( Studi Kasus pada RSUD Prof. dr. Soekandar Mojokerto)
ANALYSIS OF EFFECTIVENESS ON LEADERSHIP DIMENSION
(Case Study on District Hospital of Prof. dr. Soekandar Mojokerto)
Sri Handari W 1, Sujatmiko 2
1 Dosen Program Studi Manajemen Rumah Sakit Program Pascar Sarjana
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2 Mahasiswa Program Magister Manajemen, Konsentrasi Manajemen Rumah
Sakit Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Keberhasilan dalam pengelolaan RSUD Prof. Dr. Soekandar berkaitan
erat dengan efektifitas kepemimpinan di tingkat manajerial. Pengukuran efektifitas kepemimpinan yang telah diterapkan oleh seorang manajer dapat dinilai dari sudut pandang persepsi pegawai, sehingga dapat diketahui gap antara persepsi dan harapan dari para pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengpersepsi dan mengidentifikasi harapan tentang kepemimpinan berdasarkan penilaian karyawan, serta menganalisis hal-hal yang menjadi proritas untuk meningkatkan efektifitas kepemimpinan berdasarkan analisis gap. Pengukuran efektifitas kepemimpinan menggunakan tiga dimensi yaitu hubungan pimpinan bawaan, struktur tugas, kekuatan posisi pemimpin. Penelitian berupa survey deskriptif yang menggunakan metode pengambilan sampel stratified random sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 126 pegawai yang menduduki jabatan dalam manajemen rumah sakit di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian karyawan atas efektifitas kepemimpinan di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojokerto.dirasakan belum sesuai dengan harapan baik di tingkat kepala bidang, kepala seksi, koordinator ruang dan staff. Sedangkan hasil analisis gap menunjukkan bahwa terdapat apresiasi yang kurang dari karyawan pada atasan kareana kurang memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi, promosi jabatan kepada karyawan berprestasi dan merasa kurang adil dalam memberikan hukuman kepada karyawan. Untuk meningkatkan efektifitas kepemimpinan di RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojokerto diperlukan langkah prioritas perbaikan yaitu pengembangan visi dan misi rumah sakit, perbaikan penetapan tarif, memperkuat kemitraan, mengembangkan sumber daya manusia dan pelayanan publik.
Kata Kunci : Efektifitas kepemimpinan, persepsi, dan harapan pegawai
2
ABSTRACT
Success in the management of District Hospital of Prof. dr. Soekandar
Mojokerto closely related to leadership effectiveness at the managerial level. Measurement of the effectiveness of leadership that has been applied by a manager can be judged from the point of view of the perception of employees, so that it can be seen the gap between perception and expectation of the employees. This study aims to perceive and identify the expectations of leadership based on appraisals, as well as analyzing the things that become priorities for improving leadership effectiveness based on gap analysis. Measurement of leadership effectiveness used three dimensions such as; relationship of innate leadership, task structure, position power of the leader. Research is a descriptive survey using a method stratified random sampling. Numbers of samples were 126 employees who occupy positions in hospital management at District Hospital of Prof. dr. Soekandar Mojokerto. The results showed that the assessment of employees on the effectiveness of leadership in District Hospital of Prof. dr. Soekandar Mojokerto had been viewed that it did not in line with expectations at both the head of departement, head of section, coordinators and staff space. While the results of the gap analysis showed that there was a lack of appreciation of the employees,because of less rewarding high to performing employees, achieving promotion to employees and find it was fairless in giving punishment to the employees. To improve the effectiveness of leadership in District Hospital of Prof. dr. Soekandar Mojokerto need step of improvement priorities such as the development of a vision and mission hospitals, tariffs improvement, strengthen partnerships, develop human resources and public services.
Keywords: Leadership Effectiveness, Perceptions, and Expectations of
Employees PENDAHULUAN rangka mencapai tujuan. Dalam hal Secara umum kesuksesan ini kita dapat melihat dengan atau kegagalan suatu organisasi realita bahwa seorang pemimpin selalu dihubungkan dengan atau top manajer merupakan kepemimpinan. Oleh karena itu berbagai sumber kebijaksanaan. (1) kepemimpinan memiliki peranan Untuk meraih keberhasilan penting dalam kerangka rumah sakit sangat terkait dengan manajemen. Sebab peran seorang efektifitas kepemimpinan manajer pemimpin pada dasarnya dalam memanage organisasi merupakan penyebaran rumah sakit. Dimana untuk serangkaian fungsi kepemimpinan. mengetahui seberapa besar Sedangkan fungsi kepemimpinan efektifitas kepemimimpinan yang itu sendiri sesungguhnya diterapkan oleh seorang manajer merupakan salah satu diantara akan terlihat dari seberapa besar peranan manajer dalam rangka commitment, compliance, dan mengajak semua bawahan agar resistence bawahan terhadap dengan penuh kemauan setiap kebijakan pimpinannya. memberikan pengabdian dalam Evaluasi efektivitas mencapai tujuan organisasi, sesuai kepemimpinan dalam sebuah dengan kemampuan mereka organisasi dapat berdasar secara maksimal. konsekuensi dari tindakan Rumah Sakit Umum Daerah pemimpin bagi pengikut dan (RSUD) Prof. Dr. Soekandar komponen lainnya dalam Mojosari sebagai lembaga pemberi organisasi. (1) Untuk menjadi pelayanan kesehatan kepada pemimpin yang efektif tidak cukup masyarakat secara menyeluruh, hanya memiliki kepemilikan sifat- dalam perkembangannya sifat seorang pemimpin, oleh menghadapi beberapa kendala karena itu muncullah teori yang yang harus segera diatasi terkait ketiga yaitu kepemimpinan dengan efektifitas kepemimpinan. situasional. Faktor penting Kepemimpinan sebagai suatu situasional yang mempengaruhi fokus dari beberapa proses dalam keefektivitasan kepemimpinan 2
adalah kualitas hubungan Oleh karena itu dengan meninjau
pemimpin-bawahan, tingkat secara seksama mengenai suatu struktur dalam tugas yang akan penelitian akan diperoleh berbagai dikerjakan, dan kekuatan posisi informasi, data serta fenomena pemimpin. (2) mengenai efektifitas Manajer sebagai seorang kepemimpinan, sehingga dapat pimpinan merupakan pengambil digunakan untuk pengelolalaan keputusan serta agen perubahan organisasi khususnya RSUD Prof. yang sangat efektif dalam Dr. Soekandar Mojokerto. organisasi. Apabila manajer dapat BAHAN DAN CARA menjalankan fungsinya dengan Jenis dan Rancangan Penelitian baik, maka ini akan menjadi Jenis penelitian ini termasuk dinamisator, inovator serta akan dalam ketegori exploratory mampu menciptakan iklim kerja research. Penelitian exploratory yang kondusif, sehingga akan lebh digunakan dalam kasus dimana mudah menggali potensi yang ada peneliti harus mendefinisikan dan mengembangkannya. Hal ini permasalahan secara lebih tepat, berarti kontribusi manajer mengindentifikasi jalur tindakan terhadap kelangsungan hidup, yang relevan, atau untuk perkembangan serta pertumbuhan memperoleh wawasan tambahan organisasi cukup besar. sebelum sebuah pendekatan dapat Sebaliknya apabila manajer dikembangkan. Tujuan dari kurang dapat berperan positif exploratory research ialah untuk dalam arti kurang efektif, maka mengeksplorasi atau mencari keberadaannya justru akan melalui sebuah permasalahan atau menimbulkan kegelisahan, bahkan situasi untuk menyediakan ide-ide, mungkin akan mematikan wawasan, pengertian dan kreatifitas karyawan dan iklim pemahaman atas permasalahan kerja yang kondusif, sehingga yang dihadapi oleh peneliti. akhirnya akan mempengaruhi Rancangan penelitian ini kelangsungan, perkembangan didasarkan dari tujuan penelitian serta pertumbuhan organisasi. yang mengukur efektifitas 3
kepemimpinan ditinjau dari sisi persepsi dan harapan pegawai di
pegawai. Dalam hal ini efektifitas RSUD Prof. Dr. Soekandar kepemimpinan diukur menurut Mojosari. Kesesuaian harapan pendapat pegawai dengan dengan persepsi pegawai memberikan perlakuan sebagai menunjukkan bahwa semakin berikut : efektif kepemimpinan yang terjadi, 1. Penilaian efektifitas sedangkan kesenjangan antara kepemimpinan berdasarkan nilai persepsi dan harapan persepsi pegawai pegawai menggambarkan semakin 2. Penilaian efektivitas tidak efektifnya kepemimpinan kepemimpinan berdasarkan yang terjadi di RSUD Prof. Dr. harapan pegawai. Soekandar Mojosari. Dari hasil penilaian tersebut Instrumen efektifitas dijadikan dasar dalam melakukan kepemimpinan diukur dengan tiga analisis gap, dengan menghitung dimensi, yaitu : (1) hubungan varian atau selisih persepsi dan pimpinan dengan bawahan, (2) harapan pegawai. Analisis gap struktur tugas dan (3) kekuatan dalam penelitian ini dilakukan di posisi pemimpin. (3) bagian kepala bidang, kepala seksi, Variabel efektifitas koordinator ruangan, dan staff. kepemimpinan diukur dengan menggunakan kuesioner Lokasi Penelitian berdasarkan skala Likert. Skala Penelitian ini dilaksanakan likert digunakan untuk mengukur pada RSUD Prof. Dr. Soekandar sikap, pendapat dan persepsi Mojokerto yang terletak di Jalan seseorang atau kelompok orang Hayam Wuruk No. 25 Mojosari tentang fenomena sosial. Kabupaten Mojokerto. Teknik analisis data yang Definisi Operasional digunakan adalah : (1) uji validitas, Pengkuran efektifitas (2) uji reliabilitas, dan (3) analisis kepemimpinan dalam penelitian gap yang digunakan untuk ini dilakukan dengan mengetahui kesenjangan persepsi memperbandingkan antara hasil dan harapan efektifitas 4
kepemimpinan di Prof. Dr. pernyataan persepsi dan harapan),
Soekandar Mojokerto. dimana yang digunakan sebagai Analisa data acuan sumbu koordinat adalah Untuk mempertegas mean harapan dan mean analisis gap dilakukan plot antar kenyataan masing-masing bagian. aitem (untuk masing-masing Gambar 1 Scatter Plot untuk perhitungan Gap
Persepsi/ II I Kenyataan III IV
Harapan
Keterangan : tingkat kenyataan dapat sesuai
Kuadran I dengan tingkat harapnnya. Aitem yang terletak di kuadran Kuadran II I menyatakan bahwa aitem Aitem yang terletak di kuadran tersebut mempunyai tingkat II menyatakan aitem tersebut harapan dan tingkat kenyataan mempunyai tingkat harapan lebih tinggi dari pada mean dibawah mean aitem kenyataan aitem harapan dan mean aitem secara keseluruhan tetapi kenyataan secara keseluruhan, kenyataannya lebih tinggi sehingga dalam kuadran I ini daripada mean variabel perlu mendapat perhatian kenyataan secara keseluruhan. lebih dari pihak manajemen Kuadran III karena meskipun tingkat Aitem yang terletak di kuadran kenyataan tinggi tetapi tingkat III menyatakan aitem tersebut harapannya juga tinggi. Untuk mempunyai tingkat harapan itu pihak manajemen perlu dan tingkat kenyataan dibawah meningkatkan layanan agar 2
mean aitem harapan dan Tujuan dari pengujian
kenyataan secara keseluruhan. validitas isi ini adalah untuk Kuadran IV melihat apakah aitem Aitem yang terletak di kuadran pernyataan yang ditulis telah IV menyatakan aitem tersebut sesuai dengan indikator mempunyai tingkat harapan di perilaku yang hendak diungkap. atas mean aitem harapan Hasil pengujian validitas secara keseluruhan tetapi instrumen dalam penelitian ini tingkat kenyataannya dibawah menunjukkan bahwa semua mean aitem kenyataan secara pernyataan aitem-aitem keseluruhan, sehingga dalam persepsi dan harapan dalam kuadran IV ini perlu mendapat kuesioner valid, sehingga layak perhatian lebih dari pihak untuk dilakukan analisa manajemen karena tingkat selanjutnya. harapannya yang tinggi 2. Uji Reliabilitas sementara tingkat Nilai koefisien reliabilitas kenyataannya rendah. Untuk berkisar antara 0,6 sampai itu pihak manajemen perlu dengan 1, sehingga apabila nilai meningkatkan layanan agar koefisien reliabilitas < 0,5 maka tingkat kenyataannya dapat tidak reliabel. Hasil uji sesuai dengan tingkat harapan. reliabilitas yang dilakukan HASIL didapatkan koefisien reliabilitas 1. Uji Validitas untuk Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas Nilai Alpha Persepsi/Kenyataan 0,946 Harapan 0,966
Dari hasil uji reliabilitas yang kenyataan sebesar 0,946 dan
dilakukan didapatkan koefisien koefisien reliabilitas pada reliabilitas untuk skala harapan sebesar 0,966. 2
Berdasarkan ketentuan diatas menjawab setuju atas
koefisien reliabilitas kedua seluruh pernyataan dalam skala dalam penelitian ini kuesioner. dinyatakan reliabel. Respon dari Bagian Kepala 4.1.2. Distribusi Frekuensi Bidang yang memberikan Berdasarkan apresiasi tertinggi pada perhitungan dengan pernyataan : menggunakan aplikasi SPSS, 1) Peran Atasan sebagai dapat diketahui nilai penentu arah organisasi distribusi frekuensi 2) Atasan memiliki kuesioner harapan dan komitmen dalam kenyataan dari setiap membangkitkan jawaban responden, yaitu semangat karyawan sebagai berikut : 3) Terjalin kerjasama yang 1. Kepala Bidang baik antara atasan dan Hasil jawaban responden bawahan dalam atas pernyataan- melaksanakan tugas pernyataan dalam 4) Tugas yang diberikan kuesioner pada bagian oleh atasan dapat Kepala Bidang memiliki dimengerti dengan jelas distribusi frekuensi yang dan dinyatakan tegas bervariasi, terlihat bahwa diinformasikan kepada untuk seluruh pernyataan bawahan dari kuesioner persepsi, 5) Atasan memberikan sebaran jawaban hukuman yang adil responden berada pada kepada karyawan yang nilai 2 (tidak setuju) melanggar peraturan. sampai 4 (sangat setuju). Sedangkan apresiasi Nilai rata-rata berkisar yang kurang dari Kepala antara 2,67 sampai 3,33 Bidang lebih ditunjukkan menunjukkan bahwa pada pernyataan- sebagian besar responden pernyataan berikut : 3
1) Atasan memberikan apresiasi tertinggi pada
penghargaan kepada pernyataan : karyawan yang 1) Terjalin kerjasama berprestasi yang baik antara 2. Kepala Seksi atasan dan bawahan Hasil jawaban dalam melaksanakan responden atas tugas pernyataan-pernyataan 2) Sedangkan apresiasi dalam kuesioner pada yang kurang dari bagian Kepala Seksi Kepala Seksi lebih memiliki nilai yang ditunjukkan pada bervariasi, berdasarkan pernyataan- distribusi frekuensi pernyataan berikut : terlihat bahwa untuk 3) Atasan Anda seluruh pernyataan memberikan dari kuesioner penghargaan kepada kenyataan, sebaran karyawan yang jawaban responden berprestasi. berada pada nilai 2 4) Atasan Anda (tidak setuju) sampai 4 memberikan (sangat setuju). Nilai promosi jabatan rata-rata berkisar kepada karyawan antara 2,62 sampai 3,1 yang berprestasi menunjukkan bahwa 5) Atasan Anda sebagian besar memberikan responden menjawab hukuman yang adil setuju atas seluruh kepada karyawan pernyataan dalam yang melanggar kuesioner. peraturan. Respon dari Bagian Kepala Seksi yang memberikan 3. Koordinator Ruangan 4
Hasil jawaban 1) Terjalin kerjasama
responden atas yang baik antara pernyataan-pernyataan atasan dan bawahan dalam kuesioner pada dalam melaksanakan bagian Koordinator tugas Ruangan memiliki nilai 2) Sedangkan apresiasi yang bervariasi, yang kurang dari berdasarkan distribusi Kepala Seksi lebih frekuensi terlihat ditunjukkan pada bahwa untuk seluruh pernyataan- pernyataan dari pernyataan berikut : kuesioner kenyataan, 3) Atasan Anda sebaran jawaban memberikan responden berada pada promosi jabatan nilai 1 (sangat tidak kepada karyawan setuju) sampai 4 yang berprestasi (sangat setuju). Nilai 4) Atasan Anda rata-rata berkisar memiliki antara 2,61 sampai 3,16 pengembangan menunjukkan bahwa karyawan yang jelas sebagian besar 5) Atasan Anda responden menjawab memberikan setuju atas seluruh hukuman yang adil pernyataan dalam kepada karyawan kuesioner. yang melanggar Respon dari peraturan. Bagian Koordinator 4. Bagian Staff Ruangan yang Hasil jawaban memberikan apresiasi responden atas tertinggi pada pernyataan-pernyataan pernyataan : dalam kuesioner pada bagian Staff memiliki 5
nilai yang bervariasi, dan kepekaan
sebaran data atau terhadap karyawan distribusi frekuensi 3) Terjalin kerjasama terlihat bahwa untuk yang baik antara seluruh pernyataan atasan dan bawahan dari kuesioner dalam melaksanakan kenyataan, sebaran tugas jawaban responden 4) Atasan Anda mampu berada pada nilai 1 memposisikan (sangat tidak setuju) karyawan dengan sampai 4 (sangat baik setuju). Nilai rata-rata 5) Atasan Anda berkisar antara 2,72 melakukan sampai 3,10 perubahan menunjukkan bahwa manajemen ke arah sebagian besar lebih baik responden menjawab Sedangkan apresiasi setuju atas seluruh yang kurang dari bagian Staff pernyataan dalam lebih ditunjukkan pada kuesioner. pernyataan-pernyataan Respon dari berikut : Bagian Staff yang 1) Atasan memberikan memberikan apresiasi promosi jabatan kepada tertinggi pada karyawan yang pernyataan : berprestasi 1) Atasan Anda Analisis Gap membangun Analisis gap dalam hubungan penelitian ini terbagi menjadi kolaboratif diantara beberapa bagian yaitu bagian karyawan kepala bidang, kepala seksi, 2) Atasan Anda koordinator ruangan, dan memiliki kepedulian staff. Untuk mempertegas 6
analisis gap dilakukan plot lengkap dijelaskan berikut ini
antar aitem (untuk masing- : masing pernyataan harapan 1. Kepala Bidang dan kenyataan), dimana yang Hasil analisis gap digunakan sebagai acuan antara rata-rata harapan sumbu koordinat adalah dengan kenyataan pada mean harapan dan mean bagian kepala bidang kenyataan masing-masing untuk keseluruhan aitem bagian. efektivitas kepemimpinan Hasil perhitungan dapat dilihat pada gambar analisis gap untuk masing- di bawah ini : masing bagian secara
Gambar 2. Grafik Plot Kuadran pada Bagian Kepala Bidang
Hasil analisis gap kenyataannya. Hal ini
dapat dilihat bahwa pada perlu mendapat perhatian semua aitem bagian pihak manajemen untuk kepala bidang nilai memperbaiki efektifitas harapannya lebih tinggi kepemimpinan agar dapat dariapda nilai memenuhi harapan bagian 2
kepala bidang, terutama realisasi atasan dalam
pada nilai gap yang pemberian penghargaan terbesar yaitu -1,67, pada kepada karyawan yang pernyataan “atasan anda berprestasi masih belum memberikan penghargaan sesuai dengan yang kepada karyawan yang diharapkan. berprestasi”. Gap negatif 2. Kepala Seksi yang besar menunjukkan Hasil analisis gap sumber yang digunakan antara rata-rata harapan kurang memuaskan, maka dengan kenyataan pada perlu dilakukan bagian kepala seksi untuk peningkatan kinerjanya. keseluruhan aitem Hasil penelitian efektivitas kepemimpinan menunjukkan bahwa dapat dilihat pada tabel di kepala bidang memandang bawah ini :
Gambar 3 Grafik Plot Kuadran pada Bagian Kepala Seksi
Hasil analisis gap semua aitem bagian
dapat dilihat bahwa pada kepala seksi nilai 2
harapannya lebih tinggi bahwa para kepala seksi
dariapda nilai memandang realisasi kenyataannya. Hal ini atasan dalam pemberian perlu mendapat perhatian promosi jabatan kepada pihak manajemen untuk karyawan yang memperbaiki efektifitas berprestasi masih belum kepemimpinan agar dapat sesuai dengan yang memenuhi harapan bagian diharapkan, selain itu juga kepala seksi , terutama pelanggaran yang telah pada nilai gap yang dilakukan oleh seorang terbesar adalah -1,13, pegawai masih belum pada dua pernyataan yaitu dihukum secara adil. “atasan anda memberikan 3. Koordinator Ruangan penghargaan kepada Hasil analisis gap karyawan yang antara rata-rata harapan berprestasi” dan “atasan dengan kenyataan pada anda memberikan bagian coordinator hukuman yang adil kepada ruangan untuk karyawan yang melanggar keseluruhan aitem aturan”. efektivitas kepemimpinan Hal analisis gap secara dapat dilihat pada gambar umum menunjukkan di bawah ini : Gambar 4. Grafik Plot Kuadran pada Bagian Koordinator Ruangan
Hasil analisis gap pernyataan yaitu “atasaan
menunjukkan bahwa pada anda memiliki semua aitem bagian pengembangan karyawan koordinator ruangan nilai yang jelas” dan “atasan harapannya lebih tinggi anda memberikan dariapda nilai hukuman yang adil kepada kenyataannya. Hal ini karyawan yang melanggar perlu mendapat perhatian aturan”. Hal ini pihak manajemen untuk menunjukkan bahwa para memperbaiki efektifitas kepala ruangan kepemimpinan agar dapat memandang realisasi memenuhi harapan bagian atasan dalam koordinator ruangan, mengembangkan terutama pada nilai gap karyawan masih belum yang terbesar adalah - sesuai dengan yang 1,33, pada dua diharapkan, selain itu 2
pelanggaran yang telah dengan kenyataan pada
dilakukan oleh seorang bagian staff untuk pegawai masih belum keseluruhan aitem dihukum secara adil. efektivitas kepemimpinan 4. Staff dapat dilihat pada gambar Hasil analisis gap di bawah ini : antara rata-rata harapan
Gambar 5. Grafik Plot Kuadran pada Bagian Staff
Dari tabel di atas kepemimpinan agar dapat
dapat dilihat bahwa pada memenuhi harapan bagian semua aitem bagian staff staff, terutama pada nilai nilai harapannya lebih gap yang terbesar adalah - tinggi dariapda nilai 1,00, pada pernyataan kenyataannya. Hal ini “atasan anda memberikan perlu mendapat perhatian promosi jabatan kepada pihak manajemen untuk karyawan yang memperbaiki efektifitas berprestasi”. Hasil 2
penelitian menunjukkan terkait sekali dengan sifat-sifat
bahwa para staff pegawai yang dimilikinya. (4) memandang realisasi Kepemimpinan pada RSUD Prof. atasan dalam pemberian Dr. Soekandar lebih pada promosi jabatan kepada perilaku yang berorientasi pada karyawan yang tugas. Para pimpinan tidak berprestasi masih belum menggunakan waktu dan sesuai dengan yang usahanya dengan melakukan diharapkan. pekerjaan yang sama seperti PEMBAHASAN para bawahannya. Sebaliknya, Pembahasan hasil analisis para pimpinan berkonsetrasi efektifitas kepemimpinan di RSUD pada fungsi-fungsi yang Prof. Dr. Soekandar Mojokerto berorientasi pada tugas seperti dapat dijelaskan sebagai berikut : merencanakan dan mengatur 1. Persepsi kepemimpinan pekerjaan, mengkoordinasikan berdasarkan penilaian kegiatan para pegawai umum, karyawan keuangan dan pelayanan, serta Hasil persepsi karyawan menyediakan keperluan, terhadap efektifitas peralatan dan bantuan teknis kepemimpinan memberikan yang dibutuhkan. Disamping itu, apresiasi positif terhadap peran para pimpinan memandu para atasan sebagai penentu arah pegawainya dalam menetapkan organisasi dan terjalin sasaran kinerja yang tinggi, kerjasama yang baik antara tetapi masih dalam konteks atasan dan bawahan dalam realistik. melaksanakan tugas. Hal ini Sedangkan apresiasi negatif berarti pimpinan dalam berdasarkan persepsi pegawai melaksanakan tugasnya sebagai terhadap efektifitas pemimpin (melaksanakan kepemimpinan di RSUD Prof. kepemimpinan) dengan Dr. Soekandar Mojosari adalah sendirinya akan lekat dan kurangnya pemberian penghargaan kepada para 3
pegawai yang berprestasi serta terutama pemberian
kurangnya memberikan penghargaan kepada pegawai, promosi jabatan kepada pemberian promosi jabatan, karyawan yang berprestasi. pemberian sanksi kepada 2. Identifikasi harapan pegawai yang melakukan karyawan tentang kesalahan. kepemimpinan 3. Gap antara persepsi dan Berdasarkan analisis yang harapan telah dilakukan, diketahui Hasil analisis gap secara bahwa semua item pernyataan umum menghasilka tiga hal tentang efektifitas yang perlu mendapatkan kepemimpinan dirasakan belum perhatian dari pihak sesuai dengan harapan manajemen rumah sakit, yaitu : karyawan baik di tingkat kepala 1. Persepsi rendahnya bidang, kepala seksi, pemberian penghargaan koordinator ruang dan staff di kepada pegawai RSUD Prof. Dr. Soekandar 2. Persepsi rendahnya Mojosari – Mojokerto. Hasil ini pemberian promosi jabatan didukung dari sebaran jawaban 3. Persepsi rendahnya responden di semua bagian pemberian sanksi kepada yang memiliki nilai harapan pegawai yang melakukan lebih tinggi daripada nilai kesalahan persepsinya. Hal ini 4. Prioritas dalam menggambarkan bahwa situasi meningkatkan efektifitas kepemimpinan yang berbeda kepemimpinan menghendaki gaya pemimpin Kepemimpinan yang efektif yang berbeda pula. (5) harus memiliki keahlian dalam Kondisi yang demikian strategi. (6) Beberapa hal perlu mendapat perhatian pihak penting yang menjadi strategi manajemen atau struktural dan prioritas untuk rumah sakit untuk memperbaiki meningkatkan efektifitas efektifitas kepemimpinan, kepemimpinan di RSUD Prof. 4
Dr. Soekandar Mojosari – menanggulangi terus
Mojokerto dapat dilakukan ditingkatkan. sebagai berikut : 2. Perbaikan penetapan tarif 1. Mengembangkan Visi dan rumah sakit Misi Rumah Sakit Sumber dana yang Melalui visi dan misi diterima oleh rumah sakit yang telah disusun, Mojosari berasal dari pemerintah baik pusat dan operasional pelayanan daerah menetapkan program rumah sakit dan alokasi pengembangan yang intinya pemerintah sebagai pemilik adalah dalam rangka upaya rumah sakit. Sampai saat ini mewujudkan masyarakat hal tersebut masih menjadi yang sehat, yang didukung suatu masalah karena dengan lingkungan yang pendanaannya juga sehat, baik fisik maupun bergantung dari subsidi sosial, perilaku dan budaya Pemerintah Daerah, sehingga yang sehat serta didukung pengelolaan keuangan tidak dengan fasilitas dan dapat mengakomodir semua sumberdaya pelayaan yang kebutuhan di rumah sakit. memadai. Rumah sakit Selain itu, masalah lain sebagai salah satu fasilitas yang dihadapai berkaitan pelayanan kesehatan bagi dengan tarif pelayanan yang masyarakat juga masih mengikuti Peraturan dikembangkan guna Daerah maka akan memberikan pelayanan mengakibatkan cost recovery umum kesehatan secara adil masih lebih besar daripada dan merata. Demikian pula pendapatan. Berkaitan dengan semakin dengan permasalahan berkembangnya penyakit tersebut maka diperlukan berbahaya, maka fasilitas suatu strategi pengembangan untuk mengatasi dan keuangan, yaitu pengusulan Peraturan Daerah mengenai 5
penyesuian tarif yang baru maupun kuantitas,
dengan dasar unit cost. peningkatan ini meliputi 3. Memperkuat kemitraan peningkatan di RSUD dalam pengelolaan rumah Mojosari sendiri maupun sakit secara umum di wilayah Rumah sakit pelayanan. Kepemimpinan memerlukan kemitraan selain pempengaruhi dengan berbagai pihak dalam bawahan dengan perumusan kebijakan dan peningkatan emosional dan perencanaan, pelaksanaan, identifikasi dari pada pembiayaan, dan penilaian atasannya, atasan juga akuntabilitas pengelolaan merubah bawahan dengan rumah sakit di wilayah melatih maupun kerjanya. Kemitraan ini mengajarnya. (7) diharapkan dapat lebih Strategi yang perlu ditempuh menjamin pemerataan, adalah dengan : meningkatkan cakupan dan a. Menambah jumlah kualitas, meningkatkan tenaga medis (dokter, efisiensi, meningkatkan perawat) dan non medis. akses, dan meningkatkan b. Meningkatkan kualitas akuntabilitas pembangunan sumberdaya manusia kesehatan. pelayanan kesehatan 4. Pengembangan sumber dengan pelatihan- daya manusia dan pelatihan; pelayanan publik c. Meningkatkan wawasan Sumber daya manusia dengan mengikuti pelayanan kesehatan di seminar-seminar, wilayah pelayanan RSUD kerjasama bidang Mojosari jika dibandingkan kesehatan; dengan kondisi yang ideal d. Pemetaan pegawai masih perlu peningkatan dan berdasarkan tingkat pengembangan baik kualitas kompetensi 6
e. Meningkatkan berbagai Mojosari adalah kurangnya
sosialisasi dan pemberian penghargaan kepada komunikasi dalam para pegawai yang berprestasi mendukung serta kurangnya memberikan pembentukan dan promosi jabatan kepada pengembangan nilai-nilai karyawan yang berprestasi. budaya kerja organisasi 2. Penilaian karyawan atas sehingga tercipta kondisi efektifitas kepemimpinan di yang kondusif bagi RSUD Prof. Dr. Soekandar peningkatan kinerja Mojosari-Mojokerto.dirasakan pegawai. belum sesuai dengan harapan baik di tingkat kepala bidang, KESIMPULAN kepala seksi, koordinator ruang Hasil penelitian ini menunjukkan dan staff. bahwa penilaian dari masing- 3. Hasil analisis gap menunjukkan masing bagian atas efektivitas bahwa terdapat apresiasi yang kepemimpinan di RSUD Prof. Dr. kurang dari karyawan pada Soekandar Mojosari dapat atasan kareana kurang dirangkum sebagai berikut : memberikan penghargaan 1. Hasil persepsi karyawan kepada karyawan berprestasi, terhadap efektifitas promosi jabatan kepada kepemimpinan memberikan karyawan berprestasi dan apresiasi positif terhadap peran merasa kurang adil dalam atasan sebagai penentu arah memberikan hukuman kepada organisasi dan terjalin karyawan. kerjasama yang baik antara 4. Untuk meningkatkan efektifitas atasan dan bawahan dalam kepemimpinan di RSUD Prof. melaksanakan tugas. Sedangkan Dr. Soekandar Mojosari- apresiasi negatif berdasarkan Mojokerto diperlukan langkah persepsi pegawai terhadap prioritas perbaikan yaitu efektifitas kepemimpinan di pengembangan visi dan misi RSUD Prof. Dr. Soekandar rumah sakit, perbaikan 7
penetapan tarif, memperkuat
kemitraan, mengembangkan sumber daya manusia dan pelayanan publik. DAFTAR PUSTAKA 1. Yukl, Gary A, 2010, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi 5, PT. Indeks Jakarta. 2. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi 9. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. 3. Ardy Baskoro Wicaksono, 2011, Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (Studi Pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang), Universitas Diponegoro. 4. Dewi, I Gusti Ayu Manuati. 2009, Model Kepemimpinan Efektif. Denpasar. Piramida Vol V No 1. 5. Hersey, Paul dan Kenneth H. Blanchard, 1992, Manajemen Perilaku Organisasi, Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, terjemahan edisi keempat, Erlangga Jakarta. 6. Dale Timpe, 1991, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Produktivitas, Jakarta : PT. Gramedia 7. Bass, B.M. 1990. Bass and Stogdill’s Hand Book of Leadership. New York: Free Press.