PENDAHULUAN
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi merupakan instansi pemerintah daerah yang
berhubungan langsung dengan masyarakat yang bertanggungjawab membentuk SDM yang
unggul, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berkarakter local Sukabumi.Tersedianya sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai telah menjadi komitmen pemerintah, termasuk dalam hal
ini Pemerintah Kota Sukabumi. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, melalui Dana DAK
2021 bidang pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi melaksanakan
program Rehabilitasi Sedang/Berat SD tersebar di Kota Sukabumi.
Sasaran Pekerjaan rehabilitasi Ruang kelas SD DAK 2021 yang ingin dicapai adalah terwujudnya
pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi Ruang kelas SD sesuai dengan yang telah direncanakan.
Untuk memastikan sasaran tersebut tercapai, maka kami selaku perusahaan penyedia jasa
konstruksi menyampaikan dokumen penawaran sebagai bahan pertimbangan Pokja Pemelihan
memilih penyedia jasa terbaik. Dokumen Penawaran ini terdiri dari beberapa bagian:
Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum tentang Tenaga Kerja yang
dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Republik Indonesia
Peraturan - Peraturan Daerah setempat yang berlaku.
Selain itu, pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SD Negeri ini juga harus mengacu
kepada dokumen-dokumen:
Gambar Rencana yang telah disahkan oleh Pemberi Tugas
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS )
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing )
Kontrak Kerja
Gambar Kerja yang telah disahkan / mendapat persetujuan (shop drawing), kecuali bila
dalam 2 x 24 jam setelah diterimanya permohonan persetujuan dari Team Pelaksana
tidak di dapat, maka shop drawing yang diajukan dianggap disetujui, dan Team Pelaksana
dapat melanjutkan pekerjaan yang dimaksud.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang telah mendapat persetujuan.
Secara umum, strategi yang akan digunakan kontraktor dalam melaksanakan tugasnya
sebagai Pelaksana Rehabilitasi Sekolah SD Negeri ini adalah meliputi: pengenalan dan
pemahaman terhadap pekerjaan, yang diikuti dengan penguraian rencana kerja secara
mendetail, kemudian pelaksanaan pekerjaan dan diakhiri dengan penyelesaian pekerjaan. Hal
tersebut digambarkan dalam Bagan Alir 0.1 berikut:
PEDEFINISIAN PEKERJAAN
PENYUSUNAN
RENCANA KERJA
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PENYELESAIAN
DAN PENYERAHAN PEKERJAAN
Kontraktor dalam Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SD ini " mempunyai lingkup pelayanan jasa
kontraktor yang meliputi Tugas Pelaksanaan Pekerjaan dan Tugas Pelaporan. Karena itu perlu
disusun suatu sistem manajemen pengendalian dan pelaksanaan pekerjaan sehingga tugas-tugas
yang dibebankan tersebut dapat terpenuhi dan pada akhirya kegiatan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya.
Dalam pelaksanaannya, sistem manajemen pengendalian dan pelaksanaan tersebut secara garis
besar akan dikelompokkan dalam bidang-bidang pengendalian sebagai berikut :
Dalam pelaksanaan masalah teknis, kontraktor membagi lagi program kerjanya menurut
tahapan kerja yang akan dilakukan. Untuk lebih jelasnya maka akan digambarkan secara
berurutan dan terperinci dengan mengunakan Bagan Alir.
Bagan Alir 0.2 menggambarkan pelaksanaan dan pengendalian teknis yang kontraktor
berikan pada kegiatan ini.
TAHAP MOBILISASI
TAHAP PENYELESAIAN
TAHAP PELAPORAN
Mempersiapkan apa yang diperlukan untuk aktivitas konstruksi sehingga pada saat dimulainya
aktivitas konstruksi tidak terdapat permasalahan yang dapat menghambat aktivitas tersebut.
Review ini bertujuan agar kontraktor memahami secara keseluruhan kondisi yang ada (dalam hal
ini adalah kondisi existing pekerjaan yang akan dikerjakan).
Tahap ini penting sebagai pra-kondisi, sehingga nantinya pihak kontraktor dapat melaksanakan
tugas pelaksanaan dengan baik. Untuk kepentingan ini, pihak kontraktor akan menugaskan staf
ahli yang tepat untuk melakukan review terhadap data yang ada. Dan review ini diharapkan akan
dapat dibuat jadwal kerja dan sistem monitoring yang tepat.
Selama kegiatan mobilisasi dilakukan kontraktor akan menyiapkan dan melakukan pekerjaan
diantaranya namun tidak terbatas pada : Kontraktor bersama-sama Konsultan Pengawas dan
Pihak Bagian Kegiatan Fisik melakukan suryey keseluruhan kondisi existing yang ada secara
terinci untuk kepentingan peninjauan desain (Review Design) atau Detail Desain.
Konsultan menyusun Laporan Peninjauan Desain atau Detail Desain yang mencakup dasar
peninjauan desain atau Detail Desain, perhitungan desain dan membuat gambar desain, serta
perhitungan kuantitas dan harga, untuk mendapatkan produk akhir yang optimum.
Kontraktor dibantu pihak konsultan pengawas akan melakukan review dan mempelajari
kekurangan dan kelebihan metode konstruksi yang dipakai nantinya, spesifikasi teknis, serta data
dan dokumen lainnya yang relevan.
Kontraktor dibantu Konsultan Pengawas akan membuat data mengenai peralatan konstruksi yang
akan dibawa ke lapangan. Data ini harus berisi tanggal kedatangan, tipe, ukuran, kapasitas,
kekuatan dan jumlahnya. lnformnasi ini akan dinilai apakah seluruh peralatan tersebut cocok untuk
jenis pekerjaan yang dilakukan dan sesuai dengan yang diperlukan dalam penawaran.Walaupun
begitu, jika pada suatu kondisi ternyata peralatan yang dibawa kontraktor tidak cocok untuk jenis
pekerjaan tertentu dikarenakan hal yang tidak diduga, maka kontraktor akan menyediakan
peralatan tambahan.
Contoh material yang akan digunakan diajukan agar diteliti terlebih dahulu untuk memastikan
bahwa material tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Kontraktor akan menyiapkan barak kerja, akomodasi, tempat penyimpanan material dan lain-lain
agar sesuai dengan spesifikasi dari kontrak.
Personil kontraktor yang bertugas di proyek akan diajukan dan dinilai oleh Pimpinan/ Bagian
Kegiatan dan Konsultan meliputi nama, posisi yang diusulkan, umur dan informasi lainnya.
Hal lain yang perlu dilakukan pada tahap mobilisasi akan ditentukan kemudian.
Tujuan utama dari kegiatan pelaksanaan adalah memastikan agar maksud dari gambar rencana
dapat dilaksanakan secara baik dan mengantisipasi penyesuaian dilapangan secara awal untuk
mencegah hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Mengajukan kepada Pihak konsultan supervisi apabila ada perubahan kontrak sehingga dapat
dipahami bila terjadi perubahan pada perintah pekerjaan.
Pada tahap konstruksi ini, kontraktor akan melakukan pekerjaan, yang meliputi :
Inspeksi harian
Kontraktor akan melakukan seluruh pekerjaan inspeksi untuk semua tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilakukan agar sesuai dengan ketentuan dan kondisi yang disyaratkan dalam
kontrak.
Pengendalian akan meliputi kualitas pekerjaan maupun kualitas material yang digunakan agar
sesuai dengan persyaratan dalam kontrak
Kontraktor akan memonitor secara terus menerus pekerjaan, untuk menjaga agar pekerjaan sesuai
dengan jadwal yang telah disetujui.
Rapat Rutin
Kontraktor akan mengadakan rapat rutin mingguan bersama Konsultan Pengawas dan Bagian
Kegiatan Fisik, yang membahas hal-hal sebagai berikut:
Rapat rutin mingguan diselenggarakan di barak kerja, sedangkan rapat rutin bulanan sebagai rapat
koordinasi dilaksanakan bersama di Kantor Pemberi Pekerjaan.
Penyerahan Sementara (Provisional Hand Over) PHO dilaksanakan pada saat pelaksanaan
pekerjaan telah selesai seluruhnya, dalam hal ini kontraktor akan mengajukan permohonan
penyerahan sementara apabila kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan telah mencapai sekurang-
kurangnya 97% (substansial completed) dan pekerjaan yang belum terselesaikan tidak merupakan
pekerjaan pokok (major item).
Pada akhir masa pemeliharaan akan mengajukan sertifikat Final Hand Over (FHO) setelah melalul
inspeksi yang dibantu oleh konsultan.
Kontraktor akan berusaha agar biaya konstruksi sejauh mungkin tidak mengalami perubahan dan
sesuai dengan kontrak yang ada.
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang akan dilakukan antara lain :
Dari waktu ke waktu akan dicatat volume pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
Kontraktor.
Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar sehingga
kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian volume
dalam kontrak tidak terlampaui sehingga total biaya pelaksanan sesuai dengan dana
yang telah disediakan.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-
benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhl spesifikasi.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan
harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak fisik, sehingga biaya kegiatan
dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.
(3). Pekerjaan selesai dengan hasil sesuai yang disyaratkan (Pengendalian Mutu)
Pengendalian mutu hasil pekerjaan merupakan aspek penting yang akan menjadi perhatian dalam
melakukan pekerjaan agar hasilnya benar benar sesuai dengan persyaratan yang ada dalam
spesifikasi.
Secara umum kegiatan pengendalian mutu pada pekerjan ini dapat dilihat pada Bagan Alir 03.
Pada bagan alir tersebut digambarkan bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan kontraktor
dalam pengendalian mutu, baik mutu material yang dipakai maupun mutu pekerjaan yang
dihasilkan.
KONSULTAN KONTRAKTOR
Pemeriksaan
Mutu Bahan, Sesuai Spesifikasi ?
(Hasil Test)
YA
Pengujian Mutu
Selama Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemeriksaan
Mutu Pekerjaan, Sesuai Spesifikasi ? TIDAK Perbaikan
Untuk pengendalian mutu, kontraktor akan memperhatikan, namun tidak terbatas hanya pada hal-
hal berikut ini :
Sebagai dasar pengendalian mutu akan dipakai spesifikasi teknis yang ada.
Melakukan pekerjaan dengan metode/cara kerja agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ada.
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut akan diadakan pengujian/tes lapangan
seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan pengujian
Apabila hasil pekerjaan atau material ataupun komponen yang terkait dengan proyek menyimpang
dari yang dipersyaratkan, kontraktor akan memperbaiki hasil perkerjaan yang tidak sesuai tersebut
tanpa adanya penundaan.
(4). Dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan (pengendalian kuantitas)
Setelah produk pekerjaan dinilai memenuhi persyaratan baik kualitas maupun ukuran dan
persyaratan lainnya, maka dapat dilakukan pengukuran kuantitas volume pekerjaan secara
teliti/akurat sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam kontrak sehingga volume yang
telah disetujui oleh konsultan dapat dibayar.
Pengukuran dilakukan dengan mengacu pada cara-cara pengukuran dan pembayaran yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak sesuai dengan mata pembayaran pekerjaan masing-
masing.
Kontraktor akan menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada
Konsultan Supervisi pada setiap akhir bulan yang berjalan berikut.
Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu perintah perubahan tersebut
menyakinkan suatu perubahan dalam struktur harga satuan jenis pembayaran atau suatu
perubahan yang diperkirakan dalam jumlah kontrak, maka perintah perubahan harus
dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.
Keselamatan kerja makin dipandang penting untuk pekerjaan konstruksi yang melibatkan tenaga
kontraktor. Indikasi diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :
Disiplin Kerja
Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus menerus dimonitor dengan
perlengkapan komunikasi untuk dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
Pengendalian waktu pelaksanaan dimaksudkan agar penyelesaian kegiatan sesuai jadwal yang
telab ditetapkan, Pengendalian waktu pelaksanaan ini disesuaikan dengan tuntunan lapangan
yang mencakup seluruh aspek terkait.
Bekerja pada sebuah proyek konstruksi menanggung resiko tinggi pada terjadinya kecelakaan
yang setiap saat bisa terjadi. Untuk itulah maka diperlukan persyaratan keselamatan kerja
Dalam pelaksanaan proyek baik pada tahapan perencanaan maupun tahap pelaksanaan ada
beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait, antara lain :
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktivitas jenis pekerjaan yang ditandatangani dan
melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka keselamatan kerja dari semua tenaga kerja yang
terkait menjadi faktor utama dari kelancaran progres yang hendak dicapai.
Pada tahap ini, gambaran pencapaian keselamatan kerja dapat dijelaskan sebagai berikut :
Perambuan darurat
Keselamatan kerja yang memberikan rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja
yang berada pada daerah perambuan.
Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan misalnya rambu peringatan,
rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk jalan juga rubber cone serta lighting yang
pengaturan letak penempatan serta jaraknya seperti ditunjukkan pada keperluan rambu darurat.
• Pintu keluar/masuk kendaraan proyek pada daerah kerja ditentukan, rute pada prinsipnya
tidak boleh ada arah crossing sehingga tidak ada pertemuan dua arus latu lintas tanpa
pengarah.
• Untuk pengangkutan tanah, tiap dump truck harus dilengkapi dengan penutup bak belakang.
lni dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak tercecer di permukan jalan umum, sebab
tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila terkena air, dan dapat mengakibatkan
kecelakaan fatal.
Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang mudah dikenal dan terlihat dari jarak
jauh dan ini bisa terpenuhi dengan pemakaian baju rompi refleksionis warna orange mencolok
yang harus selalu dikenakan pada saat melaksanakan tugas.
Penggunaan topi pengaman di lapangan juga dianjurkan, sebab sangat membantu melindungi
bagian kepala dari benturan dengan benda keras atau peralatan proyek. Bekerja pada kondisi
badan letih yang dipaksakan sangat membabayakan dan mengurangi akurasi kerja.
Jaminan perlindungan keselamatan terhadap tenaga kerja pada daerah beresiko tinggi adalah
mutlak diperlukan. Setiap tenaga kerja tersebut harus dijamin dengan asuransi tenaga kerja.
Mengingat pentingnya Astek pada pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka astek tidak bisa
dipisahkan dari dokumen kontrak, Jadi merupakan satu kesatuan dalam dokumen kontrak.
Pada saat mendekati berakhirya kegiatan, dibantu konsultan akan menjalankan pekerjaan seperti :
Laporan akan kami kerjakan secara periodik. As built drawing dibuat pada kertas ukuran A3, dan
rekamannya dibuat sebanyak yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Sebelum berakhimya periode pemeliharaan, inspeksi Penyerahan Akhir (Final Hand Over) harus
dilaksanakan. Semua kerusakan atau cacat yang terjadi pada hasil kerja akan dicatat, dan akan
memperbaikinya atau jika perlu dilakukan pergantian.
Kontraktor akan mengajukan permohonan Pembayaran Akhir (Final Certificate) berikut back up
data kepada Konsultan Supervisi diperiksa dan disetujui sebagai sertifikat pembayaran akhir (Final
Certificate). Tim pengawas teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu,
jika pada pembayaran terdahulu yang sudah disetujui terdapat kesalahan maka harus dilakukan
koreksi pada pembayaran akhir tersebut.
4. Addendum Akhir
Berdasarkan pada hasil perhitungan akhir terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh Kontraktor
dan Konsultan, maka untuk Pembayaran Akhir perlu diterbitkan Addemdum Akhir yang
ditandatangani Kontraktor dan Pemimpin Bagian Kegiatan.
5 . Kegiatan pelaporan
Pada bagian yang dilaporkan mengenal kegiatan kontraktor akan kemajuan fisik.
Daftar personil kontraktor, buruh yang bekerja dan perlatan digunakan termasuk dalam pelaporan.
Kemajuan kegiatan dapat diperjelas dengan dokumentasi foto untuk kondisi terakhir
Untuk analisa keuangan proyek, ditunjukkan besarnya penyerapan dana oleh kontraktor berkaitan
dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan proyek.
Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat setiap akhir bulan sebanyak 10 rangkap dengan menggunakan bentuk
standard sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja menunjukkan kemajuan fisik.
Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat setiap akhir minggu. Laporan ini berisi ringkasan kemajuan
pekerjaan, dibuat rangkap sesuai KAK/Kontrak.
As Built Drawing
Pada saat berakhirnya masa kontrak, kontraktor akan menyerahkan As Built drawing.
Dalam fungsinya untuk memberi dukungan terhadap manajemen kegiatan, konsultan akan
melaksanakan tugas melakukan review terhadap dokumen Perencanaan Teknis. Langkah-langkah
dan tindakan yang akan dilakukan kontraktor untuk pengendalian administrasi proyek mencakup :
Surat menyurat akan dilakukan secara sistematis untuk memastikan bahwa
interpretasi kontrak harus jelas disepakati.
Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud
dari surat masuk maupun keluar.
Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas.
Mempersiapkan dan memeriksa contoh barang agar memenuhi persyaratan
ditetapkan baik kualitas maupun kuantitas.
Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
Mempelajari dan memeriksa gambar-gambar/sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan meliputi:
a. Pengukuran dan Penyiapan Bouwplank
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan harus dilakukan pengukuran lokasi untuk mendapatkan
gambar topographi dan elevasi lokasi proyek.. Pengukuran dilaksanakan oleh surveyor yang
berpengalaman dibantu oleh tenaga kerja yang telah dipilih untuk pekerjaan ini. Setelah
pengukuran selesai dilanjutkan dengan pemasangan bowplank sebagai acuan untuk pelaksanaan
pekerjaan. Pemasangan bowplank harus dipandu oleh Surveyor agar penempatan bangunan
benar-benar tepat. Pada pelaksanaan pekerjaan ini akan digunakan bouwplank tertutup supaya
pekerjaan dapat dilaksanakan lebih mudah. Jarak pemasangan bouwplank dari struktur terluar
bangunan yang akan dibangun minimal 1 m dan maksimal 2 m. Setiap jarak 2 M papan bouwplank
diperkuat dengan kayu 5/7 cm. Posisi bouwplank disesuaikan dengan hasil pekerjaan setting out.
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon,
halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau
menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.
Pembersihkan lapangan/lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak atau mengganggu
pelaksanaan pembangunan.
Papan nama ini berisi nama pemilik proyek, nama proyek, nama konsultan, pengawas, nama
kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan. Papan nama ini berfungsi memberi informasi
secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa tempat tersebut akan dibangun sebuah
bangunan. Papan nama ditempatkan di depan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat
terlihat dan terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek. Papan nama dipasang pada tiang kaso
(ukuran disesuaikan dengan RKS/arahan direksi). Tulisan dengan hurup warna hitam terbuat dari
bahan spanduk (digital printing).
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi
untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan
air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air
dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk mendapatkan sumber air,
kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam
toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan
penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
Administrasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui,
mendata, mengusulkan dan merekam hasil pekerjaan yang sedang dilaksanakan sehingga dapat
mengevaluasi kegiatan pekerjaan secara nyata. Kegiatan administrasi harus mengikuti prosedur
manajemen yang telah disepakati dan disetujui secara bersama oleh direksi, pengawas dan
kontraktor. Proses administrasi dimulai dari penyusunan dokumen kontrak (berisikan berkas
pelelangan, penunjukan/penetapan pemenang tender, penandatangan kontrak), pelaksanaan
pekerjaan, sampai pada PHO dan FHO.
Dokumentasi proyek merupakan factor penting yang tidak boleh dari persiapan.
Dokumentasin(poto) dibuat 3 (tiga) tahap: sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting), saat
pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan dengan latar
belakang yang sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting), 20%, 50%, 75% dan
100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, kemudian disusun/dimasukkan ke
dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai dokumentasi.
Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus sampai proyek selesai, terutama apabila
ada momen-momen tertentu yang dianggap penting.
Salah satu bahan aditif yang biasa digunakan adalah penghancur semen (cement
remover). Bahan aditif ini biasanya ditunagakan di permukaan garisan nut keramik,
kemudian di tunggu beberapa saat. Setelah itu kemudian nut akan lebih mudah diphat
atau digrenda sehingga untuk pembongkaran keramik akan semakin mudah.
Setelah nut keramik sudah terbuka dari sisi keramik adalah melakukan pembukaan
keramik supaya terpisah dari lapisan semen dibawah keramik. Alat yang diperlukan adalah
pisau scrab/pisau dempul yang berbentuk lebar dan kaku. Caranya adalah pisau didorong
pada sudut bawah keramik diarahkan ke bagian tengah lembaran keramik. Kemudian
Tekan pisau scrab dengan palu secara perlahan. Jika beruntung, keramik akan terangkat
sekaligus. Jika tidak kemungkinan akan terangkat sebahagian atau pecah, sehingga perlu
mengangkat kembali lapisan keramik yang masih tertinggal.
Lingkup pekerjaan meliputi:pekerjaan kusen pintu, jendela dan bouvenlight aluminium dan kayu;
pemasangan daun pintu jendela, pasang daun jendela aluminium dan pasang kaca bening. Kusen
aluminium merupakan produk fabrikasi dengan standar sesuai anggaran. Semua kaca yang
digunakan untuk daun ventilasi kaca, daun jendela dan jendela mati adalah kaca polos tebal 5 mm
setara Asahi.
5. PEKERJAAN LANTAI
Meliputi pekerjaan : Pekerjaan Perbaikan Lantai Keramik, Pekerjaan Pasangan Ubin Diffabel,dan
Pekerjaan Perbaikan Rabat Beton. Pekerjaan lantai terdiri dari 3 ruang sebagaimana ditunjukan
dalam gambar kerja dan RKS.
6. PEKERJAAN ATAP
Jenis Pekerjaan Atap meliputi : Pekerjaan Pasangan Rangka Atap, Pekerjaan Listplank GRC
tumpangsari, Pekerjaan Pasangan Genteng Metal Pasir dan Pasangan Bubungan Genteng Metal
Pasir. Adapaun Langkah-langkah pemasangan kuda-kuda adalah sebagai berikut: persiapan,
levelling / marking, pengangkatan & pemasangan serta pemasangan penutup atap.
Persiapan kerja
Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan.
Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melaksanakan pekerjaan di atas ketinggian
(lihat belahan keselamatan kerja).
Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan
hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji
besi, palu, dan sebagainya.
Leveling / Marking
Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua belahan bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap.
Mengukur jarak antar kuda-kuda.
Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan
rafter.
Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis epilog atap yang digunakan.
Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat menggunakan screw ukuran 10-16×16
sebanyak 2 (dua) buah.
Memasang outrigger (gording embel-embel sehabis kuda-kuda terakhir yang menumpu
ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger sanggup dipasang sebagai overhang dengan
panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger
harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens ialah 120 cm.
Komponen ini dipasang pada permukaan belahan atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri ganjal bracket yang diikat
menggunakan 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens ialah untuk memperkuat ikatan
antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya
sempurna diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan
dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya sanggup difungsikan untuk
menahan plafond dan penggantungnya.
7. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan Plafond pada 3 Ruang Kelas dan Pekerjaan Plafond Bagian Selasar. Meliputi semua
pekerjaan pemasangan plapond dengan lingkup/bahan/material diatur dalam RKS yakni Pasangan
Rangka Plafond Modul, Pasangan Penutup Plafond GRC dan Pasangan List Plafond Pinggir.
Lingkup pekerjaan pengecatan meliputi: pengecatan dinding, pengecatan plafond dan pengecatan
kayu. Material yang digunakan adalah cat dinding setara dulux/vinilex, cat plafond setara
dulux/vinilex dan cat kayu setara avian.
Semua tembok bagian dalam ruangan dan tembok luar. Plafond dicat tembok setara vinilex.
Listplank dicat dengan cat kayu setara avian. Proses pengecatan kayu, dan tembok diamplas satu
kali, dempul, digosok rata, diplamir, digosok lagi sampai rata dan halus, kemudian dicat akhir
sebanyak 2 x.
Pekerjaan instalsi listrik meliputi: instalasi titik lampu lengkap dengan pipa, kom, dan kabel;
instalasi stop kontak lengkap pipa, kom dan kabel; pasang saklar tunggal Philips atau yang setara,
pasang saklar ganda, pasang stop kontak dan pasang lampu SL LED 12 dilengkapi fitting plafond.
Bahan material yang digunaan: pipa, kom, kabel, saklar tunggal, saklar ganda, stop kontak dan
lampu (sebagaimana diatur dalam RKS). Semua instalasi dipasang secara inbouw (ditanam)
menggunakan pipa PVC ukuran 5/8.
Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh instalatir yang telah mempunyai surat
pengakuan (PAS) golongan C dari PLN setempat dan SIPP klas III dari pemerintah daerah
setempat. Selain itu, hasil pekerjaan harus memenuhi persyaratan teknis yang tercantum dalam
AVE dan PUTL.
Pekerjaan lainnya yang tidak kalah penting adalah selama masa pemeliharaan. Dimana kontraktor
wajib merawat, menggambarkan dan memperbaiki segala cacat yang timbul sehingga saat serah
terima pekerjaan final pekerjaan benar-benar dalam kondisi sempurna.
13. PENUTUP