NIM : 191910101101
Mata Kuliah : K3L Laboratorium dan Industri
FAKTOR KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan kerja dan di Indonesia sangatlah beragam jenis dan jumplahnya.
Pencatatan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja masih belum dicatat dengan
akurat. Berikt adalah jenis penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan :
Low Back Pain merupakan nyeri pada tulang atau otot punggung pada bagian
bawah. Gejala yang ditimbulkan oleh Low Back Pin dalah rasa seperti terbakar, rasa
tulang yang menusuk. Low Back Pain tejadi karena :
Mengangkat beban yang berlebih pada punggung
Postur tubuh yang salah
Berdiri atau membungkuk pada jangka waktu yang panjang
Duduk di kursi yang tidak mempunyai sandaran punggung
Mengangkat benda yang berat dengan posisi yang salah
Mendorong benda yang berat dengan posisi yang salah
Menarik benda yang berat dengan posisi yang salah
Nyeri pada tengkuk
Otot pada leher berguna untuk menopang beban pada leher dan untuk
pergerakan pada leher. Namun otot ini kurang perlindungan dan mudah terkena
gangguan. Nyeri tengkuk dapat terjadi dengan pekerjaan :
Pekerjaan dengan beban berat
Pekerjaan manual dengan duduk
Pekerjaan dengan posisi duduk dengan jangka waktu yang lama.
Penyebab Nyeri pada tengkuk :
Trauma/Luka/Keseleo terkadang disebabkan oleh kecelakaan ketika
mengendarai kendaraan yang menyebabkan cidera.
Ketegangan otot kronis pada otot dan tendon daerah tengkuk ini disebabkan
oleh posisi yang tidak benar saat bekerja. Ditandai dengan ligament sangat
regang, otot menjadi lelah, sendi leher dan syaraf tertekan
Penyakit degenerative dan radang ini disebabkan oleh perubahan diskus dan
sendi yang prevalensinya meningkat sesuai umur.
Herniasi diskus dari salah satu ruas tulang belakang, dimana diskus tersebut
tumbuh diruas belakang.
Factor psikososial merupakan beban kerja yang banyak, pekerjaan yang
monoton dan kontol yang rendah.
Kelainan kontongental merupakan lahir dengan bentuk vertebrate yang tidak
normal atau ruas tulang belakang menekan spinal cord pada sambungan yang
lepas di leher.
Infeksi dengan gejala awal yaitu penyakit gondo, encephatitis dan poliomytis
dengan rasa kekakuan dan rasa sakit pada leher
Kanker atau tumor ganas yang apabila cukup besar dapat menekan saraf tepi
dan spinal cord
Factor Resiko Di tempat kerja
Sikap tubuh
Sikap tubuh juga dapat menambah resiko penyakit dalam tempat kerja. Kepala
turun maju ke depan lebih dari 30, karena ada penekanan otot pada otot supraspinatus
>30 mmHg sehingga dapat menganggu aliran darah, umumnya terjadi pada pekerja
industri perakitan. Sikap duduk yang benar adalah dengan sedikit lordosa pada
pinggang dan sedikit kifosa pada punggung.
Sikap duduk yang baik :
Tidak menghalangi pernafasan
Tidak menghambat system peredaran darah
Tidak menghalangi gerak otot/ organ dalam tubuh
Inilah syarat – syarat bekerja dengan duduk :
Pekerja harus nyaman dalam bekerja
Pekerja tidak terganggu psikologisnya
Dapat bekeja dengan baik dan memuaskan
Pencegahan Resiko dalam Tempat kerja
Ada beberapa cara untuk mengurangi penyakit dalam bekerja. Berikut beberapa pencegahan :
Menghindari bekerja dengan posisi kepala yang turun dan dengan waktu yang lama.
Berikut posisi tubuh yang baik adalah dengan tegap, dada terangkat, bahu santai, dagu
masuk, dan kepala, leher nyaman, longgar dan satai.
Tidur memakai bantal
Latihan yang benar pada leher untuk memelihara otot dan sendin agar kuat dan
fleksible
Factor fisika
Factor fisik terbagi menjadi beberapa turunan yaitu :
Iklim kerja
Kebisingan
Getaran
Gelombang radio atau gelombang micro
Sinar ultra Violet
Medan Magnet Statis
Tekanan Udara
Pencahayaan
Untuk menangani factor fisika terdapat banyak turunan dan memiliki cara
yang spesifik. Penanganan secara umum dengan dara mengendalikan pemicu yang
membuat pekerja tidak nyaman.
Factor kimia
Factor kimia berhubungan dengan hal – hal yang berbabu kimia dan
perlindungan terhadap masyarakat disekitar industri. Beberapa bahan kimia bahan
kimia yang dianggap berbahaya dapay diklasifikasikan sebagai berikut, :
Mudah terbakar
Mudah meledak
Beracun
Korosif
Oksidator
Reaktif
Radioaktif
Perhatian harus ditunjukkan di lingkungan karena zat kimia mengenai
seseorang kemungkinan seseorang itu akan melepuh bahkan bisa menjadi masalah
yang lebih kronis. Pengendalian factor kimia dapat dilakukan dengan membuat
ventilasi udara, mengisolasi, penggunaan bahan yang lebih aman.
Factor biologi
Pemantauan,pengendalian dan pengukuran factor biologi harus dilakukan di
tempat kerja yang memiliki potensi bahaya di factor biologi. Berikut adalah potensi
bahaya di factor Biologi :
Mikroorganisme
Artopoda
Hewan inventerbrata
Allergen
Binatang berbisa
Binatang buas
Binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya.
Pengendalian factor biologi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut yaitu :