Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN WAWANCARA

BAKSO BAKAR AHDA

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Praktek


Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Supardi, SE.MM

Disusun Oleh :

Atika Susanti (23070170029)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019/2020
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Bp. Nur Khalis
selaku pemilik usaha Bakso Bakar Ahda, maka penulis dapat menuliskan kembali
sebagai berikut :
A. Latar Belakang Usaha
Menurut bapak Nur Kholis selaku pemilik usaha, menyatakan bahwa
yang melatarbelakangi usaha bakso bakar ini adalah hilangnya mata
pencaharian karena adanya covid 19. Sebelumnya, beliau mempunyai usaha
angkringan yang tempat jualannya itu tidak menetap di satu tempat, melainkan
mengujungi tempat yang ada acara, yang kebanyakan acara touring motor dan
acara musik.
Karena ada pandemi covid 19 ini, acara keramaian di batasi sehingga,
tidak bisa berjualan seperti biasanya. Beliau memutar akal untuk mendapat
penghasilan selama pandemi ini. Dan kemudian, muncullah ide untuk
membuka usaha bakso bakar di tempat tinggalnya. Karena menurut beliau, di
daerah tempat tinggalnya belum ada jajanan bakso bakar, kalaupun ada
tempatnya jauh. Usaha ini sudah dimulai pada bulan Februari 2019,

B. Profil Pemilik Usaha


Adapun nama usaha yaitu Bakso Bakar Ahda. Nama Ahda diambil dari nama
anak dari pemilik usaha yaitu Bp. Nur Khalis Majid. Usaha Ini dijalankan
sendiri oleh beliau dengan dibantu oleh istrinya yang bernama Ibu Susi
Susanti dalam mengelola usaha.

C. Jenis Usaha
Adapun jenis produk yang dijalankan oleh Bapak Nur Khalis adalah
usaha jajanan bakso bakar dan goreng spesial pedas. Bakso bakar disajikan
dengan 5 butir bakso dalam satu tusuk sate yang di bakar dan dibubuhi bumbu
special/tersendiri dengan 2 cita rasa, bumbu kacang pedas dan bumbu kacang
pedas manis. Bakso bakar biasa ini disajikan dalam kemasan (kertas minyak).
Untuk bakso goreng, hanya berbeda dalam hal menggoreng, bumbu dan
kemasan sama dengan bakso bakar. Selain menjual jajanan bakso, bapak Nur
Khalis juga menambahkan jajanan tempura goreng dan tahu bakso bakar dan
goreng.

D. Lokasi dan Waktu Usaha


Lokasi usaha ini berada di Jln. Simo-Kacangan, Blagung RT.03/RW.01,
Simo, Boyolali. Tepatnya di pinggir jalan raya Simo-Kacangan atau depan
MTS muh.04 Blagung. Stand di buka sekitar jam 16.00 WIB dan tutup pada
jam 21.00 WIB atau sampai habis.

E. Jangkauan Pemasaran
1. Produk
Produk yang dijual oleh bapak Nur khalis adalah jajanan Bakso
Bakar dan Goreng (spesial pedas). Untuk 1 tusuknya berisi 5 buah bakso.
Bumbu bakso bakar dan goreng berupa bumbu kacang pedas dan bumbu
kacang pedas manis. Untuk bahan bakunya dipilih bahan yang bagus yaitu
ayam viled segar dan aneka rempah-rempah lainnya. Selain menjual
jajanan bakso, bapak Nur Khalis juga menambahkan jajanan tempura
goreng dan tahu bakso bakar dan goreng. Jajanan ini digemari oleh
kalangan anak-anak, remaja sampai tua.
2. Price (Harga)
Adapun harga bakso bakar dan goreng 1 tusuknya (isi 5 bakso)
adalah Rp. 1.000, sedangkan jajanan tambahan yaitu tempura harganya
Rp. 500 -1.000 perbuah. Menurut bapak Nur Khalis, harga tersebut sudah
sesuai dengan cita rasa yang enak dan pelayanan yang baik.
3. Place (Lokasi)
Lokasi usaha ini berada di Jln. Simo-Kacangan Blagung
RT.03/RW.01, Simo, Boyolali. Tepatnya di pinggir jalan raya Simo-
Kacangan atau depan MTS muh.04 Blagung. Bapak Nur Khalis, menilai
bahwa lokasi terebut sangat strategis, kerena dekat dengan jalan raya
sehingga banyak orang yang melihat dan mudah ditemui.
4. Promotion
Untuk promosi, bapak Nur Khalis melakukan promosi secara
langsung dari mulut ke mulut dan ke media sosial (WhatsApp dan
Facebook). Menurut beliau, promosi melalui media sosial sangat
berdampak baik terhadap penjualan, pembeli yang berasal dari area
Blagung bisa Delivery Order sampai depan rumah, dengan minimal order
5 tusuk bakso bakar/goreng.

5. People
Bapak Nur Khalis tidak mempunyai karyawan khusus, beliau dan
istrinya yang mengelola langsung usaha ini. Istrinya, ibu susi sebagai
orang yang memproduksi olahan bakso dan bumbu kacang. Sementara
bapak Nur Khalis yang memasarkan produk di stand. Pembagian tugas
tersebut tidak sepenuhnya seperti itu, kadang berganti-gantian dan saling
membantu satu sama lain. Beliau-beliau ini mengusahakan pelayanan yang
terbaik untuk para pembelinya agar pembeli tidak kapok untuk membeli
lagi.
6. Proses
Dimulai dengan membeli bahan baku, kemudian membuat olahan
bakso dan bumbu kacang dilakukan sendiri di rumah, mempersiapkan alat
dan bakso yang sudah ditusuk untuk di bawa ke stand, selanjutnya
membawa ke stand jualan dan memasarkannya.
7. Packaging (kemasan)
Adapun packaging yang digunakan adalah kertas minyak coklat (bila
pesanan lebih dari 5 tusuk) dan plastik (bila pesanan kurang dari 5 tusuk).
Kemasan kertas minyak di desain sebagai wadah yang distaples dibagian
bawah. Pak Nur memilih kemasan tersebut karena untuk menghemat
modal yang dikeluarkan.
F. Bahan Baku
Menurut Ibu susi, istri beliau memaparkan bahwa bahan baku yang
digunakan untuk membuat bakso adalah tepung, ayam viled, sambal kacang
dan aneka rempah. Bahan baku ini dibeli di pasar Simo. Sedangkan untuk
jajanan tempura, ibu santi membeli di toko Family (daerah Simo).

G. Omzet Penjualan (dalam 1 bulan)


Omzet merupakan jumlah uang hasil penjualan produk tertentu selama
suatu masa jual. Adapun omzet yang dihasilkan usaha ini menurut Bapak Nur
Khalis sebesar kurang lebih 2.5 juta dalam sebulan. Untuk bakso bakar dan
goreng biasanya perharinya terjual 100 tusuk, kalau ramai bisa hampir 150
tusuk dan kalau sepi hanya 50 tusuk.

H. Harga Pokok Penjualan


Harga pokok penjualan merupakan seluruh biaya langsung yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual. Adapun harga pokok
penjualan yang dihasilkan usaha ini menurut bapak Nur Khalis sebesar kurang
lebih 1,5 juta dalam sebulan.

I. Perkiraan Rugi Laba (dalam 1 bulan)


Adapun rugi laba yang diperoleh dalam usaha ini, menurut Bp. Nur Khalis
diperkirakan kurang lebih 1 juta dalam sebulan.

J. Pengembangan Usaha
Menurut Bp. Nur Khalis rencana pengembangan usaha yang akan
dilakukan adalah membuat tempat/stand yang menarik seperti : diberi meja
dan kursi untuk pembeli yang ingin makan di tempat dan diberi lampu kelap
kelip saat malam hari. Mempromosikan lewat media sosial secara aktif, serta
menjual online. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh analisa SWOT
berdasar pengembangan usaha tersebut sebagai berikut :
 Kekuatan : dengan membuat stand yang menarik, banyak pembeli
yang tertarik untuk mencoba membeli. Promosi di media sosial
membut banyak orang khususnya yang berasal dari daerah kelurahan
Blagung mengetahui usaha bakso bakar ini dan kemudian bisa order
dengan fasilitas Delivery Order.
 Kelemahan : usaha bakso bakar ini mudah ditiru oleh orang,
khususnya area kelurahan Blagung. Dengan begitu, bisa mematikan
pasaran.
 Peluang : usaha bakso bakar ini untuk area desa Blagung terbilang
belum ada, sehingga sangat efektif untuk membuat pembaharuan
stand/tempat yang menarik agar pembeli semakin nyaman.
 Ancaman : adanya pesaing di dalam daerah sendiri yang ikut-ikutan
menjual bakso bakar.
LAMPIRAN
 MMT nama usaha

 Produk yang dijual. Utama : Bakso Bakar dan Goreng. Tambahan : aneka
tempura dan tahu bakso
 Proses Pembakaran Bakso Bakar

 Stand usaha

Anda mungkin juga menyukai