Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CKD adalah penyakit ginjal yang progresif dan tidak dapat kembali
sembuh secara total seperti sediakala (ireversibel) dengan laju filtrasi glomerulus
(LFG) <60 ml/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih, sehingga kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
elektrolit, yang menyebabkan uremia. (Suwitra, 2014). Gagal ginjal kronis atau
penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah). Penyebab CKD adalah penyakit glomerulonephritis, infeksi
kronis, kelainan kongenital, penyakit vaskuler, obstruksi saluran kemih,
obat-obatan nefrotoksik (Robinson, 2013 dalam Prabowo & Pranata,
2014.
lebar 5-7.5 cm dan tebalnya 2.5 cm dan beratnya sekitar 150 gram.
Kelebihan air dalam tubuh akan diekresikan oleh ginjal sebagai urin
fosfat.
perubahan pH darah.
bahan-bahan yang diekresikan oleh ginjal antara lain zat toksik, obat-
(pestisida).
Ginjal terdiri atas tiga area yaitu korteks, medulla dan pevis.
1) Korteks
2) Medulla
3) Pelvis
(Torwoo,2015)
Pembuluh darah pada ginjal dimulai dari arteri renalis sinistra yang membawa
darah dengan kandungan tinggi CO₂ masuk ke ginjal melalui hilum renalis.
Secara khas, didekat hilium renalis masing-masing arteri menjadi lima cabang
arteri segmentasi yang melintas ke sigmenta renalis. Beberapa vena
menyatukan darah dari ginjal dan bersatu membetuk pola yang berbeda-beda,
untuk membentuk vena renalis. Vena renalis terletak ventral terhadap arteri
renalis, dan vena renalis sinistra lebih panjang, melintas ventral terhadap
Arteri lobaris merupakan arteri yang berasal dari arteri segmentalis dimana
arteri ini bercabang menjadi 2 atau 3 arteri interlobaris yang berjalan menuju
saluran panjang yang mengubah cairan yang telah difiltrasi menjadi urin dan
ansa Henle terdapat bagian yang desenden dan asenden. Pada ujung cabang
kemampuan kosong untuk mengatur fungsi nefron. Setelah itu dari tubulus
distal, urin menuju tubulus rektus dan tubulus koligentes modular hingga
Terdapat 3 proses dasar yang berperan dalam pembentukan urin yaitu filtrasi
adalah 2,75 liter, hal ini berarti seluruh volume plasma tersebut difiltrasi
sekitar enam puluh lima kali oleh ginjal setiap harinya. Apabila semua yang
difiltrasi menjadi urin , volume plasma total akan habis melalui urin dalam
waktu setengah jam. Namun hal itu tidak terjadi karena adanya tubulus-
ubulus ginjal yang dapat mereabsorpi kembali zat-zat yang masih dapat
dalam plasma kapiler peritubulus ini disebut sebagai reabsopsi tubulus. Zat-
zat yang direabsorpsi tidak eluar dari tubuh melalui urin, tetapi diangkut
kembali diedarkan. Dari 170 liter plasma yang difiltrasi setiap hari, 178,5
liter deserap kembali dengan 1,5 liter sisanya terus mengalir melalui pelvis
renalis dan keluar sebagi urin . secara umum, zat-zat yang masih diperlukan
tubulus merupakan rute kedua bagi zat-zat dalam darah untuk masuk ke
dimana hanya 20% dari plasma yang mengalir melewati kapsula bowman,
peranan penting dalam fungsi tubuh, tidak hanya dengan menyaring darah
dari metabolisme tubuh, seperti urea dari metabolisme protein dan asam urat
dari uraian DNA. Dua produk sisa dalam darah yang dapat diukur adalah
Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin (Cr). Ketika darah mengalir ke
olahraga atau dari suatu penyakit, ginjal akan menahan sebanyak mungkin
air dan urin menjadi sangat terkonsentrasi. Ketika kecukupan air dalam
tubuh , urin adalah jauh lebih encer, dan urin menjadi bening. Sistem ini
dikontrol oleh renin, suatu hormon yang di produksi dalam ginjal yang