Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

FAKULTAS HUKUM

UJIAN TENGAH SEMESTER


MATA KULIAH : HUKUM INVESTASI DAN PASAR MODAL
NAMA : FELICIA RIBKA
NIM : 1940050078
KELAS :B
DOSEN : WETMEN SINAGA,.SE,.SH,.MH

1. Jelaskan pendapat saudara, apakah investasi asing diperlukan oleh negara republik Indonesia
dan jenis-jenis investasi apakah yang dibutuhkan Indonesia saat ini
2. Jelaskan pendapat saudara apakah terdapat hambatan-hambatan dari investasi asing ditinjau
dari segi politik, ekonomi dan hukum ?
3. Jelaskan pendapat saudara, apakah peranan BKPM dan BKPMD dalam mensukseskan
investasi asing
4. Jelaskan pendapat saudara, jenis-jenis penyelesaian sengketa yang timbul sehubungan
dengan investasi asing di Indonesia
5. Jelaskan pendapat saudara, apakah perebedaan antara perusahaan efek dengan perusahaan
pialang
6. Jelaskan pendapat saudara, apakah perbedaan antara investasi langsung dengan invetasi tidak
langsung
7. Jelaskan pendapat saudara, apakah perbedaan investasi asing dengan investasi dalam negeri
8. Jelaskan pendapat saydara, jenis penyelesaian sengketa yang timbul sehubungan dengan
perjanjian investasi, ?

Selamat mengerjakan !!!!


1. - Investasi asing untuk membiayai pembangunan nasional.
Meskipun terdengar klise, tetapi investasi asing sangat diperlukan untuk pembiayaan
program percepatan pembangunan nasional. Aliran modal asing yang masuk dapat
menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan pendapatan negara.
- Investasi asing untuk peningkatan ekspor.
Kita mengetahui bahwa saat ini nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan
hingga memperbesar defisit neraca perdagangan kita. Indonesia juga termasuk negara
yang tingkat diversifikasi produk ekspornya rendah, sangat bergantung pada ekspor
komoditas yang harganya cenderung tidak stabil. Dibandingkan dengan Malaysia dan
Thailand yang sudah mampu mengekspor produk industri manufaktur, kontribusi industri
manufaktur Indonesia terhadap ekspor malah justru menunjukkan tren penurunan dari
tahun ke tahun. Untuk itu, Indonesia membutuhkan investasi asing yang berorientasi
ekspor yang dikenal sebagai efficiency-seeking investment.
Sesuai namanya, efficiency-seeking investment mencari negara tujuan investasi yang
paling efisien dalam memproduksi dan mengekspor produk barang dan jasa.
- Investasi asing mengurangi praktik rent-seeking.
Sudah bukan rahasia lagi apabila permasalahan praktik pemburu rente (rent-seekers) telah
menjadi duri yang mendarah daging dalam pola relasi bisnis dan politik di Indonesia.
Dugaan praktik rent-seeking dalam kasus mafia impor pangan, ketidakpastian dalam
urusan perizinan pertambangan dll. Untuk itu, kehadiran investasi asing diperlukan
supaya mengurangi praktik rent-seeking melalui beberapa hal. Pertama, untuk dapat
menarik investasi asing yang berorientasi ekspor, pemerintah akan berupaya keras untuk
membuat iklim investasi Indonesia menjadi lebih kondusif dengan aturan perizinan yang
lebih sederhana dan transparan sehingga dapat mengurangi praktik rent-seeking.
Kedua, dalam upaya menarik investasi asing, Indonesia umumnya membuat perjanjian
investasi dengan negara investor asing untuk memberikan jaminan perlindungan dan
perlakuan yang sama bagi investor asing yang berinvestasi di Indonesia.
- Berdirinya perusahaan baru.
Dengan adanya investasi asing dapat menciptakan berdirinya perusahaan yang baru dan
menambah pemasukan pajak bagi negara.
- Tenaga kerja.
Dengan adanya perusahaan-perusahaan baru dapat mengatasi masalah pengangguran,
terutama tingkat pengangguran di Indonesia yang besar. Dengan dilakukan investasi
asing dan adanya perusahaan baru yang membutuhkan tenaga kerja dapat mengatasi
masalah pengangguran.
- Keamanan wilayah
keamanan wilayah juga menjamin keamanan wilayah Indonesia.

Dengan dilakukan Investasi asing di Indonesia tidak semua hal yang berbau dengan hal luar
negeri dan orang luar negeri memberikan dampak yang buruk pada tanah air namun dengan
dilakukannya penanaman modal oleh investor asing dan melakukan usahanya di wilayah
Indonesia dan dengan diperbolehkannya pelaku usaha domestik melakukan kerjasama juga dapat
mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis dan memberikan dampak yang baik untuk
perekonomian di Indonesia.

Jenis-jenis investasi yang dibutuhkan di Indonesia:


- Properti
- Emas atau logam mulia
- Deposito
- Reksa dana
- Obligasi

2. Ketiadaan kepastian hukum tetap membuat penanam modal ragu untuk mengembangkan
usahanya di Indonesia, maka dibutuhkan upaya merampingkan peraturan. Kendala kedua, adalah
rezim perpajakan yang tidak memberikan ruang lebih kepada pengusaha. Akibatnya, penanam
modal memilih untuk berinvestasi di daerah lain yang memberikan kemudahan perpajakan.

3. Seperti yang kita tau tugas pokok BKPM,BKPMD adalah melaksanakan koordinasi kebijakan
dan pelayanan di bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan, contoh:
- Pengkajian dan pengusulan perencanaan penanaman modal nasional
- Koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional di bidang penanaman modal
- Pengkajian dan pengusulan kebijakan pelayanan penanaman modal
- Penetapan norma, standar, dan prosedur pelaksanaan kegiatan pelayanan penanaman
modal
- Pengembangan peluang dan potensi penanaman modal di daerah dengan memberdayakan
badan usaha
- Pembuatan peta penanaman modal di Indonesia
- Koordinasi pelaksanaan promosi serta kerjasama penanaman modal
- Pengembangan sektor usaha penanaman modal melalui pembinaan penanaman modal.
antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan
usaha yang sehat, dan menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup
penyelenggaraan penanaman modal
- Pembinaan pelaksanaan penanaman modal, dan pemberian bantuan penyelesaian
berbagai hambatan dan konsultasi permasalahan yang dihadapi penanam modal dalam
menjalankan kegiatan penanaman modal
- Koordinasi dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu
- Koordinasi penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman
modalnya di luar wilayah Indonesia
- Pemberian pelayanan perizinan dan fasilitas penanaman modal
- Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tata laksanan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan,
keuangan, hukum, kehumasan, kearsipan, pengolahan data dan informasi, perlengkapan
dan rumah tangga; dan
- Pelaksanaan fungsi lain di bidang penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Menurut saya peran BKPM dalam melayani publik di bidang investasi sudah cukup baik.
Namun masih ada beberapa kelemahan yang terjadi seperti salah satunya ialah mengenai
persoalan hukum. Persoalan hukum ini adalah masalah utama bagi BKPM itu sendiri.
Banyak kejadian konflik investasi dan operasional, namun BKPM seperti tidak tampak
memberikan kontribusi sama sekali. BKPM tampaknya hanya eksis saat penanaman modal,
untuk selanjutnya setelah penanaman modal selesai, sudah bukan domain BKPM lagi.
Peraturan perundang-undangan yang dibuat tidak lah cukup untuk mengoptimalkan peran
BKPM dalam memfasilitasi kegiatan investasi asing langsung yang dilaksanakan investor
asing terhadap perusahaan di Indonesia.

4. Dalam penanaman modal asing, besar kemungkinan terjadi perselisihan atau


sengketa antara pihak penanam modal asing dengan pihak nasional. Perselisihan atau
sengketa tersebut harus mendapatkan penyelesaian. Pemerintah Indonesia telah meratifikasi
International Convention on The Settlement of Dispute (ICSID) melalui Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1968 tentang Penyelesaian perselisihan antara negara dan warga negara
asing mengenai penanaman modal. Dalam penanaman modal antara Negara dan Warga
Negara Asing mengenai Penanaman Modal pasti ada suatu sengketa atau permasalahan, jika
terjadi sengketa maka melalui penyelesaian lembaga arbitrase.
Kesimpulannya penyelesaian sengketa di bidang penanaman modal adalah melalui
musyawarah mufakat, Pengadilan, ADR (Negosiasi, Mediasi dan Konsiliasi) ataupun
Arbitrase. Khusus untuk sengketa antara Penanam modal asing dengan Pemerintah Negara
Indonesia diselesaikan melalui Arbitrase Internasional ICSID ( International Convention on
The Settlement of Dispute) ataupun ICC (International Chamber of
Commerce).

5. Perusahaan Efek adalah pihak yang telah mendapatkan izin dari OJK untuk melakukan
kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer), Penjamin Emisi Efek
(Underwriter), dan Manajer Investasi. Suatu Perusahaan Efek dapat melakukan salah satu
kegiatan usaha namun dapat juga melakukan ketiganya bersamaan. Hal tersebut tergantung
dari kemampuan permodalan dan kesiapan sumberdaya perusahaan tersebut.
Pialang atau broker adalah individu atau perusahaan yang berperan sebagai perantara jual dan
beli saham di pasar modal atau perdagangan berjangka. Pialang biasanya bekerja pada
sebuah perusahaan yang menjalankan aktivitas jual beli saham dan bekerja sesuai dengan
etika bursa. Perusahaan yang menjalankan aktivitas jual beli saham ini disebut perusahaan
pialang yang tergabung sebagai anggota dalam bursa efek.

6. Dalam investasi langsung atau direct investment, penanaman modal dilakukan oleh sang
investor atau penanam modal secara langsung. Mereka menggunakan modalnya untuk
membeli langsung aset riil yang biasanya berupa emas, tanah, rumah, dan sebagainya. Atau,
dalam lingkup perusahaan investasi langsung bisa berupa pembelian mesin, pembukaan
lahan perkebunan, tambang, pendirian pabrik, dan lainnya. Selain itu, terdapat pula aset
finansial yang terbagi menjadi dua. Yaitu aset yang tidak bisa diperjual belikan, misalnya
adalah tabungan atau deposito di bank. Lalu, yang kedua adalah aset yang bisa diperjual
belikan. Contohnya adalah investasi di pasar uang dan investasi langsung di pasar modal.
Sedangkan investasi tidak langsung sang Investor tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
Dana Investasinya tersebut.

7. - Subyek Penanam Modal Penanam modal dalam negeri adalah Warga Negara Indonesia,
badan usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman
modal di wilayah Negara Republik Indonesia. Sedangkan penanam modal asing adalah
warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan
penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia. Penanaman modal dapat berupa
investasi langsung maupun skema lainnya.
- Kewajiban Ketenagakerjaan dan Alih Teknologi Pada asasnya, setiap perusahaan dapat
menjadi tempat pembelajaran bagi para karyawannya untuk meningkatkan kemampuan dari
yang bersangkutan. Peningkatan kemampuan tersebut nanti akan berguna bagi diri karyawan
dan perusahaan itu sendiri. Hanya saja terdapat kewajiban khusus bagi PMA. PMA
diwajibkan untuk memprioritaskan mempekerjakan tenaga kerja Indonesia terlebih dahulu.
PMA juga wajib untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja warga negara Indonesia
melalui pelatihan kerja. Bahkan apabila perusahaan mempekerjakan tenaga kerja asing,
perusahaan wajib melatih dan melakukan alih teknologi kepada tenaga kerja warga negara
Indonesia.

8. Menurut pendapat saya dalam beberapa kasus, investor dapat menyelesaikan sengketa
dengan Musyawarah mufakat, Pengadilan, ADR (Negosiasi, Mediasi dan Konsiliasi) ataupun
Arbitrase

Anda mungkin juga menyukai