Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Julia 021120004
TAHUN 2021
Website : www.imds.ac.id
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunianya saya bisa menyelsaikan makalah ini dengan waktu yang
telah ditentukan. Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini menyangkut
tentang “Epidemiologi Surveilans.”
Demikian hal ini kami sampaikan agar kiranya makalah ini dapat berguna
bagi siapa saja dan tidak merugikan siapapun. Terima kasih.
Mei 2021
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah......................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Dasar Pemikiran...........................................................................................3
2.2 Langkah-langkah Menghadapi Wabah/Kejadian.....................................3
2.3 Defenisi Surveilans.......................................................................................6
2.4 Tujuan Surveilans........................................................................................7
2.5 Sumber Daya Surveilans..............................................................................8
2.6 Manajemen Surveilans...............................................................................10
2.7 Pendekatan Surveilans...............................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
1.1 Kesimpulan............................................................................................12
1.2 Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan
tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien
melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun yang paling
penting dari suatu system surveilans kesehatan masyarakat. Bertambahnya jumlah
penduduk dan “overcrowding” mempercepat terjadinya penularan penyakit dari
orang ke orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga
memperngaruhi perubahan gambaran Epidemiologis serta virulensi dari penyakit
menular tertentu. Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah baru yang
mempunyai ekologi lain membawa konsekuensi orang-orang yang pindah tersebut
mengalami kontak dengan agen penyakit tertentu yang dapat menimbulkan
masalah penyakit baru. Apapun jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang
sangat prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yang baru muncul ataupun
penyakit yang digunakan dalam bioteririsme, yang paliang penting dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan adalah mengenal dan mengidentifikasinnya sedini
mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka system surveilans yang tertata
rapi sangat diperlukan.
1
1. Dasar Pemikiran?
2. Langkah-langkah menghadapi wabah/kejadian
3. Defenisi Surveilans?
4. Tujuan Surveilans?
5. Sumber data surveilans?
6. Manajemen Surveilans?
7. Pendekatan Surveilans?
1. Dasar Pemikiran?
2. Langkah-langkah menghadapi wabah/kejadian
3. Defenisi Surveilans?
4. Tujuan Surveilans?
5. Sumber data surveilans?
6. Manajemen Surveilans?
7. Pendekatan Surveilans?
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Dasar Pemikiran
Epidemiologi berasal dari kata yunani yaitu (epi=pada, demos=penduduk,
logos=ilmu) dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal
yang terjadi pada rakyat. Beberapa definisi epidemiologi sebagai berikut: W.H.
Welch Epidemiologi adalah Suatu ilmu yang mempelajari tentang timbulnya
perjalanan dan pencegahan penyakit terutama penyakit infeksi menular. Mac
Mahon dan Pugh Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit dan faktor-
faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
Last, Beagehole et al, (1993) Studi tentang distribusi dan faktor-faktor yang
menentukan keadaan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian
pada kelompok penduduk tertentu. W.H. Frost Ilmu yang mempelajari timbulnya
distribusi dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat. Azrul
azwar: Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Definisi epidemiologi merupakan tahap awal Anda untuk
dapat menjelaskan ke tahaptahap berikutnya, untuk itu perlu di pahami secara
seksama.
3
epidemiologi yang dilaksanakan secara teratur dan terus menerus dan
dikumpulkan tepat waktu. Pengumpulan data dapat bersifat pasif yang bersumber
dari Rumah sakit, Puskesmas dan lainlain, maupun aktif yang diperoleh dari
kegiatan survey. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pencatatan
insidensi terhadap orang-orang yang dianggap penderita malaria atau population
at risk melalui kunjungan rumah (active surveillance) atau pencatatan insidensi
berdasarkan laporan sarana pelayanan kesehatan yaitu dari laporan rutin poli
umum setiap hari, laporan bulanan Puskesmas desa dan Puskesmas pembantu,
laporan petugas surveilans di lapangan, laporan harian dari laboratorium dan
laporan dari masyarakat serta petugas kesehatan lain (passive surveillance). Atau
dengan kata lain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri dan dari unit
kesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari Pustu, Posyandu, Barkesra,
Poskesdes. Proses pengumpulan data diperlukan system pencatatan dan pelaporan
yang baik. Secara umum pencatatan di Puskesmas adalah hasil kegiatan
kunjungan pasien dan kegiatan luar gedung. Sedangkan pelaporan dibuat dengan
merekapitulasi data hasil pencatatan dengan menggunakan formulir tertentu,
misalnya form W1 Kejadian Luar Biasa (KLB) , form W2 (laporan mingguan)
dan lain-lain.
3. Pengolahan dan penyajian data Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah
dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik (histogram, polygon frekuensi), chart
(bar chart, peta/map area). Penggunaan computer sangat diperlukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data diantaranya dengan menggunakan program
(software).
4
mencari hubungan penyebab penyakit malaria dengan factor resiko yang
berhubungan dengan kejadian malaria.
6. Umpan balik Kegiatan umpan balik dilakukan secara rutin biasanya setiap
bulan saat menerima laporan setelah diolah dan dianalisa melakukan umpan balik
kepada unit kesehatan yang melakukan laporan dengan tujuan agar yang
mengirim laporan mengetahui bahwa laporannya telah diterima dan sekaligus
mengoreksi dan member petunjuk tentang laporan yang diterima. Kemudian
mengadakan umpan balik laporan berikutnya akan tepat waktu dan benar
pengisiannya. Cara pemberian umpan balik dapat melalui surat umpan balik,
penjelasan pada saat pertemuan serta pada saat melakukan pembinaan/suvervisi.
Bentuk dari umpan balik bias berupa ringkasan dari informasi yang dimuat dalam
bulletin (news letter) atau surat yang berisi pertanyaanpertanyaan sehubungan
dengan yang dilaporkan atau berupa kunjungan ke tempat asal laporan untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Laporan perlu diperhatikan waktunya agar
terbitnya selalu tepat pada waktunya, selain itu bila mencantumkan laporan yang
diterima dari eselon bawahan, sebaliknya yang dicantumkan adalah tanggal
penerimaan laporan.
5
7. Investigasi penyakit Setelah pengambilan keputusan perlunya mengambil
tindakan maka terlebih dahulu dilakukan investigasi/penyelidikan epidemiologi
penyakit malaria. Dengan investigator membawa ceklis/format pengisian tentang
masalah kesehatan yang terjadi dalam hal ini adalah penyakit malaria dan bahan
untuk pengambilan sampel di laboratorium. Setelah melakukan investigasi
penyelidikan kemudian disimpulkan bahwa benar-benar telah terjadi Kejadian
Luar Biasa (KLB) malaria yang perlu mengambil tindakan atau sebaliknya.
e. Indikator survelain.
6
2.3 Defenisi Surveilans
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalahmasalah kesehatan tersebut
agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui
proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan. Sementara menurut Kepmenkes RI
Nomor 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu,
menyebut bahwa surveilans adalah adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-
masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efesien melalui proses pengumpulan data, pengolahan, dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
7
dapat diperkirakan dan setiap KLB secepatnya dapat diketahui. Dengan demikian
suatu peningkatan insidens atau perluasan wilayah suatu KLB dapat dicegah.
Angka yang dapat dijadikan patokan untuk surveilans atau program pengendalian
infeksi lainnya adalah 1 orang Komite Infeksi Nosokomila untuk setiap 250
tempat tidur di rumah sakit. Namun sebagian besaar rumahsakit tidak dapat
memenuhi rekomendasi ini. Pendekatan yang lebih praktis adalah dengan
menentukan kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan kebutuhan dan rencana
program surveilans yang dibuat. Dukungan sumber daya manusia untuk aspek
administrative dan kemampuan computer juga penting agar para pekerja dapat
bekerja dengan lebih efektif.
8
2. Komputer
Apabila data yang masuk cukup banyak maka akan sulit melakukan analisis
secara manual, dukungan computer akan sangat membantu pekerjaan Komite
Infeksi Nosokomial dalam melakukan analisis data.
Dibutuhkan dukungan dari pihak adminstrasi rumah sakit baik dalam bentuk
dukungan kebijakan, dana yang mencukupi mapun sumber daya lainnya.
b. Pengelolaan data
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row data)
yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang
terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta
atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan
yang berarti.
9
d. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik
Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki keterangan yang
cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan, selanjutnya dapat
disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan, agar informasi ini dapat
dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
e. Evaluasi
2. Surveilans aktif
10
konfirmasi lapo-ran kasus indeks. Kelebihan surveilans ak-tif, lebih akurat
daripada sur-veilans pasif, sebab dilakukan oleh petugas yang memang
dipekerjakan untuk menjalank-an tanggungjawab itu. Selain itu, surveilans aktif
dapat men-gidentifikasi outbreak lokal. Kelemahan surveilans aktif, lebih mahal
dan lebih sulit un-tuk dilakukan daripada survei-lans pasif. Sistem surveilans
dapat diperluas pada level komuni-tas, disebut community sur-veilance. Dalam
community surveilance, informasi dikum-pulkan langsung dari komuni-tas oleh
kader kesehatan, se-hingga memerlukan pelatihan diagnosis kasus bagi kader
kesehatan.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan
tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien
melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Surveilans bertujuan
memberikan informasi tepat waktu tentang masalah kesehatan populasi, sehingga
penyakit dan factor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan respons
pelayanan kesehatan dengan lebih efektif. Agar kegiatan surveilans dalam
mencapai tujuan yang diinginkan atau telah ditetapkan dibutuhkan infrastruktur
seperti perencanaan, sumber daya manusia, computer, dana dan sumber daya
lainnya. Jenis-jenis surveilants yaitu surveilans individu, surveilans penyakit,
surveilans sindromik, surveilans berbasis laboratorium, surveilans terpadu, dan
surveilans kesehatan masyarakat global. Pendekatan surveilans terdiri dari
surveilans pasif, dan surveilans aktif. langkah-langkah dalam surveilans
epidemiologi, antara lain yaitu perencanaan surveilans, pengumpulan data,
pengolahan dan penyajian data, analisis data, penyebarluasan informasi, umpan
balik, investigasi penyakit, tindakan penanggulangan, dan evaluasi data sistem
surveilans.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dalam penulisan ini yaitu:
12
DAFTAR PUSTAKA
13