OLEH:
Reylando D. Saimima (2018-84-042)
Gabriella S. Maitimu (2018-84-069)
PEMBIMBING:
drg. Richard Tetelepta, Sp.Pros
Abstrak: Tingkat kegagalan implan yang lebih tinggi secara signifikan pada pasien
maksilofasial yang menjalani radioterapi, kemungkin disebabkan oleh efek jangka panjang
dari penurunan vaskularisasi yang membahayakan tempat implantasi. Literatur kedokteran
hewan preklinis yang luas dan banyaknya laporan klinis menyarankan penggunaan terapi
oksigen hiperbarik atau hyperbaric oxygen (HBO) karena dapat meningkatkan vaskularisasi
jaringan. Oleh karena itu, terapi ini kemungkinan dapat meningkatkan tingkat survivalitas
implan dengan meningkatkan proses osseointegrasi pada pasien tersebut. Tujuan dari tinjauan
sistematis ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi HBO pada tingkat survivalitas
implan gigi pada pasien maksilofasial iradiasi yang memerlukan rehabilitasi prostodontik.
Pencarian elektronik tanpa batasan waktu dilakukan pada bulan April 2016 menggunakan
database: PubMed, Google Scholar, dan Cochrane Oral Health Group Trials Register. Kami
juga mencoba menghubungi produsen dan peneliti di lapangan untuk mendapatkan detail
yang diperlukan. Studi klinis pada manusia, pada pasien implan gigi maksilofasial yang
diiradiasi, termasuk uji coba terkontrol secara acak atau randomized controlled trials (RCT),
uji coba terkontrol prospektif, studi retrospektif, dan preliminary reports atau laporan awal
dimasukkan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan oleh dua orang penulis secara
mandiri. Judul dan abstrak dari semua laporan disaring untuk desain penelitian dan jenis
intervensi yang dilaporkan; semua duplikat telah dihapus. Pencarian data menghasilkan 62
judul, dimana 14 artikel dipilih untuk penelitian dengan kriteria penyaringan artikel:
Judul/abstrak/teks lengkap. Data yang diekstraksi oleh dua penulis yang apabila terdapat
ketidaksepakatan maka akan diselesaikan oleh penulis ketiga, dan meta-analisis dilakukan
dengan menggunakan binary random-effect model atau model efek acak biner. Hasil
penelitian menunjukkan penurunan tingkat kegagalan implan pada kelompok HBO (9,21%)
dibandingkan kelompok non-HBO (22,44%). Batasan potensial attau potential limitations
dari penelitian ini adalah jumlah dosis radiasi yang digunakan, periode yang berlangsung dari
radioterapi hingga penempatan implan, dan periode tindak lanjut yang bervariasi untuk setiap
subjek penelitian yang disertakan, yang dapat mempengaruhi hasil pengobatan. Meskipun ada
banyak artikel sensitif yang diterbitkan tentang HBO, termasuk sejumlah review papers atau
makalah peninjauan, RCT masih ada kekurangannya. Berdasarkan analisis statistik dapat
disimpulkan bahwa terapi preventif HBO dapat menurunkan risiko kegagalan implan pada
pasien yang diiradiasi sebesar 1,21 (risiko relatif) dengan interval kepercayaan 95% (P
<0,001). Oleh karena itu, HBO dapat menjadi protokol pengobatan yang efektif untuk
pengobatan implan pada pasien maksilofasial yang diiradiasi.
Kata Kunci: Implan gigi, kegagalan implan gigi, hyperbaric oxygen, implan, iradiasi,
osseointegrasi, radioterapi, randomized controlled trials
PENDAHULUAN
Deskripsi kondisi
Pengetahuan yang menyeluruh dan pemahaman yang luas tentang etiologi dan faktor risiko
dari kegagalan implan diperlukan untuk menurunkan tingkat kegagalan implan. Sejak
beberapa tahun terakhir, implan lebih umum digunakan pada pasien kanker mulut
maksilofasial, sehingga apakah pasien yang diiradiasi di daerah kepala dan leher lebih
berisiko kehilangan implan gigi atau tidak, masih belum jelas. Kapasitas penyembuhan
jaringan yang berkurang menyebabkan osteoradionekrosis, necrotic bone exposure, dan
fraktur patologis sebagai respons terhadap trauma jaringan; dengan demikian, dengan
berkurangnya kemampuan penyembuhan dan osteoradionekrosis sebagai respons terhadap
cedera, tingkat survivalitas implan dapat berkurang untuk pasien kanker mulut maksilofasial
yang telah menjalani pengobatan radioterapi. [1,6]
Deskripsi intervensi
Terapi oksigen hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen (HBO) dan efektivitasnya sampai saat ini
[7]
masih menjadi topik kontroversial. Ada banyak penelitian yang melaporkan tentang
kegunaan HBO untuk pengobatan osteoradionekrosis jaringan tulang yang berbeda. Selain
kegunaannya dalam mengobati osteoradionecrosis, juga dapat mencegah kondisi ini. Uji
[8]
klinis acak/prospektif menggunakan HBO dan penisilin dilakukan oleh Marx et al.
Percobaan ini menunjukkan bahwa HBO mengurangi perkembangan osteoradionekrosis
setelah pencabutan gigi dan pengurangan ini signifikan secara statistic. [9]
Terapi HBO dapat dilakukan di ruang multiplace atau monoplace. Pasien dirawat dalam
ruang oksigen 100% murni di bawah tekanan 1,5–3 atmosfer absolut. [10]
Bagaimana intervensi ini bekerja?
Terapi HBO meningkatkan tekanan oksigen, produksi kolagen, dan aktivitas fibroblastik dan
menciptakan matriks untuk neovaskularisasi.[11] Menurut Johnsson, hal ini juga melawan efek
negatif iradiasi, merangsang osseointegrasi, dan meningkatkan tingkat survivalitas implan. [12]
Tinjauan sistematis ini membantu ahli bedah maksilofasial dan prostodontis untuk memahami
bukti, mengintegrasikan informasi yang valid, dan memberikan pengambilan keputusan yang
rasional tentang penggunaan terapi HBO untuk pasien mereka. Hal ini juga akan membantu
mereka dalam meningkatkan tingkat survivalitas implan gigi dan kualitas hidup pasien
tersebut dengan menyediakan rehabilitasi jangka panjang yang berhasil.
TUJUAN
Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk membandingkan tingkat kegagalan implan untuk pasien
yang diiradiasi atau sebelumnya diiradiasi di daerah kepala dan leher dan menerima terapi
HBO versus pasien yang diiradiasi dan tidak menerima terapi tersebut dengan masa follow up
1-2 tahun hingga 26 tahun.
Jenis studi
Uji coba terkontrol secara acak atau Randomized controlled trials (RCT), uji klinis
prospektif, dan studi retrospektif.
Jenis peserta
Pasien maksilofasial yang pernah menjalani radioterapi dan dirawat dengan implan gigi untuk
rehabilitasi rongga mulut.
Jenis intervensi
STRATEGI PENCARIAN
Pencarian elektronik tanpa batasan waktu dilakukan pada bulan April 2016 untuk studi klinis
yang membandingkan tingkat kegagalan implan (O), pada pasien maksilofasial yang
diiradiasi (P), yang menjalani perawatan implan gigi baik dengan terapi HBO tambahan (I)
atau tanpa terapi HBO (C), menggunakan database berikut: PubMed, Google Scholar, dan
Cochrane Oral Health Group Trials Register. Strategi pencarian menggunakan kombinasi
kosakata terkontrol dan istilah teks bebas.
Kata kunci berikut digunakan dalam kotak pencarian dari ketiga database baik sendiri atau
dalam kombinasi dengan dua atau lebih kata kunci (yaitu, # 1, # 2, # 3, atau # 1, # 2, # 3, # 5)
dalam upaya untuk mencari segala uji coba terkait, yang memenuhi syarat untuk
diikutsertakan dalam penelitian.
1. Implan gigi atau implan oral atau implan endosseous atau implan osseointegrasi
2. Terapi radiasi atau radioterapi atau iradiasi atau jaringan teriradiasi
3. Oksigen hiperbarik atau terapi oksigen hiperbarik atau terapi HBO atau oksigenasi
hiperbarik
4. Kegagalan implan gigi dan/atau uji coba terkontrol secara acak
5. Terapi HBO dan uji eksperimental
6. Iradiasi, implan gigi, terapi HBO, uji coba terkontrol secara acak, uji eksperimental
(variasi kata telah digunakan, yaitu radioterapi untuk iradiasi).
Pencarian manual jurnal terkait implan gigi, daftar referensi dari penelitian yang
teridentifikasi, dan ulasan yang relevan tentang subjek juga dipindai untuk kemungkinan
penelitian tambahan. Selain itu, database online yang menyediakan informasi tentang uji
klinis yang sedang berlangsung juga diperiksa
(clinicaltrials.gov;www.centerwatch.com/clinicaltrials;www.clinicalconnection.com;
www.cochranelibrary.com).
Koleksi data dan analisis
Pemilihan studi
Proses review terdiri dari dua tahap. Pada tahap pertama, judul dan abstrak dari studi yang
dicari awalnya disaring oleh dua penulis untuk relevansi dan teks lengkap dari abstrak yang
relevan diperoleh dan diakses. Setiap ketidaksepakatan diselesaikan dengan diskusi dan
dengan saran penulis ketiga. Pencarian manual jurnal yang dipilih serta pencarian referensi
dari studi yang dipilih juga dilakukan. Artikel diperoleh setelah langkah pertama dari proses
peninjauan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi berikut dan disaring pada fase kedua,
dan artikel yang relevan dan sesuai diisolasi untuk diproses lebih lanjut dan ekstraksi data.
Duplikat dan artikel dengan data yang tidak mencukupi dikecualikan.
Kriteria inklusi
Studi klinis pada manusia, pada pasien implan gigi maksilofasial yang diiradiasi, termasuk:
• RCT
• Studi prospektif
• Studi retrospektif
• Laporan awal.
Kriteria eksklusi
• Laporan kasus
• Laporan teknis
• Penelitian pada hewan
• Penelitian in vitro
• Review artikel
• <5 pasien yang dirawat.
Tiga penulis review secara independen mengekstraksi data dari studi menggunakan kriteria
seleksi standar, yang dikembangkan untuk tinjauan ini. Kami mencoba menghubungi penulis
studi utama untuk meminta informasi lebih lanjut ketika data hilang atau tidak lengkap.
Penulis review menyelesaikan semua perbedaan dengan diskusi. Data dikecualikan sampai
klarifikasi lebih lanjut tersedia jika kesepakatan tidak dapat dicapai.
Tabel 1: Penilaian "risiko bias" dalam uji coba yang dimasukkan dalam meta-analisis
3 Esser dan Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tidak Jelas Tidak Jelas
Wagner, 1997
[15]
4 Ali et al., 1997 Tinggi Tinggi Tinggi Tidak Jelas Tinggi Tidak Jelas
[16]
5 Niimi et al ., Tidak Jelas Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tidak Jelas
1997 [17]
13 Schoen et al., Rendah Tinggi Tinggi Tidak Jelas Rendah Tidak Jelas
2007 [25]
Pencarian database menghasilkan 62 judul, dimana 22 judul dibuang oleh evaluasi judul.
Evaluasi abstrak dilakukan untuk sisa 40 artikel, dan 6 artikel dibuang berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Data teks lengkap diperoleh untuk sisa 34 artikel, 8 artikel di antaranya
dibuang karena data tidak mencukupi dan 12 artikel tidak sesuai dengan kriteria penelitian.
Oleh karena itu, akhirnya, 14 artikel dipilih untuk penelitian [Flowchart 1].
Data yang diperoleh setelah strategi pencarian ditabulasi dan dianalisis secara statistik.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Studi Eksperimental
Tabel 6 menunjukkan nilai estimasi untuk kegagalan implan pada kelompok HBO (+) untuk
studi eksperimental ketika nilai P ditetapkan pada P <0,05, dengan interval kepercayaan (CI)
95%. Tabel 7 menunjukkan nilai perkiraan untuk kegagalan implan pada kelompok non HBO
(+) untuk studi eksperimental ketika nilai P ditetapkan pada P <0,05, dengan CI 95%.
Studi prospektif
Tabel 8 menunjukkan nilai estimasi untuk kegagalan implan pada kelompok HBO (-) untuk
tiga studi prospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan CI yang sama
sebesar 95%.
Tabel 9 menunjukkan nilai estimasi kegagalan implan pada kelompok non HBO (-) untuk 3
studi prospektif ketika nilai P ditetapkan pada P <0,05, dengan CI yang sama sebesar 95%.
Forest Plot 2 menunjukkan kegagalan implan di kelompok HBO dan non HBO untuk studi
prospektif.
Studi retrospektif
Tabel 10 menunjukkan nilai estimasi untuk kegagalan implan pada kelompok HBO (-) untuk
empat studi retrospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan CI yang
sama sebesar 95%.
Tabel 11 menunjukkan nilai perkiraan untuk kegagalan implan pada kelompok non HBO (-)
untuk tujuh studi retrospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan CI
yang sama sebesar 95%.
Forest Plot 3 menunjukkan kegagalan implan di kelompok HBO dan non HBO untuk studi
retrospektif.
Tabel 12 menunjukkan “Tes Chi square Pearson” yang menunjukkan jumlah implan yang
dipasang, gagal, dan bertahan pada kedua kelompok, dengan P <0,001, yang menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok mengenai jumlah implan yang
gagal dan selamat.
Tabel 3: Evidence level atau tingkatan bukti dari artikel yang dipilih
Forest Plot 1: Studi eksperimental: Kegagalan implan pada oksigen hiperbarik versus kelompok oksigen non-
hiperbarik
Forest Plot 2: Studi prospektif: Kegagalan implan pada oksigen hiperbarik versus kelompok oksigen non-
hiperbarik
Forest Plot 3: Studi retrospektif: Kegagalan implan dalam oksigen hiperbarik versus kelompok oksigen
nonhiperbarik
RINGKASAN
Tinjauan sistematis saat ini dilakukan untuk membandingkan tingkat kegagalan implan untuk
pasien yang diiradiasi di daerah kepala dan leher dan menerima terapi HBO versus terapi non
HBO. Ada banyak makalah ilmiah [27] yang menulis tentang subjek ini termasuk sejumlah
artikel review, tetapi hanya satu RCT (Schoen et al. 2007) termasuk sejumlah kecil peserta
yang ditemukan cocok untuk tinjauan ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis statistik di atas, hasil menunjukkan bahwa terapi preventif HBO dapat
mengurangi risiko kegagalan implan pada pasien yang diiradiasi, mungkin karena
peningkatan vaskularisasi yang mengarah pada penurunan risiko kerusakan jaringan yang
diinduksi radiasi, dan dengan demikian, HBO dapat menjadi protokol efektif untuk
pengobatan, sambil merencanakan pengobatan implan pada pasien maksilofasial yang
diiradiasi. Namun, beberapa faktor penting selain iradiasi yang mempengaruhi tingkat
survival dari implan pada tulang yang diiradiasi adalah jenis implan, prosedur pembedahan
yang digunakan, selang waktu antara radioterapi dan penempatan implan, serta dosis radiasi
yang tidak dimasukkan dalam meta analisis, karena ke data yang tidak mencukupi. Oleh
karena itu, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menentukan berbagai alasan
kegagalan yang disebutkan di atas dan berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan dan kegagalan implan gigi pada pasien maksilofasial yang diiradiasi.
Dibutuhkan lebih banyak RCT untuk memastikan efektivitas HBO pada pasien implan gigi
maksilofasial yang diiradiasi. Uji coba ini harus berkualitas tinggi dan dilaporkan seperti
yang direkomendasikan oleh the consort statement (www. Consort statement.org/). Setiap
pusat klinis mungkin memiliki jumlah pasien yang terbatas dan kemungkinan diperlukan uji
coba multisenter. Hanya dengan itu dokter akan menerima bukti yang mereka butuhkan untuk
studi mereka dan membuat keputusan pengobatan terbaik.
Harding SA, 2008 Studi melaporkan 66 maksilofasial iradiasi pasien dirujuk untuk HBO perioperatif
terapi untuk debridement jaringan nekrotik atau pencegahan osteoradionecrosis. Tidak
semua pasien menjalani rehabilitasi implan, lakukan tidak memenuhi kriteria inklusi
Adkinson C, 2003 Tidak dapat menemukan data teks lengkap dan sebagainya hasil pengobatan
Michael R, 1997 Hanya 4 pasien yang terlibat dalam penelitian ini, yang cocok kriteria eksklusi (<5
pasien yang diteliti), data tidak lengkap
Tabel 6: Perkiraan nilai kegagalan penggunaan implan pada terapi hiperbarik oksigen (+) untuk studi
eksperimental ketika nilai P. ditetapkan pada P<0,05, dengan nilai interval kepercayaan 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)
Tabel 7: Perkiraan nilai kegagalan penggunaan implan pada kelompok yang diterapi oksigen non-hiperbarik (+)
untuk studi eksperimental ketika nilai P ditetapkan pada P<0,05, dengan interval kepercayaan 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)
kerusakan jaringan, dan hal yang serupa, penggunaan HBO bisa sangat efektif pada protokol
perawatan, saat merencanakan terapi pemasangan implan pada pasien maksilofasial yang diradiasi.
Tetap saja, ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilannya, selain iradiasi,. Tingkat
survival rate implan pada tulang yang diradiasi tergantug pada tipe implan, prosedur pembedahan
yang digunakan, selang waktu antara radioterapi dan penempatan implan, dan dosis radiasi,
Tabel 8: Perkiraan nilai kegagalan implan pada terapi hiperbarik oksigen (−) pada kelompok untuk studi
prospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P<0,05, dengan interval kepercayaan yang sama yaitu 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)
Franzen, 1995 NA NA NA NA
Tabel 9: Perkiraan nilai kegagalan implan pada kelompok non-hiperbarik oksigen (−) kelompok untuk 3 studi
prospektif ketika nilai P adalah ditetapkan pada P <0,05, dengan interval kepercayaan yang sama sebesar 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)
Granstrom, 1999 NA NA NA NA
Tabel 10: Perkiraan nilai kegagalan implan pada terapi hiperbarik oksigen (-) untuk 4 studi retrospektif jika
sama. Nilai P ditetapkan pada P<0,05, dengan interval kepercayaan yang sama yaitu 95%
Event (implant failure)/treatment (number of
Studies Estimate 95% CI
implants)
Andersson, 1998 NA NA NA -
Tabel 11: Perkiraan nilai kegagalan implan di kelompok oksigen non-hiperbarik (-) untuk 7 penelitian
retrospektif ketika nilai P yang sama ditetapkan pada P <0,05, dengan hal yang sama interval kepercayaan 95%
Event (Implant Failure)/Treatment (Number
Studies Estimate 95% CI
Of Implants)
Barrowman, 2011 NA NA NA -
Tabel 12: Mewakili “Uji Chi-square Pearson” yang menunjukkan jumlah total implan yang dipasang, gagal, dan
bertahan di kedua kelompok, dengan P<0,001, yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kedua
kelompok mengenai jumlah implan gagal dan selamat
Grup HBO Grup HBO (-) Total P
(+)
Number of implants failed 80 307 387 <0,001
Number of implants survived 910 961 1871
yang tidak termasuk dalam meta-analisis, karena data yang tidak mencukupi. Oleh karena itu,
penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menentukan berbagai alasan kegagalan dan
berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dan kegagalan perawatan gigi
implan pada pasien maksilofasial yang diiradiasi. Ada kebutuhan yang pasti untuk lebih
banyak RCT untuk memastikan efektivitas HBO pada gigi maksilofasial yang diiradiasi
pasien implan. Uji coba ini harus berkualitas tinggi dan dilaporkan seperti yang
direkomendasikan oleh pernyataan permaisuri (www.permaisuri-pernyataan.org/). Setiap
pusat klinis mungkin memiliki jumlah pasien terbatas dan kemungkinan multisenter
percobaan akan dibutuhkan. Hanya dengan itu peneliti akan menerima bukti yang mereka
butuhkan untuk studi mereka dan membuat yang terbaik keputusan pengobatan.