negara. Mempraktekkan nilai–nilai tersebut secara terus-menerus atau
membiasakannya, sehingga tidak ada lagi pelanggaran kepada Hak Asasi Manusia.
Dengan demikian, Hak Asasi Manusia pun dapat terlaksana dengan baik. Tidak hanya itu
dalam hal kita memerlukan pembelajaran, yaitu belajar memahami betapa pentingnya
Hak Asasi Manusia itu. Kita dapat belajar dari media-media yang telah tersedia, salah
satunya melalui media elektronik. disamping itu, kita juga telah memanfaatkan
teknologi dengan baik. Dalam usaha mempertahankan Hak Asasi Manusia setiap
manusia kita kadang mengalami kegagalan disana sini. tetapi, itu tidak mengendurkan
niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari ke hari. Suatu hari nanti, kita
berharap bahwa kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan Hak Asasi
kita sendiri. Serta kita juga harus bisa menghormati dan menjaga Hak Asasi orang lain,
jangan sampai kita melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Dan jangan sampai pula
Hak Asasi kita dilanggar dan diinjak-injak oleh orang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ayesudarto/59763a85da1e4a5f452277a2/peran-keluarga-dalam-
perlindungan-anak?page=all

11

Anda mungkin juga menyukai