Anda di halaman 1dari 8

Nama : Berly Aliyansyah

NIM : 191910101101
Program Studi : Proses Manufaktur 2

PROSES PENGECORAN
(METAL CASTING)

Pengecoran (casting) merupakan proses manufaktur yang menghasilkan produk logam padat
dengan cara menuangkan logam cair kedalam cetakan dengan komposisi yang di inginkan.
Casting dapat membuat benda yang memiliki kerumitan yang cukup tinggi dengan volume
produksi yang cukup besar. Dengan cara casting di industri foundry dapat menekan limbah
dan mengurangi biaya. Foundry adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat cetakan,
peleburan, penuangan, degassing, heat treatment, operasi pembersihan permukaan, dan
finishing.
1. Sifat-sifat coran
dapat ditinjau dari sifat fisis dan sifat mekanisnya, sifat fisik berhubungan dengan fisik
dari kondisi coran dan sifat mekanik berhubungan dengan kekuatan dari coran tersebut
untuk menahan gaya dari luar,
• Sifat fisis coran dapat dilihat dari bentuk fisiknya, yang berupa titik lebur, warnanya,
bentuk patahan, penyusutan, berat jenis struktur micronya. Dari struktur micro yang
diamati meliputi struktur grafit dan struktur matriknya yang terdiri dari ferit, sementit
dan pearlite
• Sifat mekanis Sifat-sifat mekanis yang perlu ditinjai dari coran di antaranya adalah :
➢ Kekerasan
➢ Kekuatan tarik
➢ Kekuatan geser
➢ Kekatan impak
2. Keuntungan Pengecoran
Keuntungan pembentukan dengan pengecoran :
• Dapat mencetak coran yang rumit, baik bentuk bagian luar maupun bentuk bagian
yang dalam;
• Beberapa proses dapat membuat bagian (part) dalam bentuk jaringan;
• Dapat mencetak produk yang sangat besar, bahkan lebih berat dari 100 ton;
• Dapat digunakan untuk berbagai macam logam;
• Beberapa metode pencetakan sangat sesuai untuk keperluan produksi massal.

3. Kerugian Pengecoran:
Kerugian pembentukan dengan cara pengecoran, setiap metode penmgecoran pasti
memiliki kekurangan, kekurangan pengecoran disebutkan sebagai berikut :
• Keterbatasan sifat mekanik;
• Sering terjadi porositas;
• Dimensi benda cetak kurang akurat;
• Permukaan benda cetak kurang halus;
• Bahaya pada saat penuangan logam panas;
• Masalah lingkungan.

4. Contoh Produk melalui Proses Pengecoran


Beberapa contoh produk cor :
• rangka mesin,
• pipa,
• blok mesin,
• roda kereta,
• pompa,
• Kipas turbo
• Pully dan lain-lainnya.

5. Karakteriktik
Karakteristik Dalam proses pengecoran ada setidaknya 4 faktor yang dapat
mempengaruhi atau menjadi ciri ciri dari proses pengecoran, yaitu :

• Logam cair yang dimasukkankedalam rongga cetakan


• Adanya perpindahanpanas di dalam fase pembekuan dan pendinginan dari produk
dalam cetakan
• Pengaruh dari material yang dicetak
• Fase pendinginan logam dari kondisi cair.

6. Factor yang mempengaruhi sifat produk


Sifat sifat produk pengecoran tergantung pada beberapa aspek diantaranya:

• Komposisi produk sesuai prosedur dan secara fisik maupun kimia.


• Kerumitan Geometri dari produk.
• Perlakuan panas yang diterima material atau produk.
• Variasi metode pengecoran yang diterapkan.
• Jenis cetakan yang digunakan produk.
• Waktu yang dibutuhkan selama proses pengerasan dan pendinginan.
• Perubahan lapisan permukaan melalui machining.
• Jenis pelapisan yang digunakan (pengecatan, galvanizing, dll).

7. Tata Urutan Proses Pengecoran


• Gambar Teknik
Gambar teknik merupakan menggambar semua yang dibutukan dalam proses
pengecoran logam.
• Pattern (Pola)

➢ Pattern
Pattern adalah alat bantu untuk membuat cetakan pengecoran logam. Pattern
dibuat dari hasil drawing engginer
➢ Ukuran pola
Factor-faktor yang perlu diperhatikan untuk membuat pola adalah penyusutan,
ketirusan permesinan, ditorsi, kelonggaran dimana tergantung pada bahan:
Besi tuang , baja, aluminium, kuningan, dan perunggu.
➢ System pola
Pola tunggal, pola, belah, pola dengan system saluran, pola kup dan drag.
Dengan catatan bisa di keluarkan dengan mudah
➢ Adanya bagian yang berongga.
➢ Jenis jenis bahan untuk membuat pola :
✓ logam
pola yang terbuat dari bahan logam memiliki umur yang lebih panjang
✓ kayu
kayu memiliki sifat yang cenderung kurang kuat menahan gesekan
✓ plastic
pola plastic biasanya digunakan pada produksi yang bersifat banyak
dengan akurasi yang tinggi.
✓ Syntetik
Pola sintetik terbuat dari bahan resin. Jenis pola ini digunakan pada
produksi benda cor yang berukuran kecil atau percetakan mesin.
✓ Styrofoam
Pola Styrofoam juga biasa disebut pola hilang, karena sterofoam akan
ikut larut bersama cairan logam yang bersuhu tinggi.
➢ Keuntungan memakai pola sekali pakai :
✓ Bisa untuk pengecoran da;am ukuran kecil
✓ Tidak memerlukan permesinan lagi
✓ Menghemat bahan coran
✓ Permukaan yang lebih mulus
✓ Tidak memerlukan pola pembuatan pola belahan kayu
✓ Tidak memerlukan inti
✓ Pengecoran yang lebih sederhana
➢ Kerugian pola sekali pakai :
✓ Pola dapat rusak dalam pengecoran
✓ Pola lebih rentan rusak saat penyiapan
✓ Pembuatan pola tidak bisa dengan mesin mekanik
• Cetakan
Prosedur pembuatan cetakan, cetakan diklasifikasikan menjadi 3 yaitu
➢ Cetakan pasir basah ( green sand molds)
Cetakan pasir basah merupakan cetakan yang banyak digunakan dan yang
paling murah. Cetakan pasir yang digunakan berarti masih basah atau masih
banyak mengandung kandungan air yang cukup tinggi, Istilah lain dalam
cetakan pasir adalah skin dried. Cetakan ini kalau mau digunakan harus di
panaskan dahulu atau dikeringkan. Karena kekuatan cetakan ini meningkat
dan mampu diterapkan pada pengecoran produk-produk yang cukup besar,
terbuat dari campuran pasir, lempung dan air. Cetakan pasir basah
juga banyak digunakan untuk besi tuang, paduan logam tembaga dan
aluminium yang beratnya relatif kecil (maksimum 100 kg).

Keunggulan :
✓ Memiliki kolapsibilitas yang baik.
✓ Permeabilitas baik.
✓ Reusabilitas yang baik, dan
✓ Murah.
Kelemahan :
✓ uap yang terdapat pada pasir yang basah dapat menyebkan kerusakan
pada produk coran, tergantung pada logam geometri.

➢ Cetakan kulit kering


Cetakan kulit kering diperoleh dengan mengeringkan permukaan yang basah
dengan kedalaman 1,2 cm dengan 2,5 cm pada permukaan rongga cetakan.
Ditambahkan lem khusus untuk memperkuat permukaan rongga cetak.
➢ Cetakan pasir kering ( dri sand molds )
Cetakan pasir kering dibuat dengan menggunakan bahan pengikat organic,
kemudian kemudian cetakan dipanaskan dalam sebuah oven dengan suhu
berkisar 204o sampai 316oC. proses pemanasan oven tersebut dapat
memperkuat cetakan dan mengeraskan permukaan rongga cetakan.
Cetakan pasir kering digunakan untuk benda yang berdimensi besar dan berat
diatas 100kg.

Komposisi dari cetakan pasir kering ialah :


✓ Pasir (80-90) %.
✓ Tanah liat (10-15) %.
✓ Gula tetes (1-2) %.
✓ Pitch (1-1,5) %.
✓ Milase (0,5-1) %.
✓ Air (kurang dari 4 %)
Dengan keunggulan dari cetakan pasir kering ini ialah :
✓ Dimensi produk cetak lebih baik
Kelemahan dari cetakan pasir kering ini ialah :
✓ Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah
✓ Waktu produksi yang cukup lama dikarenakan butuhnya waktu
pengeringan
✓ Pemakaian terbatas untuk coran medium dan besar dalam waktu
produksi yang rendah

Anda mungkin juga menyukai