TKPS Kel 1
TKPS Kel 1
“Konsep PAI, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pendidikan Agama Islam pada
sekolah”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum PAI SMP
Dosen Pengampu :
Dr. Ahmad Zaki, M.Pd.I
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara masalah Pendidikan Islam merupakan elemen mendasar dalam
pendidikan. Karena Pendidikan Islam menjadi tonggak keberhasilan pendidikan secara
komperehensif. Pendidikan Islam sering disebut juga pendidikan moral (karakter).
Bagaimana tidak, pendidikan tanpa karakter maka bisa dikatakan pendidikan itu
kualitasnya dibawah standar.
Untuk membentuk pendidikan karakter (moral) itu terlebih dahulu kita paham
tentang konsep dasar Pendidikan Islam (karakter, moral) itu sendiri. Sudah banyak
konsep dasar pendidikan Islam itu sendiri yang dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun Al-
Hadits. Tidak hanya itu para pakar pendidikan banyak terinspirasi dari Al-Qur’an dan Al-
Hadits untuk merekonstruksi pendidikan secara komperehensif.
Konsep itu sangat penting dalam pendidikan. Jika pendidikan tanpa konsep maka
bisa ditebak pendidikan itu akan berjalan tidak sesuai harpan. Untuk itu pendidikan
terutama Pendidikan Islam harus mempunyai konsep yang mapan.
Dalam ruang lingkup Pendidikan Islam dijelaskan beberapa hal, yaitu : segi sifat,
corak kajian (historis dan filosofis), dan segi komponennya yang meliputi ; Guru, murid,
manajemen, lingkungan, sarana dan pra sarana, biaya, dan evaluasi.
Proses tarbiyah (Pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu generasi
baru dengan segala ciri-cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan generasi ini
dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya
kepada Allah swt. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah swt, telah menampilkan peribadi
muslim yang merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran Al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Asyyahid Sayyid Qutb telah merumuskan tiga faktor pendidikan bagi anak.
Pertama, Al-Qur’an sebagai sumber pembentukan yang satu-satunya. Natijah dari
keaslian sumber ini ialah lahirnya generasi yang serba murni hati, akal tasawwuf dan
perasaan yang ikhlas. Kedua, membaca dan mempelajari Al-Qur’an dengan maksud
untuk melaksanakan perintah Allah dengan serta merta sebaik sahaja didengar dan
difahami. Dan ketiga, pengislaman silam dan memisahkan dari kejahilan sekitarnya.
Selain ruang lingkup dari tiga segi tersebut diatas, lingkup dikemukakan oleh Heri
Jauhari Muchtar dalam bukunya “Fiqh Pendidikan”, bahwa pendidikan Islam melingkupi:
1) Pendidikan ke Imanan (Tarbiyatul Imaniyah)
2) Pendidikan Moral/Akhlak (Tarbiyatul Khuluqiyah)
3) Pendidikan Jasmani (Tarbiyatul Jasmaniyah)
4) Pendidikan Rasio (Tarbiyatul Aqliyah)
5) Pendidikan Kejiwaan/Hati Nurani (Tarbiyatul Nafsiyah)
6) Pendidikan Sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul Ijtimaiyah) dan
7) Pendidikan Seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah).
Oleh sebab itu maka pendidikan tidak dapat dijalankan dengan hanya mengetahui,
menghapalkan saja tentang hal baik dan buruk, tapi bagaimana menjalankannya sesuai
dengan nilai-nilainya. Ada beberapa bagian dalam hal ini antara lain:
Selanjutnya dalam makalah ini akan diuraikan ruang lingkup pendidikan hal-hal
yang meliputi : historis dan filosofis Pendidikan Islam, tujuan, kurikulum, proses belajar-
mengajar, guru, murid, manajemen, lingkungan, sarana dan pra sarana, biaya, dan
evaluasi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Konsep Dasar PAI?
2. Apa Asas Pendidikan Islam?
3. Apa saja Dasar – Dasar Pelaksanaa PAI?
4. Bagaimana Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI?
5. Apa Tujuan Pendidikan Islam?
6. Apa Saja Ruang Lingkup PAI?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Konsep Dasar Pendidikan Agama Islam
2. Mengetahui Apa asas pendidikan islam
3. Mengetahui Apa saja Dasar – dasar pelaksanaan pendidikan agama islam
4. Mengetahui Bagaimana Bentuk-Bentuk Pengajaran PAI
5. Mengetahui Apa Tujuan pendidikan islam
6. Agar kita mengetahui dan memahami mengenai ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Ta’lim berasal dari kata ‘allama yang berarti proses transmisi ilmu pengetahuan
pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Muhammad Nuquid al-
attas memberi makna at-ta’lim sebagai proses pengajaran tanpa adanya pengenalan secara
mendasar. Muhammad athiyah al-abrasyi mengemukakan pengertian at-ta’lim yang
berbeda dari pendapat-pendapat diatas. Beliau menyatakan bahwa at-ta’lim lebih khusus
dari pada at-tarbiyah karena at-ta’lim hanya merupakan upaya menyiapkan individu
dengan mengacu kepada aspek-aspek tertentu saja, sedangkan tarbiyah mencangkup
keseluruhan aspek-aspek pendidikan. Dengan demikian ta’lim memiliki cakupan yang
lebih spesifik yang hanya menitik tekanan terhadap proses penalaran saja. Dengan
demikian setelah kita memahami ketiga konsep dasar tersebut kita dapat merumuskan
sistematika proses pendidikan.
Makna hadits tersebut sejalan dengan firman Allah SWT : “Allah niscaya
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang berilmu pengetahuan
bertingkat derajat. Demi Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan. (Qs.
Al-Mujadalah 11)”.
Yang dimaksud dengan dasar religious adalah dasar yang bersumber dari ajaran
islam. Dasar pradigma pendidikan islam identik dengan dasar islam itu sendiri. Keduanya
berasal dari sumber yang sama, yaitu Al-Qur’an dan Al-hadis.
Al-Qur’an sebagai sumber pertama dan utama dalam ajaran Islam mengajarkan dan
mengajak manusia untuk selalu menggunakan akal dan pikirannya untuk memikirkan
seluruh ciptaan Allah SWT. Dan untuk senantiasa mengambil hikmah darinya. Sebagai
sumber ajaran islam, Al-Qur’an telah menunjukkan keistimewaannya. Keindahan redaksi
yang dipakai, akurasi makana dan kesempurnaan ruang lingkup yang dikandungnya, baik
yang berkenaan dengan alam khaqi, menyangkut semesta alam makro dan mikro,
maupun alam khulqi yang menyangkut semesta budaya dan peradaban manusia.
Kalam yang tertuang dalam Al-qur’an merupakan frame yang harus diterjemahkan
dalam pendidikan islam sehingga melahirkan output pendidikan yang berkualitas. Suatu
system pendidikan yang dikembangkan berdasarkan Al-qur’an akan mewujudkan dan
merefleksikan komunitas muslim sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.
o Segi psikologis
Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang dan tentram
ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam surat Al-Ra’ad ayat 28, yaitu: “… ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tentram”.
Dari semua bentuk-bentuk perencanaan tersebut satu sama lain saling terkait dalam satu
kesatuan system.
Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi fondamen serta
sumber dari segala kegiatan Pendidikan Islam itu dilakukan. Maksudnya pendidikan
Islam harus berlandaskan atau bersumber dari dasar tersebut. Dalam hal ini dasar atau
sumber pendidikan Islam ialah Alquran dan Al-Hadits. Sedangkan tujuan pendidikan
Islam yaitu arah kemana anak didik ini akan dibawa. Secara ringkas, Tujuan pendidikan
Islam yaitu ingin membentuk anak didik menjadi manusia (dewasa) muslim yang taqwa
kepada Allah swt atau secara ringkas, kepribadian muslim.
Visi pendidikan Islam di sekolah” terbentuknya sosok anak didik yang mempunyai
karakter, watak dan kepribadian dengan landasan iman dan ketaqwaan serta nilai-niali
akhlaq atau budi pekertiyang kokoh yang tercermin dalam keseluruhan sikap dan prilaku
sehari-hari, untuk selanjutnya memberi corak bagi pembentukan kekuatan bangsa”.
Menurut Imam Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insani paripurna, baik
di dunia maupun di akhirat. Dengan mengamalkan fadhilah melalui ilmu pengetahuan
yang dipelajarinya.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran
Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang
saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah sebagai berikut.
1. Pengajaran Keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam
hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah tentang
rukun Islam.
2. Pengajaran Akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa,
cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar mengajar
dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
3. Pengajaran Ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan
pelaksanaan ibadah.
4. Pengajaran Fiqih
Pengajaran Fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Alquran, sunnah, dan dalil-dalil syar'i
yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang
hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pengajaran Alquran
Pengajaran Alquran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca
Alquran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Alquran. Akan
tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang dimasukkan dalam materi
Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
6. Pengajaran Sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awal sampai zaman sekarang sehingga
siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
Prof. H.M. Arifin, M.Ed., mengemukakan bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan
pada waktu penyusunan kurikulum mencakup 4 macam, yaitu:
Ruang lingkup materi Pendidikan Islam yang ada di sekolah sekarang pada kurikulum
tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur, yaitu: Alquran, keimanan, akhlaq, fiqih dan
bimbingan ibadah, serta Tarikh Islam. Kurikulum yang telah dirancang dengan baik akan
terlaksana apabila digunakan dalam Proses Belajar Mengajar yang sesuai dengan
Tarbiyah Islamiyah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Pembicaraan tentang konsep
dasar pendidikan islam ini mencangkup pengertian istilah tarbiyah, ta’lim, ta’dib, dan
pendidikan islam.
Majid, Abdul & andayani, Dian. 2006. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid, Abdul. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya
Syafi’ie, Imam, Konsep Ilmu Pengetahuan Dalam Alquran, Yogyakarta: UII Press,
2000.