Anda di halaman 1dari 15

JOB V

PENGUKURAN SINYAL AM

Tujuan

1. Memahami prinsip kerja modulasi AM


2. Mengamati perubahan sinyal AM, bila:
a. Informasi diubah
b. Carrier diubah
3. Mengamati perubahan sinyal AM, bila RF output tegangan sinyal
generator diubah.

Perangkat / Alat-alat Yang Digunakan

 RF synthesized signal generator


 RF Osciloscope
 RF Spectrum analyzer
 Function Generator
 Power Splitter
 Kabel-kabel dan konektor

Teori Dasar

Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana beberapa


karakteristik dari gelombang dengan frekuensi yang relatif tinggi, yang
dinamakan pembawa (carrier), berubah sehubungan dengan harga sesaat
dari frekuensi rendah, yang dinamakan gelombang-gelombang pemodulasi
(sinyal informasi).
Modulasi amplitudo adalah proses memodulasi sinyal informasi
(frekuensi rendah)  pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-
ubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya.
Sinyal pemodulasi berbentuk sinusoidal dan mempunyai bentuk
gelombang yang digambarkan oleh persamaan:

Dimana merupakan frekuensi sudut sinyal pemodulasi. Dalam

praktek, sangat kecil dibanding dengan dalam transmisi radio,

perbandingan ke sama dengan 1 / 1000. Kalau pembawa dinyatakan

oleh persamaan,

Maka dari definisi, ampitudo pembawa termodulasi dirumuskan dengan :

Dimana suatu konstanta perbandingan. Harga kostanta ini ditentukan

oleh rangkaian pemodulasi. Sehingga persamaan lengkap untuk pembawa


modulasi amplitudo (AM) adalah

Dimana dinamakan faktor modulasi, indeks modulasi atau

kedalaman modulasi. (dasar elektronika, 1989 : 286).


Gambar 5.1 Gelombang Pembawa
(dasar elektronika, 1989 : 288)

Gambar 5.2 Gelombang Pemodulasi


(dasar elektronika, 1989 : 288)
Gambar 5.3 Gelombang Pembawa Termodulasi
(dasar elektronika, 1989 : 288)

Indeks modulasi Ampiltudo

Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut


indeks modulasi AM, dinotasikan dengan ma. Parameter ini merupakan
perbandingan antara amplitudo puncak sinyal pemodulasi (Em) dengan
amplitude puncak sinyal pembawa (Ec). Besarnya indeks modulasi mempunyai
rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol, berarti tidak ada
pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar satu merupakan
pemodulasian maksimal yang dimungkinkan. Besarnya indeks modulasi AM
dinyatakan dengan persamaan:

Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen :

Daya dalam gelombang AM :

Power Distribution AM ( Daya rata-rata AM)


Daya rata-rata sebuah gelombang sin dan cos

Pav = E2/ R

E = tegangan rms

Tegangan pembawa rms = Ec = 0,707 Ec max

Daya USB dan LSB

Total Daya AM DSBFC envelope :


Pt = Pc + Pusb + Plsb
Atau

Dimana : Pt = Total daya AM DSBFC envelope (Watt)


Pc = Daya carrier (Watt)
Pusb = daya upper side band (Watt)
Plsb = daya lowerside band (Watt)
ma = indeks modulasi
gambar spectrum daya gelombang AM DSBFC :
Power (Watt)

f lsb fc f usb Frekuensi (Hz)


Macam-macam modulasi AM :

Ada beberapa variasi nilai m, diantaranya:

1. Tanpa modulasi ketika = 0, Em = 0, maka sinyal termodulasi adalah

sama seperti sinyal carrier.

=0

2. Modulasi normal, ketika 0 < <1, Resultan gelombang semakin terlihat

signifikan ketika nilai mendekati 1.


3. Modulasi 100%, ketika = 1, merupakan kondisi ideal. Sinyal

termodulasi yang paling baik dihasilkan jika nilai = 1. Tetapi kondisi

ini sukar dicapai karena keterbatasan alat, terutama kendala noise.Pada

nilai = 1, amplitudo puncak sinyal termodulasi akan bervariasi dari

nol sampai dua kali amplitudo sinyal carrier (sebelum modulasi).


=1

4. Overmodulasi terjadi ketika > 1. Overmodulasi akan

menghasilkan distorsi pada sinyal termodulasi, dan envelope sama


sekali berbeda bentuknya dengan sinyal informasi/pemodulasi.

>1

Prosedur pengukuran
1. Buat rangkaian pengukuran sebagai berikut :
(Semua peralatan dalam kondisi off).
Spectrum
Analyzer

OSC
CH 1

CH 2
Power Spliter

Sinyal Generator
MOD IN / OUT
Generator
Function

Power Spliter

2. Hidupkan Function Generator, atur sebagai input informasi.


Set f = 5 KHz;
A = 1 Volt, (f = fm)
3. Hidupkan Sinyal Generator, sebagai input carier
Set f = 1 MHz (f=fc, RF output = A)
RF Output = 0 dBm;
Modulasi = 50 %
4. Amati gelombang AM yang terdapat pada osilscope. Gambarkan bentuk
gelombangnya. Catat daya yang terukur pada Spectrum Analyzer.
5. Ulangi pengukuran untuk input fm = 10 KHz, 15 KHz, dan 20 KHz.
fc = 1 MHz;
RF Output = 0 dBm;
Modulasi = 50 %.
Catat daya pada spectrum analyzer. Amati dan gambarkan bentuk
gelombangnya naik dan turunkan modulasinya. ( Tabel 5.1)
Catatan : Untuk mengatur frekueni informasi dari function generator
kembali, lepaskan dulu probe function generator yang
terhubung pada modulasi input dari sinyal generator. Setelah
diatur baru dihubungkan kembali pada sinyal generator.
6. Ulangi pengukuran untuk fm = 10 KHz dan
fc = 5, 10, 20, 30, 50, 80, dan 100 MHz;
RF Output = 0 dBm dan
Modulasi = 50%.
Catat daya pada spectrum analyzer (Tabel 5.2). Amati dan gambarkan
bentuk gelombangnya, naik dan turunkan modulasinya cata apa yang
terjadi.

7. Ulangi pengukuran 5 dan 6 untuk RF output = 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dBm.


fm = 10 KHz;
fc = 80 MHz.
Amati apa yang terjadi dan gambarkan bentuk gelombangnya. (Tabel 5.3)
8. Ulangi kembali pengukuran 5 dan 6 untuk RF output= -1, -2, -3, -4, -5, -6,
-7, -8, -9 dan -10 dBm;
fm = 15 KHz;
fc = 50 MHz.
Amati apa yang terjadi dan gambarkan bentuk gelombangnya. (Tabel 5.4)
9. Jelaskan apa yang terjadi pada gelombang AM jika :
a. Informasi di ubah-ubah
b.Carier di ubah-ubah
c. RF output di ubah-ubah
d. Modulasi diubah-ubah

Data Percobaan:

Tabel 5.1 Hasil Percobaan berbagai variasi fm


Sinyal Generator Osiloskop
Function Spektrum
fc RF (Gambar
Generator Analyzer
(MHz) Output Gelombang)
fm (KHz) P (W)
(dBm)

5 1 0

10 1 0

15 1 0

20 1 0

Tabel 5.2 Hasil Percobaan berbagai variasi fc


Sinyal Generator
Function Spektrum
RF Osiloskop
Generator fc Analyzer
Output (Gambar Gelombang)
fm (KHz) (MHz) P (W)
(dBm)
10 5 0

10 10 0

10 15 0

10 20 0

10 30 0

10 50 0

10 80 0

10 100 0

Tabel 5.3 Hasil Percobaan berbagai variasi RF Output Positif


Fuction Sinyal Generator
Spektrum
Generator Osiloskop
fc RF Output Analyzer
fm (Gambar Gelombang)
(MHz) (dBm) P (W)
(KHz)
10 80 1

10 80 2

10 80 3

10 80 4

10 80 5

10 80 6

Tabel 5.4 Hasil Percobaan berbagai variasi RF Output Negatif


Function Spektrum
Sinyal Generator
Generator Analyzer Osiloskop
fm fc RF Output (Gambar Gelombang)
P (W)
(KHz) (MHz) (dBm)
15 50 -1

15 50 -2

15 50 -3

15 50 -4

15 50 -5

15 50 -6

15 50 -7

15 50 -8

15 50 -9

15 50 -10

Anda mungkin juga menyukai