Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat, kurang. Atau
kondisi individu yang hidupnya delinquent (nakal/jahat), selalu melakukan kejahatan dan
bertingkah laku antisosial, Namun tanpa adanya penyimpangan dan gangguan organis pada
fungsi inteleknya hanya saja inteleknya tidak berfungsi dengan baik sehingga terjadi
kebekuan moral. Sikap orang orang yang defek mentalnya, cenderung bersikap dingin, beku,
dan tanpa afeksi. Emosinya steril terhadap sesama manusia: munafik, jahat, sangat egoistik
dan tidak menghargai orang lain. Tingkah lakunya selalu salah dan jahat. Seperti: sering
melakukan kekerasan, kejahatan, penyerangan. Individu seperti ini cenderung selalu
melanggar hukum, atau norma standar sosial yang berlaku.
Selalu melakukan tindakan anti sosial, walaupun pada dirinya tidak terdapat
penyimpangan, namun ada disfungsi pada inteligensinya. Kelemahan para remaja delinkuen
tipe ini adalah mereka tidak mampu mengenal dan memahami tingkah lakunya yang jahat,
juga tidak mampu mengendalikan dan mengaturnya, mereka selalu ingin melakukan
perbuatan kekerasan, penyerangan dan kejahatan, rasa kemanusiaannya sangat terganggu,
sikapnya sangat dingin tanpa afeksi jadi ada kemiskinan afektif dan sterilitas emosional.
Terdapat kelemahan pada dorongan instinktif yang primer, sehingga pembentukan super
egonya sangat lemah. Impulsnya tetap pada taraf primitif sehingga sukar dikontrol dan
dikendalikan. Mereka merasa cepat puas dengan prestasinya, namun perbuatan mereka sering
disertai agresivitas yang meledak. Remaja yang defek moralnya biasanya menjadi penjahat
yang sukar diperbaiki. Mereka adalah para residivis yang melakukan kejahatan karena
didorong oleh naluri rendah, impuls dan kebiasaan primitif, di antara para penjahat residivis
remaja, kurang lebih 80 % mengalami kerusakan psikis, berupa disposisi dan perkembangan
mental yang salah, jadi mereka menderita defek mental. Hanya kurang dari 20 % yang
menjadi penjahat disebabkan oleh faktor sosial atau lingkungan sekitar.
Faktor yang mendorong anak-anak melakukan kenakalan anak adalah motivasi atau
dorongan yang timbul dari si anak baik secara sadar maupun tidak sadar di balik apa yang
dilakukan oleh anak-anak tersebut. Motivasi di sini sering juga diartikan sebagai usaha-usaha
yang menyebabkan seorang anak atau kelompok tertentu bergerak untuk melakukan suatu
perbuatan karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan
dengan perbuatannya. Ada 2 (dua) bentuk motivasi yaitu motivasi intrinsik (dari dalam diri
sipelaku) dan ekstrinsik (dari luar):
Dampak dari Delikuensi defek moral seperti: Kenakalan didalam keluarga, Kenakalan
dalam pergaulan, Kenakalan dalam pendidikan, akan dihindari atau dikucilkan oleh banyak
orang, akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisasi, merasa sangat sedih, atau malah akan
membenci orang-orang sekitar, dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga
yang harus menanggung malu, masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu
para remaja yang melakukan kenakalan, kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak
kenakalan.
Menurut Mu’awanah (2012), terdapat dua tindakan untuk mencegah terjadinya kenakalan
remaja, yaitu:
1. Tindakan represif
Tindakan represif adalah tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja
seringan mungkin atau menghalangi timbulnya peristiwa kenakalan remaja yang lebih
hebat, tindakan tersebut berupa hukuman yang diterapkan agar remaja yang
melakukan tindakan kenakalan tidak mengulangi perbuatannya.
2. Tindakan kuratif dan Rehabilitasi
Usaha kuratif dalam menanggulangi masalah kenakalan remaja ialah usaha
pencegahan terhadap gejala-gejala kenakalan tersebut, supaya kenakalan itu tidak
menyebar luas dan merugikan masyarakat. Tindakan kuratif dan rehabilitasi,
dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu
dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku kenakalan remaja itu dengan
memberikan bimbingan lagi.Bimbingan diulangi melalui pembinaan secara khusus.
Berikut tindakan kuratif bagi usaha penyembuhan anak nakal:
Daftar Pustaka :
https://www.scribd.com/presentation/440827005/KEL-10-PPT-DELIKUENSI-DEFEK-
MORAL