Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN

“LAPORAN ARUS KAS”


D

OLEH:

NAMA : Fadilah Tasya

DOSEN : Imam Malik, SE., M.Si

UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah kami ini
kami akan mencoba menguraikan tentang Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas
Adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada
suatuperiode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang
(kas)perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan
yangmenyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.
Kegiatanperusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional,
kegiataninvestasi serta kegiatan keuangan.

Semoga makalah ini dapat membantu kita semua untuk mengerti tentang inflasi
dan pengangguran. Meskipun demikian, kami menyadari akan kelemahan dan
kekurangnnya. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang membangun akan diterima
dengan ucapan terima kasih demi perbaikan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status


keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban
perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan No.1 tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat
dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat
dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas
keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan
menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan
arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil
keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas
keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal
tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan
dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena
dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.
Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen
aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas
digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham,
pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam menghasilkan
laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utang-utang
perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin
dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.

Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam
kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang peranan yang
sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan laporan
aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta sumber
penerimaan dan pengeluaran kas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Arus Kas


Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan
setara kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu
periode tertentu. Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash
on hand), treasury bills, commercial paper, money market fund dan rekening giro pada
bank (cash in bank)termasuk overdraft pada bank. Kas harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
 Setiap saat dapat ditukar menjadi kas.
 Tanggal jatuh temponya sangat dekat.
 Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga
(investasi yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).

Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat
jangka pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu, tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara
kas menandakan bahwa investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka
pendek dan bukan untuk tujuan investasi.

Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan
keuangan. Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan
sesuai dengan kebijakan konvergensi IFRS (international Financial Reporting
Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan sebagai bagian tidak
terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini
adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu
perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode
akuntansi.

Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas
dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi
perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan memengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari
berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan
kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Hal ini
sekaligus memenuhi fungsi dominan dari laporan keuangan yakni tujuan stedwarship
function, yaitu laporan keuangan harus dapat memberikan informasi sejauh mana
mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal.
Keuntungan laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai
berikut :
1. Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat
sekarang dan masa yang akan datang.
2. Menurut kacamata investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan
keuangannya.
3. Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi
daripada rasio laba dengan harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang
dilakukan dalam menghitung laba seperti dalam akuntansi berbasis akrual (accrual
basis accounting)
4. Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara
bagaimana investasi dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana
hasil suatu investasi dinilai.

Laba merupakan indikator keberhasil perusahaan, karena dengan laba maka


perusahaan dapat menciptakan kas untuk periode selanjutanya. Tetapi sama seperti
laba yang menjadi indikator keberhasilan perusahaan, kas yang merupakan aktiva
yang paling likuid dalam perusahaan juga memegang peranan yang sangat penting,
sehingga laporan arus kas juga dibutuhkan untuk alasan berikut ini :
 Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang
sesungguhnya.
 Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat
diperoleh lewat laporan arus kas.
 Dapat digunakan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang.
 PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode
akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
 Aktivitas operasi
 Aktivitas investasi
 Aktivitas pendanaan
Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi didalam klasifikasi arus kas.
Klasifikasi menurut aktivitas membantu pengguna memahami dampak aktivitas
tersebut pada posisi keuangan dari entitas dan pada jumlah kas dan setara kas.

 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi


Aktivitas operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama penghasil
pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi
terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
1. Penerimaan kas dari penjualan barang
2. Penerimaan kas dari penjualan jasa
3. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
4. Pembayaran kas kepada pemasok barang
5. Pembayaran kas kepada karyawan
6. Pemayaran kas kepada pemasok jasa lainnya
7. Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan
bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
8. Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
atau diperjualbelikan.
Ketika dilaporkan dengan metode langsung maka penerimaan kas dan
pembayaran kas kotor diungkapkan sedangkan dengan menggunakan metode tidak
langsung laba atau rugi disesuaikan untuk dampak transaksi yang bersifat non-kas,
penerimaan atau pembayaran kas dari operasi masa depan yang ditangguhkan atau
masih belum diterima, dan pos-pos pendapatan atau beban yang berhubungan dengan
arus kas investasi atau pendanaan.

 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi


Aktivitas investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset
jangka panjang dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh
perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :
1.  Arus kas yang diterima, misalnya :
 Penjualan aset tetap
 Penjualan surat berharga yang berupa investasi
 Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika
merupakan kegiatan investasi)
 Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk
persediaan)
2.  Arus kas yang keluar, misalnya :
 Pembayaran untuk mendapatkan aset tetap
 Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan
yang dikapitalisasikan
 Pembelian investasi jangka panjang
 Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
 Pemberian pinjaman pada pihak lain
 Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak
paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional)

 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan


Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran
dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.
Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan :
1. Arus kas masuk misalnya :
 Pengeluaran saham atas instrumen modal lainnya
 Pengeluaran wesel
 Penjualan obligasi
 Pengeluaran surat hutang hipotik
 Serta pinjaman lainnya
2. Arus kas keluar misalnya :
 Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik
 Pembelian saham perusahaan (treasury stock)
 Pelunasan pokok pinjaman
 Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan
dengan sewa gedung usaha pembiayaan.
Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan bunga, pelunasan
yang dilakukan mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan (financing activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating activity)

Demikian juga dengan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan oleh suatu perusahaan investasi, diklasifikasikan
sebagai aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari penjualan dan pembelian surat
berharga yang dimiliki untuk tujuan investasi oleh perusahan pabrikasi,
diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
B. Metode Pelaporan Arus kas
1. Metode Langsung
PSAK mensyaratkan pengungkapan kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto.
Contoh arus kas bruto :
1. Tagihan kas dari pelanggan
2. Penerimaan bunga dan deviden
3. Pembayaran kas ke karyawan dan pemasok lain
4. Pembayaran bunga dan deviden
5. Penerimaan dan pembayaran kas operasi lain.
Kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari
catatan akuntansi perusahaan atau dengan menyesuaikan pos-pos dalam laporan laba
rugi komprehensif dari basis akrual menjadi basis kas.
Misalnya :

Penjualan + saldo awal piutang dagang – saldo akhir piutang dagang = Tagihan kas
dari Pelanggan

Beban operasi + saldo awal akrual beban-saldo akhir akrual beban + saldo akhir
beban dibayar dimuka – saldo akhir beban dibayar dimuka – beban non kas lain
(misalnya penyusutan) = Pembayaran kas untuk beban operasi
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba
rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau
dibayarkan terkait dengan setiap komponen laga rugi tersebut.
Contohnya : besar penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali
dengan menggunakan laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas
yang telah diterima dari pelanggan sepanjang periode.
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
dari transaksi bukan kas, akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi
masa lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan
arus kas investasi dan pendanaan. Metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi
laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan melakukan penyesuaian sebagai
berikut:
1. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar,
contohnya adalalah amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban
penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan aktiva tetap, beban amortisasi
aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskonto utang obligasi.
2. Keuntungan dan kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan,
contohnya adalah keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan
kerugian penjualan investasi dalam saham, dan keuntungan serta kerugian atas
penebusan kembali utang obligasi.
3. Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari
transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya
adalah perubahan dalam saldo piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya
dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang pajak
penghasilan.

Berikut adalah laporan keuangan PT. KITIRIFI :

PT. KITIRIFI
Neraca Komparatif
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
_____________________________________________________________________
______
Aktiva
2011 2012
Kas 22 16
Piutang usaha 200 250
Persediaan barang dagang 125 95
Biaya umum dibayar dimuka 18 10
Aktiva tetap 1.019 1.000
Akum.penyusutan aktiva tetap (527) (597)
Total aktiva 857 774
Kewajiban dan modal pemegang saham

Utang usaha 75 50
Utang bunga 10 8
Utang pajak penghasilan 90 107
Utang obligasi 117 77
Saham biasa 338 300
Laba ditahan 227 232
Total kewajiban dan modal pemegang saham 857 774
PT. KITIRIFI
LAPORAN LABA RUGI
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)

Penjualan 1.300
Harga pokok penjualan (880)
Laba kotor 420

Beban operasi :
Beban penyusutan 60
Beban umum 240
Beban pajak penghasilan 35
Total beban operasi (335)
Laba operasi 85
Beban bunga (15)
Laba bersih 70
Informasi berikut juga tersedia tahun 2012:
1. Aktiva tetap dijual sebesar nilai bukunya, yaitu Rp 200 juta. Aktiva tetap yang
dijual ini memiliki harga perolehan Rp 330 juta
2. Total deviden tunai yang dibayarkan sepanjang tahun 2010 adalah Rp 75 juta.
3. Seluruh utang usaha terkait langsung dengan pembelian barang dagang.
4. Seluruh pembelian aktiva tetap dilakukan secara tunai.
5. Sepanjang tahun 2012, perusahaan menerbitkan saham biasa dan obligasi secara
tunai.
6. Sepanjang tahun 2010, tidak ada pembagian deviden saham kepada investor.
Metode Tidak Langsung

PT. KITIRIFI
Laporan Arus Kas
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)

Arus kas dari aktivitas operasi


Laba bersih 70
Penyusutan aktiva tetap 60
Penurunan piutang usaha 50
Kenaikan utang usaha 25
Kenaikan utang bunga 2
Kenaikan persediaan barang dagang (30)
Kenaikan biaya umum dibayar dimuka (8)
Penurunan utang pajak penghasilan (17)
Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas operasi 152
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap 200
Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap (349)
Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi (149)
3
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerimaan kas dari penerbitan obligasi 40
Penerimaan kas dari penerbitan saham biasa 38
Pembayaran deviden tunai (75)
Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas pembiayaan 3
Kenaikan bersih kas 6
Saldo kas 1 Januari 2012 16
Saldo kas 31 Desember 2012 22
PT. KITIRIFI
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)

Arus kas dari aktivitas operasi :


Penerimaan kas dari penjualan 1.350
Kas yang dibayarkan untuk barang dagangan (885)
Kas yang dikeluarkan untuk beban umum (248)
Kas yang dibayarkan atas bunga pinjaman (13)
Kas yang dibayarkan atas pajak penghasilan (52)
Arus kas yang dihasilkan aktivitas operasi 152

Arus kas dari aktivitas investasi


Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap 200
Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap (349)
Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi (149)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerimaan kas dari penerbitan obligasi 40
Penerimaan kas dari penerbiatan saham biasa 38
Pembayaran deviden (75)
Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas pembiayaan 3
Kenaikan kas bersih 6
Saldo kas 1 januari 2012 16
Saldo kas 31 Desember 2012 22 

KESIMPULAN

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus
kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut
memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk
menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan
oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah
berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa
mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor dalam
menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
(keuntungan).

PSAK 2 mensyaratkan agar laporan arus kas disajikan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari laoran keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan. Selain itu laporan arus kas juga harus menyajikan arus kas selama periode
akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori : operasi, investasi
dan pendanaan.
Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan
pendapatan dari entitas, misalnya penagihan kas dari penjualan dan penyerahan jasa,
pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji kepada karyawan.
Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi
mewakili pengeluaran yang telah dibuat dari sumber yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan masa yang akan datang dan arus kas. Contohnya adalah
hasil dari penjualan investasi, pembelian properti dan pembelian peralatan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan yakni aktivitas yang mengakibatka perubahan
besaran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan. Contohnya adalah
penerimaan kas dari emisi saham serta pembayaran kas untuk menebus ekuitas
(misalnya saham) dan instrumen utang.

Terdapat dua metode dalam pelaporan arus kas, yakni metode langsung dan
metode tidak langsung.
Dalam metode langsung pelaporan kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, lalu
dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
Dalam metode tidak langsung pelaporan kas dilakukan dengan menyeruaikan laba rugi
dari pengaruh pos-pos non-kas, pos-pos yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan serta perubahan modal kerja operasi.

Contoh :
Dibawah ini adalah informasi perkiraan PT Chiangmai untuk tahun pembukuan yang
berakhir tanggal 31 Desember 20120 :
Penerimaan kas dari penerbitan obligasi Rp 1.140.000,-
Beban penyusutan dan amortisasi Rp 4.000.000,-
Keuntungan dari penjualan peralatan Rp 120.000,-
Penerimaan kas dari penerbitan saham biasa Rp 3.680.000,-
Pengeluaran kas untuk pembelian perabot kantor Rp 8.680.000,-
Penerimaan kas dari penjualan peralatan Rp 740.000,-
Pembayaran deviden tunai Rp 2.020.000,-
Pembagian deviden saham Rp 9.350.000,-
Laba bersih Rp 8.200.000,-
Kenaikan (penurunan) dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar adalah sebagai
berikut :
Kas Rp 2.000.000,-
Piutang usaha Rp 10.080.000,-
Utang usaha Rp 2.480.000,-
Wesel bayar Rp 3.340.000,-
Utang pajak penghasilan (Rp 680.000.-)

Metode langsung
(dalam jutaan rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi 2008

Penerimaan kas dari pelanggan $1,000,000


Pembayaran kas kepada pemasok (700,000)
Pembayaran kas kepada karyawan (100,000)
Kas yang dihasilkan dari operasi 200,000
Bunga yang dibayarkan (30,000)
Pajak penghasilan yang dibayarkan (20,000)
Kas dari aktivitas operasi 150,000
Metode Tidak langsung
(dalam jutaan rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi 2008
Laba sebelum pajak 1,000,000
Penyesuaian atas :
Depresiasi 60,000
Penghasilan dari investasi 30,000
Beban bunga (40,000)
1,050,000
Penurunan dalam piutang dan lain-lain 100,000
Kenaikan dalam persediaan (200,000)
Penurunan dalam hutang dagang dan hutang lain-lain (150,000)
Kas dari aktivitas operasi 800,000
DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Intermediate Jilid 3.


Baridwan, zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Jogjkarta: Fakultas Ekonomi
UGM
Liestyowati.2009. Modul Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik
2009/2010. Universitas Mercu Buana.

Anda mungkin juga menyukai