Jurnal Pasmod Syar'i
Jurnal Pasmod Syar'i
JURNAL
Oleh :
NIM : 1220170021
FAKULTAS HUKUM
JAKARTA
2019
ABSTRAK
Pada jurnal ini akan membahas tentang perkembangan hukum pasar modal syariah di
Indonesia dan juga penjelasan tentang pasar modal syariah. pasar modal syariah dapat
diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah bukanlah
suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum
kegiatan Pasar Modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional,
namun terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan
mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Penerapan prinsip
syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al Quran sebagai sumber hukum tertinggi
dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua sumber hukum tersebut para ulama
melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu
fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara sesama manusia terkait
perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah dikembangkan dengan basis fiqih
muamalah.Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan bahwa Pada dasarnya, semua
bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah
yang menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia. Dan juga di dalam jurnal ini, akan
menjelaskan bagaimana pemerintah indonesia berkontribusi dalam menciptakan sistem sosial
ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai ajaran islam. Dalam pasar modal dan kegiatan di Bursa
Efek sebelum lahirnya pasar modal Syariah dipergunakan hukum konvensional yang
didasarkan pada hukum Barat. Namun dalam perkembangannya dipergunakan juga
berdasarkan sistem Hukum Islam, sebagaimana yang diberlakukan pada Pasar Modal Syariah.
Perkembangan pasar modal Syariah di Indonesia secara umum ditandai dengan semakin
maraknya para pelaku pasar modal Syariah yang mengeluarkan efek-efek Syariah selain
saham-saham dalam Jakarta Islamic Index (JII). Terdapat beberapa perkembangan dan
kemajuan pasar modal Syariah, diantaranya adalah dengan diterbitkan Fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Dalam jurnal ini juga akan menjelaskan tentang
sejarah terbentuknya pasar modal syariah di Indonesia, menjelaskan bagaimana pemicu
lahirnya bank-bank syariah, saham syariah, obligasi syariah, dan reksa dana syariah. Pasar
modal merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Perkembangan
pasar modal sekarang ini sangat cepat sebagai alternatif untuk individu berinvestasi.
Perkembangan pasar modal konvensional yang sangat cepat ternyata pada kenyataannya
banyak menimbulkan unsur spekulatif dalam kegiatannya. Hal ini yang terjadi pada pasar modal
di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya di dunia.Perkembangan pasar modal yang penuh
spekulatif memunculkan keprihatitan bagi pelaku di pasar modal modal. Maka, setelah
kemunculan bank syariah, lalu asuransi syariah, maka dirintislah pasar modal syariah yang
diberi nama Jakarta Islamic Index (JII) oleh para pelaku pasar modal yang sesuai syariah.
Pasar modal syariah memberikan kepada para investor rasa keamanan dan kepastian dalam
bertransaksi sesuai dengan praktek syariah, dan terhindar dari unsur spekulatif. Dalam
perkembangannya,Jakarta Islamic Index (JII) dirubah namanya menjadi Indek Saham Syariah
Indonesia (ISSI). Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor
untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi
pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek. JII juga
diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah di
Indonesia. Dan JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai
syariah.
Kata Kunci : pasar modal syariah, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia, JII
(Jakarta Islamic Index)
ABSTRACT
In this journal, we will discuss the development of the Islamic capital market law in Indonesia as
well as an explanation of the Islamic capital market. Islamic capital markets can be interpreted
as activities in the capital market as stipulated in the Capital Market Law that do not conflict with
sharia principles. Therefore, the Islamic capital market is not a system separate from the overall
capital market system. In general, the activities of the Sharia Capital Market have no difference
with conventional capital markets, but there are some special characteristics of Sharia Capital
Market, namely that the products and mechanism of transactions do not conflict with sharia
principles. The application of sharia principles in the capital market certainly comes from the
Qur'an as the highest legal source and the hadith of the Prophet Muhammad. Furthermore, from
the two sources of law, the scholars carried out interpretations which were later called the
science of jurisprudence. One discussion in the science of jurisprudence is a discussion of
muamalah, namely the relationship between human beings related to commerce. Based on that,
Islamic capital market activities are developed on the basis of muamalah fiqh. There are
muamalah fiqh rules which state that basically, all forms of muamalah can be done unless there
are arguments that forbid them. This concept is the principle of the Islamic capital market in
Indonesia. And also in this journal, it will explain how the Indonesian government contributes to
creating a socio-economic system based on Islamic values. In the capital market and activities
in the Stock Exchange before the birth of the Sharia capital market, conventional law was based
on Western law. But in its development it is also used based on the Islamic Law system, as
applied to the Islamic Capital Market. The development of the Sharia capital market in Indonesia
is generally characterized by the increasingly widespread Sharia capital market players that
issue Sharia securities in addition to stocks in the Jakarta Islamic Index (JII). There are several
developments and advancements in the Sharia capital market, including the issuance of the
Fatwa of the National Sharia Council of the Indonesian Ulama Council (DSN-MUI). In this
journal, it will also explain the history of the formation of the Islamic capital market in Indonesia,
explaining how the trigger of the birth of Islamic banks, Islamic stocks, Islamic bonds, and
Islamic mutual funds. The capital market is one indicator of a country's economic growth. The
development of the capital market is now very fast as an alternative for individuals to invest.The
development of a conventional capital market that is very fast turns out in fact many cause
speculative elements in their activities. This is the case with the capital markets in the United
States and other countries in the world. The development of speculative capital markets raises
concerns for capital market players. So, after the emergence of Islamic banks, then Islamic
insurance, the Islamic capital market was pioneered which was named the Jakarta Islamic Index
(JII) by sharia-compliant capital market players. The Islamic capital market gives investors a
sense of security and certainty in conducting transactions in accordance with sharia practices,
and avoiding speculative elements. In its development, the Jakarta Islamic Index (JII) was
renamed the Indonesian Syariah Stock Index (ISSI). The purpose of the establishment of the JII
is to increase investor confidence in investing in sharia-based stocks and provide benefits to
investors in carrying out Islamic sharia to invest in the stock exchange. JII is also expected to
support the process of transparency and accountability of sharia-based shares in Indonesia.
And JII is the answer to the wishes of investors who want to invest according to sharia.
Keywords: Islamic capital market, development of the Islamic capital market in Indonesia, JII
(jakarta Islamic Index)
PENDAHULUAN
Pasar modal (capital market) merupakan emiten-emiten yang layak masuk syariah.(d)
pasar untuk berbagai instrument keuangan Menyangkut instrumen obligasi syariah.(e)
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, Menyangkut tentang reksadana syariah.
baik dalam bentuk utang (obligasi) maupun Kehadiran produk syariah di pasar modal
maupun modal sendiri (saham). Kegiatan Indonesia ditandai dengan peluncuran
pasar modal Indonesia diatur dalam UU No. produk Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997
8 tahun 1995 (Undang-Undang Pasar oleh PT. Danareksa Investment
Modal /UUPM) UUPM tidak membedakan Management. Namun, produk syariah di
apakah kegiatan pasar modal tersebut pasar modal Indonesia dinyatakan hadir
dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah secara resmi pada 14 Maret 2003, dengan
atau tidak. Dengan demikian , berdasarkan penandatanganan Nota Kesepahaman
UUPM, kegiatan pasar modal Indonesia antara Badan Pengawas Pasar Modal dan
dapat dilakukan dengan prinsip-prinsip Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dengan
syariah dan dapat pula dilakukan tidak Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
sesuai dengan prinsip syariah Indonesia (DSN MUI). Penandatanganan
1
(konvensional). Pasar modal syariah Nota Kesepahaman antara Bapepam LK
merupakan kegiatan pasar modal yang (saat ini menjadi Otoritas Jasa Keuangan)
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan DSN MUI menjadi pijakan dukungan
di Pasar Modal. Prinsip pasar modal syariah yang kuat terhadap pengembangan pasar
tentunya berbeda dengan pasar modal modal berbasis prinsip syariah di Indonesia
konvensional. ada lima 5 ketentuan baru yang menyepakati adanya pola hubungan
yang akan mengatur perjalanan pasar koordinasi, konsultasi, dan kerja sama
modal syariah, yaitu : (a) menyangkut untuk pengaturan yang efektif dan efisien
kebijakan umum, ketentuan ini akan dalam rangka akselerasi pertumbuhan
membahas kedudukan Dewan Syariah produk keuangan syariah khususnya dan
Nasional (DSN) dan Bapepam dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
kaitannya dengan pengembangan pasar umumnya Otoritas Jasa Keuangan sebagai
modal syariah. (b) Ketentuan kedua otoritas yang membina dan mengawasi
mengenai proses emisi saham syariah, kegiatan pasar modal di Indonesia dalam
regulasi ini akan menjadi rujukan emiten berbagai kebijakannya juga aktif mendorong
baru yang ingin dicatat dalam daftar saham pengembangan produk syariah di pasar
syariah.(c) Menyangkut indeks syariah yang modal Indonesia. Berbagai kebijakan
akan menjadi pedoman penyusunan
1
Sumber asli : http://repository.yarsi.ac.id/
‘
dituangkan dalam Road Map Pasar Modal syariah di pasar modal Indonesia sejak
Syariah Indonesia 2015-2019 yang tahun 2006 Salah satu alasan
mencakup strategi dan program yang dikembangkannya pasar modal syariah
merupakan kelanjutan dari strategi dan adalah untuk mengakomodir kebutuhan
program yang tertuang dalam Master Plan umat Islam yang ingin melakukan investasi
Pasar Modal Indonesia 2005-2009 dan di pasar modal yang sesuai dengan prinsip
2010-2014, serta sejumlah peraturan syariah
khusus yang mengatur penerbitan produk
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini, yaitu :
PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI3 obligasi (bond), dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan
2
M. Irsan Nasarudin , S.H.,ET AL, Aspek Hukum Pasar
Modal Indonesia, Jakarta: Kencana, 2011, h.13
3
Sumber asli :
https://www.seputarpengetahuan.co.id/
yang diperjualbelikan adalah dana-dana
satu
Pengertian pasar modal menurut
4
Khaerul Umam, S.IP, M. Ag, Pasar modal syariah
5
dan praktik pasar modal syariah, Bandung: pustaka Hartono dan Sri Redjeki, bentuk-bentuk kerja sama
setia, 2013, h. 53 dalam dunia niaga, semarang: untag, 1985, h. 6
PASAR MODAL SYARIAH kegiatan muamalah adalah mubah
(boleh), kecuali ada dalil yang jelas
PENGERTIAN SECARA UMUM
memperoleh keuntungan transaksi yang di kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta
larang (insider tranding). Kegiatan (investor) terhadap pemilik usaha (emiten)
pembiayaan dan investasi keuangan dari untuk memberdayakan pemilik usaha dalam
aspek syariah pada prinsipnya adalah melakukan kegiatan usaha nya dan pemilik
harta (investor) berharap untuk memperoleh
manfaat tertentu
PENGERTIAN SAHAM
a. Sapto raharjo
b. Nofie iman
di mulai dengan terbitkan nya Reksa Dana tersebut dimulai dari MoU antara Bapepam
Syariah oleh PT Danareksa Investment dan DSN-MUI pada tanggal 14 maret 2003.
Bursa Efek Indonesia (d/Bursa Efek antara Bapepam dan DSN-MUI untuk
SYARIAH10
penerbitan efek syariah dan nomor IX.A.14 Peradilan Agama adalah lahirnya Undang-
tentang akad-akad yang di gunakan dalam Undang Nomor 3 Tahun 2006 (UU 3/2006)
11
Jenal Aripin, Peradilan Agama Dalam Bingkai
Reformasi Hukum Di Indonesia (Jakarta: Prenada
Media Group, 2008).
PENUTUP
Kesimpulan