LANDASAN TEORI
2. Kadar air
Kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air yang terdapat
dalam tanah (yang mengisi rongga tanah) dengan berat butir tanah (berat
tanah kering oven) yang dinyatakan dalam persen. Rumus kadar air
sebagai berikut:
𝑊𝑤
W= x 100% ………...........................................................................(2)
𝑊𝑠
11
12
𝑒1 −𝑒2 ∆𝑒
Cc =log 𝑝 = 𝑝 ............................................................ (4)
2 −log 𝑝 1 ( 2)
log
𝑝1
𝐻2 𝐻2
𝑐𝑣 = 𝑇90 𝑡 = 0,848 𝑡 ............................................... (5)
90 90
𝐻 𝐻
( )2 ( )2
𝑐𝑣 = 𝑇90 2
= 0,848 2
............................................(6)
𝑡 90 𝑡 90
𝑒0 −𝑒1
𝑆𝑐 = 𝐻 ...............................................................................(7)
1+𝑒0
C. Pemadatan
Tingkat pemadatan tanah diukur berdasarkan berat volume kering
tanah yang dipadatkan. Berat volume kering tidak berubah apabila kadar
air naik. Hal ini dikarenakan berat volume kering dinyatakan Ɣd=Ws/V,
bila berat butiran (Ws) dan volume total (V) tetap, makan Ɣd tetap.
Bila air ditambahkan ke tanah yang dipadatkan, air tersebut akan
berfungi sebagai unsur pelumas pada partikel tanah. Karena adanya air,
partikel- partikel tanah tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran
satu sama lain dan membentuk tanah yang lebih padat.
D. Drainase Vertikal
Metode drainase vertikal ini sering diterapkan bersama-sama
dengan metode pemberian beban (preloading). Pengembangan yang
terbaru bagi vertikal drain adalah vertikal drain sintesis. Dengan
memenuhi persyaratan untuk kelayakan vertikal drain dan bahan vertikal
drain sintesis dapat mempercepat waktu penurunan konsolidasi lebih cepat
dari bahan-bahan terdahulunya sehingga menjadi pilihan utama saat
mengatasi masalah konsolidasi.
Drainase vertikal terdiri dari lubang bor vertikal yang menembus
lapisan gambut jenuh yang relatif tebal. Berat timbunan yang berada di
atas drainase vertikal akan menyebabkan tanah yang lunak memampat.
Dari sini, air mengalir ke atas, menuju lapisan air yang diletakkan pada
dasar tanah timbunan. Bila beban bertambah besar, maka kecepatan
konsolidasi akan bertambah pula. Kelemahan pada drainase vertikal adalah
sangat lemah terhadap pengaruh geser, khususnya jika geseran ini
ditimbulkan oleh perubahan bentuk atau deformasi tanah dibawah
timbunan yang dibangun.