232 371 1 PB
232 371 1 PB
Abstract
Health insurance according to the Law No. 3/1992 obout the social employment guarantee which
consist of responsiver and the addressee and health service provider is the health social insurance
which is aimed to give the health care guarantee toward the addressee that is enterprenaur and
worker. The law relationship which is consisted between: Responssiver-Addressee is the insurance
relationship; Responssiver-Health services provider is the user of health service belong to the health
service provider toward to the addressee; Health services provider-Addressee is gives the health
service to the addresse is patient. The responsibility of the responssiver toward the addressee is to
give the health care insurance to the addressee gives the health service provider for the importance
of the addressee.
Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian tem asuransi kesehatan sosial. Keempat, sistem
antara dua pihak atau lebih, dengan mana pembiayaan kesehatan sosialis 2
pihak penanggung mengikatkan diri kepada Berdasarkan hat tersebut di atas, penulis
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, tertarik untuk membahas mengenai Bagaimana-
untuk memberikan penggantian kepada ter- kah konstruksi hubungan hukum asuransi
tanggung karena kerugian, kerusakan atau kesehatan menurut UU No. 3/1992 ?dan
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau Bagaimanakah tanggung jawab penanggung me-
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga nurut UU No. 3/1992? Dalam tulisan ini, penulis
yang mungkin akan diderita tertanggung yang akan membahas tentang asuransi kesehatan,
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti oleh karena itu, tulisan hanya akan membahas
atau untuk memberikan pembayaran yang mengenai masalah jaminan pemeliharaan
didasarkan atas meninggal atau hidupnya. kesehatan dalam hal ini adalah asuransi
Pengertian asuransi tersebut di atas disebut kesehatan berdasarkan UU No. 3/1992.
asuransi sukarela. Selain asuransi sukarela juga
dikenal asuransi wajib atau sosial, dimana B. PEMBAHASAN
keberadaannya bersifat wajib berdasarkan 1. Penggolongan Asuransi
peraturan perundang-undangan a. Asuransi Kerugian dan Asuransi Jiwa
Pengertian asuransi menurut Pasal 246 Menurut Pasal 246 yuncto Pasal 247
KUHD dan Pasal 1 (1) UU No. 2/1992 merupakan KUHD dikenal adanya asuransi kerugian
perjanjian antara tertanggung dengan penang- dan asuransi jiwa dan menurut ketentuan
gung, sehingga berlaku syarat-syarat syahnya Pasal 3 (a) dan Pasal 4 UU No. 2/1992,
perjanjian dan asas-asas hukum perjanjian yang mengenal adanya asuransi kerugian dan
melahirkan asuransi sukarela. Namun selain asuransi jiwa. Adapun perbedaan asuransi
asuransi berdasarkan perjanjian juga dikenal kerugian dengan asuransi jiwa adalah:
adanya asuransi berdasarkan peraturan per- 1) Mengenai Para Pihak
undang-undangan yaitu asuransi sosial/wajib. Pertanggungan kerugian hanya dua
Lain halnya tentang jaminan pemelihara- pihak, yaitu pihak penanggung dan
an asuransi kesehatan yang diatur menurut tertanggung, sedangkan dalam per-
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang tanggungan jumlah (jiwa), selain pihak
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No. 3/1992). penanggung, pihak tertanggung dapat
Adapun yang dimaksud tenaga kerja adalah memecah diri menjadi 3, yaitu:
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan a) Penutup (pengambil) asuransi, yak-
baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, ni orang yang menutup (mengambil
guna menghasilkan jasa atau barang untuk asuransi), berkewajiban membayar
memenuhi kebutuhan masyarakat (Pasal 1 (2) premi dan berhak menerima polis.
UU No. 3/1992). UU No. 3/1992 selain mem- b) Penikmat, yaitu orang yang ditun-
berikan jaminan pemeliharaan asuransi ke- juk oleh penutup asuransi untuk
sehatan, juga memberikan: Jaminan Kecelaka- menerima prestasi dari penang-
an Kerja; Jaminan Kematian; dan Jaminan Hari gung.
Tua (Pasal 6 (1) UU No. 3/1992) c) Badan tertanggung yaitu orang yang
Secara garis besar sistem pembiayaan jiwanya dipertanggungkan (pen.)
kesehatan dapat dibedakan menjadi 4 kelom- 2) Mengenai Yang Dipertanggungkan
pok, yaitu: Pertama, berupa sistem pelayanan
kesehatan nasional. Kedua, sistem pembiayaan
kesehatan yang diserahkan pada mekanisme 2
Ali Ghufron Mukti dan Moertjahjo, 2007, SISTEM
JAMINAN KESEHATAN: Konsep Desentralisasi
pasar dengan dengan asuransi kesehatan profit-
Terintegrasi, Yogyakarta: Magister Kebijakan
komersial sebagai pilar utamanya. Ketiga, sis- Pembiayaan dan Manajemen Asuransi/Jaminan
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada dan Asosiasi Jaminan Sosial Daerah, hlm. 9
Asuransi Kesehatan Berdasarkan UU No. 3 Tahun 1992 215
rupiah) sebulan, wajib mengikut sertakan sudah berkeluarga, dan 3 % dari upah
tenaga kerjanya dalam program jaminan sebulan bagi tenaga kerja yang belum
sosial tenaga kerja sebagaimana berkeluarga [Pasal 9 (1d) PP No. 14/1993]
dimaksud dalam ayat (1) [Pasal 2 (3)] PP yang ditanggung sepenuhnya oleh
No. 14/1993. pengusaha [Pasal 9 (2) PP No. 14/1993].
c. Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK). b. Hubungan Penanggung Dengan PPK
PPK PT (Persero) Jamsostek disebut Pe- 1) Perjanjian Kerjasama Antara PT (Per-
laksana Pelayanan Kesehatan (PPK). PPK sero) Jamsostek Dengan Rumah Sakit
adalah fasilitas (sarana) pelayanan ke- (RS) tentang “Pemberian Pelayanan
sehatan yang ditunjuk oleh PT (Persero) Kesehatan Bagi Peserta Program Ja-
Jamsostek untuk melaksanakan pemeliha- minan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)”
raan kesehatan bagi peserta, yang terdiri (Perjanjian antara PT (Persero) Jam-
dari PPK Tk. I (Puskesmas, Balai Peng- sostek dengan RS). Hubungan antara
obatan, Klinik 24 Jam), PPK Tk. II (Rumah PT (Persero) Jamsostek dengan RS
Sakit Pemerintah Umum atau Daerah/ sebagai PPK adalah berupa hubungan
Swasta/BUMN), Apotek BUMN/Swasta, pemberian pekerjaan antara Penang-
Optikal BUMN/ Swasta, Laboratorium gung dengan PPK untuk memberikan
Swasta dan Koordinator PPK. pelayanan kesehatan kepada tertang-
gung [Pasal 2 (1) Perjanjian antara PT
4. Hubungan Hukum Asuransi Kesehatan
(Persero) Jamsostek dengan RS).
Menurut UU No. 3/1992
Kewajiban penanggung kepada ter-
a. Hubungan Penanggung Dengan Tertang-
tanggung adalah memberikan ganti
gung
rugi biaya yang sudah dilakukan RS
Hubungan hukum antara penanggung
kepada tertanggung berdasarkan rin-
dengan tertanggung adalah berdasarkan
cian tariff yang sudah disetujui [Pasal
konsep asuransi. Dimana penanggung
6 (1) Perjanjian antara PT (Persero)
adalah PT (Persero) Jamsostek, sedang-
Jamsostek dengan RS]
kan tertanggung adalah pengusaha dan
2) Perjanjian Kerjasama Antara PT (Per-
tenaga kerja (Pasal 17 UU No. 3/1992).
sero) Jamsostek Dengan Koordinator
Hubungan hukum terjadi sejak pendaf-
PPK tentang “Pelaksanaan Pelayanan
taran dan pembayaran iuran (premi=
Kesehatan Mlalui Koordinator PPK Bagi
penulis) pertama dilakukan oleh peng-
Peserta Program Jaminan Pemelihara-
usaha (Pasal 7 PP No. 14/1993).
an Kesehatan” (Perjanjian antara PT
Hak penanggung adalah menerima
(Persero) Jamsostek dengan Koor-
pembayaran iuran, sedangkan kewajiban-
dinator PPK). Hubungan antara PT
nya adalah memberikan pemeliharaan
(Persero) Jamsostek dengan Koor-
kesehatan kepada tertanggung. Peme-
dinator PPK adalah hubungan pekerja-
liharaan kesehatan adalah upaya penang-
an berupa menyerahkan seluruh
gulangan dan pencegahan gangguan ke-
pelayanan kesehatan, pengendalian
sehatan yang memerlukan pemeriksaan,
biaya pelayanan kesehatan dan ad-
pengobatan, dan/atau perawatan ter-
ministrasi pelayanan kesehatan [Pasal
masuk kehamilan dan persalinan [Pasal 1
2 (1) Perjanjian antara PT (Persero)
(9) UU No. 3/1992]. Hak tertanggung
Jamsostek dengan Koordinator PPK],
adalah mendapatkan pemeliharaan ke-
berdasarkan sistem kapitasi [Pasal 4
sehatan, sedangkan kewajiban tertang-
(2g) Perjanjian antara PT (Persero)
gung adalah membayar iuran jaminan
Jamsostek dengan Koordinator PPK].
pemeliharaan kesehatan sebesar 6 % dari
3) Perjanjian Kerjasama Antara PT (Per-
upah sebulan bagi tenaga kerja yang
sero) Jamsostek Dengan Dokter Umum
220 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 9 No. 3 September 2009