A. Latar Belakang
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah ingin menunjukkan komitmen dalam membantu upaya pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia melalui pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 63 tahun 2009. Pada tataran operasional, penjaminan mutu dilakukan melalui serangkaian proses dan
sistem yang saling terkait untuk mengumpulkan, menganalisa, dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu dari tenaga
kependidikan, program dan lembaga. Proses penjaminan mutu mengindentifikasi bidang-bidang pencapaian dan prioritas untuk
perbaikan, menyediakan data untuk pembuatan keputusan berbasis bukti dan membantu membangun budaya perbaikan yang
berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan dikaji berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
MI Nurul Hidayah adalah salah satu pelaku utama dalam proses penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat
satuan pendidikan. Salah satu alat untuk mengkaji kemajuan peningkatan mutu madrasah secara komprehensif yang berbasis
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah Evaluasi Diri Madrasah (EDM). EDM sebagai salah
satu komponen SPMP diharapkan dapat membangun semangat dan kultur penjaminan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
1
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
6. Peraturan lain yang relevan dengan implementasi delapan standar nasional pendidikan.
39
2. Bagi Tingkat Lain
a. Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan perencanaan anggaran
pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
b. Mengidentifikasikan bidang prioritas untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.
c. Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap Madrasah.
d. Mengidentifikasikan pelatihan serta kebutuhan program pengembangan lainnya.
e. Mengidentifikasikan keberhasilan Madrasah berdasarkan berbagai indikator pencapaian sesuai dengan standar nasional
pendidikan dan standar pelayanan minimal.
E. Visi Madrasah
CAKEB (Cerdas, Aktif, Kreatif , Efektif,Berimtaq)
F. Misi Madrasah
1. Menanamkan Aqidah melalui pengamalan ajaran agama Islam;
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan;
3. Menjalin kerjasama yang harmonis antar sesama lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan Instansi terkait.
G. Tujuan Madrasah
Dengan berpedoman pada Visi dan Misi yang telah dirumuskan serta kondisi di madrasah tujuan jangka menengah untuk
periode 2019-2020 yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Memiliki akhlak yang mulia yang dilandasi Imtaq yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2. Mampu bersaing dalam meraih prestasi dan dapat mensukseskan Ujian Nasional;
39
3. Memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi;
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya;
5. Terciptanya pendidikan yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa, agama dan negara.
H. Identitas Madrasah
39
a. Status Tanah Wakaf
b. Luas Tanah 1.650 m²
12 Nomor Bangunan 017.1.7.3.68.04.086.02
2. Peserta Didik
Tahun 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
Kelas L P J L P J L P J L P J L P J
I 12 8 20 11 14 25 13 12 25 11 10 21 19 18 37
II 9 13 22 9 8 17 8 15 23 11 12 23 10 9 19
III 13 14 27 9 13 22 8 9 17 8 15 23 11 11 22
IV 6 14 20 15 14 29 10 12 22 8 10 18 10 12 22
V 13 11 24 6 14 20 14 13 27 10 12 22 8 10 18
VI 10 13 23 13 11 24 7 14 21 14 13 27 10 12 22
Jumlah 63 73 136 63 74 137 60 75 135 62 72 134 68 72 140
39
1. STANDAR ISI
Komponen Indikator
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan 1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
menggunakan panduan yang disusun BSNP.
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik
daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia
peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana
program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi 1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling
peserta didik untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta
didik.
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk
memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
39
1. ISI
1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
TahapanPengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kurikulum madrasah kami disusun Kurikulum madrasah kami disusun Kurikulum madrasah kami disusun Kurikulum madrasah kami belum
dan dikembangkan sesuai dengan dan dikembangkan sesuai dengan mengikuti panduan yang disusun sepenuhnya mengikuti panduan
panduan BSNP dan menjadi rujukan panduan BSNP. BSNP namun masih memerlukan yang disusun BSNP.
bagi pengembangan kurikulum pengembangan.
madrasah lainnya yang memiliki
karakteristik yang sama.
Rekomendasi:
Madrasah perlu mempertahankan dan meningkatkan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum yang telah ada.
39
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kurikulum madrasahkami disusun Kurikulum madrasah kami disusun Kurikulum madrasah kami disusun Kurikulum madrasah kami disusun
dengan dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan usia belum mempertimbangkan
mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan peserta didik dan kebutuhan karakteristik daerah, kebutuhan
karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, pembelajaran. sosial masyarakat, kondisi budaya,
sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan usia peserta didik, dan kebutuhan
usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran dalam silabus setiap pembelajaran.
pembelajaran yang terintegrasi mata pelajaran.
dalam silabus setiap mata pelajaran
serta menjadi rujukan kab/kota
dalam pengembangan kurikulum
lokal.
Rekomendasi:
Madrasah perlu mereview matapelajaran muatan lokal setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan dengan melibatkan
warga madrasah
Madrasah perlu segera menyusun silabus muatan lokal tertentu yang kurang (TIK)
39
1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Struktur kurikulum madrasah Struktur kurikulum madrasah kami Struktur kurikulum madrasahkami Struktur kurikulum madrasah
kami telah mengalokasikan waktu telah mengalokasikan waktu yang kurang mengalokasikan waktu yang kami tidak mengalokasikan
yang cukup bagi peserta didik agar cukup bagi peserta didik agar dapat cukup bagi peserta didik agar dapat waktu yang cukup bagi peserta
dapat memahami konsep yang memahami konsep yang baru memahami konsep yang baru didik agar dapat memahami konsep
baru sebelum melanjutkan ke sebelum melanjutkan ke pelajaran sebelum melanjutkan ke pelajaran yang baru sebelum melanjutkan ke
pelajaran berikutnya dengan berikutnya dengan selalu berikutnya, sedangkan program pelajaran berikutnya, serta
selalu melaksanakan program melaksanakan program remedial dan remedial dan pengayaan kadang kala program remedial dan pengayaan
remedial dan pengayaan yang pengayaan. dilaksanakan. elum pernah dilaksanakan.
sistematis untuk setiap peserta didik.
Rekomendasi:
Dimohon agar semua guru madrasah dapat melaksanakan program remidi dan pengayaan.
39
1.2. Madrasah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
1.2.1. Madrasah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
Buku pelaksanaan BK 1. Madrasah sudah menyusun program layanan konseling bagi peserta didik.
Buku tindak lanjut 2. Madrasah memberikan/melaksanakan layanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik yang
dilaksanakan oleh staf ahli dan guru kelas secara bersama. Karena belum tersedia guru BK.
3. Madrasah memberikan layanan konseling bagi semua peserta didik.
4. Madrasah menindak lanjuti hasil bimbingan dan konseling.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Madrasah kami menyediakan Madrasah kami memberikan Madrasah kami masih sangat terbatas Madrasah kami belum mampu
layanan dan bimbingan secara bimbingan secara teratur dan dalam memberikan layanan memberikan layanan bimbingan dan
teratur dan berkesinambungan berkesinambu- ngan serta bimbingan dan konseling yang konseling bagi peserta didik.
dalam memenuhi kebutuhan menawarkan pelayanan konseling memadai dalam memenuhi
pengembangan pribadi setiap dalam memenuhi kebutuhan kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik, baik yang pengembangan pribadi peserta didik. peserta didik.
terprogram dengan jelas maupun
berdasarkan kasus per kasus sesuai
kebutuhan peserta didik.
Rekomendasi:
Madrasah Perlu meningkatkan pelaksanaan Program layanan bimbingan konseling secara tersetruktur
Pemerintah ( Kementerian Agama) perlu mengusahakan adanya guru BK PNS.
39
1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.
KTS Dokumen I Dalam Kurikulum Sekolah, Kegiatan Ekstra disesuaikan dengan bakat, minat, jenis kelamin,
dan,tingkat perkembangan (usia) peserta didik, serta budaya setempat meliputi : Pramuka, Volley,
Atletik dan kerohanian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan berbagai Sekolah kami sudah menyediakan Sekolah kami menyediakan kegiatan Sekolah kami belum mampu
jenis kegiatan ekstra kurikuler yang beberapa kegiatan ekstra-kurikuler ekstra-kurikuler tetapi belum memberikan kegiatan ekstra-
disesuaikan dengan minat setiap bagi peserta didik yang sesuai dengan mengakomodir semua kebutuhan kurikuler bagi peserta didik.
peserta didik dan melibatkan minat sebagian besar peserta didik. pengembangan pribadi peserta didik.
masyarakat dalam pengembangan
ekstra- kurikulernya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memprogram ulang kegiatan ekstrakurikuler Sekolah (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Tindak
lanjut)
39
2. STANDAR PROSES
Komponen Indikator
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar 2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau
berkelompok.
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan 2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap
intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan
sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan
peserta didik.
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan 2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku
secara tepat referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan
mudah.
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku
referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara
tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi
peserta didik.
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode 2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan memotivasi peserta didik dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup.
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk
melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan
konfirmasi.
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan 2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap
secara berkala dan berkelanjutan tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
39
2. PROSES
2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.
KTSP Dokumen II. Silabus Sekolah dikembangkan berdasarkan SI, SKL dan panduan KTSP yang sesuai dengan BNSP.
Panduan KTSP. Silabus Sekolah memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran,
Silabus kls 1 s/d 6 untuk 8 Kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
mata pelajaran. belajar sebagai acuan pengembangan RPP.
Sekolah telah memiliki silabus untuk 8 mata pelajaran.
o Sekolah Belum memiliki Silabus untuk mata pelajaran Mulok dan Pengembangan diri.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Silabus kami telah sesuai dengan SI, Silabus kami telah sesuai dengan SI, Sebagian silabus kami telah sesuai Silabus kami belum sesuai
SKL, dan panduan KTSP serta telah SKL, dan panduan KTSP. dengan SI, SKL, dan panduan KTSP. dengan SI, SKL, dan panduan
mempertimbangkan situasi dan KTSP.
kondisi sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat Silabus Mulok dan Pengembangan diri yang disesuaikan dengan buku pegangan guru serta
kebutuhan peserta didik.
39
2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
KTSP Dokumen II Dalam Pengembangan silabus, Sekolah menggunakan panduan silabus yang disusun BNSP sebagai
referensi.
Silabus Kls 1 s/d 6 untuk 8
Pengembangan Silabus untuk 8 mata pelajaran secara mandiri di laksanakan oleh sekolah yang
mata pelajaran.
bekerjasama dengan seluruh dewan Guru.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Silabus kami telah dikaji dan Silabus kami telah dikaji dan Sebagian silabus kami telah dikaji dan Silabus kami belum dikaji dan
dikembangkan secara teratur oleh dikembangkan secara teratur oleh dikembangkan secara teratur oleh dikembangkan secara teratur
guru secara mandiri yang berdampak guru secara mandiri atau guru secara mandiri atau oleh guru secara mandiri atau
pada peningkatan mutu peserta didik. berkelompok. berkelompok. berkelompok.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengkaji ulang silabus secara rutin untuk disesuaikan dengan buku pegangan guru serta kebutuhan
peserta didik
39
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
Silabus kls 1 s/d 6. Dalam penyusunan RPP, sekolah menggunakan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Program Semester. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai
Rpp kls 1 s/d 6 tiap mata KD.
pelajaran. RPP Sekolah di susun secara lengkap dan sistematis yang memuat : identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
RPP disusun untuk setiap KD dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
RPP dirancang untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan/
program semester.
o Rpp jarang di kaji ulang oleh guru setiap tahun.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
RPP disusun oleh setiap guru untuk RPP disusun oleh setiap guru untuk Sebagian guru menyusun RPP sendiri Guru tidak menyusun RPP
setiap kompetensi dasar berdasarkan setiap kompetensi dasar berdasarkan untuk setiap kompetensi dasar sendiri.
prinsip-prinsip perencanaan prinsip-prinsip perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran dan direview secara pembelajaran. perencanaan pembelajaran.
berkala untuk memastikan dampaknya
pada peningkatan hasil belajar peserta
didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi perbaikan penyusunan dan pelaksanaan RPP untuk disesuaikan dengan buku pegangan
guru serta kebutuhan peserta didik serta mengikut sertakan guru pada diklat-diklat
39
2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan
sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta
didik.
Silabus RPP Sekolah disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
Program Semester. intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
RPP kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
RPP disusun dengan penentuan KKM dan pengadaan sarana-prasarana pembelajaran.
o Hanya 4 orang dari 6 Guru di sekolah dalam menyusun RPP memperhatikan perbedaan
gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi,
kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, serta kebutuhan siswa
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
RPP memperhatikan perbedaan RPP memperhatikan perbedaan RPP memperhatikan perbedaan RPP tidak memperhatikan
gender, kemampuan awal, Tahap gender, kemampuan awal, Tahap gender, kemampuan awal, kebutuhan perbedaan individual peserta
intelektual, minat, bakat, motivasi intelektual, minat, bakat, motivasi khusus, kecepatan belajar, latar didik.
belajar, potensi, kemampuan sosial, belajar, potensi, kemampuan sosial, belakang budaya.
emosional, gaya belajar, kebutuhan emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai-nilai, belakang budaya, norma, nilai-nilai,
dan lingkungan peserta didik serta dan lingkungan peserta didik.
direview oleh para ahli.
Rekomendasi:
Guru Perlu menyusun rencana pembelajaran yang memperhatikan segala perbedaan kebutuhan para siswa yang di
fasilitasi oleh Sekolah
39
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1. Siswa dapat mengakses buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah.
Daftar Inventaris Buku. Pengadaan buku pegangan dan referensi siswa sesuai dengan pedoman buku BOS.
Buku pegangan Siswa. Sumber belajar yang tersedia di sekolah kami antara lain : buku teks pegangan siswa, buku referensi
Buku Referensi. dan koleksi buku di perpustakaan.
Koleksi Buku Perpustakaan. Buku teks di sekolah cukup untuk satu buku per siswa untuk setiap mata pelajaran ( 1 : 1 )
Rekomendasi:
Sekolah dan para guru perlu memfasilitasi dan mendorong siswa untuk memanfaatkan sumber belajar dengan
maksimal
39
2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam
pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
Daftar Inventaris Buku. Selain buku teks pelajaran, guru juga menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku
Buku pegangan Guru. referensi dan sumber belajar lainnya.
Buku Pengayaan.
Buku Referensi. o Guru belum memanfaatkan secara maksimal dalam penggunaan perpustakaan sebagai
Koleksi Buku Perpustakaan. sumber pembelajaran bagi siswa.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami menggunakan buku Guru-guru kami sudah menggunakan Guru-guru kami sepenuhnya
berbagai jenis sumber dan media panduan, buku pengayaan, buku sumber belajar lainnya selain buku hanya bergantung pada buku-
pembelajaran di sekolah serta referensi, dan sumber belajar lain pelajaran, namun hanya pada mata buku pelajaran saja dalam
memanfaatkan tempat belajar lain di selain buku pelajaran secara tepat pelajaran tertentu. melakukan proses pembelajaran.
luar sekolah dengan melibatkan siswa. dalam pembelajaran untuk membantu
dan memotivasi peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menghimbau kepada Guru untuk memanfaatkan secara maksimal dalam penggunaan perpustakaan
untuk membantu motivasi siswa sebagai sumber pembelajaran.
39
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Silabus. Disekolah, Guru melaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Program Semester.
Lembar Observasi. o Dalam proses pembelajaran 5 dari 6 orang guru belum menggunakan metode yang
Supervisi Kepala Sekolah. interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi anak didik.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami melaksanakan Guru-guru kami melaksanakan Sebagian guru-guru kami sudah Guru-guru kami belum konsisten
kegiatan pembelajaran yang interaktif, kegiatan pembelajaran yang interaktif, konsisten melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan
inspiratif, menyenangkan, dan inspiratif, menyenangkan dan pembelajaran yang interaktif, pembelajaran sesuai dengan RPP
menantang sesuai dengan RPP yang menantang sesuai dengan RPP yang inspiratif, menyenangkan dan yang disusunnya.
disusunnya serta dijadikan acuan bagi disusunnya. menantang sesuai dengan RPP yang
guru-guru di sekolah lainnya. disusunnya.
Rekomendasi:
Sekolah menfasilitasi guru untuk menggunakan metode PAKEM dan CTL, melalui mengikutsertakan mereka dalam
diklat.
39
2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.
Silabus. Guru di sekolah dalam pembelajaran telah menggunakan metode yang disesuaikan dengan
RPP. karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Lembar Kegiatan Siswa
o Dalam pembuatan RPP guru belum menerapkan sistem eksplorasi, elaborasi, serta
konfimasi tetapi dalam pembelajaran secara tidak langsung telah mengelola kelas secara
efektif dan memberi kesempatan yang sama kepada para siswa untuk melakukan
eksplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfimasi.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami tidak hanya Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami belum sepenuhnya Guru-guru kami belum
memberikan kesempatan pada kesempatan pada peserta didik untuk konsisten memberikan kesempatan memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan melakukan ekplorasi dan elaborasi, pada peserta didik untuk melakukan peserta didik untuk melakukan
ekplorasi dan elaborasi, serta serta mendapatkan konfirmasi di ekplorasi dan elaborasi, serta ekplorasi dan elaborasi, serta
mendapatkan konfirmasi di setiap setiap proses pembelajaran. mendapatkan konfirmasi di setiap mendapatkan konfirmasi di
proses pembelajaran tetapi juga di proses pembelajaran. setiap proses pembelajaran.
luar proses pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah Perlu mengadakan kegiatan pemantapan dan penularan cara pembuatan RPP dengan aspek eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi agar guru-guru mengetahui kembali aspek- aspek pembuatan RPP. Dengan mengikut
sertakan pada kegiatan diklat.
39
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Program Supervisi. Kepala Sekolah melakukan Supervisi proses pembelajaran melalui tahap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.
Jadwal Supervisi.
Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, dan konsultasi.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Proses pembelajaran di sekolah kami Proses pembelajaran di sekolah kami Proses pembelajaran di sekolah kami Proses pembelajaran di sekolah
disupervisi dan dievaluasi mulai dari disupervisi dan dievaluasi mulai dari disupervisi dan dievaluasi hanya pada kami tidak disupervisi dan
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan tahapan tertentu saja. dievaluasi mulai dari tahap
penilaian hasil pembelajaran termasuk penilaian hasil pembelajaran. perencanaan, pelaksanaan, dan
program tindak lanjut. penilaian hasil pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah Perlu melakukan supervisi penilaian hasil pembelajaran.
Sekolah perlu melaksanakan sosialisasi dan penguatan tentang supervisi kepada Dewan Guru.
39
2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.
Program Supervisi. Pelaksanaan supervisi di sekolah dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah dan Pengawas.
Jadwal Supervisi.
Buku Tamu.
o Hasil supervisi dan evaluasi proses pembelajaran belum ditindaklanjuti dengan
penguatan dan penghargaan bagi yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat
mendidik bagi yang belum memenuhi standar, dan belum diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Supervisi dan Evaluasi proses Supervisi dan Evaluasi proses Supervisi dan evaluasi proses Supervisi dan Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan secara pembelajaran dilakukan secara berkala pembelajaran dilakukan secara berkala pembelajaran hanya dilakukan
berkala dan berkelanjutan oleh Kepala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah oleh kepala sekolah dan pengawas oleh pengawas.
Sekolah, teman sejawat dan dan Pengawas. tetapi tidak ditindaklanjuti.
Pengawas serta melibatkan peserta
didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi program tindak lanjut dari hasil supervisi dan evaluasi melalui penguatan, penghargaan,
teguran dan diklat kepada guru
39
3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Komponen Indikator
3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang 3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik
diharapkan dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar
yang mandiri.
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa
percaya diri yang tinggi.
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh 3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.
mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan
pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
39
3. KOMPETENSI LULUSAN
3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.
KTSP Dokumen I Hasil belajar siswa di Sekolah dapat mencapai target yang telah ditetapkan pada KKM untuk setiap
KKM Sekolah mata pelajaran dari setiap kelas.
SKL Sekolah Nilai rata-rata untuk setiap mata pelajaran untuk setiap kelas menunjukkan kenaikan yang lebih baik.
DAKOLNUM
Rekaptulasi Nilai Ujian Setiap o Hasil lulusan ujian dapat berhasil 100 % untuk setiap tahunnya, namun nilai cenderung
tahun. tidak konsisten.
Nilai Raport.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik memperlihatkan Peserta didik memperlihatkan Peserta didik memperlihatkan prestasi Hasil belajar peserta didik masih
kemajuan yang lebih baik melebihi kemajuan yang lebih baik dalam belajar yang lebih baik, namun tidak di bawah SKL.
standar kompetensi kelulusan, mencapai target yang ditetapkan konsisten.
percaya diri, dan memiliki harapan dalam SKL.
yang tinggi dalam berprestasi.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi para peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar secara konsisten, melalui
pemberian motivasi dan pengefektifan pembelajaran
39
3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
KTSP Dokumen I Sekolah mempunyai bentuk pembelajaran meningkatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang
tinggi bagi peserta didik dengan metode interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang.
RPP.
Peserta didik mampu menjadi pelajar yang mandiri, mereka selalu menyelesaikan tugas-tugas yang
Hasil tugas/Pekerjaan Siswa diberikan oleh Guru dengan tugas yang berpariasi.
Perolehan nilai tugas peserta didik menunjukkan peningkatan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menambahkan pembelajaran mandiri melalui lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat seperti
kegiatan Pramuka, supercamp , Kunjungan edukasi, outbond,berlatih jualan, Kegiatan Bulan Ramadhan, pelayanan
pada masyarakat, hari raya qurban, dll.
39
3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
Program pembiasaan (KTSP). Sekolah mempunyai bentuk pembelajaran meningkatkan motivasi peserta didik dengan menerapkan
Pajangan di Kelas. siklus pembelajaran yang aktif,kreatif dan efektif dengan memajang hasil karya siswa.
Hasil karya Siswa. Di sekolah semua peserta didik memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan
Dokumentasi kegiatan Upacara mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab melalui kegiatan upacara, olah raga dan
dan Olahraga. kegiatan lainnya.
Bukti keikutsertaan siswa pada Di sekolah peserta didik memperoleh pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan
kegiatan lomba. budaya.
Di sekolah peserta memperoleh pengalaman mengekspresikan karya seni dan budaya dengan
memajang hasil karya mereka di dinding kelas.
o Di sekolah peserta didik sebagian belum memperoleh pengalaman belajar yang mampu
memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik kami memiliki motivasi Peserta didik kami memiliki motivasi Sebagian peserta didik kami memiliki Peserta didik belum memiliki
belajar dan rasa percaya diri yang belajar dan rasa percaya diri yang motivasi belajar dan rasa percaya diri motivasi belajar dan rasa
tinggi, serta mampu mengekspresikan tinggi. yang tinggi. percaya diri yang tinggi.
diri dalam mengungkapkan pendapat
mereka dengan jelas dan santun.
Rekomendasi:
Sekolah dan dewan guru perlu menfasilitasi peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang mampu
memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab, melalui kegiatan -kegiatan kemasyarakatan
maupun kegiatan sosial lainnya
39
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
39
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
KTSP. Sekolah Telah menyusun program pengembangan keterampilan hidup peserta didik.
Program kegiatan keterampilan hidup peserta didik disekolah meliputi kegiatan penilaian pada setiap
SKL.
mata pelajaran (SKL) dan kegiatan ekstrakurikuler (kepramukaan, olahraga, dan kehorahian).
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Potensi dan minat peserta didik kami Sekolah kami menyediakan beragam Sekolah kami menawarkan beberapa Sekolah kami hanya
telah berkembang secara penuh kegiatan dan program keterampilan kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum menyediakan program
melalui partisipasi mereka dalam hidup sebagai bekal kehidupan di sesuai dengan minat peserta didik. pembelajaran yang terbatas dan
berbagai jenis kegiatan serta memiliki tengah-tengah masyarakat. belum bisa mengembangkan
kesempatan untuk mengembangkan keterampilan lain yang dapat
rasa estetika selain keterampilan. menjamin pencapaian potensi
mereka secara penuh.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memaksimalkan pelaksanaan kegiatan pengembangan keterampilan hidup peserta didik sesuai dengan
program yang telah dibuat.
Sekolah perlu menfasilitasi pengembangan ketrampilan hidup melalui penambahan kegiatan ekstra kurikuler yang
sesuai bakat dan minat peserta didik dan tidak hanya tertumpu pada satu kegiatan saja.
39
3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Kegiatan Pembiasaan (KTSP) Sekolah telah memprogramkan pengembangan nilai-nilai agama dan budaya yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak sekolah.
o Sebagian Peserta didik belum memiliki pengetahuan dalam penerapan nilai agama di
kehidupan sehari-hari.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Peserta didik memahami dan Peserta didik kami memahami ajaran Peserta didik kami memiliki Peserta didik kami memiliki
menerapkan ajaran agama dan nilai- agama dan nilai-nilai budaya serta pengetahuan yang memadai mengenai pengetahuan agama yang
nilai budaya dalam kehidupan mereka mampu menerapkan dalam kehidupan agama mereka dan sudah mulai terbatas dan belum mampu
sehari-hari secara konsisten baik di mereka sehari-hari. berusaha menerapkan dalam menerapkannya dalam
sekolah maupun di tengah-tengah kehidupan sehari hari. kehidupan sehari-hari.
masyarakat.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi Peserta didik dalam peningkatan penerapan nilai agama dan budaya, dengan kegiatan
pembiasaan di kehidupan sehari-hari dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan.
39
4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Komponen Indikator
4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan 4.1.1. Jumlah pendidik memenuhi standar.
sudah memadai
4.1.2. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar.
4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah 4.2.1. Kualifikasi pendidik memenuhi standar
memadai
4.2.2. Kualifikasi tenaga kependidikan memenuhi standar
4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah 4.3.1. Kompetensi pendidik memenuhi standar
memadai
4.3.2. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar
39
4. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Jumlah pendidik di sekolah kami Jumlah pendidik di sekolah kami sudah Jumlah pendidik di sekolah kami sudah Jumlah pendidik di sekolah kami
sangat memadai untuk memberikan memadai sesuai dengan standar yang memadai sesuai dengan syarat belum memadai sesuai dengan
layanan pembelajaran dengan ditetapkan minimal yang ditentukan syarat minimal yang ditentukan
kualitas tinggi bagi semua peserta
didik, termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk mensejahterakan guru honorer dengan mengangkat menjadi PNS
39
4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki tenaga Sekolah kami memiliki jumlah tenaga Jumlah tenaga kependidikan di sekolah Jumlah tenaga kependidikan di
kependidikan dengan jumlah yang kependidikan yang memadai sesuai kami sudah memadai sesuai dengan sekolah kami belum memadai
sangat memadai untuk memberikan dengan standar yang ditetapkan, syarat minimal yang ditentukan sesuai dengan syarat minimal
layanan pendidikan dengan kualitas termasuk untuk menangani peserta yang ditentukan
tinggi bagi semua peserta didik, didik yang mengalami kesulitan
termasuk peserta didik yang belajar.
mempunyai kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS sesuai dengan
standar yang ditetapkan
39
4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
Kelemahan
o Madrasah kami belum sepenuhnya memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi standar
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki pendidik Kualifikasi pendidik di sekolah kami Kualifikasi pendidik di sekolah kami Kualifikasi pendidik di sekolah
dengan kualifikasi yang sangat sudah memadai sesuai dengan sudah memadai sesuai dengan syarat kami belum memadai sesuai
memadai dari standar yang standar yang ditetapkan, termasuk minimal yang ditentukan. dengan syarat minimal yang
ditentukan untuk memberikan untuk menangani peserta didik yang ditentukan.
pengalaman belajar dengan kualitas mengalami kesulitan belajar.
tinggi bagi semua peserta didik,
termasuk peserta didik yang
mempunyai kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
o Madrasah kami dapat memberikan pengalaman belajar berkualitas tinggi bagi semua kepada peserta didik.
39
1. 4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
Kelemahan
o Madrasah kami belum sepenuhnya memiliki tenaga kependidikan yang memenuhi standar
Tahapan Pengembangan
Rekomendasi:
o Madrasah kami perlu memberikan motivasi tenaga kependidikan yang ada agar memenuhi standar
39
4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
Kelemahan
Tahapan Pengembangan
Rekomendasi:
o Madrasah kami dapat memberikan pengalaman belajar berkualitas tinggi bagi semua kepada peserta didik.
39
4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
Tahapan Pengembangan
Sekolah kami memiliki tenaga Kompetensi pendidik di sekolah kami Kompetensi tenaga kependidikan di Kompetensi tenaga kependidikan
kependidikan dengan kompetensi sudah memadai sesuai dengan standar sekolah kami sudah memadai sesuai di sekolah kami belum memadai
yang sangat memadai untuk yang ditetapkan, termasuk untuk dengan syarat minimal yang sesuai dengan syarat minimal
memberikan pengalaman belajar menangani peserta didik yang ditentukan yang ditentukan
dengan kualitas tinggi bagi semua mengalami kesulitan belajar.
peserta didik, termasuk peserta didik
yang mempunyai kebutuhan khusus.
Rekomendasi:
o Sekolah perlu mengajukan ke Pemerintah untuk perekrutan Tenaga kependidikan yang berstatus PNS dengan
kompetensi yang memenuhi standar
39
5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Komponen Indikator
5.1. Sarana sekolah sudah memadai 5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan,
jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan
lainnya.
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta
didik dalam rombongan belajar.
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat
dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik 5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan persyaratan standar
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik
dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang
berkebutuhan khusus.
39
5. SARANA DAN PRASARANA
5.1.1. Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengajukan penambahan ruang kepala Sekolah, guru dan Gudang kepada pemerintah.
39
5.1. Sarana sekolah sudah memadai
5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar.
Profil Sekolah. Sekolah memiliki 6 rombongan belajar dengan jumlah siswa 140 orang.
Daftar Jumlah Siswa perkelas. Jumlah peserta didik :
Laporan Bulanan. - Kls 1 sebanyak 7 orang
- Kls 2 sebanyak 6 orang
- Kls 3 sebanyak 6 orang
- Kls 4 sebanyak 9 orang
- Kls 5 sebanyak 4 orang
- Kls 6 sebanyak 8 orang
o Jumlah peserta didik di Sekolah dalam setiap rombongan belajar kurang dari
batas maksimum yang telah ditentukan yaitu SNP 28, SPM 32 peserta didik
dalam 1 kelas
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Jumlah peserta didik di dalam Sekolah kami memenuhi SNP dalam Sekolah kami memenuhi SPM dalam Sekolah kami belum memenuhi
rombongan belajar kami lebih kecil hal jumlah peserta didik pada setiap hal jumlah peserta didik pada setiap SPM dalam hal jumlah peserta
dari yang ditetapkan dalam SNP, agar rombongan belajar. rombongan belajar. didik pada setiap rombongan
dapat lebih meningkatkan mutu belajar.
proses pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memanfaatkan Ruang kelas yang tersedia untuk penambahan rombongan belajar agar sesuai dengan
Standar yang telah ditentukan
39
5.1. Sarana sekolah sudah memadai
5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.
Daftar inventaris Barang. Setiap ruang kelas tersedia papan tulis 1 buah, tapi tidak memiliki lemari untuk penyimpanan buku
Buku Koleksi di perpustakaan. pegangan siswa.
Buku pegangan Guru Jumlah Buku pelajaran untuk siswa 1:1 setiap mata pelajaran.
Buku pegangan Siswa. Jumlah buku pengayaan yang dikoleksi di perpustakaan sebanyak 1000 judul.
Buku referensi. Jumlah buku referensi sebanyak 50 judul.
Laporan bulanan Jumlah buku pegangan guru sebanyak 45 judul.
Koleksi perpustakaan juga mempunyai media pembelajaran lainnya, CD Pembelajaran, KIT Bahasa,
KIT IPA, KIT MATEMATIKA, GLOBE, PETA, GAMBAR PAHLAWAN.
o Untuk alat dan sumber belajar yang sifatnya permainan / olahraga belum memenuhi
standar yang telah ditentukan
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki alat dan Sekolah kami memiliki dan Sekolah kami memiliki dan Sekolah kami belum memiliki
sumber belajar yang melebihi dari menggunakan alat serta sumber menggunakan alat serta sumber dan menggunakan alat serta
ketetapan dalam SNP yang digunakan belajar sesuai dengan SNP. belajar sesuai dengan SPM. sumber belajar sesuai dengan
untuk meningkatkan mutu proses SPM.
pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menyediakan peralatan sumber belajar siswa yang sifatnya permainan/olahraga sesuai dengan standar.
39
5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik
5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.
RAPBS Pelaksanakan perbaikan / pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah yang sifatnya memerlukan
dana yang besar telah dilaksanakan oleh pemerintah.
Laporan DAK
Pelaksanaan perbaikan/pemerliharaan sarana dan prasaran sekolah yang sifatnya ringan sekolah
2O07,2009,2010 menganggarkan sesuai dengan standar pengelolaan keuangan BOS dengan memperhatikan prioritas
dan urutan penggunaan dana sesuai pedoman buku BOS.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Pemeliharaan bangunan di sekolah Pemeliharaan bangunan di sekolah Pemeliharaan bangunan di sekolah Pemeliharaan bangunan di
kami dilaksanakan secara rutin kami dilaksanakan secara berkala kami baru melakukan pemeliharaan sekolah kami tidak dilaksanakan
melebihi waktu yang ditetapkan dalam sesuai dengan SNP. rutin seperti kebersihan ruangan. secara rutin. Sebagian gedung
SNP dan catatan pemeliharaan sekolah kami di bawah standar,
terekam dengan baik. harus diperbaiki dan dibersihkan
atau diganti.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat program perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah secara berkesinambungan.
39
5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik
5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.
Rekomendasi:
Sekolah pelu melengkapi pasilitas kelengkapan sistem proteksi pasif dan aktif terhadap bahaya kebakaran.
39
6. STANDAR PENGELOLAAN
Komponen Indikator
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim 6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga
dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang sekolah dan pemangku kepentingan.
jelas dan diketahui oleh semua pihak 6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang 6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk
jelas untuk program peningkatan dan perbaikan peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik 6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk
peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-
pihak yang berkepentingan.
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja 6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran
Madrasah berdampak terhadap peningkatan hasil sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)
belajar 6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara
berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja,
dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan
memfokuskan pada peningkatan hasil belajar
6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan 6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif,
valid efisien dan dapat dipertanggungjawabkan
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat
diakses
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan 6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
standar nasional
6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan 6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan
sekolah nonakademis.
6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan
nonakademis.
39
6. PENGELOLAAN
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas
dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.
KTSP. Sekolah sudah merumuskan dan memiliki visi dan misi serta mengembangkannya.
Rumusan Visi Misi Sekolah. Dalam merumuskan visi dan misi, sekolah melibatkan kepala sekolah, guru, tokoh
Pajangan Visi Misi Sekolah. masyarakat dan Komite sekolah.
Profil Sekolah Sekolah telah mensosialisasikan visi dan misi kepada warga sekolah, orang tua siswa.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi pemahaman visi dan misi kepada seluruh warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
sekitar.
Sekolah perlu mereviu visi dan misi secara berkala.
39
6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas
dan diketahui oleh semua pihak
6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
RKM. Sekolah sudah menyusun RKM , Program Tahunan, Program Semester yang di jadikan dasar dalam
Program Tahunan. penyusunan RAPBS Sekolah dan telah disetujui oleh komite sekolah.
Program Semester. Dalam merumuskan RKM sekolah kami melibatkan kepala sekolah, guru, dan Komite sekolah.
RAPBS.
o Dalam pelaksanaannya sekolah belum sepenuhnya menerapkan pengelolaan yang
terbuka dan akuntabilitas sehingga masyarakat tidak memahami secara benar kondisi
sekolah
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami mendorong kemandirian Sekolah kami mendorong kemandirian Sekolah kami mendorong kemandirian Sekolah kami belum
dan kemitraan dengan semua dan kemitraan dengan semua dan kemitraan dengan semua mengembangkan pola
pemangku kepentingan untuk pemangku kepentingan untuk pemangku kepentingan untuk kemandirian dan kemitraan
meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan dalam dengan semua pemangku
pengelolaan sekolah secara mandiri, pengelolaan sekolah secara mandiri, pengelolaan sekolah namun prosesnya kepentingan untuk
partisipatif, kolaboratif dan akuntabel partisipatif, kolaboratif dan akuntabel, belum sepenuhnya dilaksanakan meningkatkan kemampuan
serta mampu memunculkan potensi secara mandiri, partisipatif, kolaboratif dalam pengelolaan sekolah.
warga sekolah untuk turut serta dan akuntabel
mengembangkan pengelolaan
sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menerapkan pengelolaan yang terbuka dan akuntabilitas sehingga masyarakat dapat memahami
secara benar kondisi sekolah
39
6.2. Rencana kerja madrasah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan.
RKM Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan serta mengembangkannya.
RKM Sekolah Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
RKM Sekolah Mengacu pada SKL yang sudah ditetapkan sekolah dan pemerintah.
RKM Sekolah Mengakomodasi masukan dari barbagai pihak yang berkepentingan dan diputuskan oleh
rapat dewan Guru yang dipimpin oleh kepala sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah membuat RKM yang berbasis hasil analisis EDS
39
6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik.
6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah
dan pihak-pihak yang berkepentingan.
RKm Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan
berkelanjutan serta mengembangkannya.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami sudah mensosialisa- Sekolah kami sudah mensosialisa-sikan Sekolah kami sudah mensosialisa-sikan Sekolah kami belum
sikan dokumen rencana kerja kepada dokumen rencana kerja kepada semua dokumen rencana kerja namun hanya mensosialisasikan dokumen
semua stakeholder sekolah dalam stakeholder sekolah secara dalam kepada pihak-pihak terbatas saja, rencana kerja kepada semua
berbagai kesempatan dan on-line di rapat dinas. misalnya kepala dinas pendidikan atau stakeholder sekolah.
situs sekolah. ketua yayasan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan RKM kepada kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
39
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka
menengah (renstra)
o Rencana kerja tahunan sekolah hanya disosialisasikan kepada pihak internal sekolah
saja
Tahapan Pengembangan
Rencana kerja tahunan sekolah Rencana kerja tahunan sekolah Rencana kerja tahunan sekolah Sekolah belum memiliki Rencana
disusun berdasarkan rencana kerja disusun berdasarkan rencana kerja disusun berdasarkan rencana kerja kerja tahunan sekolah dalam
menengah mengacu pada Standar Isi, menengah mengacu pada Standar Isi, menengah mengacu pada Standar Isi, bentuk dokumen yang mudah
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Standar Kompetensi Lulusan, Standar Standar Kompetensi Lulusan, Standar diakses dan sesuai dengan
Proses dan Standar Penilaian dalam Proses dan Standar Penilaian dalam Proses dan Standar Penilaian namun Standar Isi, Standar Kompetensi
bentuk dokumen yang mudah diakses bentuk dokumen yang mudah diakses tidak dalam bentuk dokumen yang Lulusan, Standar Proses dan
dan telah mendapatkan persetujuan dan telah mendapatkan persetujuan mudah diakses oleh pihak terkait dan Standar Penilaian.
dari komite sekolah dan sudah dari komite sekolah namun belum sosialisasinya masih sebatas dalam
tersosialisasi secara luas kepada tersosialisasi secara menyeluruh ke lingkup internal sekolah.
seluruh pemangku kepentingan. semua pemangku kepentingan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan rencana kerja tahunan sekolah kepada semua pemangku kepentingan
39
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar.
o Sekolah belum sepenuhnya menentukan evaluasi diri dengan penentuan skala prioritas dan
program tindak lanjut.
o Dalam melakukan Evaluasi Diri masih dilakukan sebatas tim pengembang dan belum
melibatkan warga sekolah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami melakukan evaluasi diri Sekolah kami melakukan evaluasi diri Sekolah kami melakukan evaluasi diri Sekolah kami belum melakukan
dan mengkomunikasikan rencana untuk melihat dampak dari rencana namun baru dilakukan sebatas tim evaluasi diri secara berkala dan
pengembangan berdasarkan hasil pengembangan sekolah terhadap pengembang sekolah dan belum berkelanjutan.
evaluasi diri dengan dinas pendidikan peningkatan hasil belajar. melibatkan warga sekolah.
dan para pemangku kepentingan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menentukan evaluasi diri dengan penentuan skala prioritas dan melaksanakan program tindak lanjut.
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah dalam melakukan Evaluasi Diri.
39
6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan
memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.
KKM Setiap Mata Pelajaran Sekolah sudah menyusun indikator keberhasilan kinerja proses pembelajaran.
Sekolah sudah mensosialisasikan indikator keberhasilan kinerja proses pembelajaran kepada segenap
Daftar Nilai.
warga sekolah.
Sekolah telah melakukan penilaian kinerja proses pembelajaran.
Sekolah sudah menyusun KKM untuk setiap mata pelajaran.
Dalam melakukan perbaikan pembelajaran telah menunjukkan peningkatan rata- rata hasil belajar.
Sekolah telah melakukan penilaian keberhasilan proses pembelajaran /ketercapaian KKM setiap mata
pelajaran.
39
6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid
6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen Sekolah Sekolah sudah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung
Pajangan Data Sekolah administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Papan Pengumuman Sekolah telah melalukan Komunikasi dengan warga sekolah yang dilaksanakan secara efektif dan
Telepon Sekolah efisiean serta dapat dipertanggungjawabkan.
Internet Sekolah. Sekolah telah melaporkan data secara lengkap dan akurat.
Website/blog Sekolah.
o Sekolah belum memiliki program pengelolaan sistem informasi.
o Dalam mengelola sistem informasi sekolah belum sepenuhnya terkoneksi secara online pada website
sekolah.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memiliki sistem Sekolah kami memiliki sistem Pengelolaan data di sekolah kami Pengelolaan data di sekolah
pengelolaan data berbasis ICT dengan pengelolaan data berbasis ICT dengan berbasis ICT namun masih kami belum berbasis ICT
cara yang efektif, efisien, dan cara yang efektif, efisien dan menggunakan program office yang sehingga belum efektif dan
akuntabel serta tersosialisasikan akuntabel dan sudah tersosialisaikan sederhana dan belum berbasis efisien.
kepada seluruh pemangku kepada seluruh pemangku website.
kepentingan dan terkoneksi secara kepentingan.
online pada website sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu membuat program pengelolaan sistem informasi.
Sekolah perlu mengkoneksikan secara online pada website sekolah dalam mengelola sistem informasi yang efektif dan
efisien.
39
6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid
6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
Papan Pengumuman. Sekolah telah memiliki fasilitas informasi berupa, internet, papan pengumuman.
Telepon Sekolah. Sekolah telah menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif, dan mudah diakses oleh
Internet sekolah. masyarakat.
Website/blog sekolah.
o Secara khusus sekolah belum menugaskan seorang guru / tenaga kependidikan untuk
melayani permintaan informasi, pemberian informasi, pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan sekolah.
o Sekolah belum mencatat dan didokumentasikan semua informasi dari masyarakat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami menyediakan akses Sekolah kami belum
informasi dengan data yang terbaru informasi dengan data yang terbaru informasi untuk warga sekolah namun menyediakan akses informasi
bagi warga sekolah dan pihak yang bagi warga sekolah dan pihak yang belum ditunjang oleh sistem yang mudah bagi warga sekolah.
berkepentingan serta mudah diakses berkepentingan. pembaharuan data.
secara online melalui website sekolah.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menugaskan seorang guru untuk melayani permintaan informasi, pemberian informasi dan pengaduan
dari masyarakat yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah.
Sekolah perlu mencatat dan mendokumentasikan semua informasi dari masyarakat untuk ditindak lanjuti.
39
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga
kependidikan
6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami memperhatikan hasil Sekolah kami memperhatikan hasil Sekolah kami memperhatikan hasil Sekolah kami kurang
kerja setiap pendidik dan tenaga kerja setiap pendidik dan tenaga kerja setiap pendidik dan tenaga memperhatikan hasil kerja setiap
kependidikan serta senantiasa kependidikan serta senantiasa kependidikan. pendidik dan tenaga
melaksanakan pengembangan melaksanakan pengembangan kependidikan.
profesinya secara berkelanjutan untuk profesinya.
meningkatkan efektifitas kinerja.
Rekomendasi:
Sekolah perlu mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan.
39
6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga
kependidikan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional
Program Supervisi. Sekolah sudah menyusun program pengawasan terhadap Pendidik dan Tenaga Kependidikan .
Sekolah sudah mensosialisasikan program pengawasan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami senantiasa melakukan Sekolah kami senantiasa melakukan Sekolah kami melakukan supervisi dan Sekolah kami belum melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap supervisi dan evaluasi terhadap evaluasi atas pelaksanaan tugas evaluasi atas pelaksanaan tugas
pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dan tenaga kependidikan baik pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dan tenaga
baik kinerja pelaksanaan tugas kinerja pelaksanaan tugas maupun namun belum terprogram dengan kependidikan secara berkala.
maupun kesesuaian dengan standar kesesuaian dengan standar nasional. baik.
nasional serta menyusun program
perbaikan dan peningkatan yang
berkelanjutan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik secara berkala.
Sekolah perlu membuat program supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar.
39
6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah
6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.
SK Komite. Sekolah telah menyusun Program Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan akademik dan
Notulen Rapat. nonakademik.
Dokumen Komite. Keterlibatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu.
o Sekolah belum sepenuhnya melibatkan warga sekolah pada kegiatan non akademis.
o Sekolah belum menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan
input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Warga sekolah kami terlibat langsung Warga sekolah kami terlibat langsung Warga sekolah terlibat langsung hanya Warga sekolah kami belum
dalam pengelolaan kegiatan akademis dalam pengelolaan kegiatan akademis pada kegiatan akademis. terlibat langsung dalam
dan non akademis serta kegiatan dan non akademis. pengelolaan kegiatan akademis
pengembangan sekolah pada dan non akademis.
umumnya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah secara langsung dalam pengelolaan kegiatan akademis dan non akademis.
Sekolah perlu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, yang berkaitan dengan input, proses, output,
dan pemanfaatan lulusan.
39
6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah
SK Komite. Sekolah telah membuat Program Keterlibatan Masyarakat dalam pengelolaan kegiatan non
Notulen Rapat. akademik.
Dokumen Komite.
o Warga Sekolah belum sepenuhnya dilibatkan dalam pengelolaan kegiatan non akademis.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami melibatkan masyarakat Sekolah kami melibatkan masyarakat Sekolah kurang melibatkan Sekolah kami sama sekali tidak
dalam pengelolaan non akademis dan dalam pengelolaan non akademis. masyarakat dalam pengelolaan non melibatkan masyarakat dalam
memberikan kesempatan untuk akademis. pengelolaan non akademis.
berkreasi.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan warga sekolah dalam pengelolaan non akademis.
39
7. STANDAR PEMBIAYAAN
Komponen Indikator
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar 7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan
Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan
kabupaten/kota
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan
pemangku kepentingan yang relevan
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara
transparan, efisien, dan akuntabel.
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan.
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan 7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan
pembiayaan lainnya inisiatifnya sendiri
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha
dan Dunia Industri setempat.
7.2.3. Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses 7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial
ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang
mampu di bidang ekonomi
39
7. PEMBIAYAAN
7.1.1. Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Perumusan rancangan anggaran biaya Perumusan rancangan anggaran biaya Perumusan rancangan anggaran biaya Perumusan rancangan anggaran
pendapatan dan belanja sekolah pendapatan dan belanja sekolah pendapatan dan belanja sekolah biaya pendapatan dan belanja
(RAPBS) merujuk pada peraturan (RAPBS) merujuk pada Peraturan (RAPBS) merujuk pada Peraturan sekolah (RAPBS) belum
pemerintah dengan melibatkan Pemerintah dan dikomunikasikan Pemerintah. sepenuhnya merujuk pada
partisipasi komite sekolah dan kepada komite sekolah dan pemangku Peraturan Pemerintah,
pemangku kepentingan yang terkait. kepentingan yang terkait. pemerintahan provinsi, dan
pemerintahan kabupaten/kota.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait dalam penyusunan
RAPBS/RKAM.
39
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
7.1.2. Perumusan RAPBS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.
RAPBS/RKAM Perumusan RAPBS/RKAM Sekolah melibatkan Guru, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah, tokoh
Notulen Rapat. masyarakat dan pihak terkait ( Pemerintah setempat).
o Sekolah belum melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam perumusan
RAPBS/RKAM.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 √ Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Perumusan RAPBS melibatkan Komite Perumusan RAPBS melibatkan Komite Perumusan RAPBS melibatkan Komite Perumusan RAPBS belum
sekolah dan pemangku kepentingan sekolah dan pemangku kepentingan sekolah dan belum melibatkan melibatkan Komite sekolah dan
yang relevan serta Dunia Usaha dan yang relevan pemangku kepentingan yang relevan pemangku kepentingan yang
Dunia Industri. relevan
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam perumusan RAPBS/RKAM Sekolah.
39
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
7.1.3. Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menyesuaikan pengeluaran/pembelanjaan sesuai dengan rencana anggaran.
Sekolah perlu membuat catatan logistik (uang dan barang) sesuai dengan mata anggaran dan sumber dananya
masing-masing.
39
7.1. Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
7.1.4. Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
RAPBS/RKAM. Sekolah sudah menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan secara periodik (bulanan, triwulan
Buku Kas. dan semester).
LPJ Keuangan. Laporan pertanggungjawaban keuangan dilaporkan secara rinci dan transparan kepada pemerintah,
dewan guru dan staf serta komite sekolah.
Laporan pertanggungjawaban memuat laporan perkegiatan dan memuat laporan realisasi perjenis
anggaran serta belanja rutin.
Tahapan Pengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah membuat laporan Sekolah membuat laporan Sekolah membuat laporan Sekolah belum membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan pertanggungjawaban pendapatan dan pertanggungjawaban pendapatan dan pertanggungjawaban
penggunaan keuangan secara berkala penggunaan keuangan secara periodik penggunaan keuangan kepada pendapatan dan penggunaan
dan menyeluruh kepada Pemerintah kepada Pemerintah dan pemangku Pemerintah dan pemangku keuangan kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan. kepentingan. kepentingan, tetapi masih perlu dan pemangku kepentingan.
dilakukan secara rutin dan proses yang
transparan.
Rekomendasi:
Kepada Komite Madrasah dimohonkan dapat mengusahan sumbangan institusi pengembangan madrasah.
39
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya
7.2.1. Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Sekolah kami kreatif menggali Sekolah kami mendapatkan Kami berencana untuk memperluas Kami belum mempertimbangkan
berbagai sumber untuk mendapatkan pembiayaan tambahan melalui penggunaan sumber daya dan pra- penggunaan sumber daya atau
pendapatan tambahan. pemanfaatan sarana dan prasarana sarana sekolah untuk mendapatkan prasarana sekolah untuk
sekolah. pembiaya-an tambahan tetapi kami mencari sumber pembiayaan
belum mengimplemen-tasikannya. tambahan.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melakukan Kegiatan penggalangan dana cara : mencari donatur tetap, mengembangkan Koperasi
sekolah, Kantin, serta membentuk jalinan dengan alumni yang siap mendukung pengembangan sekolah
39
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya
7.2.2. Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Kami telah membangun jaringan kerja Kami telah mengembangkan hubungan Hubungan kami dengan Dunia Usaha, Kami belum memiliki hubungan
yang kuat dengan Dunia Usaha, Dunia kerja sama dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan kelompok yang kuat dengan dunia usaha
Industri dan kelompok masyarakat Dunia Industri dan kelompok masyarakat harus dikembangkan lebih dan dunia industri setempat.
setempat yang membantu sekolah masyarakat, khususnya orangtua yang lanjut agar mendapatkan bantuan
kami dalam hal pembiayaan. mampu untuk membantu sekolah keuangan dari mereka.
kami.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melakukan Kegiatan penggalangan dana cara : mencari donatur tetap, mengembangkan Koperasi
sekolah, Kantin, serta membentuk jalinan dengan alumni yang siap mendukung pengembangan sekolah
39
7.2. Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kami memelihara hubungan dengan Kami memelihara hubungan dengan Kami menyimpan catatan alumni dan Kami belum menyimpan catatan
alumni kami dan memberdayakan alumni dan mereka membantu upaya sebagian dari mereka membantu alumni sekolah kami.
mereka sebagai sumber pendanaan kami walaupun bukan dalam hal sekolah tetapi bukan dalam hal
dan bantuan lainnya. pembiayaan. pembiayaan
Rekomendasi:
Sekolah perlu membentuk wadah / organisasi alumni.
Sekolah perlu membuat program kegiatan yang melibatkan alumni.
Sekolah perlu memanfaatkan sumberdaya alumni.
39
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.
Daftar Siswa Miskin. Sekolah menerima siswa usia sekolah dari semua lapisan/tingkatan sosial ekonomi.
Laporan penerimaan Sekolah menerima siswa yang berkebutuhan khusus. (Jika ada yang mendaftar)
Beasiswa. Sekolah memberikan bantuan beasiswa untuk anak miskin.
Sekolah memberi bantuan kebutuhan perlengkapan sekolah bagi siswa kurang mampu.
Tahapan Pengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah melayani siswa dari berbagai Sekolah melayani siswa dari berbagai Sekolah mampu melayani siswa dari Sekolah belum mampu melayani
tingkatan sosial ekonomi termasuk tingkatan sosial ekonomi termasuk tingkatan sosial ekonomi namun belum semua siswa dari berbagai
siswa dengan kebutuhan khusus dan siswa dengan kebutuhan khusus. dapat melayani siswa yang tingkatan sosial ekonomi.
mempromosikan kesetaraan akses berkebutuhan khusus.
bagi semua peserta didik.
Rekomendasi:
Madrasah perlu lebih memantapkan pelayanan pada semua siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi
39
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi
Daftar Siswa Miskin. Sekolah sudah mengidentifikasi tingkat ekonomi orang tua siswa.
Laporan penerimaan Beasiswa Sekolah telah membebaskan biaya pendidikan bagi seluruh siswa.
Sekolah sudah menerapkan subsidi silang kepada siswa kurang mampu.
Sekolah juga memiliki alokasi khusus untuk memberikan bantuan kepada siswa kurang
mampu dengan mengajukan sumber dana kepada pemerintah setempat.
Tahapan Pengembangan
√ Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 Tahap ke-1
Kami mematuhi standar mengenai Kami merumuskan besarnya Sumbangan orangtua dirumuskan Sumbangan orangtua dan biaya
biaya sumbangan orangtua dan sumbangan orangtua berdasarkan berdasarkan kemampuan ekonomi kegiatan sekolah lainnya
subsidi silang pembiayaan dan juga kemampuan ekonomi orangtua dan orangtua peserta didik, tetapi sekolah ditentukan sama untuk semua
memiliki alokasi khusus untuk menerapkan prinsip subsidi silang. tidak menerapkan subsidi silang dalam peserta didik dengan tidak
memberikan tempat bagi anak yang membiayai program kegiatan peserta mempertimbangkan kemampuan
sangat miskin dengan mencari sumber didik. ekonomi orangtua.
dana lainnya.
Rekomendasi:
Kepada pemerintah diharapkan dapat menambah alokasi dana BSM dan penggunaan dana BOS.
39
8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Komponen Indikator
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik 8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap
dalam bidang akademik maupun nonakademik pencapaian kompetensi peserta didik.
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai
kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan
rencana yang telah dibuat.
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis
penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar
peserta didik.
8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar 8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai
penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
8.2.2. Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran.
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak 8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk
mereka semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir
semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk
buku laporan pendidikan.
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam
meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
39
8. PENILAIAN PENDIDIKAN
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
KTSP. Guru-guru di sekolah telah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan SK dan KD.
SILABUS. Guru mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat
RPP menyusun silabus mata pelajaran.
KKM. Dalam menentukan KKM setiap mata pelajaran guru memperhatikan karakteristik peserta didik,
Agenda Guru. karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan ketentuan
dan memfasilitasi guru dalam menyusun kisi-kisi soal.
39
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.2. Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menginformasikan Guru-guru kami memberikan informasi Guru-guru kami memberikan informasi Guru-guru kami tidak
silabus mata pelajaran yang didalam- kepada peserta didik mengenai kriteria kepada peserta didik hanya KKM saja memberikan informasi kepada
nya memuat rancangan dan kriteria penilaian termasuk KKM yang disusun. diawal semester. peserta didik mengenai kriteria
penilaian termasuk KKM dengan penilaian, termasuk KKM.
memperhatikan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran dan kondisi
sekolah pada awal semester.
Rekomendasi:
Sekolah perlu menfasilitasi para guru untuk menginformasikan segala model penilaian kepada peserta didik termasuk
KKM, tehnik dan rubrik penilaian.
39
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.
Prota dan Promes Sekolah telah memfasilitasi guru dalam melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana
Jadwal penilaian. yang telah dibuat.
Laporan hasil belajar siswa. Semua guru di sekolah melaksanakan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
DKN. semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional.
Laporan kelulusan.
o Sebagian guru disekolah dalam melaksanakan belum sesuai dengan rencana penilaian
yang telah disusun.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami menggunakan Guru-guru kami selalu melaksanakan Guru-guru kami melaksanakan Guru-guru kami tidak menilai
berbagai jenis metode untuk menilai penilaian dan memantau kemajuan penilaian terhadap peserta didik secara atau memonitor kemajuan
kemajuan belajar peserta didik secara belajar peserta didik secara berkala periodik, tapi sebagian besar tidak peserta didik sesuai rencana.
berkelanjutan dan sesuai dengan rencana yang telah sesuai dengan rencana penilaian yang
mengembangkannya berdasarkan dibuat pada silabus dan RPP. telah disusun.
rencana yang telah dibuat sesuai
dengan perkembangan peserta
didiknya.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam melaksanakan penilaian dan memantau kemajuan belajar peserta didik sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
39
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.4. Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.
o Sebagian guru belum menerapkan teknik observasi atau pengamatan di luar kegiatan
pembelajaran.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Guru-guru kami membuat instrumen Guru-guru kami menerapkan berbagai Guru-guru kami hanya menerapkan Guru-guru kami hanya
yang tepat dan dapat diandalkan teknik, bentuk, dan jenis penilaian teknik, bentuk, dan jenis penilaian menerapkan satu teknik, bentuk
untuk menerapkan berbagai teknik, sesuai dengan target kompetensi yang tertentu untuk mengukur prestasi dan dan jenis penilaian.
bentuk dan jenis penilaian serta ingin diukur. kesulitan belajar peserta didik.
direview secara berkala.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitsi guru dalam menerapkan teknik observasi atau pengamatan di luar pembelajaran.
39
8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar
8.2.1. Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.
o Guru-guru di sekolah belum memberikan masukan dan komentar yang mendidik dari
hasil penilaiannya.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Semua guru kami secara rutin Guru-guru kami mengkaji ulang Setiap guru menyampaikan hasil Guru tidak selalu memberikan
mencatat kemajuan setiap peserta tingkat kemajuan semua peserta didik Evaluasi mata pelajaran serta hasil masukan dan komentar
didik memberi komentar dan masukan pada setiap akhir semester. penilaian setiap peserta didik kepada mengenai penilaian yang mereka
serta menginformasikanya kepada Kepala sekolah pada akhir semester lakukan pada peserta didik.
peserta didik secara individual dan dalam bentuk laporan hasil prestasi
berkala. belajar peserta didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi dan memberikan masukan kepada guru untuk memberikan masukan dan komentar yang
mendidik dari penilaian yang dilakukan pada peserta didik.
39
8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar
Daftar nilai. Guru di sekolah selalu menginformasikan Hasil ulangan harian kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya.
Nilai siswa.
Soal –soal perbaikan. o Sebagian guru belum menyusun program perbaikan dan pengayaan
o Sebagian guru belum menganalisa terhadap semua hasil penilaian.
o Sebagian guru belum menyusun program tindak lanjut hasil analisa terhadap hasil
penilaian.
o Sebagian guru belum melaksanakan remidial berdasarkan hasil analisis hasil penilaian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 Tahap ke-2 √ Tahap ke-1
Guru-guru kami memberikan Guru-guru kami selalu menggunakan Hasil tes digunakan sebagian guru- Hasil tes di sekolah kami tidak
kesempatan kepada semua peserta hasil penilaian peserta didik dalam guru kami untuk merencanakan selalu berpengaruh pada
didik untuk memberikan pendapat mereview rencana pembelajaran yang perbaikan bahan pembelajaran perbaikan program
terhadap hasil pencapaian kemajuan telah disusun. selanjutnya. pembelajaran yang telah
belajar yang mereka peroleh dan disusun.
terlibat dalam penetapan target
pembelajaran.
Rekomendasi:
Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam hal menyusun program perbaikan dan pengayaan.
Sekolah pelu memfasilitasi guru untuk menganalisa semua hasil penilaian dan menyusun program tindak lanjut analisa
hasil penilaian.
Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk melaksankan remedial yang berdasarkan hasil analisa penilaian pembelajaran.
39
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
Rekomendasi:
Madrasah diharapkan melakukan pembahasan terhadap laporan hasil penilaian semua peserta didik bersama wali
murid pada setiap akhir semester.
39
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Rapat bersama orang tua wali Sekolah telah mensosialisasikan : SK/KD setiap mata pelajaran, KKM setiap mata pelajaran, Kriteria
murid kenaikan kelas, Program penilaian, program Remidial dan pengayaan kepada orang tua peserta
Undangan. didik.
Daftar hadir. Sekolah telah melibatkan orangtua peserta didk dalam menyediakan fasilitas belajar putra/putrinya.
Notulen rapat.
o Sekolah belum sepenuhnya melibatkan orangtua peserta didik dalam penyusunan
Kriteria Kelulusan Ujian.
Tahapan Pengembangan
Tahap ke-4 Tahap ke-3 √ Tahap ke-2 Tahap ke-1
Sekolah kami membuat laporan Sekolah kami menjalin kemitraan Sekolah kami belum memberi Sekolah kami belum melibatkan
berkala pada orangtua mengenai dengan orangtua dalam meningkatkan kesempatan berdiskusi untuk orangtua secara aktif dalam
pencapaian hasil belajar peserta didik pencapaian hasil belajar siswa. membangun kerja sama dengan membantu anak mereka belajar
dan menawarkan kesempatan untuk orangtua agar membantu anak mereka di rumah.
mendiskusikan kemajuan anak mereka belajar di rumah.
serta mengajukan usulan-usulan
peningkatan hasil belajar peserta
didik.
Rekomendasi:
Sekolah perlu melibatkan orang tua peserta didik dalam penyusunan kriteria kelulusan ujian.
39