Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDI ALDA AMINA

NIM : 1220170021

TUGAS HUKUM PASAR MODAL

BAB II

PENGERTIAN POKOK PASAR MODAL 1995

(Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995)

Pengertian umum

1. Arti dan makna pembangunan nasional

Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus-menerus meningkatkan


kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan
kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan Negara yang maju dan demokratis berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945. Pencerminan kehendak ini antara lain di tuangkan dalam
garis-garis besar haluan Negara yang menegaskan bahwa sasaran umum pembangunan jangka
panjang kedua adalah terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju
dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan
masyarakat, bangsa, dan Negara yang berdasarkan pancasila, dalam suasana kehidupan bangsa
Indonesia yang serba berkeseimbangan dan selaras dalam hubungan antara sesama manusia,
manusia dengan masyarakat, manusia dengan alam dan lingkungannya, manusia dengan tuhan yang
maha esa. Di bidang ekonomi, sasaran pembangunan jangka panjang kedua antara lain, terciptanya
perekonomian yang mandiri dan handal dengan peningkatan kemakmuran rakyat yang makin
merata, pertumbuhan yang cukup tinggi, stabilitas nasional yang mantap.

2. Tujuan pasar modal

Tatanan hukum yang di perlukan dalam menunjang pembangunan ekonomi adalah ketentuan di
bidang pasar modalyang pada saat ini masih di dasarkan pada undang-undang nomor15 tahun 1952
tentang penetapan undang-undang darurat tentang bursa sebagai undang-undang. Lahirnya
undang-undang pasar modal di harapkan pasar modal dapat memberikan kontribusi yang lebih
besar dalam pembangunan sehingga sasaran pembangunan di bidang ekonomi dapat tercapai.
Pasar modal bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat. Pasar modal mempunyai peran sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi
dunia usaha, termasuk usaha menengah dan kecil untuk pembangunan usaha nya.
Pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal kecil dan
menengah.

3. Penawaran umum untuk memenuhi prinsip keterbukaan

Dalam undang-undang ini di atur mengenai adanya ketentuan yang mewajibkan pihak yang
melakukan penawaran umum dan memperdagangkan efek nya di pasar sekunder untuk memenuhi
prinsip keterbukaan. Kegagalan atas kewajiban tersebut mengakibatkan pihak yang melakukan atau
yang terkait dengan penawaran umum bertanggung jawab atas kerugian yang di derita masyarakat
dan dapat di tuntut secara pidana apabila terkandung unsur-unsur penipiuan. Di dalam undang-
undang ini diatur pula kewajiban-kewajiban yang melingkupi pihak-pihak yang berkaitan dengan
penawaran umum seperti konsultan penjamin emisi efek, akuntan, konsultan hukum, notaris,
penilai, dan profesi lain nya. Di dalam undang-undang ini juga diatur tentang adanya sistem
perdagangan di pasar sekunder agar bursa efek, Lembaga kliring dan penjaminan, serta Lembaga
penyimpangan dan penyelesaian dapat menjalankan fungsi masing-masing agar perdagangan dapat
di lakukan secara teratur wajar, dan efisien.

Landasan pasar modal tahun 1995

1. Dasar pertimbangan

Pada tanggal 10 november 1995, pasar modal yang diatur dalam undang-undang nomor 15 tahun
1952 telah di ganti dengan pasar modal tahun 1995 yaitu undang-undang nomor 8 tahun 1995
tentang pasar modal. UU no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal di keluarkan berdasarkan
pertimbangan berikut :

a. Tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila dan UUD 1945
b. Dalam pembangunan nasional, pasar modal mempunyai peran sebagai salah satu sumber
pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.
c. Agar pasar modal dapat berkembang di butuhkan adanya landasan hukum yang kuat untuk lebih
menjamin kepastian hukum pihak-pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal serta
melindungi kepentingan masyarakat pemodal dari praktik yang merugikan.
d. Sejalan dengan hasil-hasil yang di capai pembangunan nasional serta dalam rangka antisipasi
atas globalisasi ekonomi, undang-undang no. 15 tahun 1952 tentang penetapan undang-undang
darurat tentang bursa sebagai undang-undang di pandang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan
e. Berdasarkan pertimbangan di atas, di pandang perlu membentuk undang-undang tentang pasar
modal.
2. Dasar hukum

Undang –undang pasar modal tahun 1995 di tetapkan berlandaskan dasar-dasar hukum :

a. Pasal 5 ayat (1) pasal 20 ayat (1) dan pasal 33 UUD 1945
b. UU nomor 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas

Anda mungkin juga menyukai