Anda di halaman 1dari 13

DASAR HUKUM PAJAK DAERAH

& RETRIBUSI
UU No.18 Tahun 1997 diubah dengan UU No.34 Tahun 2000.

Mutia Candra Dewi (412018058)


Fitria Zahra Juliani (412018069)
Tiara Tasya Adira (412018070)
Aulia Oktaviani (412018074)
DEFENISI PAJAK DAERAH

 Iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau


badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan, yang digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
JENIS PAJAK DAERAH

a. Jenis Pajak Provinsi terdiri atas : b. Jenis Pajak Kabupaten/Kota


 PKB dan Kendaraan di Atas Air (5%) terdiri atas:
 BBN Kendaraan Bermotor &  Pajak Hotel (10%)
Kendaraan di Atas Air (10%)  Pajak Restoran (10%)
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan  Pajak Hiburan (35%)
Bermotor (5%)
 Pajak Reklame (25%)
 Pajak Pengambilan dan  Pajak Penerangan Jalan (10%)
Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan
Air Permukaan.(20%)  Pajak Pengambilan Bahan Galian
Golongan C (20%)
 Pajak Parkir (20%)
DEFENISI RETRIBUSI DAERAH

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut


Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan.
JENIS RETRIBUSI DAERAH

A. Retribusi Jasa Umum (ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah):

 Retribusi Pelayanan Kesehatan


 Retribusi Pelayanan Kebersihan
 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akte Catatan Sipil
 Retribusi Pelayanan Pemakaman & Pengabuan Mayat
 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
 Retribusi Pelayanan Pasar
 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
JENIS RETRIBUSI DAERAH
B. Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah:

 Retribusi Pertokoan
 Retribusi Terminal
 Retribusi Tempat Penginapan/Villa
 Retribusi Rumah Potong Hewan
 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
 Retribusi Penyeberangan di Atas Air
 Retribusi Pengolahan Limbah Cair
 Retribusi Penjualan Produk Daerah
 Retribusi Tempat Khusus Parkir
JENIS RETRIBUSI DAERAH
C. Retribusi Perijinan Tertentu

 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;


 Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;
 Retribusi Izin Gangguan;
 Retribusi Izin Trayek;
Objek Retribusi Daerah

1. Jasa Umum, berupa pelayanan yang disediakan atau diberikan


Pemda untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
dapat dinikmati oleh orang pribadi/badan.
2. Jasa Usaha, berupa pelayanan yang disediakan oleh Pemda
dengan menganut prinsip komersial.
3. Perijinan Tertentu, kegiatan tertentu Pemda dalam rangka
pemberian ijin orang pribadi/badan yang dimaksudkan untuk
pembinaan, pengaturan, pengendalian&pengawasan atas
kegiatan pemanfaatan ruang, sarana prasarana untuk
melindungi kepentingan umum
Subjek Retribusi Daerah

1. Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang


menggunakan/menikmati pelayanan jasa umum yang
bersangkutan.
2. Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau badan yang
menggunakan/menikmati pelayanan jasa usaha yang
bersangkutan.
3. Retribusi Perijinan Tertentu adalah orang pribadi atau badan
yang memperoleh ijin tertentu dari Pemda.
Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif
Retribusi Daerah

1. Retribusi Jasa Umum, berdasarkan kebijakan daerah dengan


mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang
bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.
2. Retribusi Jasa Usaha, berdasarkan pada tujuan umum
memperoleh keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha
swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi
pada harga pasar.
3. Retribusi Perijinan Tertentu, berdasarkan pada tujuan untuk
menutup sebagian/seluruh biaya penyelenggaraan pemberian
ijin yang bersangkutan.
Selama ini pungutan Daerah yang berupa Pajak dan
Retribusi diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000. Sesuai dengan Undang-Undang
tersebut, Daerah diberi kewenangan untuk memungut 11
(sebelas) jenis Pajak, yaitu 4 (empat) jenis Pajak provinsi
dan 7 (tujuh) jenis Pajak kabupaten/kota. Selain itu,
kabupaten/kota juga masih diberi kewenangan untuk
menetapkan jenis Pajak lain sepanjang memenuhi
kriteria yang ditetapkan dalam Undang-Undang.
Undang-Undang tersebut juga mengatur tarif pajak
maksimum untuk kesebelas jenis Pajak tersebut.
Terkait dengan Retribusi, Undang-Undang tersebut hanya
mengatur prinsip-prinsip dalam menetapkan jenis
Retribusi yang dapat dipungut Daerah. Baik provinsi
maupun kabupaten/kota diberi kewenangan untuk
menetapkan jenis Retribusi selain yang ditetapkan
dalam peraturan pemerintah. Selanjutnya, peraturan
pemerintah menetapkan lebih rinci ketentuan mengenai
objek, subjek, dan dasar pengenaan dari 11 (sebelas)
jenis Pajak tersebut dan menetapkan 27 (dua puluh
tujuh) jenis Retribusi yang dapat dipungut oleh Daerah
serta menetapkan tarif Pajak yang seragam terhadap
seluruh jenis Pajak provinsi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai