Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA KONTRAK (RK3K) PADA PERENCANAAN


JEMBATAN SUNGAI PAUH

PROYEK PERENCANAAN PENINGKATAN PADA


PERENCANAAN JEMBATAN SUANGAI PAUH
KECAMATAN BUNGURAN TIMUR - KABUPATEN NATUNA
TAHUN ANGGARAN
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................1
A. KEBIJAKAN K3......................................................................................................................2
B. ORGANISASI K3...................................................................................................................3
C. PERENCANAAN K3..............................................................................................................4
C.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko, skala prioritas, pengendalian risiko k3, dan
penanggung jawab.................................................................................................................5
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya...................10
C.3. Sasaran dan Program K3...............................................................................................12
D. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3...................................................................................14
E. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3......................................................................17
F. TINJAUAN ULANG KINERJA K3..........................................................................................17

1
A. KEBIJAKAN K3

Kami Selaku Direktur PT. INTERDIMENSI KONSULTAN dengan Ini kami memberikan


Pernyataan atas nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja(K3) Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi.

 Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja
serta
melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja.
 Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang
ada di Perusahaan PT. INTERDIMENSI KONSULTAN.
 Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi
sasaran.
 Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara
berkala dengan mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua
unit
pendukungnya.
 Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan
bagi perusahaan PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
 Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja dibawah
kendali
 Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.

Direktur PT. INTERDIMENSI KONSULTAN memberikan bukti pelibatan nya pada


pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus
memperbaiki keefektifan nya dengan jalan:

 Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya


memenuhi persyaratan pelanggan, K3, Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
 Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3 

2
 Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga
sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang mendukungnya.
 Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang
pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
 Direksi Menetapkan dan Mengesahkan Kebijakan K3, berupa surat keputusan
 Maksud dan Tujuan
 Ikrar pelibatan untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus
memperbaiki sistem manajemen K3
 Tersedianya kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran MK3
 Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam organisasi dan di
dokumentasikan
 Pelaksanaan tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan
penyesuaian terus menerus.
B. ORGANISASI K3

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk


menjamin peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk
memfasilitasi SMMK3 yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada
Manual MK3 ini. Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu
maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian
dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian
disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian
sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian
SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-
masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi /
Bagian Teknik, di review Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian
Teknik.

3
ORGANISASI K3

PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA K3

KETUA BAGIAN
KETUA BAGIAN
EMERGENCY/ KETUA BAGIAN P3K
KEBAKARAN
KEDARURATAN

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

C. PERENCANAAN K3

Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan


sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi:
- Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3,
Penanggung Jawab.
- Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya.
- Sasaran dan Program K3.

4
C.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko, skala prioritas, pengendalian risiko k3, dan penanggung jawab
Nama Perusahaan : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
Kegiatan : REVIEU PERENCANAAN PENGGANTIAN JEMBATAN SUNGAI PAUH
Lokasi : Bunguran Barat
Tanggal dibuat : 03 Mei 2021

PENILAIAN RESIKO
URAIAN IDENTIFIKASI SKALA PENGENDALIAN PENANGGUNG
NO TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RESIKO K3 JAWAB
RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pekerjaan Kecelakaan lalu 1 3 2 2 1.1 Pengendara Syahril Ramadan
Mobilisasi dalam lintas (Rendah) wajib
zona proyek menggunakan
sabuk
pengaman
1.2 Menggunakan
dan mematuhi
rambu
peringatan dan
barikade
1.3 Melakukan
pelatihan
kepada pekerja
1.4 Penggunaan
APD yang
sesuai.

NO URAIAN IDENTIFIKASI PENILAIAN RESIKO SKALA PENGENDALIAN PENANGGUNG

5
TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RESIKO K3 JAWAB
RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2 Pekerjaan Kecelakaan lalu 1 2 2 3 1.1 Memasang Syahril Ramadan
keselamatan pada lintas (Rendah) rambu lalu
lalu lintas lintas dengan
tepat
1.2 Mengatur
rekayasa lalu
lintas
1.3 Pengguanan
APD yang sesuai
3 Pekerjaan a. Pergeseran 1 3 3 2 1.1 Menyusun Syahril Ramadan
jembatan jembatan (Sedang) langkah kerja
sementara b.Terpeleset 1.2 Menggunakan
(pengalihan akses) material yang
sesuai dengan
standar yang
berlaku
1.3 Memperhatikan
struktur tanah
dan arus
1.4 Melakukan
inspeksi rutin
1.5 Cek standar-
standar atau
UU tentang
pekerjaan itu
1.6 Menggunakan

6
helm dan safety
vest/rompi
keselamatan

PENILAIAN RESIKO
URAIAN IDENTIFIKASI SKALA PENGENDALIAN PENANGGUNG
NO TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RESIKO K3 JAWAB
RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4 Keselamatan dan a. APD rusak 2 2 3 2 1.1 melakuan Syahril Ramadan
Kesehatan dalam b.Kadaluarsa (Sedang) inspeksi
bekerja obat P3k rutin/mendadak
di tempat kerja
1.2 Melakuakan
safety audit
5 Pekerjaan galian a. Terpeleset 1 1 1 3 1.1 buat rambu dan Syahril Ramadan
tanah jembatan dalam galian (Rendah) penghalang
b.Tanah dengan
runtuh tali/kayu
c. Pekerja ter 1.2 membuat trap
cangkul dan pegangan
1.3 gali secara
bertahap

7
1.4 menggunakan
sepatu boot
1.5 menggunakan
dinding turap
1.6 menggunakan
sarung tangan
dan sepatu
boot
6 Pekerjaan tanah a.Pekerja 1 1 1 3 1.1 pasang rambu Syahril Ramadan
timbunan tertimbun (Rendah) rambu dan
jembatan b.Pekerja pembatas
terpeleset 1.2 mengikuti
dalam prosedur dan
timbunan Langkah kerja
dengan benar
1.3 menggunakan
peralatan safety
dengan tepat
7 Pekerjaan plat a.Tersiram 2 3 6 1 1.1 pemasangan Syahril Ramadan
jembatan coran (Tinggi) rambu-rambu
c. Terhirup Gas dengan tepat
beracun dari 1.2 menggunakan
aspal masker khusus
d.Terpeleset
1.3 menggunakan
APD dan
peralatan safety
yang tepat
1.4 memasang
pembatas

8
menggunakan
tali atau kayu
8 Pekerjaan Finishing a.Terpeleset 2 2 2 1 1.1 menggunakan Syahril Ramadan
(Rendah) APd dan
peralatan safety
yang tepat

9
PENILAIAN RESIKO
URAIAN IDENTIFIKASI SKALA PENGENDALIAN PENANGGUNG
NO KEPARAHA TINGKAT
PEKERJAAN RESIKO KEKERAPAN PRORITAS RESIKO JAWAB
N RESIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Survei Hewan buas 3 3 9 (Tinggi) 1 a. Gunakan Surveyor
Pendahuluan • Hewan berbisa pemandu
• Serangga berpengalaman
berbahaya Gunakan baju
• Terperosok dan Alat
• Tenggelam Pelindung Diri
• Gas berbahaya sesuai
dan beracun bahaya yang
dihadapi
(baju rapat,
helm, sarung
tangan, sepatu
2 Penetapan Hewan buas 3 3 9 (Tinggi) 1 Gunakan alat Surveyor
titik-titik BM • Hewan berbisa pengukur jarak
dan titik-titik • Serangga jauh dan
polygon dan berbahaya otomatis
pengukuran • Terperosok • Gunakan
elevasi dan • Tenggelam pemandu
jarak • Gas berbahaya berpengalaman
dan beracun • Gunakan baju
dan Alat
pelindung diri
3 Survey Kondisi 2 2 3 (Sedang) 1 Gunakan alat Surveyor
existing lingkungan pengukur jarak
jembatan jauh dan
dengan otomatis

10
rencana kerja • Gunakan
pemandu
berpengalaman
• Lakukan analsis
bahaya lebih dulu
setiap akan
memulai
kegiatan
• Gunakan baju
dan Alat
pelindung diri
4 Check Kondisi Proyek 2 2 3 (Sedang) 1 Gunakan alat Surveyor
lavelling pengukur
kontur jarak jauh dan
jembatan otomatis
dan shop
drawing akhir

Dibuat Oleh
CV. Mitra Bintan Konsultan 

JABRI RAMA S.T. M.Eng


Team Leader

11
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

Identifikasi peraturan hukum, perundang-undangan dan ketentuan lainnya adalah memperoleh informasi perundang-undangan, peraturan dan
syarat-syarat yang terkait secara periodik dari berbagai sumber, untuk mengidentifikasikan keperluan yang diminta, membuat daftar peraturan
perundang-undangan, perizinan dan juga ketentuan lainnya atau mengidentifikasikan apabila terdapat perubahan (perundang-undangan,
peraturan dan ketentuan lainnya) yang terkait dengan aktifitas operasional.

Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut:

a) Buku Undang-Undang atau peraturan;

b) Asosiasi industri contoh: SPSI, GAPKI;

c) Seminar dan konferensi.

d) Yang Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

C.3. Sasaran dan Program K3

Prosedur ini digunakan sebagai panduan untuk menetapkan tujuan, sasaran/target dan program-program pekerjaan proyek REVIEU
PERENCANAAN PENGGANTIAN JEMBATAN SUNGAI PAUH yang berfokus pada aspek pengendalian resiko dalam rangka penerapan
Kebijakan K3.

12
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN

Kegiatan : REVIEU PERENCANAAN PENGGANTIAN JEMBATAN SUNGAI PAUH


Lokasi : Sungai Pauh

Tanggal dibuat : 05 Mei 2021


BIAYA
SASARAN KHUSUS PROGRAM
(RP)
URAIAN PENGENDALIAN
NO INDIKATOR
PEKERJAAN RESIKO TOLAK SUMBER JANGKA MONITORIN PENANGGU
URAIAN PENCAPAIA
UKUR DAYA WAKTU G NG JAWAB
N
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pekerjaan Penggunaan Pekerjaan Penggunaa - Bahan Sebelum Turap
galian biasa turap memenuhi n turap - SDM bekerja terpasang
Syahril
standar memenuhi sesuai sudah sesuai Checklist
Ramadhan
keselamatan spesifikasi kebutuhan lengkap gambar dan
spesifikasi
2 Pekerjaan Menggunakan Tersedianya Sesuai - Bahan Berdasarkan Tertib
timbunan metode metode dengan - Alat jadwal sesuai
galian pelaksanaan pekerjaan metode - Dokumen pelaksanaan metode Syahril
Checklist
sesuai dengan yang manual Ramadhan
standar dikerjakan
timbunan
3 Pekerjaan Penggunaan APD Seluruh Sesuai Dokumen Berdasarkan Tertib
Pengecoran yang sesuai pekerja dengan manual(man jadwal sesuai
dan memenuhi metode ual pelaksanaan metode Syahril
Checklist
pembesian syarat yang instruction/ Ramadhan
keselamatan dikerjakan petunjuk
kerja
4 Pekerjaan Penggunaan APD Pekerja Sesuai Dokumen Sesuai Tertib Checklist Syahril
finishin yang sesuai memenuhi metode manual jadwal sesuai Ramadhan

13
syarat K3 pekerjaan pelaksanaan metode

D. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3

Pengendalian operasi akan diterapkan dan dievaluasi secara bersamaan untuk mengetahui tingkat keefektifan dari pengendalian
operasi serta terintegrasi (tergabung) dengan keseluruhan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.

Beberapa pengendalian operasi K3 Perusahaan mencakup antara lain:


1. Umum:

a. Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.


b. Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
c. Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
d. Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
e. Perawatan suhu lingkungan kerja.
f. Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
g. Perawatan sarana tanggap darurat.
h. Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan obat-obatan dan alkohol.
i. Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
j. Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
k. Pengendalian akses tempat kerja.
2. Pekerjaan Bahaya Tinggi:

a. Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.


b. Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.

14
c. Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
d. Penggunaan izin kerja.
e. Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat kerja bahaya tinggi.
f. Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3):

a. Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di tempat kerja.
b. Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3).
c. Barikade sumber radiasi.
d. Isolasi pencemaran biologis.
e. Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat.
4. Pembelian Barang, Peralatan dan Jasa:

a. Menyusun persyaratan pembelian barang, peralatan dan jasa.


b. Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada pemasok.
c. Persyaratan transportasi/pengiriman bahan berbahaya dan beracun (B3).
d. Seleksi dan penilaian pemasok.
e. Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa.
5. Kontraktor:

a. Kriteria pemilihan kontraktor.


b. Komunikasi persyaratan kepada kontraktor.
c. Evaluasi dan penilaian kinerja K3 berkala.

15
6. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar:

a. Pengendalian akses masuk.


b. Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan peralatan/perlengkapan/mesin/material di tempat kerja.

c. Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.


d. Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja.

e. Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerja.


Penetapan kriteria operasi K3 Perusahaan mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Pekerjaan Bahaya Tinggi:


a. Penggunaan peralatan/perlengkapan yang telah ditentukan beserta prosedur/ instruksi kerja penggunaannya.

b. Persyaratan kompetensi keahlian.


c. Petunjuk individu mengenai penilaian resiko terhadap kejadian yang muncul tiba-tiba dalam pekerjaan.

2. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3):


a. Daftar bahan berbahaya dan beracun (B3) yang disetujui.

b. Penentuan Nilai Ambang Batas (NAB).


c. Penentuan Nilai Ambang Kuantitas (NAK).

d. Penentuan lokasi dan kondisi penyimpanan.


3. Area Kerja Bahaya Tinggi :

a. Penentuan APD (Alat Pelindung Diri).


b. Penentuan persyaratan masuk.

c. Penentuan persyaratan kondisi kesehatan/kebugaran.

16
4. Kontraktor:

a. Persyaratan kriteria kinerja K3.


b. Persyaratan pelatihan maupun kompetensi keahlian terhadap personel di bawah kendali kontraktor.

c. Persyaratan pemeriksaan peralatan/perlengkapan/bahan/ material kontraktor.


5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar:

a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja.
b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri).

c. Induksi K3.
d. Persyaratan tanggap darurat.

E. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3

Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan pada proyek Revieu Perencanaan Penggantian Jembatan Sungai Pauh dengan
identifikasi K3 berdasarkan analisis lingkungan pekerjaan proyek, proyek pekerjaan Penggantian Jembatan Sungai Pauh mengacu pada
identifikasi K3 yang telah dilakukan pada point C.2.
Pemeriksaan bahaya pada proyek dimulai dari persiapan pekerjaan, proses pekerjaan sampai dengan finishing akhir serah terima pekerjaan.

F. TINJAUAN ULANG KINERJA K3

Tinjauan ulang pada pekerjaan Penggantian Jembatan Sungai Pauh dilakukan setiap pekerjaan akan dilakukan, sedang dilakukan serta pekerjaan
telah dilakukan, guna untuk memperkecil resiko dampak kecelakaan yang akan terjadi pada saat proses pekerjaan dilaksanakan. Tinjauan ulang
akan dilakukan setiap kala ulang waktu yang telah ditentukan berdasarkan jenis dari pekerjaan serta pembagian zonasi dari pekerjaan.

17

Anda mungkin juga menyukai