Asesmen tersebut tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran atau penguasaan materi
kurikulum seperti yang selama ini diterapkan dalam ujian nasional, melainkan melakukan
pemetaan terhadap dua kompetensi minimum siswa, yakni dalam hal literasi dan numerasi.
Asesmen kompetensi pengganti UN akan dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke
arah pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan penalaran, bukan
hafalan.
Literasi dan numerasi adalah kompetensi yang sifatnya general dan mendasar.
Kemampuan berpikir tentang, dan dengan, bahasa serta matematika diperlukan dalam
berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional.
Literasi tidak hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan,
dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan kompetensi numerasi berarti
kemampuan menganalisis menggunakan angka.
Dua hal tersebut yang akan menyederhanakan asesmen kompetensi minimum yang akan
dimulai tahun 2021, sehingga bukan lagi berdasarkan mata pelajaran dan penguasaan
materi.
Literasi dan numerisasi menjadi kompetensi minimum atau kompetensi dasar yang
dibutuhkan peserta didik untuk bisa belajar,
Pada soal membaca PISA (Programme for International Students Assessment)., aspek
kompetensi membaca dikategorikan tiga jenis yang mencakup: kemampuan
mengungkapkan kembali informasi (retrieving Information), •mengembangkan interpretasi
(developing an interpretation), merefleksikan dan mengevaluasi teks.
Ragam tes yang digunakan pada soal membaca PISA adalah :
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda Kompleks
Jawaban Singkat
Esai Tertutup
Esai Terbuka
Beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah sebagai berikut.
1. Skemata
2. Kemampuan berbahasa
5. Tujuan membaca
Berikut ini adalah contoh soal literasi membaca pada asesmen kompetensi minimum.
Seorang yang kikir menjual seluruh hartanya dan membeli segumpal emas yang
dikuburnya di dalam sebuah lubang di samping sebuah dinding tua. Dia kemudian
mengunjungi simpanannya itu setiap hari. Salah seorang anak buahnya memperhatikan hal
ini dan memutuskan untuk mengintai gerak-gerik si kikir. Anak buahnya ini kemudian
mengetahui rahasia harta yang tersembunyi tersebut, dan mulai menggali, dan
menemukan segumpal emas, dan dicurinya. Si kikir, padakunjungan berikutnya,
menemukan lubang yang sudah kosong dan mulai menarik-narik rambutnya danmeraung-
meraung sejadi-jadinya. Seorang tetangga, yang melihat kejadian itu dan mengetahui apa
penyebabnya, kemudian berkata, “Berdoalah dan jangan bersedih, ambillah segumpal
batu, dan letakkan di dalam lubang itu, dan bayangkan seolah-olah emas itu masih berada
di sana. Bagi kamu hal itu akan sama saja, karena sewaktu emas itu berada di sana, kamu
tidak memilikinya,karena kamu sedikit pun tidak menggunakannya.”
batu.
Berikut ini adalah percakapan antara doa orang yang membaca “Si Kikir dan Emasnya”
Pembaca 1 :
Tetangganya nakal juga. Mestinya dia menggantikan emas itu dengan sesuatu yang lebih
berharga daripada batu.
Pembaca 2 :