Analisa Turbocharger Pada Motor Bensin Daihatsu Tipe CB-23: Abstrak
Analisa Turbocharger Pada Motor Bensin Daihatsu Tipe CB-23: Abstrak
1, April 2001: 12 – 18
Rully Hartadi
Alumnus Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Mesin – Universitas Kristen Petra
Abstrak
Turbocharger adalah suatu komponen yang dipasang pada kendaraan bermotor yang
bertujuan untuk meningkatkan daya dari motor dengan melakukan penambahan rapat massa
udara yang lebih banyak dibandingkan dengan cara pengisian biasa. Turbocharger terdiri dari
sebuah turbin dan sebuah kompresor.
Banyak yang mengharapkan daya dari kendaraannya dapat meningkat dengan memasang
perangkat. Diharapkan dengan memasang perangkat tersebut, daya dari motor akan meningkat
dan juga akselerasinya. perangkat yang dipakai dalam hal ini adalah turbocharger.
Dengan penambahan turbocharger, akan membuat campuran udara dengan bahan bakar
semakin sempurna atau semakin homogen sehingga pembakaran akan semakin sempurna.
Perangkat turbocharger ini mempunyai kelebihan dariperangkat lain yang bertujuan untuk
meningkatkan daya. Turbocharger ini digerakkan oleh tekanan gas buang, yang pada umumnya
tekanan gas buang dan panas dari gas buang ini tidak dimanfaatkan atau langsung dibuang
begitu saja.
Abstract
Turbocharger is one of component that used to improve performance of vehicle by
increasing density of air. Turbocharger consists of turbin and compressor.
Many people hope that their vehicle has better performance and faster acceleration by
applaying some component.
In this case turbocharger can do that. By applaying turbocharger, air and fuel will
homogeneously mixed that can give a better combustion. Turbocharger has many
advantages. Turbocharger powered by pressure of exhaust gas.
Keywords: turbocharger, turbine, compressor and knocking.
unjuk kerja dan memperbaiki proses pem- atau dapat juga dinyatakan dengan hasil
bakaran motor bakar. kalibrasi dinamometer :
Dengan adanya penelitian ini diharapkan
N d × P × R kwatt
turbocharger dapat meningkatkan unjuk kerja BHP =
motor bakar. Selain itu dapat dilihat seberapa 10000
besar pengaruh penggunaan turbocharger pada dimana :
motor bakar. BHP = Brake Horse Power (HP)
P = Gaya yang terbaca pada dinamometer
(N)
2. Alat-Alat Percobaan
R = Panjang lengan dinamometer = 0,9549m
Nd = Putaran Motor (rpm)
2.1 Motor yang diuji
Motor yang diuji di Laboratorium Konversi 3.2 Torsi
Energi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra
Torsi yang dihasilkan oleh motor dapat
adalah sebagai berikut :
dihitung dengan persamaan :
Merk : Daihatsu Automotive
Petrol Engine, Four Torsi = P x R
Stroke dimana: P = gaya aksi dinamometer (N)
Tipe Motor : CB – 23
Bahan Bakar : Bensin 3.3 Tekanan Efektif Rata-Rata
Silinder : 3 in – line
Kapasitas : 1000 cc Tekanan efektif rata–rata (Brake Mean
Bore x Stroke : 76,25 x 73 (oversize Effective Pressure) yang merupakan tekanan
0,25 mm) rata–rata yang bekerja pada piston selama
Compression ratio : 9,5 langkah kerja dapat dihitung berdasarkan
Compression pressure: 12,5 (350 rpm) rumus:
Max output : 38 KW/ 5600 rpm 0 ,45 × N × Z
Bmep =
Max torque : 75,5 Nm/ 3200 rpm A × L × i × Nd
Idling Speed : 850 50 rpm dimana :
N = tenaga kuda poros (HP)
2.2 Dynamometer A = luas penampang torak (m2)
L = panjang langkah torak (m)
Dynamometer yang digunakan di Laborato-
i = jumlah silinder
rium Konversi Energi Teknik Mesin Universitas
Nd = putaran motor (rpm)
Kristen Petra adalah
Z = jumlah putaran poros engkol menyele-
Merk : Zollner/ 3n19A
saikan satu siklus kerja
Max performance : 120 KW
Max speed : 7500 rpm
3.4 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
Max torque : 525 Nm
(specific fuel consumption )
Pengatur beban : Sluice gate
Jumlah impeler :1 Specific Fuel Consumption adalah jumlah
Arah pengaturan rem : 1 arah pemakaian bahan bakar yang dikonsumsi oleh
Suhu air inlet min. : 2,5 bar (20o C) motor yang menghasilkan daya satu dk selama
3,0 bar (30o C) satu jam. Sfc dapat dihitung dengan meng-
2,5 bar (40o C) gunakan rumus :
Panjang tuas teoritis : 0,9549 m 3600 × M b kg. bahan bakar
Sfc = ( )
BHP × t Hp.jam
3. Teori Dasar dimana :
Sfc = Specific Fuel consumption
3.1 Daya Motor
Mb = masssa bahan bakar yang dikonsumsi
Besarnya daya motor merupakan fungsi dari (kg) selama t (detik)
torsi yang terukur oleh dinamometer dan besar BHP = daya yang dihasilkan motor (HP)
putaran poros dari motor dapat dinyatakan T = waktu yang dibutuhkan oleh motor
dengan menggunakan persamaan : untuk mengkonsumsi bahan bakar
sebanyak Mb kg (detik)
2 ×π × N d × P × R watt
BHP =
60
6. Hasil Percobaan dan Analisa 6.2 Analisa Grafik Torsi Fungsi Putaran
6.3 Analisas Grafik Tekanan Efektif Rata- 6.4 Analisa Grafik Pemakaian Bahan
Rata (BMEP) Fungsi Putaran Bakar Spesifik (SFC) Fungsi Putaran
Grafik tekanan efektif rata-rata (BMEP) Secara umum karakteristik bentuk Grafik
fungsi putaran pada percobaan metode putaran pemakaian bahan bakar spesifik fungsi putaran
berubah memiliki karakteristik parabola adalah parabola terbuka keatas. Dari grafik
terbuka kebawah. Dari grafik diatas terlihat diperoleh konsumsi bahan bakar spesifik dari
bahwa motor DAIHATSU yang menggunakan motor DAIHATSU dengan turbocharger lebih
turbocharger mempunyai tekanan efektif rata- tinggi dibandingkan dengan konsumsi bahan
rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakar motor DAIHATSU tanpa turbocharger.
yang tidak menggunakan turbocharger. Hal ini Hal ini disebabkan karena kompresor dari
dikarenakan pada motor DAIHATSU yang turbocharger meningkatkan kecepatan udara
menggunakan turbocharger mempunyai yang masuk ke karburator. Sehingga laju
tekanan awal lebih tinggi sehingga pada saat konsumsi bahan bakar yang keluar dari lubang
piston bergerak menuju TMA , tekanan akhir spuyer karburator meningkat dan waktu yang
kompresi pada motor DAIHATSU yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi bahan bakar
menggunakan turbocharger akan lebih tinggi sebanyak 50cc akan semakin singkat. Dengan
dibandingkan dengan motor DAIHATSU tanpa bertambahnya putaran pada kompresor akan
turbocharger. Peningkatan tekanan efektif rata- meningkatkan laju aliran udara yang melalui
rata nya sebesar 22,35%. saluran dari karburator, hal ini akan menye-
babkan peningkatan jumlah bahan bakar yang
keluar dari spuyer yang ada pada karburator.
Dari grafik terlihat bahwa konsumsi bahan
bakar saat daya tertinggi dari motor
DAIHATSU yang menggunakan turbocharger
0,559 kg/Hpjam pada putaran 3400 rpm,
sedangkan untuk motor DAIHATSU yang tidak
menggunakan turbocharger adalah 0,5
kg/Hpjam pada putaran 3600 rpm. Peningkatan
Sfc tersebut sebesar 11,8%.
6.5 Analisa Grafik Efisiensi Thermis dengan kata lain semakin banyak bahan bakar
Fungsi Putaran yang terbuang sia-sia.
7. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Gambar 6. Effisisensi Thermis Fungsi Putaran
1. Obert F, Internal Combustion Engine and
Efisiensi thermis adalah efisiensi peman- Air Polution, Philadelphia: Intext Educa-
faatan panas dari bahan bakar untuk diubah tional Publisher, 1973.
menjadi tenaga mekanis (poros). Efisiensi
Thermis terbesar dari motor DAIHATSU yang 2. E. Mmilton Brian, Thermodynamics Com-
menggunakan turbocharger adalah 15,18% dan bustion And Engine, Australia, Chapman
pada motor DAIHATSU yang tidak meng- And Hall, 1995.
gunakan turbocharger adalah 17,34%. Variasi
3. Wiranto Arismunandar, Penggerak Mula
yang mempengaruhi efisiensi thermis adalah
Motor Bakat Torak, Bandung, Institut
nilai konsumsi bahan bakar spesifik (Sfc), maka Teknologi Bandung, 1983.
nilai konsumsi bahan bakar spesifik semakin
besar maka nilai efisiensi thermis akan 4. Maleev, V. L.. Internal Combustion Engine.
semakin kecil. Singapore : Mc Graw Hill, 1985.
Pada grafik terlihat efisiensi thermis fungsi
putaran pada metode pengujian putaran ber- 5. Heywood, John B. Internal Combustion
ubah secara umum memiliki karakteristik Engine. Singapore : Mc Graw Hill. 1988
berupa parabola terbuka kebawah. Karena pada
6. Arismunandar, Wiranto. Penggerak Mula
motor DAIHATSU yang menggunakan Motor Bakar Torak. Bandung. ITB, 1983.
turbocharger memiliki nilai konsumsi bahan
bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan 7. Tirtoatmodjo, Rahardjo. Makalah Presentasi
motor DAIHATSU tanpa turbocharger, maka Hasil Penelitian Perbaikan Unjuk Kerja
nilai efisiensi termis dari motor DAIHATSU Mixer Dari Conversion Kit BBG. Surabaya :
yang menggunakan turbocharger dibandingkan U.K. Petra. 1996.
dengan nilai efisiensi termis dari motor
DAIHATSU yang tidak menggunakan 8. Tirtoatmodjo, Rahardjo. Diktat Pesawat
turbocharger akan terlihat lebih rendah. Kalori I. Surabaya : U.K. Petra. 1996.
Dengan waktu pembakaran yang sangat
9. Honggowibowo, Godwin. Perencanaan Sis-
singkat dan semakin meningkatnya konsumsi
tem Injektor Akselerasi Untuk Bahan Bakar
bahan bakar maka semakin banyak bahan Gas . Surabaya : U.K. Petra. 1996.
bakar yang tidak dapat dimanfaatkan atau
10. Pramudana, Ludy. Meningkatkan Effisiensi 23. Tirtoatmodjo, R. Diktat Teknik Pembakaran
Motor Bakar Dengan Memperbesar Waktu dan Bahan Bakar . Percetakan U.K. Petra.
Penyalaan Busi Dalam Setiap Langkah 1995.
Kerja. Surabaya : U.K. Petra. 1996.
24. Vicky, Bahan Bakar Alternatif LPG, LING
11. Abreu, R. Transscript CNG Technology atau CN, Otomotif Mekanik No. 11, 1993.
applied by Mercedez-Bens. Mercedez-Bens
Engineering Department DD/EEM. 1991. 25. ------, Pemakaian Gas Alam (BBG) pada
Mobil. Mobil & Motor No.11/3, 1990.
12. Arques, P. Moteurs Alternataifs à Combus-
tion Interne . Masson. 1987. 26. Tirtoatmodjo. R., Widjaja B. Perhitungan
Pegas Centrifugal Advance dan Vacuum
13. Brun, M. Énergétique. École Centrale de Advance dari Daihatsu CB 41 yang
Lyon. 1986. menggunakan Bahan Bakar Gas. Jurusan
Teknik Mesin U.K. Petra. 1998.
14. Etra, Ecologic Transportation System.
27. Tirtoatmodjo, R. Seminar Upaya Peman-
15. Hadihardjono, G. S. Pengesahan Pemasang- faatan BBG sebagai Bahan Bakar alternatif
an Peralatan Konversi Bahan Bakar Gas dan Terciptanya Langit Biru. Surabaya :
(BBG) merek Renzo landi dan Tangki BBG U.K. Petra. 1998.
merek Faber pada Kendaraan Bermotor.
Direktur Jendral Perhubungan Darat. 1991.