Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

A.     Definisi Teori Dan Konsep Keperawatan Menurut King (Imogene M. King)


Teori merupakan abstraksi yang menyiratkan prediksi berbasis dipenelitian.Teori tanpa
penelitian dan penelitan tanpa dasar teoritis tidak akan membangun pengetahuan ilmiah untuk
disiplin menurut (King,1977,). King secara bertahap mengeluarkan pernyataan -pernyataan
dimulai pada periode 1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General
Concepts of Human Behaviour). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan
literature.Pada tahun 1966-1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul Kerangka Kerja
Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing) yang berorientasi pada
pencapaian tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model
konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir
dari King memadukan tiga system interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang
mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen
J.P,2009).
Dia memilih 15 konsep dari literature
keperawatan (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh
kembang, stess, waktu, ruang
pribadi, organisasi, status, kekuasaan, kewenangan, dan pengambilan
keputusan) sebagai pengetahuan yang penting digunakan oleh perawat. Dipilih
sepuluh konsep dalam kerangka kerja
tersebut (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh-kembang, s
tress, waktu dan ruang pribadi) sebagai pengetahuan inti yang digunakan perawat
dalam situasi keperawatan yang sebenarnya.

B.     Hubungan Teori King Dengan  Keperawatan


1.      Karakteristik Teori
Teori Imogene M. King mengenai pencapaian tujuan (1981) berasal dari kerangka
konsepnya (Kerangka kerja King menunjukkan hubungan system personal (individu), system
interpersonal (kelompok seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system
pendidikan, system layanan kesehatan).     
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksisebagai berikut:
a)      System personal individu
Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan
perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
1)      Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian.
Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa
lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau
dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.

2)      Diri

Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri
adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang
dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.

3)      Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini
biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu
berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak
dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.

4)      Citra Tubuh

King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan
reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.

5)      Ruang

Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif,
individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu,
transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya

6)      Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain
merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian
yang lain

b)      System interpersonal.

King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia.


Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut
GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi,
transaksi, peran dan stress.

1). Interaksi

 Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau
lebih didalam hubungan timbal balik.

                                    2). Komunikasi

King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan dari
satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televisi
atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual,
transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide - ide satu
orang keorang lain.Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain
dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.

                  3). Transaksi

Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka mempunyai pengalaman atau
rangkaian - rangkaian kejadian dalam waktu.

                                    4). Peran

Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set
perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau
aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
                                              5). Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan,
perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang
dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan
dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya
berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual,
personal, dan subjektif.

c)      System social

Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang
dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat
mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan:

1)      . Organisasi

Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan
personal atau organisasi.

2)      Otoritas

King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi
yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi
definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.

3)      Kekuasaan

Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam
organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.

4)      Pembuatan Keputusan

atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan,
orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan
berorientasi pada tujuan.

5)      Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.King mendefinisikan
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak
istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

2.      Konsep Interaksi Teori

King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia


seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya meliputi
social, perasaan, rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu.

Dari keyakinannya tentang Human Being ini, King telah menderivat asumsi tersebut


lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien ;
a.       Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi
b.      Tujuan, kebutuhan - kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi interaksi.
c.       Individu mempunyai hak untuk  mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.      Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
e.       Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi.
f.       individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
g.      Tujuan dari professional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.

konsep hubungan manusia menurut king terdiri dari bebarapa komponen  sebagai berikut:
a.       Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam memahami dan
mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat dan lien
untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
b.      Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan respon dari
individu.
c.       Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan
klien yang terwujud dalam komunikasi.
d.      Transaksi merupkan kondisi dimana antara perawat dan klien menjadi suatu persetujuan dalam
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

3.      Pandangan king terhadap keperawatan


Ruang lingkup merupakan perspektif dari sebuah profesi.Ruang lingkup keperawatan
menyediakan aspek praktik dan teoritis disiplin. Sebuah paradigma berguna untuk
menggambarkan ruang lingkup sebuah disiplin. Paradigma keperawatan melibatkan empat
cakupan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan/situasi dan keperawatan.
Asumsi-asumsi utama Imogene M.King;
a.       Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan perawat yang selama
pengkajian, pembuatan tujuan dan menjalankannya, terjadi transaksi dan tujuan dicapai.
b.      Klien
King mengatakan bahwa klien adalah individu (system personal) atau kelompok (system
interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa atau masalah kesehatan ketika berinteraksi
dengan lingkungan.
c.       Kesehatan
Menurut King,kesehatan adalah kemampuan individu untuk melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari dalam peran social yang lazim, suatu pengalaman hidup yang dinamis
dalam penyesuaian terus-menerus terhadap stressor lingkungan melalui penggunaan sumber-
sumber yang optimum
d.      Lingkungan.
King menyatakanlingkungan merupakan setiap system social dalam masyarakat, system
social adalah kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku social, integrasi, persepsi dan
kesehatan, seperti RS, kinik, lembaga komunitas dan industry.
4.      Asumsi king
King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan
secara eksplisit maupun implisit.
Asumsi eksplisitmeliputi :
a.       Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan
untuk kesehatan manusia

b.      individu social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan
waktu

c.       proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
d.      Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan
menerima atau menolak keperawatan.

e.       Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu
tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.

f.       Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.

Sedangakan asumsi implicit meliputi :

a.       pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.

b.      pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan keputusan

c.       individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

d.      individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan

5.      penegasan teoritis king

Untuk mencapai tujuannya, King (1981) memberikan proposisi yang


memperlihatkan / menggambarkan hubungan konsep - konsep teori King sebagai berikut;
a.       Jika terdapat kekuatan perceptual dalam interaksi perawat - klien maka akan terjadi transaksi.
b.      Jika perawat danklien melakukan transaksi maka tujuan akan dicapai.
c.       Jika tujuan tercapai maka akan terjadi kepuasan
d.      Jika tujuan dicapai maka akan terjadi asuhan keperawatan yang efektif.
e.       Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat - klien,  tumbuh kembang akan meningkat.
f.       Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan oleh perawat dan kien sesuai maka akan
terjadi transaksi.
g.      Jika konflik peran dialami oleh perawat/klien atau oleh keduanya maka akan menimbulkan stress
dalam interaksi perawat – klien
h.      Jika perawat memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus mengkomunikasikan informasi yang
sesuai kepada klien maka akan terjadi penyusunan tujuan dan pencapaian tujuan bersama.

C.     Kelebihan Dan Kekurangan Teori King

Teori king mempunyai kelebihan sebagai berikut:


1.      Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena dalam keperawatan.
2.      Teori ini merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat
diamati dalam praktek keperawatan
3.      Mengedepankan partisipasi aktif  klien dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil
keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan klien.
4.      Teori ini dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan.
5.      Teori ini dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6.      Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan

Kekurangan teori king sebagai berikut:


1.      Beberapa konsep dasar kurang  jelas,contohnya teori ini menyatakan bahwa stress memiliki
konsekuensi positif dan menyarankan perawat harus menghilangkan pembuat stress dari
lingkungan RS.
2.      Teori ini berfokus pada system interpersonal sehingga tujuan yang akan dicapai sangat
tergantung pada presepsi perawat  dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan
hanya pada saat itu saja.
3.      Teori ini belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep
interaksi,komunikasi,transaksi dan persepsi,misalnya pasien-pasien yang tidak dapat berinteraksi
dengan perawat misalnya klien dengan koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.

Anda mungkin juga menyukai