Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JURNAL

FAKULTAS KEDOKTERAN Juni 2021


UNIVERSITAS PATTIMURA

EFEKTIVITAS TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA PASIEN IMPLAN GIGI


MAKSILOFASIAL YANG DIIRADIASI: TINJAUAN SISTEMATIS
MENGGUNAKAN META-ANALISIS

OLEH:
Reylando D. Saimima (2018-84-042)
Gabriella S. Maitimu (2018-84-069)

PEMBIMBING:
drg. Richard Tetelepta, Sp.Pros

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
RUMKITAL dr. F. X. SUHARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
EFEKTIVITAS TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA PASIEN IMPLAN GIGI
MAKSILOFASIAL YANG DIIRADIASI: TINJAUAN SISTEMATIS
MENGGUNAKAN META-ANALISIS
Darshana Nilesh Shah, Chirag Jasubhai Chauhan, Jenish Sureshbhai Solanki

Abstrak: Tingkat kegagalan implan yang lebih tinggi secara signifikan pada pasien
maksilofasial yang menjalani radioterapi, kemungkin disebabkan oleh efek jangka panjang
dari penurunan vaskularisasi yang membahayakan tempat implantasi. Literatur kedokteran
hewan preklinis yang luas dan banyaknya laporan klinis menyarankan penggunaan terapi
oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen (HBO) karena dapat meningkatkan vaskularisasi
jaringan. Oleh karena itu, terapi ini kemungkinan dapat meningkatkan tingkat survivalitas
implan dengan meningkatkan proses osseointegrasi pada pasien tersebut. Tujuan dari tinjauan
sistematis ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi HBO pada tingkat survivalitas
implan gigi pada pasien maksilofasial iradiasi yang memerlukan rehabilitasi prostodontik.
Pencarian elektronik tanpa batasan waktu dilakukan pada bulan April 2016 menggunakan
database: PubMed, Google Scholar, dan Cochrane Oral Health Group Trials Register. Kami
juga mencoba menghubungi produsen dan peneliti di lapangan untuk mendapatkan detail
yang diperlukan. Studi klinis pada manusia, pada pasien implan gigi maksilofasial yang
diiradiasi, termasuk uji coba terkontrol secara acak atau randomized controlled trials (RCT),
uji coba terkontrol prospektif, studi retrospektif, dan preliminary reports atau laporan awal
dimasukkan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan oleh dua orang penulis secara
mandiri. Judul dan abstrak dari semua laporan disaring untuk desain penelitian dan jenis
intervensi yang dilaporkan; semua duplikat telah dihapus. Pencarian data menghasilkan 62
judul, dimana 14 artikel dipilih untuk penelitian dengan kriteria penyaringan artikel:
Judul/abstrak/teks lengkap. Data yang diekstraksi oleh dua penulis yang apabila terdapat
ketidaksepakatan maka akan diselesaikan oleh penulis ketiga, dan meta-analisis dilakukan
dengan menggunakan binary random-effect model atau model efek acak biner. Hasil
penelitian menunjukkan penurunan tingkat kegagalan implan pada kelompok HBO (9,21%)
dibandingkan kelompok non-HBO (22,44%). Batasan potensial attau potential limitations
dari penelitian ini adalah jumlah dosis radiasi yang digunakan, periode yang berlangsung dari
radioterapi hingga penempatan implan, dan periode tindak lanjut yang bervariasi untuk setiap
subjek penelitian yang disertakan, yang dapat mempengaruhi hasil pengobatan. Meskipun ada
banyak artikel sensitif yang diterbitkan tentang HBO, termasuk sejumlah review papers atau
makalah peninjauan, RCT masih ada kekurangannya. Berdasarkan analisis statistik dapat
disimpulkan bahwa terapi preventif HBO dapat menurunkan risiko kegagalan implan pada
pasien yang diiradiasi sebesar 1,21 (risiko relatif) dengan interval kepercayaan 95% (P
<0,001). Oleh karena itu, HBO dapat menjadi protokol pengobatan yang efektif untuk
pengobatan implan pada pasien maksilofasial yang diiradiasi.

Kata Kunci: Implan gigi, kegagalan implan gigi, hyperbaric oxygen, implan, iradiasi,
osseointegrasi, radioterapi, randomized controlled trials

PENDAHULUAN

Deskripsi kondisi

Pengetahuan yang menyeluruh dan pemahaman yang luas tentang etiologi dan faktor risiko
dari kegagalan implan diperlukan untuk menurunkan tingkat kegagalan implan. Sejak
beberapa tahun terakhir, implan lebih umum digunakan pada pasien kanker mulut
maksilofasial, sehingga apakah pasien yang diiradiasi di daerah kepala dan leher lebih
berisiko kehilangan implan gigi atau tidak, masih belum jelas. Kapasitas penyembuhan
jaringan yang berkurang menyebabkan osteoradionekrosis, necrotic bone exposure, dan
fraktur patologis sebagai respons terhadap trauma jaringan; dengan demikian, dengan
berkurangnya kemampuan penyembuhan dan osteoradionekrosis sebagai respons terhadap
cedera, tingkat survivalitas implan dapat berkurang untuk pasien kanker mulut maksilofasial
yang telah menjalani pengobatan radioterapi. [1,6]

Deskripsi intervensi

Terapi oksigen hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen (HBO) dan efektivitasnya sampai saat ini
[7]
masih menjadi topik kontroversial. Ada banyak penelitian yang melaporkan tentang
kegunaan HBO untuk pengobatan osteoradionekrosis jaringan tulang yang berbeda. Selain
kegunaannya dalam mengobati osteoradionecrosis, juga dapat mencegah kondisi ini. Uji
[8]
klinis acak/prospektif menggunakan HBO dan penisilin dilakukan oleh Marx et al.
Percobaan ini menunjukkan bahwa HBO mengurangi perkembangan osteoradionekrosis
setelah pencabutan gigi dan pengurangan ini signifikan secara statistic. [9]

Terapi HBO dapat dilakukan di ruang multiplace atau monoplace. Pasien dirawat dalam
ruang oksigen 100% murni di bawah tekanan 1,5–3 atmosfer absolut. [10]
Bagaimana intervensi ini bekerja?

Terapi HBO meningkatkan tekanan oksigen, produksi kolagen, dan aktivitas fibroblastik dan
menciptakan matriks untuk neovaskularisasi.[11] Menurut Johnsson, hal ini juga melawan efek
negatif iradiasi, merangsang osseointegrasi, dan meningkatkan tingkat survivalitas implan. [12]

Perlunya melakukan tinjauan sistematis

Tinjauan sistematis ini membantu ahli bedah maksilofasial dan prostodontis untuk memahami
bukti, mengintegrasikan informasi yang valid, dan memberikan pengambilan keputusan yang
rasional tentang penggunaan terapi HBO untuk pasien mereka. Hal ini juga akan membantu
mereka dalam meningkatkan tingkat survivalitas implan gigi dan kualitas hidup pasien
tersebut dengan menyediakan rehabilitasi jangka panjang yang berhasil.

TUJUAN

Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk membandingkan tingkat kegagalan implan untuk pasien
yang diiradiasi atau sebelumnya diiradiasi di daerah kepala dan leher dan menerima terapi
HBO versus pasien yang diiradiasi dan tidak menerima terapi tersebut dengan masa follow up
1-2 tahun hingga 26 tahun.

BAHAN DAN METODE

Kriteria untuk mempertimbangkan studi untuk tinjauan ini

Jenis studi

Uji coba terkontrol secara acak atau Randomized controlled trials (RCT), uji klinis
prospektif, dan studi retrospektif.

Jenis peserta

Pasien maksilofasial yang pernah menjalani radioterapi dan dirawat dengan implan gigi untuk
rehabilitasi rongga mulut.

Jenis intervensi

Terapi HBO dibandingkan dengan tanpa terapi HBO.


Jenis perbandingan

Kelompok hbo versus kelompok non hbo.

Jenis pengukuran hasil (outcome measures)

Tingkat kegagalan implan.

STRATEGI PENCARIAN

Pencarian elektronik tanpa batasan waktu dilakukan pada bulan April 2016 untuk studi klinis
yang membandingkan tingkat kegagalan implan (O), pada pasien maksilofasial yang
diiradiasi (P), yang menjalani perawatan implan gigi baik dengan terapi HBO tambahan (I)
atau tanpa terapi HBO (C), menggunakan database berikut: PubMed, Google Scholar, dan
Cochrane Oral Health Group Trials Register. Strategi pencarian menggunakan kombinasi
kosakata terkontrol dan istilah teks bebas.

Kata kunci berikut digunakan dalam kotak pencarian dari ketiga database baik sendiri atau
dalam kombinasi dengan dua atau lebih kata kunci (yaitu, # 1, # 2, # 3, atau # 1, # 2, # 3, # 5)
dalam upaya untuk mencari segala uji coba terkait, yang memenuhi syarat untuk
diikutsertakan dalam penelitian.

1. Implan gigi atau implan oral atau implan endosseous atau implan osseointegrasi
2. Terapi radiasi atau radioterapi atau iradiasi atau jaringan teriradiasi
3. Oksigen hiperbarik atau terapi oksigen hiperbarik atau terapi HBO atau oksigenasi
hiperbarik
4. Kegagalan implan gigi dan/atau uji coba terkontrol secara acak
5. Terapi HBO dan uji eksperimental
6. Iradiasi, implan gigi, terapi HBO, uji coba terkontrol secara acak, uji eksperimental
(variasi kata telah digunakan, yaitu radioterapi untuk iradiasi).

Pencarian manual jurnal terkait implan gigi, daftar referensi dari penelitian yang
teridentifikasi, dan ulasan yang relevan tentang subjek juga dipindai untuk kemungkinan
penelitian tambahan. Selain itu, database online yang menyediakan informasi tentang uji
klinis yang sedang berlangsung juga diperiksa
(clinicaltrials.gov;www.centerwatch.com/clinicaltrials;www.clinicalconnection.com;
www.cochranelibrary.com).
Koleksi data dan analisis

Pemilihan studi

Proses review terdiri dari dua tahap. Pada tahap pertama, judul dan abstrak dari studi yang
dicari awalnya disaring oleh dua penulis untuk relevansi dan teks lengkap dari abstrak yang
relevan diperoleh dan diakses. Setiap ketidaksepakatan diselesaikan dengan diskusi dan
dengan saran penulis ketiga. Pencarian manual jurnal yang dipilih serta pencarian referensi
dari studi yang dipilih juga dilakukan. Artikel diperoleh setelah langkah pertama dari proses
peninjauan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi berikut dan disaring pada fase kedua,
dan artikel yang relevan dan sesuai diisolasi untuk diproses lebih lanjut dan ekstraksi data.
Duplikat dan artikel dengan data yang tidak mencukupi dikecualikan.

Kriteria inklusi

Studi klinis pada manusia, pada pasien implan gigi maksilofasial yang diiradiasi, termasuk:

• RCT
• Studi prospektif
• Studi retrospektif
• Laporan awal.

Kriteria eksklusi

• Laporan kasus
• Laporan teknis
• Penelitian pada hewan
• Penelitian in vitro
• Review artikel
• <5 pasien yang dirawat.

Secara umum, RCT merupakan tingkatan bukti tertinggi. Meskipun mengembangkan


rekomendasi berdasarkan tingkat bukti tertinggi diinginkan, jumlah RCT yang memadai tidak
selalu tersedia. Oleh karena itu, kami memasukkan beberapa studi klinis prospektif dan
retrospektif dengan laporan awal (Ali et al., 1997). Tujuan dari laporan ini adalah untuk
memberikan beberapa data awal yang dikumpulkan dari penyelidikan prospektif jangka
panjang tentang efek terapi HBO pada integrasi implan di rahang yang diiradiasi. Data
tentang efek dari berbagai dosis iradiasi ke daerah perioral dikumpulkan melalui pemeriksaan
klinis, radiologis, dan histologis secara teratur.

Ekstraksi dan pengelolaan data

Tiga penulis review secara independen mengekstraksi data dari studi menggunakan kriteria
seleksi standar, yang dikembangkan untuk tinjauan ini. Kami mencoba menghubungi penulis
studi utama untuk meminta informasi lebih lanjut ketika data hilang atau tidak lengkap.
Penulis review menyelesaikan semua perbedaan dengan diskusi. Data dikecualikan sampai
klarifikasi lebih lanjut tersedia jika kesepakatan tidak dapat dicapai.

Untuk setiap percobaan, data berikut dicatat.

• Tahun publikasi dan negara asal


• Rincian peserta termasuk karakteristik demografis dan kriteria untuk dimasukkan
• Rincian jenis intervensi
• Rincian hasil yang dilaporkan termasuk metode penilaian dan interval waktu.

Penilaian "risiko bias" dalam studi yang disertakan

Penilaian risiko bias dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang direkomendasikan


oleh ulasan Cochrane [Tabel 1 dan Grafik 1] dan diselesaikan secara independen dan di
duplikat oleh dua penulis tinjauan sebagai bagian dari data proses ekstraksi.

Tabel 1: Penilaian "risiko bias" dalam uji coba yang dimasukkan dalam meta-analisis

N Studi Random Allocation Blinding Data hasil Pelaporan Bias


o sequence concealment (bias kinerja tidak selektif lainnya
generation (bias seleksi) dan deteksi) lengkap (bias
(bias (bias pelaporan)
seleksi) gesekan)

1 Franzén et al., Tidak Jelas Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi


1995 [13]

2 Barber et al., Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tidak Jelas


1995 [14]

3 Esser dan Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tidak Jelas Tidak Jelas
Wagner, 1997
[15]

4 Ali et al., 1997 Tinggi Tinggi Tinggi Tidak Jelas Tinggi Tidak Jelas
[16]
5 Niimi et al ., Tidak Jelas Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tidak Jelas
1997 [17]

6 Jisander et al., Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tidak Jelas


1997 [18]

7 Niimi et al., Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tidak Jelas


1998 [19]

8 Andersson et Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi


al., 1998 [20]

9 Granström et Tinggi Tidak Jelas Tinggi Tinggi Rendah Rendah


al., 1999 [21]

10 Granström et Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tidak Jelas Tidak Jelas


al., 2003 [22]

11 Shaw et al., Tinggi Tinggi Tidak Jelas Tinggi Rendah Tinggi


2005 [23]

12 Granström, Tinggi Tidak Jelas Tinggi Rendah Rendah Tidak Jelas


2006 [24]

13 Schoen et al., Rendah Tinggi Tinggi Tidak Jelas Rendah Tidak Jelas
2007 [25]

14 Barrowman et Rendah Tidak Jelas Tinggi Rendah Tinggi Tinggi


al., 2011 [26]

Grafik 1: Penilaian risiko bias dari studi yang disertakan

Hasil pencarian pengumpulan data

Pencarian database menghasilkan 62 judul, dimana 22 judul dibuang oleh evaluasi judul.
Evaluasi abstrak dilakukan untuk sisa 40 artikel, dan 6 artikel dibuang berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Data teks lengkap diperoleh untuk sisa 34 artikel, 8 artikel di antaranya
dibuang karena data tidak mencukupi dan 12 artikel tidak sesuai dengan kriteria penelitian.
Oleh karena itu, akhirnya, 14 artikel dipilih untuk penelitian [Flowchart 1].

Flowchart 1: Hasil pencarian melalui berbagai sumber

Deskripsi dari studi yang dimasukan

Data yang diperoleh setelah strategi pencarian ditabulasi dan dianalisis secara statistik.
Hasilnya adalah sebagai berikut:

• Tabel 2 menunjukkan rincian yang diperlukan, mengenai 14 studi terpilih, termasuk


dalam tinjauan sistematis ini
• Tabel 3 menunjukkan tingkat bukti artikel yang dipilih sesuai dengan desain studi
• Tabel 4 menunjukkan karakteristik masing-masing termasuk studi.

Deskripsi studi yang dieksklusi (dengan alasan eksklusi)

Tabel 5 menunjukkan karakteristik studi yang dieksklusi

Penilaian risiko bias

Tabel 1 menunjukkan penilaian risiko bias dari studi yang disertakan.

Grafik 1 menunjukkan penilaian risiko bias dari studi yang disertakan.


Hasil studi

Studi Eksperimental

Tabel 6 menunjukkan nilai estimasi untuk kegagalan implan pada kelompok HBO (+) untuk
studi eksperimental ketika nilai P ditetapkan pada P <0,05, dengan interval kepercayaan (CI)
95%. Tabel 7 menunjukkan nilai perkiraan untuk kegagalan implan pada kelompok non HBO
(+) untuk studi eksperimental ketika nilai P ditetapkan pada P <0,05, dengan CI 95%.

Studi prospektif

Tabel 8 menunjukkan nilai estimasi untuk kegagalan implan pada kelompok HBO (-) untuk
tiga studi prospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan CI yang sama
sebesar 95%.

Tabel 9 menunjukkan nilai estimasi kegagalan implan pada kelompok non HBO (-) untuk 3
studi prospektif ketika nilai P ditetapkan pada P <0,05, dengan CI yang sama sebesar 95%.

Forest Plot 2 menunjukkan kegagalan implan di kelompok HBO dan non HBO untuk studi
prospektif.

Studi retrospektif

Tabel 10 menunjukkan nilai estimasi untuk kegagalan implan pada kelompok HBO (-) untuk
empat studi retrospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan CI yang
sama sebesar 95%.

Tabel 11 menunjukkan nilai perkiraan untuk kegagalan implan pada kelompok non HBO (-)
untuk tujuh studi retrospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan CI
yang sama sebesar 95%.

Forest Plot 3 menunjukkan kegagalan implan di kelompok HBO dan non HBO untuk studi
retrospektif.

Tabel 12 menunjukkan “Tes Chi square Pearson” yang menunjukkan jumlah implan yang
dipasang, gagal, dan bertahan pada kedua kelompok, dengan P <0,001, yang menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok mengenai jumlah implan yang
gagal dan selamat.
Tabel 3: Evidence level atau tingkatan bukti dari artikel yang dipilih

No Nama Penulis Desain studi Evidence level

1 Niimi et al., 1998 Survei 3

2 Niimi Atsushi, 1997 Survei 3

3 Andersson, 1998 Retrospektif, in vivo 2

4 Barrowman, 2011 Retrospektif, in vivo 2

5 Franzen, 1995 Prospektif, in vivo 2

6 Schoen, 2007 RCT, in vivo 2

7 Granstrom, 1999 Case controlled study, in vivo 2

8 Granstrom, 2006 Retrospektif, in vivo 2

9 Granstrom, 2003 Retrospektif, in vivo 2

10 Shaw, 2005 Retrospektif, in vivo 2

11 Jisander, 1997 Calon, in vivo 2

12 Elmar Esser, 1997 Prospektif, in vivo 2

13 Arshad Ali, 1997 Preliminary reports 2

14 Barber, 1995 Prospektif, in vivo 2

Forest Plot 1: Studi eksperimental: Kegagalan implan pada oksigen hiperbarik versus kelompok oksigen non-
hiperbarik

Forest Plot 2: Studi prospektif: Kegagalan implan pada oksigen hiperbarik versus kelompok oksigen non-
hiperbarik
Forest Plot 3: Studi retrospektif: Kegagalan implan dalam oksigen hiperbarik versus kelompok oksigen
nonhiperbarik

RINGKASAN

Tinjauan sistematis saat ini dilakukan untuk membandingkan tingkat kegagalan implan untuk
pasien yang diiradiasi di daerah kepala dan leher dan menerima terapi HBO versus terapi non
HBO. Ada banyak makalah ilmiah [27] yang menulis tentang subjek ini termasuk sejumlah
artikel review, tetapi hanya satu RCT (Schoen et al. 2007) termasuk sejumlah kecil peserta
yang ditemukan cocok untuk tinjauan ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis statistik di atas, hasil menunjukkan bahwa terapi preventif HBO dapat
mengurangi risiko kegagalan implan pada pasien yang diiradiasi, mungkin karena
peningkatan vaskularisasi yang mengarah pada penurunan risiko kerusakan jaringan yang
diinduksi radiasi, dan dengan demikian, HBO dapat menjadi protokol efektif untuk
pengobatan, sambil merencanakan pengobatan implan pada pasien maksilofasial yang
diiradiasi. Namun, beberapa faktor penting selain iradiasi yang mempengaruhi tingkat
survival dari implan pada tulang yang diiradiasi adalah jenis implan, prosedur pembedahan
yang digunakan, selang waktu antara radioterapi dan penempatan implan, serta dosis radiasi
yang tidak dimasukkan dalam meta analisis, karena ke data yang tidak mencukupi. Oleh
karena itu, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menentukan berbagai alasan
kegagalan yang disebutkan di atas dan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan dan kegagalan implan gigi pada pasien maksilofasial yang diiradiasi.

Dibutuhkan lebih banyak RCT untuk memastikan efektivitas HBO pada pasien implan gigi
maksilofasial yang diiradiasi. Uji coba ini harus berkualitas tinggi dan dilaporkan seperti
yang direkomendasikan oleh the consort statement (www. Consort statement.org/). Setiap
pusat klinis mungkin memiliki jumlah pasien yang terbatas dan kemungkinan diperlukan uji
coba multisenter. Hanya dengan itu dokter akan menerima bukti yang mereka butuhkan untuk
studi mereka dan membuat keputusan pengobatan terbaik.

Tabel 4. Karakter Penelitian lain yang disertakan

Penelitian Franzén et al., 1995[13]


Metode Sebuah studi penelitian observasional retrospektif, mengenai rehabilitasi implan oral pada pasien yang
telah dilakukan radiasi maksilofasial
Responden 5 pasien maksilofasial yang dilakukan tindak operasi dan radioterapi serta menjalani perawatan implan
Intervensi 20 Implan Branemark dipasang pada jaringan yang terkena radiasi, tanpa terapi HBO
Outcome Umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok
Jenis tumor dan kekambuhannya
Jenis modalitas bedah yang digunakan untuk penempatan implan
Dosis radiasi, perkiraan dosis
Tingkat keberhasilan implant
Penelitian Barber et al., 1995[14]
Metode Sebuah studi percontohan tentang evaluasi osseointegrasi implan pada mandibula yang diradiasi
Responden 5 pasien ca kepala dan leher, dirawat dengan reseksi mandibula dan radioterapi
Intervensi 20 implan ditempatkan di rahang bawah yang diradiasi, dengan rekonstruksi flap fibula, vaskularisasi
dan terapi tambahan HBO
Outcome Evaluasi osseointegrasi implan dan tingkat survival rate implan

Penelitian Esser and Wagner, 1997[15]


Metode Sebuah studi retrospektif, mengenai perawatan implan gigi pada pasien maksilofasial yang telahdiradiasi
Responden 64 pasien maksilofasial yang menjalani terapi implan, antara tahun 1985 sampai 1995.
Intervensi I249 implan (maksila - 28, mandibula - 221) ditempatkan pada rahang yang diradiasi tanpa
menggunakan terapi HBO
Outcome Tingkat keberhasilan penggunaan implan setelah operasi kanker dan radioterapi
Analisis survival rate dari implan IMZ dan Branemark
Tingkat rekurens
Implan tanpa osseointegrasi awal
Implan dengan kehilangan osseointegrasi sekunder
Insiden osteoradionekrosis
Penelitian Ali dkk., 1997 [16]
Metode Sebuah laporan penelitian primer, setelah 64 bulan penelitian prospektif terkait perbaikan implan pada
rahang yang telah diradiasi
Responden 10 pasien maksilofasial yang telah diradiasi (7 laki-laki, 3 perempuan) dengan perawatan implan
Intervensi Intervensi 42 Implan titanium Branemark (rahang atas - 10, rahang bawah - 32) ditempatkan pada rahang
yang diradiasi tanpa terapi HBO dan disediakan implan yang mendukung overdenture atau protesa jadi
Outcome Tingkat survival rate implan untuk maksila dan mandibula, faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan
implan
Penelitian Niimi dkk., 1997 [17]
Metode Sebuah studi multisenter mengenai implan osseointegrasi pada rahang yang diradiasi di sembilan pusat
perawatan di Jepang
Responden 24 pasien maksilofasial, dirawat dengan prostesis tulang menggunakan implan sistem Branemark (118),
setelah operasi tumor ganas dan radioterapi
Intervensi 34 implan diobati dengan terapi HBO Kelompok kontrol: 84 implan (non-HBO)
Outcome Implan dibenamkan; Implan dilepas
Tingkat survival rate untuk kelompok HBO dan non-HBO
Tingkat survival rate implan, mengenai dosis radiasi dan lokasi implan, kegagalan implan terkait dengan
waktu dari penempatan hingga sambungan abutment
Kegagalan implan, terkait jenis prostesis
Penelitian Jisander dkk., 1997 [18]
Metode Sebuah studi prospektif mengenai tingkat survival rate implan gigi pada rahang yang diradiasi
Responden 17 pasien kanker mulut (15 laki-laki, 2 perempuan) dengan usia rata-rata 67 tahun (kisaran: 47-78),
dirawat dengan radiasi eksternal rahang, 18-228 bulan (rata-rata: 88) sebelum penempatan implan.
Intervensi Para pasien menerima 98 Nobel Biocare (Göteborg, Swedia) dan 5 implan gigi Astra (Astra Tech AB,
Mölndal, Swedia). Tiga puluh delapan implan ditempatkan di 8 maksila dan 65 implan di 14 rahang
bawah. Delapan pasien (36 implan) diberi lebih dari 50 Gy radiasi (Subkelompok A), dan sembilan
pasien (67 implan) diberi kurang dari 50 Gy (Subkelompok B) di tempat implan di masa mendatang.
Sebelum pemasangan implan, 6 pasien (7 implan) di Subkelompok A dan 1 pasien (2 implan) di
Subkelompok B menerima pengobatan HBO.
Outcome Pengaruh dosis radiasi pada daerah perioral
Penelitian Niimi dkk., 1998 [19]
Metode Sebuah survei tentang implan osseointegrasi di rahang yang diradiasi di sembilan pusat Jepang dan dua
pusat AS
Responden 44 pasien maksilofasial, dirawat dengan prostesis tulang berlabuh menggunakan implan sistem
Branemark (228), setelah operasi tumor ganas dan radioterapi
Intervensi 161 implan diobati dengan terapi HBO Kelompok kontrol: 67 implan (non-HBO)
Outcome Implan dibenamkan; Implan dilepas
Tingkat survival rate implan untuk kelompok HBO dan non-HBO Tingkat kelangsungan hidup implan,
terkait dosis radiasi dan lokasi implan, kegagalan implan terkait dengan waktu dari penempatan hingga
sambungan penyangga
Kegagalan implan, terkait jenis prostesis
Penelitian Andersson et al., 1998 [20]
Metode Sebuah studi retrospektif, mengenai rehabilitasi implan oral pada pasien yang diradiasi tanpa terapi
tambahan HBO dengan masa tindak lanjut selama 8 tahun
Responden 15 pasien maksilofasial iradiasi (11 laki-laki, 4 perempuan), menjalani perawatan implan
Intervensi 90 Implan Branemark ditempatkan di tulang alveolar yang diradiasi tanpa terapi HBO tambahan
Outcome Kehilangan implan total Tingkat keberhasilan untuk stabilitas implan dan stabilitas prostesis
Penelitian Granström dkk., 1999 [21]
Metode Sebuah studi case-control, tentang osseointegrasi implan pada pasien kanker iradiasi
Responden 78 pasien maksilofasial menjalani perawatan implan
Intervensi Kelompok Intervensi A (iradiasi): 147 implan Kelompok B (tidak diradiasi): 89 implan Kelompok C
(Iradiasi + HBO): 99 implan
Outcome Hasil mengukur tingkat kelangsungan hidup implan di semua kelompok
Penelitian Granström, 2003 [22]
Metode Sebuah studi retrospektif, mengenai radioterapi, osseointegrasi dan terapi HBO
Responden 45 pasien maksilofasial yang diiradiasi, dirawat dengan Implan gigi, setelah operasi tumor ganas dan
radioterapi
Intervensi 133 implan dari 206, diobati dengan terapi HBO Kelompok kontrol: 73 implan (non-HBO)
Outcome Tingkat survival rate implan untuk kelompok HBO dan non-HBO
Tingkat survival rate implan, mengenai dosis radiasi dan lokasi implan
Kegagalan implan pada tulang asli dan tulang yang dicangkokkan
Penelitian Shaw dkk., 2005 [23]
Metode Studi kohort retrospektif (1987-2002) untuk pasien yang diradiasi, menjalani operasi mulut dan reseksi
orofaringeal di unit onkologi kepala dan leher regional
Responden 81 pasien yang diradiasi (49 laki-laki, 32 perempuan) dengan usia rata-rata 58 tahun pada saat
pemasangan implan, dirawat karena karsinoma sel skuamosa
Intervensi 77 dari 172 implan yang dirawat dengan terapi HBO Kelompok kontrol: 95 implan (non-HBO)
Data dikumpulkan secara retrospektif, untuk etiologi kegagalan implan dan prostesis,
Outcome Pengaruh radioterapi pada kehilangan implan
Implan dibongkar (Sleepers)
Implan dilepas
Desain prostesis versus hasil
Tingkat kelangsungan hidup implan untuk kelompok HBO dan non-HBO
Tingkat kegagalan implan membandingkan kedua kelompok

Penelitian Granström, 2006 [24]


Metode Sebuah studi retrospektif, tentang evaluasi osseointegrasi implan pada pasien kanker yang diradiasi
selama periode 25 tahun
Responden 107 pasien maksilofasial, dirawat dengan implan, setelah operasi tumor ganas dan radioterapi
Intervensi Intervensi 340 implan dari 631, diobati dengan terapi HBO Kelompok kontrol: 291 implan (non-HBO)
Outcome Tingkat kelangsungan hidup implan untuk kelompok HBO dan non-HBO
Tingkat kegagalan implan terkait jenis kanker, protokol radioterapi, dan elemen terkait implan dianalisis
Penelitian Schoen, 2007 [25]
Metode Sebuah RCT, membandingkan efek terapi HBO pada osseointegrasi implan
26 pasien maksilofasial, dirawat dengan implan, setelah operasi tumor ganas dan radioterapi, antara 1990
Responden dan 2000
54 implan dari 103, diobati dengan terapi HBO Kelompok kontrol: 49 implan (non-HBO), dengan
Intervensi antibiotik profilaksis
Kegagalan prostesis dan implan Perubahan tingkat tulang marginal pada radiografi, komplikasi pasca
Outcome implantasi, indeks plak, kalkulus, indeks perdarahan, indeks gingiva, kedalaman poket probing, lebar
gingiva yang terpasang, periotest, penilaian fungsional dan kualitas hidup, kepuasan gigi tiruan, subjektif
kemampuan mengunyah. Hasil dinilai sebelum operasi bila memungkinkan, dan 6 minggu dan 1 tahun
setelah pemasangan prostesis
Penelitian Barrowman dkk., 2011 [26]
Metode Sebuah studi retrospektif, mengenai rehabilitasi mulut dengan implan gigi setelah perawatan kanker
Responden Peserta 31 pasien maksilofasial, dengan usia rata-rata 50,7 tahun (kisaran: 20-76 tahun), menjalani terapi
implan sebagai bagian dari rehabilitasi mulut antara tahun 1992 dan 2007
Intervensi 48 dari 115 implan gigi Branemark ditempatkan pada jaringan yang diradiasi dan dirawat dengan terapi
HBO tambahan
Outcome Data demografis dan faktor-faktor termasuk kelangsungan hidup implan, jenis prostesis yang disediakan,
radioterapi dan terapi HBO, dianalisis

Tabel 5. Karakteristik eksklusi


PENELITIAN ALASAN PENGECUALIAN

Goiato MC, 2012 Laporan kasus saja

Goiato MC, 2009 Sebuah tinjauan literatur saja

Harding SA, 2008 Studi melaporkan 66 maksilofasial iradiasi pasien dirujuk untuk HBO perioperatif
terapi untuk debridement jaringan nekrotik atau pencegahan osteoradionecrosis. Tidak
semua pasien menjalani rehabilitasi implan, lakukan tidak memenuhi kriteria inklusi

Adkinson C, 2003 Tidak dapat menemukan data teks lengkap dan sebagainya hasil pengobatan

A.N. Kanatas, 2004 Tidak sesuai dengan kriteria inklusi penelitian

Bodard Anne, 2011 Hanya ulasan

Zhang F, 1999 Hanya artikel ulasan

Harrison JS, 2003 Sebuah tinjauan pustaka saja

Coppola D, 1999 Tidak dapat menemukan data tentang tindakan pengobatan


Agustus M, 1998 Studi terutama membandingkan kelangsungan hidup implan tingkat radiasi versus
noniradiasipasien dengan hanya dua pasien menerima HBO terapi (kelompok sangat
kecil)

Granstrom, 1992 Artikel review saja

Michael R, 1997 Hanya 4 pasien yang terlibat dalam penelitian ini, yang cocok kriteria eksklusi (<5
pasien yang diteliti), data tidak lengkap

Granstrom, 2006 Artikel review saja

Paul Coulthard, 2002 Artikel ulasan

Coulthard P, 2002 Hanya artikel ulasan

Chambrone, 2013 Artikel review saja

Esposito M, 2013 Tinjauan sistematis

Bruno Ramos, 2012 Tinjauan sistematis

Nasser Nooh, 2013 Sebuah tinjauan pustaka

Larsen, 1997 Artikel ulasan

Tabel 6: Perkiraan nilai kegagalan penggunaan implan pada terapi hiperbarik oksigen (+) untuk studi
eksperimental ketika nilai P. ditetapkan pada P<0,05, dengan nilai interval kepercayaan 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)

Schoen, 2007 0.148 0.053 0.243 8/54

Over all 0.0148 0.053 0.243 84/54

CI: Confidence Interval

Tabel 7: Perkiraan nilai kegagalan penggunaan implan pada kelompok yang diterapi oksigen non-hiperbarik (+)
untuk studi eksperimental ketika nilai P ditetapkan pada P<0,05, dengan interval kepercayaan 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)

Schoen, 2007 0.061 0.000 0.128 3/49

Over all 0.061 0.000 0.128 3/49

CI: Confidence Interval

kerusakan jaringan, dan hal yang serupa, penggunaan HBO bisa sangat efektif pada protokol
perawatan, saat merencanakan terapi pemasangan implan pada pasien maksilofasial yang diradiasi.
Tetap saja, ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilannya, selain iradiasi,. Tingkat
survival rate implan pada tulang yang diradiasi tergantug pada tipe implan, prosedur pembedahan
yang digunakan, selang waktu antara radioterapi dan penempatan implan, dan dosis radiasi,

Tabel 8: Perkiraan nilai kegagalan implan pada terapi hiperbarik oksigen (−) pada kelompok untuk studi
prospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P<0,05, dengan interval kepercayaan yang sama yaitu 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)

Franzen, 1995 NA NA NA NA

Jisander, 1997 0.048 0.000 0.112 2/42

Granstrom, 1999 0.081 0.027 0.134 8/99

Arshad Ali, 1997 NA NA NA NA

Barber, 1995 0.000 0.000 0.000 0/20

Over all 0.062 0.045 0.078 10/161

NA: Not available, CI: Confidence Interval

Tabel 9: Perkiraan nilai kegagalan implan pada kelompok non-hiperbarik oksigen (−) kelompok untuk 3 studi
prospektif ketika nilai P adalah ditetapkan pada P <0,05, dengan interval kepercayaan yang sama sebesar 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)

Franzen, 1995 0.050 0.000 0.146 1/20

Jisander, 1997 0.049 0.000 0.103 3/61

Granstrom, 1999 NA NA NA NA

Arshad Ali, 1997 0.537 0.457 0.618 79/147

Barber, 1995 0.143 0.037 0.249 6/42

Over all 0.329 0.265 0.353 89/270

NA: Not available, CI: Confidence Interval

Tabel 10: Perkiraan nilai kegagalan implan pada terapi hiperbarik oksigen (-) untuk 4 studi retrospektif jika
sama. Nilai P ditetapkan pada P<0,05, dengan interval kepercayaan yang sama yaitu 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)

Niimi et al., 1998 0.025 0.001 0.049 4/161

Andersson, 1998 NA NA NA -

Granstrom, 2006 0.085 0.056 0.115 29/340

Shaw, 2005 0.195 0.106 0.283 15/77

Elmar Esser, 1997 NA NA NA -

niimi Atsushi, 1997 0.118 0.009 0.226 4/34

Barrowman, 2011 0.167 0.033 0.300 5/30

Granstrom, 2003 0.038 0.005 0.070 5/133

Over all 0.088 0.071 0.096 57/642


NA: Not available, CI: Confidence Interval

Gambar 2. Perbedaan signifikan terkait tingkat kegagalan implan di kedua kelompok

Tabel 11: Perkiraan nilai kegagalan implan di kelompok oksigen non-hiperbarik (-) untuk 7 penelitian
retrospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan hal yang sama interval kepercayaan 95%
Event (Implant Failure)/Treatment (Number
Studies Estimate 95% CI
Of Implants)

Niimi et Al., 1998 0.239 0.137 0.341 16/67

Andersson, 1998 0.022 0.000 0.053 2/90

Granstrom, 2006 0.402 0.346 0.458 117/291

Shaw, 2005 0.179 0.102 0.256 17/95

Elmar Esser, 1997 0.153 0.108 0.197 38/249

Niimi Atsushi, 1997 0.095 0.032 0.158 8/84

Barrowman, 2011 NA NA NA -

Granstrom, 2003 0.233 0.136 0.330 17/73

Over All 0.226 0.209 0.241 198/876

NA: Not Available, CI: Confidence Interval

Tabel 12: Mewakili “Uji Chi-square Pearson” yang menunjukkan jumlah total implan yang dipasang, gagal, dan
bertahan di kedua kelompok, dengan P<0,001, yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kedua
kelompok mengenai jumlah implan gagal dan selamat
Grup HBO Grup HBO (-) Total P
(+)
Number of implants failed 80 307 387 <0,001
Number of implants survived 910 961 1871

Total number of implants placed 990 1268 2258

HBO : Hyperbaric Oxygen

yang tidak termasuk dalam meta-analisis, karena data yang tidak mencukupi. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menentukan berbagai alasan kegagalan dan
berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kegagalan perawatan gigi
implan pada pasien maksilofasial yang diiradiasi. Ada kebutuhan yang pasti untuk lebih
banyak RCT untuk memastikan efektivitas HBO pada gigi maksilofasial yang diiradiasi
pasien implan. Uji coba ini harus berkualitas tinggi dan dilaporkan seperti yang
direkomendasikan oleh pernyataan permaisuri (www.permaisuri-pernyataan.org/). Setiap
pusat klinis mungkin memiliki jumlah pasien terbatas dan kemungkinan multisenter
percobaan akan dibutuhkan. Hanya dengan itu peneliti akan menerima bukti yang mereka
butuhkan untuk studi mereka dan membuat yang terbaik keputusan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai