Anda di halaman 1dari 9

NAMA : RACHMAT YUSUF Mata Ujian : Akuntansi Forensik Tanda Tangan

K.W.
NPM : 18.2.01.30.0475 Program Studi : MSA
NO. URUT : 01 Tanggal : 11-11-2019

UTS AKUNTANSI FORENSIK


1. Why didn’t auditors discover the frauds?
Terdapat dua jenis fraud :
 Financial Statement Fraud, yang dilakukan secara sengaja oleh eksekutif suatu
perusahaan dengan melakukan salah saji dan atau penghilangan sejumlah
pengungkapan dari laporan keuangan, bertujuan untuk mengelabuhi pengguna
laporan keuangan
 Asset Misappropriation, yang dilakukan secara sengaja oleh karyawan suatu
perusahaan dengan memanfaatkan kewenangan pekerjaan untuk mendapatkan
keuntungan pribadi, dengan cara secara sengaja menyalahgunakan aset atau
melakukan pencurian aset perusahaan

o Pada artikel “A Fraud Audit: DoYou Need One?” auditor eksternal tidak dapat
menemukan fraud, dikarenakan memang tugas auditor eksternal bukanlah untuk
menemukan fraud, tetapi untuk memastikan apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar dalam hal yang material, sesuai dengan Peraturan yang diterima untuk
umum
o Jadi selama Fraud yang dilakukan, tidaklah masive / bersifat material, seperti fraud yang
masuk ke dalam Asset Misappropriation, maka auditor eksternal tidak dapat
menemukan serta mengidentifikasi fraud yang terjadi.
o External Auditor tidak dapat menemukan Asset misappropriation yang terjadi dengan
audit laporan keuangan dikarenakan Fraud tersebut tidak merusak kewajaran dari
laporan keuangan secara material
2. Should the auditors have discover the frauds?
o Audit laporan keuangan yang dilakukan oleh External auditor seharusnya tidak akan
menemukan Asset misappropriation, dikarenakan jumlah aset dalam fraud ini seringkali
tidak material, karena itulah diluar area pengecekan dari audit laporan keuangan yang
berusaha menemukan fraud laporan keuangan yang sifatnya material
o External auditor bertanggung jawab secara profesional untuk mendeteksi fraud laporan
keuangan yang material dan bukan fraud Asset misappropriation

3. Who is responsible for detecting fraud?


o Fraud dalam kategori Asset missapproriation dapat ditemukan dengan Fraud audit, yang
dilakukan oleh Auditor forensik dengan keahlian dan setifikasi CFE (Certified Fraud
Examiner) atau CFF (Certified Financial Forensic)
o Karena Fraud audit memang didesain khusus untuk mendeteksi adanya fraud, baik yang
berupa Asset Missappropriation dan financial Statement Fraud

4. Berikan Contoh tentang Asset misappropriation dan contoh tentang Financial


Statement Fraud
 ASSET MISAPPROPRIATION
CARDINAL WHOLESALER…
 Bill Carter telah bekerja 22 tahun di Cardinal Wholesaler, perusahaan grocery store
(toko grosir) yang masuk ke list top 500 perusahaan menurut Fortune. Carter
dipecat karena membuka situs porno di komputer perusahaan. Tidak memiliki
pekerjaan, membutuhkan uang dan marah terhadap perusahaan lamanya, Carter
membujuk Mike Smith, penggantinya untuk berkolusi dalam menjalankan vendor
fiktif, yang tujuannya untuk membuat perusahaan membayarkan invoice tetapi
tidak menerima apapun.
 Setelah menjalankan hal tersebut selama 5 tahun, Carter & Smith telah
mengantongi $900.000 per orang, hingga pada suatu malam Carter minum terlalu
banyak hingga mabuk dan menyombongkan tindakannya kepada orang asing yang
duduk disebelahnya, dia menceritakan secara detail bagaimana dia dan Smith telah
menipu sebesar $ 1,8 juta dari Cardinal Wholesalers, dan bahkan memberitahukan
nama vendor fiktifnya yaitu Tri-State Trucking.
 Keesokan harinya, orang tersebut menghubungi Cardinal Wholesalers dan
menawarkan menjual informasi tersebut dengan harga $ 250.000 kepada Debbie
Roberts, Kepala Penghindaran Kerugian di Cardinal. Roberts menolak tawaran
orang tersebut dan meminta KAP Forensik – Forensic Solutions untuk melakukan
fraud audit.
 Dua hari kemudian, akuntan forensik mengidentifikasi Tri State Trucking sebagai
vendor yang mencurigakan, dan menginterogasi Smith yg merupakan satu satu
orang yang meng-acc pembayaran tersebut. Smith mengakui bahwa Tri-State
adalah vendor fiktif dan hal tersebut seluruhnya adalah ide dari Bill Carter. Hal ini
diteruskan ke Pihak berwajib dan FBI menangkap Carter dan Smith.
 Carter terkena hukuman 54 bulan penjara dan Dana Pensiunnya senilai $ 300.000 di
sita, Smith karena pengakuannya mendapatkan hukuman lebih rendah yaitu 48
bulan penjara.

FINANCIAL STATEMENT FRAUD


WORLDCOM…
 Worldcom dipimpin oleh Benard Ebbers sebagai CEOnya, adalah perusahaan
telekomunikasi yang telah berjalan selama 11 tahun, dan Worldcom merupakan
perusahaan telekomunikasi terbesar nomer 2 di Amerika, dengan 20 juta konsumen
dan melaporkan pendapatan sebesar $ 36 Milyar pada tahun 2001.
 Pada tahun 1998, industri telekomunikasi mengalami penurunan, membuat
worldcom kesulitan untuk meraih tujuan untuk bertumbuh dan mendapatkan
keuntungan.
 Karena itulah Ebbers kemudian menekan Kepala Keuangannya, Scott Sullivan
untuk melakukan apapun yang bisa dilakukan agar dapat mencapai Goal Finansial
Worldcom.
 Sullivan kemudian mengajak 2 karyawan Worldcom lainnya untuk melakukan
Fraud/manipulasi Laporan Keuangan, dengan menggunakan dua metode dibawah
 Cara yang digunakan Sullivan untuk memanipulasi laporan keuangan adalah:
1. Menaikkan Pendapatan sebesar $ 2,8 Milyar dengan menurunkan akun
cadangan yang digunakan untuk memenuhi kewajiban dari anak perusahaan
2. Menaikkan Laba sebesar $ 11 Milyar dengan mengklasifikasikan Biaya “Line
Cost” yang seharusnya adalah biaya operasional sebagai Aset.
 Di tahun 2002, Cynthia Copper, memimpin tim kecil yang merupakan internal
auditor Worldcom untuk menginvestigasi dan menguak kecurangan laporan
keuangan sebesar $ 3,8 Milyar, hal ini kemudian di sampaikan kepada Komite audit
dan Dewan Direksi Worldcom, yang pada akhirnya memecat Scott Sullivan (CFO).
Setelah itu David Myers (Controller) mengundurkan diri, serta KAP Arthur
Andersen sebagai external auditor, menarik kembali opininya.
 Setelah kejadian ini SEC melakukan investigasi kepada Worldcom, dikarenakan
kejadian beruntun sbb
1. Harga Saham Worldcom turun drastis dari $64 ke sen per lembar saham,
sehingga perdagangan dihentikan sementara
2. sampai akhirnya NASDAQ men-delisting saham Worldcom pada Juni 2002.
 Setelah SEC melakukan investigasi kepada Worldcom, terjadi kejadian beruntun
sbb
1. Harga Saham Worldcom turun drastis dari $64 ke sen per lembar saham,
sehingga perdagangan dihentikan sementara, sampai akhirnya NASDAQ
men-delisting saham Worldcom pada Juni 2002.
2. Worldcom memasukkan 11 proteksi kebangkrutan pada Juli 2002, yang
merupakan proteksi kebangkrutan paling besar di sejarah.
3. Kebangkrutan Worldcom menyebabkan 17.000 pekerjaan hilang dan
kerugian milyaran dolar di dana pensiun dan investasi
4. 5 Petinggi Worldcom (Scott Sullivan CFO, David Myers Kontroler, Bufford
Yates Direktur akuntan, Betty Vinson Manajer Akuntan dan Troy Normand
Manajer Akuntan) dinyatakan bersalah atas beberapa pelanggaran tindak
pidana
5. Benard Ebbers, dinyatakan bersalah atas tuduhan fraud security, konspirasi
dan manipulasi laporan keuangan, dijatuhi hukuman penjara selama 25 tahun.
5. Dari berbagai skandal keuangan, kasus yang terbanyak adalah masalah Financial
Statement Fraud dibanding dengan Missaproproation of Asset, Mengapa?
Menurut survey dari ACFE Indonesia tahun 2016, kasus fraud yang paling banyak terjadi
di Indonesia adalah Korupsi sebanyak 67%, Aset Missappropriation sebesar 31% dan
Financial Statement Fraud sebesar 2%, tetapi jika dilihat dari jumlah kerugian yang
dihasilkan dalam rupiah, financial statement fraud adalah yang menimbulkan kerugian
materiil terbesar.
Faktor utama yang menyebabkan Financial fraud adalah kondisi bisnis dan kestabilan
operasional dan keuangan, perusahaan yang menghadapi resiko kebangkrutan atau
kekurangan dana akan cenderung melakukan financial statement fraud, tetapi tidak hanya
itu financial statement fraud juga seringkali terjadi karena adanya kolusi antara auditor
independen (Akuntan publik) dengan manajemen suatu perusahaan, serta kurangnya
Sistem internal kontrol perusahaan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya financial
statement fraud.

6. Mungkinkah terdapat korelasi sebuah kejahatan Financial Statement Fraud ke


Ranah Missappropriation of Asset?
Menurut saya, keduanya adalah tipe fraud yang berbeda, dan kemungkinan korelasinya
rendah, dikarenakan Financial Statement Fraud dilakukan oleh Eksekutif Perusahaan
(Top Management) yang tujuannya adalah untuk kepentingan perusahaan agar dapat
mengelabuhi pengguna laporan keuangan, sedangkan Fraud Misappropriation of Asset
dilakukan oleh karyawan yang tujuannya adalah untuk kepentingan pribadinya.
7. Jelaskan berbagai hal yang membedakan antara financial statement audit dengan
fraud audit dengan pendekatan : metode audit, tujuan, kompetensi auditor dan
periodesasi audit
Pendekatan Financial Statement Audit Fraud Audit
Metode Audit Rule Based Problem Based
Tujuan Audit Menguji kewajaran dan kesesuaian Mendeteksi dan
laporan keuangan dalam hal yang mengungkapkan fraud sesuai
material terhadap Pedoman dengan permintaan dan
Akuntansi Berlaku Umum permasalahan yang disampaikan
oleh klien
Kompetensi Auditor Berkeahlian khusus dalam audit Berkeahlian khusus dalam
laporan keuangan dan tersertifikasi forensik audit dan
CPA (Certified Public Accountant) tersertififkasi setifikasi CFE
(Certified Fraud Examiner)
atau CFF (Certified Financial
Forensic)

Periodesasi Auditor Audit dilakukan diakhir tahun buku Audit dilakukan sesuai
atau audit interim yang dilakukan permintaan klien
ditengah tahun berjalan

8. Apabila terjadi suatu fraud seringkali auditor publik yang melakukan general audit
menjadi tumpuan kekecewaan dengan berbagai tuduhan yang mengarah bahwa
auditor kurang due audit care atau bahkan tuduhan kearah tidak skeptik,
Bagaimana anda mengomentari frasa tersebut.
Menurut Saya, memang audit laporan keuangan tidak dapat menemukan fraud berupa
asset misappropriation, karena besarannya yang tidak material, dan karena tujuan utama
dari audit laporan keuangan adalah untuk menentukan kewajaran laporan keuangan
dalam segala sesuatu yang bersifat material, sesuai dengan PSAK. Hal ini juga telah
disesuai dengan SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik), sebagai berikut :
o Menurut SPAP, Profesi akuntan publik (auditor independen) memiliki tangggung jawab
yang sangat besar dalam mengemban kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh
masyarakat (publik). Tanggung jawab akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaannya
secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

a. Tanggung jawab moral (moral responsibility).


Akuntan publik harus memiliki tanggung jawab moral untuk :

1). Memberi informasi secara lengkap dan jujur mengenai perusahaan yang
diaudit kepada pihak yng berwenang atas informasi tersebut, walaupun
tidak ada sanksi terhadap tindakannya.

2). Mengambil keputusan yang bijaksana dan obyektif (objective) dengan


kemahiran profesional (due professional care).

b. Tanggung jawab profesional (professional responsibility).


Akuntan publik harus memiliki tanggung jawab profesional terhadap asosiasi
profesi yang mewadahinya (rule professional conduct).

c. Tanggung jawab hukum (legal responsibility).


Akuntan publik harus memiliki tanggung jawab diluar batas standar profesinya
yaitu tanggung jawab terkait dengan hukum yang berlaku.

o Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dalam Standar Auditing Seksi 110, mengatur tentang “Tanggung Jawab
dan Fungsi Auditor Independen”. Pada paragraf 2, standar tersebut antara lain dinyatakan
bahwa auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Oleh karena sifat bukti
audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai,
namun bukan mutlak. Bahwa salah saji material terdeteksi. Auditor tidak bertanggung
jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan
bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan,
yang tidak material terhadap laporan keuangan.
9. Tiangle of Fraud meliputi antara lain, Pressure, Opportunity, serta
Rationalization, Deskripsikan Triangle of Fraud tersebut dengan disertai contoh
sehingga menjadi jelas maknanya
Fraud Triangle pertama kali diperkenalkan oleh Cressey pada tahun 1953, Fraud Triangle
menggambarkan penyebab fraud dalam bentuk segitiga fraud (the fraud triangle), sebagai
berikut :

Penyebab / faktor pemicu fraud dibedakan atas 3 (tiga) hal yaitu :

1. Tekanan (Unshareable pressure/ incentive) yang merupakan motivasi seseorang untuk


melakukan fraud. Motivasi melakukan fraud, antara lain motivasi ekonomi, alasan
emosional (iri/cemburu, balas dendam, kekuasaan, gengsi) dan nilai (values).
2. Adanya kesempatan / peluang (Perceived Opportunity) yaitu kondisi atau situasi yang
memungkinkan seseorang melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur.
3. Rasionalisasi (Rationalization) atau sikap (Attitude), yang paling banyak digunakan adalah
hanya meminjam (borrowing) asset yang dicuri
10. Prasangka terjadinya fraud umumnya ditandari dengan munculnya red flag,
berikan contoh dari suatu red flag, berikan contoh dengan penjelasannya.
o Red flags adalah salah satu indikasi dari fraud. Red flag adalah indikator spesifik yang
merepresentasikan adanya potensial terjadinya pencurian dan fraud yang terjadi karena
kondisi psikologis. Red flags adalah even dan kondisi yang mengindikasikan motivasi
dan kesempatan atas potensi atau bahkan terjadinya fraud. Red Flag dibagi menjadi
beberapa kategori, yaitu:

Anda mungkin juga menyukai