Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Dinamis Vol. I, No.

7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN


INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL

Mahadi
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Abstract

The use of turbochargers with intercooler is to increase the engine power (30-80%), diesel engines with
turbochargers can work more efficiently, if the engine has to work at an altitude of more than 1500 meters
above sea level, the turbocharger is of significant importance in the effort to overcome losses caused by
power by reduced atmospheric air density at the location. Power will increase by 66.1% with a
turbocharger and intercooler uses the rotation 2500 rpm, with the number of cylinders and the dimensions
of the same machine. Effective pressure - average increase of 66.4% at 2300 rpm with the spin machine
that same.Torsi dimensions for motor diesel fuel was also increased by 60.8% at 2100 rpm with
dimensional rotation engine specific fuel sama.Consumtion also decreased by 5.20% at 2100 rpm
rotation for internal combustion engine with turbocharger and intercooler this. Power indicator on these
diesel motor fuel increased by 62.6%. With this result may be said that the use of a turbocharger and
intercooler is very efficient and very influential on the performance of the diesel engine.
Keywords : turbocharger, intercooler and performansi

Abstrak

Penggunaan turbocharger dengan intercooler adalah untuk memperbesar daya motor (30 – 80%) , mesin
diesel dengan turbocharger dapat bekerja lebih effisien, apabila mesin harus bekerja pada ketinggian
lebih dari 1500 meter diatas permukaan laut, turbocharger mempunyai arti penting dalam usaha
mengatasi kerugian daya yang disebabkan oleh berkurangnya kepadatan udara atmosfer di tempat
tersebut. Daya akan meningkat sebesar 66,1 % dengan memakai turbocharger dan intercooler pada
putaran 2500 rpm dengan jumlah silinder dan ukuran / dimensi mesin yang sama. Tekanan efektif rata –
rata meningkat sebesar 66,4 % pada putaran 2300 rpm dengan dimensi mesin yang sama.Torsi untuk
motor bakar diesel ini juga meningkat sebesar 60,8% pada putaran 2100 rpm dengan dimensi mesin juga
sama.Konsumsi bahan bakar spesifik menurun sebesar 5,20 % pada putaran 2100 rpm untuk motor
bakar dengan turbocharger dan intercooler ini. Daya indikator pada motor bakar diesel ini meningkat
sebesar 62,6%. Dengan hasil ini boleh dikatakan bahwa penggunaan turbocharger dan intercooler
sangat efisien dan sangat berpengaruh terhadap performansi motor bakar diesel tersebut.
Kata kunci : turbocharger, intercooler dan performansi

I. PENDAHULUAN perbedaan dalam proses kerja antara


supercharger dan turbocharger, yaitu
Turbocharger adalah sebuah komponen pada penggerak impeler turbin dimana
yang berupa kompresor yang digunakan pada supercharger impeler turbin
dalam mesin pembakaran dalam untuk digerakkan oleh gerakan mekanik yang
meningkatkan keluaran tenaga mesin ditransfer dari putaran poros engkol,
dengan meningkatkan massa oksigen sedangkan pada turbocharger
yang memasuki mesin. Kunci memanfaatkan gas buang sebagai
keuntungan dari turbocharger adalah penggerak impeler turbin.
peningkatan tenaga mesin. Ada

23
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Tujuan utama penggunaan turbocharger 1.1. Kompresor


dengan intercooler adalah untuk Kompresor adalah suatu alat pemampat /
memperbesar daya motor (30 – 80%) menaikkan tekanan udara diatas tekanan
boleh dikatakan bahwa mesin diesel atmosfer. Pada keadaan ini kompresor
dengan turbocharger dapat bekerja lebih didalam turbocharger ini berfungsi
effisien, apabila mesin harus bekerja memampatkan udara / menaikkan
pada ketinggian lebih dari 1500 meter tekanan udara yang dihisap dari udara
diatas permukaan laut, turbocharger sekitar. Kompresor disini digerakkan oleh
mempunyai arti penting dalam usaha turbin turbocharger, dimana turbin ini
mengatasi kerugian daya yang digerakkan oleh gas buang dari motor
disebabkan oleh berkurangnya bakar. Pada studi ini fungsi dari
kepadatan udara atmosfer di tempat kompresor itu untuk menaikkan tekanan
tersebut. efektif rata – rata yang berpengaruh
terhadap performansi motor bakar
Keuntungan memakai turbocharger tersebut.
pada metode tekanan konstan ialah :1).
Fluktuasi pada turbin tidak ada. 2).
Sangat efisien dan konsumsi bahan
bakar yang ekonomis pada
perbandingan tekanan kompresor dan
turbin yang tinggi. 3).Kecepatan mesin
tidak terbatas oleh gelombang tekanan
pada saluran gas buang .4). Penentuan
titik operasional dari turbin dapat lebih
mudah.

Kerugian memakai turbocharger pada


metode tekanan konstan adalah :
1).Tidak seluruh Energi gas buang dapat Gambar.2.Bagian-Bagian Utama
digunakan untuk menggerakkan turbin. Kompresor Sentrifugal
2).Ada sebagian energi yang hilang pada
common large chamber Pada saat sekarang ini teknologi otomotif
3). Membutuhkan saluran gas yang yang sedang berkembang itu adalah
besar. 4). Kurang responsif pada beban. intercooler. Alat ini adalah peralatan
Bagian – bagian utama turbin sederhana di dalam sebuah mobil, tetapi
turbocharger memiliki fungsi yang luar biasa.
Intercooler memiliki beberapa nama
sebutan antara lain air cooler, after
cooler dan charger cooler. Tetapi apapun
namanya alat ini memiliki fungsi yang
sama yaitu mendinginkan udara yang
masuk keruang mesin.

Gambar1. Komponen Turbin


Aliran Radial
24
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

atmosfer dan tekanan fluida kerja pada


saat langkah buang sama dengan
tekanan atmosfer.

Gambar 3. Sistem Kerja intercooler tipe


air to air

Intercooler air to air adalah intercooler


yang bekerja mendinginkan udara Gambar 4. P – V diagram siklus
berdasarkan udara yang melewati kisi – gabungan (siklus dual)
kisinya. Sedangkan air to water adalah 2.2. Mekanisme Kerja Motor Bakar
intercooler yang bekerja mendinginkan dengan turbocharger dan Intercooler
udara berdasarkan udara yang melewati
kisi – kisinya yang juga di bantu dengan
air yang melewatinya. Pada perencanaan
turbocharger ini dipilih jenis intercooler
air to air, karena memiliki efisiensi yang
tinggi dan bentuknya dapat lebih mudah
disesuaikan.
Tujuan penulisan ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
penggunaan Turbocharger dengan
intercooler pada mesin diesel, analisa Gambar 5 . mekanisme kerja
tersebut meliputi analisa Termodinamika Turbocharger dengan intercooler
pada turbocharger dan intercooler.
Keterangan :
II. METODOLOGI KAJIAN B = kompresor sentrifugal; T = turbin
Radial; C = air intercooler
2.1. Analisa Termodinamika
Proses - proses termodinamika yang Mekanisme kerja sederhana
terjadi didalam motor bakar torak Turbocharger dengan intercooler diatas
sangatlah kompleks untuk dianalisa adalah ketika piston melakukan langkah
menurut teori. Maka untuk memudahkan buang, dimana gas buang yang masih
analisa proses tersebut, perlu dilakukan bertemperatur tinggi dan juga
beberapa idealisasi yaitu : Fluida kerja mempunyai tekanan yang tinggi pula
dianggap sebagai gas sempurna (gas diekspansikan keluar kesaluran buang
ideal), proses pembakaran dianggap (exhaust manifold) dan gas yang keluar
sebagai proses pemanasan fluida kerja, dari saluran buang mempunyai laju
proses kompresi dan ekspansi aliran yang tinggi yang kemudian masuk
berlangsung secara isentropik, pada ke turbin turbocarjer dan akan memutar
akhir ekspansi, yaitu pada waktu torak turbin, dengan berputarnya turbin maka
mencapai TMB, fluida kerja didinginkan kompresor juga akan ikut berputar, ini
sehingga tekanan dan temperaturnya dikarenakan turbin dan kompresor
turun mencapai tekanan dan temperatur dihubungkan seporos (dikopel langsung).
25
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

2.3. Analisa Termodinamika pada


turbocarjer dan Interkuler 2.5. Penetapan kajian yang akan
digunakan

Dalam menganalisa pengaruh


penggunaan turbocarjer dengan
interkuler ini, beberapa parameter harus
dipilih atau diambil berdasarkan literatur.
Oleh karena itu parameter yang harus
dipilih adalah temperatur gas buang dan
tekanan masuk turbin. Temperatur
masuk turbocarjer adalah 500 – 600 0C,
dalam hal ini dipilih sebesar 789,16 0K.
Gambar 6. Diagram P-V siklus gabungan Sedangkan tekanan udara yang disuplai
dengan menggunakan turbocharger dan oleh kompresor sebesar Psup= 1,4 – 2,5
intercooler. atm. Pada kajian studi ini dipilih Psup
Keterangan : sebesar 1,94 atm. Tekanan masuk turbin
9 -1 = langkah isap tekanan konstan sebesar Pt = (0,8 – 0,9) Psup. Besarnya
1–2 = langkah kompresi isentropik tekanan masuk turbin diperoleh sebesar
2 – 3a = proses pembakaran, volume Pt = 0,84 (1,94 x 105 Pa) = 1,63 x 105 Pa,
konstan parameter :
3a – 3 = proses pembakaran, tekanan .

konstan m eg  0,170 kg/ det


3–4 = langkah ekspansi isentropik .

4 – 5a = ekspansi pada pipa gas buang m k  0,165kg / det


5a – 5 – 7 – 8 = energi yang berguna T5 a  789,16 0 K
pada turbin
p5 a  1,63 x10 5 Pa
10 – 6 – 7 – 8 = energi maksimum yang
mampu menggerakkan turbin
4–1 = langkah buang 2.6. Termodinamika pada Turbin
dan Kompresor
2.4. Laju Aliran Udara Melalui
Kompresor Kerja yang dihasilkan oleh turbin
.
WT  htT  m(h01  h02 )
Fi N i L' ma
mk  1   s c 
.

3600 Kerja yang dihasilkan oleh kompresor


q out .
 th  1  laju aliran massa melalui Wc  m (h02  h01 )
q in
kompresor (kg/det),  sc  Koefisien
udara pembilasan, dalam kajian studi ini
dipilih koefisien udara pembilasan senilai
0,15., Fi = Konsumsi bahan bakar
indikator ( g/hp-hr), Ni= Daya
indikator (hp), L’= Jumlah udara aktual
yang dibutuhkan (mole/kg), ma = berat
molekul udara sebesar 28,95 kg /mole

26
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

III. HASIL PEBAHASAN :


3.3. Pengaruh Penggunaan
Turbocharger dengan intercooler
3.1. Perhitungan Performansi Pada Terhadap Daya Indikator Motor
Beberapa Putaran Bakar Diesel
140

120 180
Dengan Turbocarjer dan
Daya Motor (hp)

100 160
Interkuler
80 140
Dengan Turbocarjer

Daya Indikator (hp)


60 Tanpa Interkuler 120 Dengan Turbocarjer dan
Tanpa Turbocarjer dan Interkuler
40 Interkuler 100 Dengan Turbocarjer
80 Tanpa Interkuler
20
Tanpa Turbocarjer dan
0 60 Interkuler
1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400 40
Putaran (rpm)
20

Gambar 7. Grafik Daya Motor Vs 0


1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400
Putaran Putaran (rpm)

14
Gambar 10. Daya indikator Vs
12
Putaran
Tekanan Efektif (kg/cm2)

10
3.4. Pengaruh Penggunaan
Dengan Turbocarjer dan
Interkuler Turbocharger dengan intercooler
8

6
Dengan Turbocarjer Tanpa
Interkuler Terhadap Konsumsi Bahan Bakar
Tanpa Turbocarjer dan
Interkuler
Motor Bakar Diesel
4

0
0,148
Konsumsi Bahabn Bakar

1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400 0,146


Spesifik (kg/hp-hr)

Putaran (rpm) 0,144 Dengan Turbocarjer dan


0,142 Interkuler
Gambar 8 . Tekanan Efektif Vs Putaran 0,14
Dengan Turbocarjer
Tanpa Interkuler
0,138 Tanpa Turbocarjer dan
0,136 Interkuler
3.2. Pengaruh Penggunaan 0,134
Turbocharger dengan intercooler 0,132
Terhadap Torsi Motor Bakar 1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400

Diesel Putaran (rpm)

Gambar 11. Bahan bakar spesifik Vs


45 Putaran
Momen Puntir /Torsi (kg-m)

40
35
Dengan Turbocarjer dan
30 Interkuler 3.5. Pengaruh Turbocharger dan
25 Dengan Turbocarjer Tanpa
20 Interkuler
intercooler terhadap Motor Bakar
15 Tanpa Turbocarjer dan Diesel
Interkuler
10
5
0
1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400
Putaran (rpm)

Gambar 9. Grafik Torsi Vs Putaran

27
Jurnal Dinamis Vol. I, No. 7, Juni 2010 ISSN 0216 - 7492

Konsumsi Bahan Bakar / Jam


25
Turbomachinery”, 4th edition, Jordan
Hill, Oxford, 1998.
20
Dengan Turbocarjer dan
9. David Burghradt, M,”Engineering
Interkuler Thermodynamics With
(kg/jam)

15
Dengan Turbocarjer
Tanpa Interkuler
Applications” 2nd edition, Harper and
10
Tanpa Turbocarjer dan Row, New York, 1982.
Interkuler
5

0
1300 1600 1900 2200 2500 2800 3100 3400
Putaran (rpm)

Gambar 12. Konsumsi bahan bakar


/jam Vs Putaran

DAFTAR PUSTAKA

1. Arismunandar, W, dan Tsuda,


K,”Motor Diesel Putaran
Tinggi”,Cetakan Kesepuluh, Pradnya
Paramita, Jakarta, 2004.
2. Arismunandar Wiranto, ”Penggerak
Mula Motor Bakar Torak”, Cetakan
Keempat, Penerbit ITB Bandung,
Jakarta, 1988.
3. Petrovsky, N, “Marine Internal
Combustion Engine”, Mir Publisher,
Moscow, 1988.
4. Edward F. Obert, “Internal
Combustion Engines”, third edition,
Scranton, Pennsylvania, 1968.
5. Holman, J. P ” Perpindahan Kalor ”,
Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta
Pusat, 1984.
6. Taylor, Professor C, F, ”The Internal
Combustion Engine In Theory and
Practice”, Vol. II, M. I. T. PRESS,
USA, 1985.
7. Rama Gorla S.R, dan Airjaz A.khan,
”Turbomachinary Design and
Theory”, Marcel Dekker, New York,
2003.
8. Dixon, S.L, “Fluid Mechanics,
Thermodynamics of
28

Anda mungkin juga menyukai