Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM BIOLOGI FARMASI II

NAMA : LAILATUL ALIVIA


NIM : 1913016067
KELAS : C1 S1 FARMASI 2019
KELOMPOK : 01

PEPAYA (Carica papaya)


(TANAH + PUPUK KOMPOS)
A. Judul
Laporan Budidaya Tanaman Pepaya (Carica papaya)

B. Tujuan
a. Mengetahui berbagai jenis media tanam organik dan anorganik
b. Mempelajari sifat beberapa jenis media tanam dan komposisi media tanam untuk
mendukung pertumbuhan tanaman.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Polybag
b. Sekop
2. Bahan
a. Tanah + pupuk kompos
b. Biji Pepaya (Carica papaya)

D. Prosedur Kerja
1. Siapkan tempat untuk dijadikan media tanam seperti polybag
2. Siapkan peralatan seperti sekop
3. Buka setiap polybag agar mudah memasukkan media tanam
4. Masukkan media tanam seperti tanah dan pupuk kompos ke dalam polybag
5. Gunakan perbandingan 1:1 dengan tanah dan pupuk kompos
6. Masukkan benih ke dalam polybag dengan kedalaman 1 sampai 3 cm
7. Setelah benih dimasukkan tutup lubang benih
8. Kemudian siram dengan air secukupnya
E. Hasil Pengamatan

Tanggal Hasil Pengamatan


Pengamata
n
14/09/2020

23/09/2020

30/11/2020

07/10/2020
F. Pembahasan
Pada tanggal 13 September 2020, mulai dilakukan menanam biji papaya
Pada tanggal 23 September 2020, Perkembangan biji papaya sudah mulai tumbuh,
tingginya sekitar 2 cm dan mulai tumbuh 2 daun per tangkai.
Pada tanggal 30 September 2020, Perkembangan biji papaya sudah mulai tumbuh,
tingginya sekitar 2 cm dan mulai tumbuh 4 daun per tangkai. Tanaman pepaya
beberapa ada yang berantakan dikerenakan kucing akibatnya beberapa tanaman mati
tidak bisa diselamatkan lagi.
Pada tanggal 07 Oktober 2020, Perkembangan biji papaya sudah mulai tumbuh,
tingginya sekitar 6 cm dan mulai tumbuh 5 daun per tangkai. Tanaman pepaya
beberapa dibagian daunnya ada yang terkena hama sehingga ada daun yang sobek.

G. Pre-test Pertemuan III


1. Apa perbedaan media tanam organik dan anorganik?
Jawab :

Media organik merupakan media tanam yang sebagian besar komponennya terdiri
dari makhluk hidup seperti bagian-bagian tanaman ialah potongan kayu, serbuk
gergaji, arang sekam, arang kayu, serbuk sabut kelapa. Sedangkan media anorganik
merupakan media yang berasal dari benda mati seperti kerikil, pasir, batu apung,
pecahan genteng dan lain-lain
(Panisah,Supiah. 2020)

E. Post-test Pertemuan III


1. Sebutkan bahan tanam anorganik!(minimal 5)
Jawab :
Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam yaitu :

 Gel
Gel atau hidrogel adalah kristal polimer yang sering digunakan sebagai media
tanam bagi tanaman hidroponik. Penggunaan media jenis ini sangat praktis
dan efisien karena tidak perlu diganti, disiram atau dipupuk.

 Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan
fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan
sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan
perakaran setek batang tanaman.
Pasir memiliki pori berukuran besar (makro) oleh karena itu mudah basah dan
cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan
terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air
atau angin. Media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang
lebih intensif.

 Kerikil
Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman secara
hidroponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur
hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Kerikil
memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah sehingga mudah basah
dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.
Saat ini banyak dijumpai kerikil sintesis yang menyerupai batu apung, yakni
memiliki rongga udara sehingga memiliki bobot yang ringan. Kelebihan
kerikil sintesis adalah cukup baik dalam menyerap air. Selain itu, sistem
drainase yang dihasilkan juga baik sehingga tetap dapat mempertahankan
kelembapan dan sirkulasi udara dalam media tanam.

 Pecahan batu bata


Pecahan batu bata juga dapat dijadikan alternatif sebagai media tanam. Ukuran
batu-bata yang akan digunakan sebagai media tanam dibuat kecil, seperti
kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 cm. Ukuran yang semakin kecil juga akan
membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar akar tanaman berlangsung
lebih baik.
Media pecahan batu bata tidak mudah melapuk, cocok digunakan sebagai
media tanam di dasar pot karena memiliki kemampuan drainase dan aerasi
yang baik.

 Spons (floralfoam)
Spons sangat ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan dan ditempatkan di
mana saja. Walaupun ringan, media jenis ini tidak membutuhkan pemberat
karena setelah direndam atau disiram air akan menjadi berat.
Media tanam spons mudah menyerap air dan unsur hara esensial yang
diberikan dalam bentuk larutan. Media ini tidak tahan lama karena
mudah hancur. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut, spons
sering digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias bunga potong
(cutting flower)

 Tanah
Tanah adalah bahan lepas yang tersusun dari batuan yang telah melapuk dan
mineral lainnya dan juga bahan organic yang telah melapuk yang
menyelimuti sebagian besar permukaan bumi. Tanah liat adalah memiliki
pori berukuran kecil (mikro) yang lebih banyak daripada pori yang berukuran
besar (makro) sehingga memiliki kemampuan mengikat air yang cukup kuat.
Pori mikro adalah pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori
makro adalah pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah
hilang. Ruang dari setiap pori mikro berukuran sangat sempit sehingga
menyebabkan sirkulasi air atau udara menjadi lamban.

 Vermikulit dan perlit


Vermikulit adalah media anorganik steril yang dihasilkan dari pemananasan
kepinga mika serta mengandung potasium dan Halium. Vermikulit merupakan
media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas tukar kation tinggi,
terutama dalam keadaan padat dan pada saat basah. Vermikulit dapat
menurunkan berat jenis, dan meningkatkan daya serap air jika digunakan
sebagai campuran media tanaman. Jika digunakan sebagai campuran media
tanam, vermikulit dapat menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya
absorpsi air sehingga bisa dengan mudah diserap oleh akar tanaman.
Perlit merupakan produk mineral berbobot ringan serta memiliki kapasitas
tukar kation dan daya serap air yang rendah. Sebagai campuran media tanam,
fungsi perlit sama dengan Vermikulit, yakni menurunkan berat jenis dan
meningkatkan daya serap air.
Penggunaan vermikulit dan perlit sebagai media tanam sebaiknya
dikombinasikan dengan bahan organik untuk mengoptimalkan tanaman dalam
menyerap unsur-unsur hara.

 Gabus (styrofoam)
Styrofoam merupakan bahan anorganik yang terbuat dari kopolimerstyren
yang dapat dijadikan sebagai alternatif media tanam. Styrofoam yang
digunakan berbentuk kubus jengan ukuran (1 x 1 x 1) cm.
(Almeida,Maria.2020)

DAFTAR PUSTAKA
Almeida, Maria. 2020. Buku Panduan Praktikum Botani Farmasi. Samarinda: Universitas
Mulawarman
Panisah, Supiah. 2020. Aplikasi Hidroponik NFT Untuk Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Terung Ungu (Solanum melongena L.) Pada Berbagai Konsentrasi AB Mix Dan
Media Tanam Organik Pekanbaru : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau

Anda mungkin juga menyukai