Disusun Oleh :
SYANIA SYIFA FAUZIAH
(1503619036)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “JENIS DATA TRANSPORTASI
DARAT”. Shalawat beserta salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman dari jaman kegelapan
hingga menjadi terang benderang seperti saat ini.
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.4 Data Karakteristik Tata dan Pola Pergerakan Transportasi Darat .................... 6
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis di atas, berikut ini tujuan
penulisan makalah :
1. Menjelaskan hakikat transportasi darat
2. Mengetahui data kondisi sistem sarana dan prasarana transportasi
darat
3. Mengetahui data kondisi tata guna lahan transportasi darat
4. Memahami data karakteristik dan pola pergerakan transportasi darat
5. Mengetahui data demografi sosial, dan ekonomi transportasi darat
6. Mengetahui data performansi dari sistem transportasi darat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Transportasi Darat
Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan lokasi
kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Transportasi memiliki peranan
signifikan dalam aspek-aspek sosial, ekonomi, lingkungan, politik dan pertahanan
keamanan. Oleh karena itu, pengembangan transportasi sangat penting artinya
dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan, karena transportasi
berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan
pengembangan wilayah.
Pada prinsipnya, fungsi transportasi adalah untuk menghubungkan orang
dengan tata guna lahan, pengikat kegiatan dan memberikan kegunaan tempat dan
waktu untuk komoditi yang diperlukan. Dengan adanya transportasi ini maka
orang dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat lain yang mempunyai tata guna
lahan yang berbeda, misalnya dari pemukiman ke tempat kerja, tempat rekreasi
dan lain-lain. Selanjutnya hubungan tersebut harus merupakan suatu rangkaian
yang terkait satu sama lain dan fungsi tersebut dilakukan oleh transportasi ini
(Jujun Junaidi, Irwan Gani, 2020).
3
4
Prasarana adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang
atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. Jalan dan jembatan
adalah prasarana transportsi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas.
Jalan merupakan prasarana yang sangat penting sebagai penunjang transportasi,
dimana jalan merupakan wahana tempat terjadinya gerakan transportasi sehingga
terjalin hubungan antara satu daerah dengan daerah lain. Pengertian jalan adalah
salah satu ruang dimana gerakan transportasi dapat terjadi morlok, 1998 hlm 4
dalam (Kristiano et al., 2019).
Perkembangan sebuah wilayah akan menimbulkan perubahan terhadap
daerah tersebut, sebab pembangunan prasarana dan fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan guna menunjang kegiatan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini sistem transportasi mempunyai peran yang besar terhadap
perkembangan dan perubahan kegiatan sosial ekonomi suatu wilayah sangat
berpengaruh terhadap sistem transportasi yang ada (Kasikoen et al., 2014). Data
kondisi sarana dan prasarana transporasi dara terdiri dari
a) Prasarana jaringan jalan
Didalamnya terkait hirarki dan kelas jalan, komponen jaan, jumlah lajur,
dimensi ruas, kondisi fisik, geometri simpang, jalan penghubung antar
simpang, jumlah lajur lengan simpang.
b) Sarana dan prasarana angkutan umum
Terkait jumlah dan jenis kendaraan transit, rute transit menurut jenis
layanan, jumlah total mil rute menurut jenis perusahaan, nomor rute
deskripsi dan jarak tempuh dari terminal ke terminal, lokasi titik transfer
terminal dan fasilitas parker, lokasi perhentian, operasi ber jam-jam,
headway per jam dalam sehari, total mil dan jam kendaraan tahunan dan
hari kerja, struktur tarif, serta biaya tahunan dan rata-rata biaya hari kerja.
2.3 Data Kondisi Tata Guna Lahan Transportasi Darat
a) Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan terdapat dua aspek yaitu aspek umum yang menyangkut
penggunaan transportasi itu sendiri mulai dari hal komersial, permukiman.
5
Aspek khusus merupakan sejumlah ciri yang lebih spesifik dalam konteks
daya dukung lingkungan, luas, serta fungsi. Semua jenis kegiatan menitik
beratkan pada karakteristik sistem transportasi tertentu, ssuai dengan
bangkitan yang ditimbulkan.(Damayanti et al., 2015)
b) Intensitas Tata Guna Lahan
Angka bading dasar bangunan (lantai terbawah atau pondasi bangunan)
dapat dihitung dengan menggunakan rumus luas dasar bangunan dibagi
luas petak lahan, dan angka banding lantai bangunan (setiap tingkat pada
bangunan itu yang digunakan sebagai tempat berkegiatan) dapat dihitung
dengan membagi luas lantai dengan luas petak lahan(tempat bangunan
dibangun atau dengan kata lain luas persil). Dari semua hal tersebut
mengacu pada ukuran intensitas guna lahan yang dapat dilihat dari
kepadatan bangunan yang dinyatakan dengan nisbah intensitas pada
kegiatan yang bersangkutan, dan dalam data ini menjelaskan tentang
besarnya perjalanan dari setiap zona.
c) Hubungan Antar Tata Guna Lahan
Dalam ukuran ini berkaitan dengan daya dukung antar zona yang terdiri
dari jenis kegiatantertentu. Kebijakan mengenai tata ruang sangat
berkaitan dengan kebijakan transportasi, ruang meruoakan kegiatan yang
ditempatkan atas lahan kota, bila akses transportasi kesuatu ruang kegiatan
diperbaiki, ruang kegiatan akan berkembang. Perkembangan ini kemudian
menyebabkan kelebihan beban pada transportasi yang harus ditanggulangi,
dan siklus akan terulang kembali bila aksebilitas diperbaiki.
d) Contoh Data untuk Tipe Tata Guna Lahan
Tipe tata guna lahan terdiri dari alamat lokasi, jenis penggunaan lahan,
kosong tidak dapat digunakan, zona kosong menurut jenisnya, kode
penggunaan lahan sekunder pacels di 100s acres, jumlah unit hunian yang
ditempati pemilik, unit hunian yang ditempati penyewa nomor, jumlah unit
hunian yang tidak ditempati kulit putih, kode penggunaan lahan yang tidak
sesuai, jumlah penggunaan, jumlah penggunaan sekunder, batas air, tempat
tinggal.(Suthanaya, 1377)
6
9
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, R., Gandarum, D. N., & Juwana, J. S. (2015). Pengaruh Guna Lahan
Dan Pola Pergerakan Bandara Soekarno Hatta Land Use and Movement
Patterns Influence Against Road Service Level Around Soekarno Hatta
Airport. Jurnal Arsitektur, 15, 1–12.
Kasikoen, K. M., Bauw, B., & Sofia, T. (2014). Evaluasi Kondisi Transportasi
sebagai Pendukung Kegiatan Ekonomi di Kabupaten Manokwari. Planesa.
Saputra, O. F., Hadi, M. P., & Suharyadi, S. (2017). Simulasi Penggunaan Lahan
dan Transportasi Massal untuk Pemodelan Pelayanan Jalan di Koridor Jalan
Godean. Majalah Geografi Indonesia, 31(2), 88.
https://doi.org/10.22146/mgi.29782