Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih Dengan Metode Gravitasi Di Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu
Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih Dengan Metode Gravitasi Di Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu
Abstrak
Desa Batu tering merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Moyo Hulu, yang
terbagi kedalam empat dusun, yaitu dusun Batu Tering A, dusun Batu tering B, dusun Sela dan dusun
Melung. Di desa Batu tering sebelumnya sudah terdapat sistem air bersih tapi belum mampu
memenuhi kebutuhan air bersih desa secara maksimal. Perencanaan sistem air bersih dilakukan
dengan cara menangkap air dari mata air dengan menggunakan bangunan penangkap mata air
(broncaptering) kemudian disalurkan dengan sistem gravitasi (gravity system) ke reservoir distribusi,
selanjutnya air didistribusikan ke penduduk melalui sambungan rumah (SR) dengan sistem gravitasi.
Kebutuhan air bersih desa Batu Tering sebesar 3.07 l/detik dihitung berdasarkan proyeksi
jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan Metode geometrik, untuk
tahun 2035 dengan jumlah penduduk sebanyak 2370 jiwa.Ukuran bak penangkap mata air (2 x 1,5 x
1,5)m dan ukuran reservoir distribusi (5 x 4 x 2.7)m. Dalam perencanaan sistem air bersih di desa
Batu Tering digunakan jenis pipa PVC diameter 3” untuk pipa transmisi, dan pipa 1 ¼ “ dan ¾ “
sebagai pipa distribusi SR.
Kata kunci : Desa Batu Tering, Sistem Air Bersih, SR, Pengembangan Sistem, Metode Gravitasi.
Kecamatan Moyo Hulu merupakan dengan analisa yang tepat. Gambar lokasi
kecamatan yang terletak di bagian selatan penelitian dibawah ini :
pulau Sumbawa dan memimiliki 9 desa.
Kepadatan penduduknya juga masi bisa
dibilang kurang padat dan sistem air bersihnya
juga masi sangat minim, sekalipun ada sistem
D
air bersih tersebut tidak beroperasi dengan
baik, sebagian besar masyarakan masi
: Broncaptering
: Reservoir
: Rumah Warga
: Masjid
: Pipa Distribusi
: Pipa Transmisi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 2. Perhitungan Proyeksi Penduduk Desa Batu
masalah yang akan dibahas. Tering.
5. Pengumpulan Data Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan desa Batu Tering akan dihitung dengan
data-data yang berhubungan dengan analisa rumus 2.6.
kebutuhan air dan perencanaan instalasi a. Persentase pertambahan penduduk rata-
pengolahan air. Beberapa data yang rata tiap tahun
dikumpulkan yaitu : r = 16.89% / 9
a. Data jumlah penduduk tiap-tiap dusun di = 1.89%
desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu. Tabel 1. Jumlah Penduduk desa Batu Tering
b. Data fasilitas-fasilitas umum yang tersedia
di Desa Batu Tering.
c. Peta-peta administrasi dan data penunjang
lainnya.
6. Pengolahan Data
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah
mengolah data yang sudah didapat untuk
dijadikan data awal dalam melakukan analisa
dan perhitungan. Perhitungan yang dilakukan
berkaitan dengan perencanaan jaringan
perpipaan dan analisa kebutuhan air bersih
yaitu kebutuhan air domestik dan kebutuhan b. Proyeksi Penduduk dengan Metode
air non domestik pada kondisi sekarang dan Geometrik
yang akan datang di Desa Batu Tering. Perhitungan Proyeksi Penduduk batu
Tering A untuk 20 tahun yang akan datang.
HASIL DAN PEMBAHASAN 𝑛
1. Analisa Pertumbuhan Penduduk Pn = 𝑃(1 + 𝑛)
Jumlah penduduk mempengaruhi tingkat P20 = 1631(1 + 0.0189)20
P20 = 2370 Jiwa
kebutuhan air bersih. Peningkatan jumlah
Jadi jumlah penduduk di desa Batu
penduduk dari masa ke masa memberikan
tering dari tahun 2106-2035 dapat
pengaruh signifikan terhadap tingkat
dilihat pada Tabel 2 :
kebutuhan air bersih. Untuk mengetahui
Tabel 2. Pertumbuhan penduduk desa Batu
kebutuhan air bersih di masa yang akan
Tering Tahun 2016-2035
datang, maka diperlukan data jumlah
penduduk di masa datang. Jumlah penduduk
di masa datang diperoleh dengan melakukan
proyeksi penduduk.
Perhitungan proyeksi pertumbuhan
penduduk menggunakan metode aritmatika
dan metode geometrik, seperti diperlihatkan
pada rumus 2.4 dan 2.6. Untuk Desa Batu
Tering, penduduk diproyeksikan per dusun
dimana desa Batu tering terdiri dari Dusun
Batu Tering A, Dusun Batu tering B, Dusun
Sela, dan Dusun Melung. Berikut adalah
perhitungan proyeksi penduduk untuk masing
– masing Dusun.
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 4
: Reservoir
: Masjid
D = 89 mm = 0.089 m : Puskesmas
: Pipa Distribusi
Chw = 150
a. Hitung Luas (A) D
𝜋𝐷²
𝐴 = 4 = 0.00622
b. Hitung Headloss (Hf) Site plan Batu Tering A
dengan menggukan persamaan 2.12 Gambar 4. Site plane Jaringan Dsn Batu
10.67 x Q1.852 Tering A
Hf = L
CHW 1.852 x D4.87
10.67 𝑥 0.00307 1.852 Dari gambar site plane jaringan dusun Batu
Hf = 150 1.852 𝑥 0.089 4.87
3320 = 9.588 m Tering A dapat di gambarkan skema
9.588
Headloss (Hf) per km = 3.320 = 2.888 m/km jaringan seperti di bawah ini.
c. Hitung Kecepatan Aliran
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 7
BRONCAP
AW yaitu 980,670 Pa, atau 10 kgf/m2)
sehingga pipa di kategorikan aman.
RESERVOIR Untuk perhitungan pipa lainnya dapat
dilihat pada tabel 10 pada halaman
berikutnya.
Ø = 42 mm
A Q = 0.815 L/dtk
Hf = 9.61 m
V =0.59 m/s
2 U KSHTAN
Q = 0.032
L/dtk Ø = 26 mm
197 JIWA B Q = 0.12 L/dtk 2 20 KK
6 Ø = 22 mm 1 Hf = 2.87 m Q = 0.12 L/dtk
V = 0.23 m/s 100 JIWA
Q = 0.032 L/dtk
Hf = 0.56 m Ø = 42 mm
C Q = 0.695 L/dtk
V = 0.08 m/s
Hf = 7.15 m
F V = 0.50 m/s
Ø = 26 mm
Ø = 26 mm Ø = 26 mm
Q = 0.18 L/dtk 30 KK
17 KK 7 Q = 0.102 L/dtk Q = 0.134 L/dtk 3 D Hf = 6.08 m
4
Q = 0.10 L/dtk Hf = 2.12 m Hf = 3.51 m Q = 0.18 L/dtk
V = 0.34 m/s
86 JIWA V =0.19 m/s G V = 0.25 m/s 151 JIWA
5 E
Ø = 42 mm
H Q = 0.380 L/dtk
Hf = 2.34 m
V = 0.27 m/s
Ø = 26 mm Ø = 26 mm
17 KK 12 Ø = 26 mm 10 Q = 0.104 L/dtk Q = 0.138 L/dtk 9 23 KK
Q = 0.102 L/dtk L Hf = 2.18 m 8 Hf = 3.71 m
Q = 0.10 L/dtk Q = 0.14 L/dtk
Hf = 2.12 m V = 0.20 m/s V = 0.26 m/s
86 JIWA
V = 0.19 m/s
J I 115 JIWA
K
11
K. DESA
Q = 0.001
L/dtk
Ø = 26 mm
M Q = 0.138 L/dtk 23 KK
Hf = 3.71 m
13
Q = 0.14 L/dtk
V = 0.26 m/s 115 JIWA
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Jaringan Perpipaan Distribusi Dsn Batu Tering A
Batu Tering A
Qd Q Ev D L Hf V 𝑃 P
Node Pipa A (m²) (m) P (Pa)
(l/dtk) (l/dtk) (m) (mm) (m) (m/km) (m/s) 𝛾 (kg/m²)
1 A 0.000 0.815 113 42 330 0.0013847 9.61 0.59 8.83 86,623.32 0.883
2 B 0.120 0.120 112 26 210 0.0005307 2.87 0.23 9.23 90,525.65 0.923
3 C 0.000 0.695 112 42 40 0.0013847 7.15 0.50 9.54 93,628.59 0.954
4 D 0.180 0.180 111 26 210 0.0005307 6.08 0.34 9.27 90,920.54 0.927
5 E 0.000 0.134 112 26 50 0.0005307 3.51 0.25 9.37 91,906.06 0.937
6 F 0.032 0.032 112.2 22 20 0.0003799 0.56 0.08 9.16 89,835.10 0.916
7 G 0.102 0.102 109 26 110 0.0005307 2.12 0.19 12.14 119,045.86 1.214
8 H 0.000 0.380 112 42 50 0.0013847 2.34 0.27 9.43 92,480.13 0.943
9 I 0.138 0.138 110 26 200 0.0005307 3.71 0.26 10.68 104,811.61 1.068
10 J 0.000 0.104 112 26 15 0.0005307 2.18 0.20 9.39 92,158.73 0.939
11 K 0.00 0.002 111.8 22 20 0.0003799 0.00 0.00 9.59 94,120.31 0.959
12 L 0.102 0.102 110 26 115 0.0005307 2.12 0.19 11.15 109,384.43 1.115
13 M 0.138 0.138 109 26 240 0.0005307 3.71 0.26 11.70 114,804.09 1.170
: Broncaptering
: Reservoir
RESERVOIR
: Rumah Warga
: Masjid
RS
: Sekolah
Ø = 42 mm
: Pipa Distribusi
A Q = 0.685 L/dtk
Hf = 6.95 m
: Pipa Transmisi
V = 0.49 m/s
Ø = 26 mm
SDN Q = 0.184 L/dtk 27 KK
B 1 C 3 E
Q = 0.012 Hf = 6.31 m 5 Q = 0.17 L/dtk
L/dtk 2 25 KK V = 0.35 m/s 140 JIWA
187 SISWA Q = 0.156 L/dtk D
130 JIWA 4
Ø = 42 mm
Q = 0.333 L/dtk
POSYANDU
F Hf = 1.82 m Q = 0.016
V = 0.24 m/s L/dtk
Ø = 26 mm Ø = 26 mm
Q = 0.164 L/dtk Q = 0.125 L/dtk 20 KK
6 G Hf = 5.12 m 7 Hf = 3.06 m I 9 Q = 0.125 L/dtk
Site plan Batu Tering B V = 0.31 m/s V = 0.23 m/s 104 JIWA
6 KK
Skala 1 : 100
Q = 0.04 L/dtk H 8
31 JIWA
MASJID
Q = 0.04 L/dtk
BC
Berikut merupakan gambar site
plane jaringan distribusi dusun Sela :
RESERVOIR
RS
Ø = 42 mm
A Q = 0.685 L/dtk
Hf = 6.95 m
V = 0.49 m/s
: Broncaptering
: Reservoir
: Rumah Warga Ø = 26 mm
SDN Q = 0.184 L/dtk 27 KK
B 1 C 3 E
: Masjid Q = 0.012 Hf = 6.31 m 5 Q = 0.17 L/dtk
L/dtk 2 25 KK V = 0.35 m/s 140 JIWA
: Puskesmas
187 SISWA Q = 0.156 L/dtk D
130 JIWA 4
: Pipa Distribusi
Ø = 42 mm
Q = 0.333 L/dtk
POSYANDU
: Pipa Transmisi F Hf = 1.82 m Q = 0.016
V = 0.24 m/s L/dtk
Ø = 26 mm Ø = 26 mm
Q = 0.164 L/dtk Q = 0.125 L/dtk 20 KK
6 G Hf = 5.12 m 7 Hf = 3.06 m I 9 Q = 0.125 L/dtk
V = 0.31 m/s V = 0.23 m/s 104 JIWA
6 KK
Q = 0.04 L/dtk H 8
31 JIWA
MASJID
Q = 0.04 L/dtk
21 KK
J 10 Q = 0.131 L/dtk
Ø = 26 mm 109 JIWA
Q = 0.131 L/dtk
Hf = 3.35 m
V = 0.25 m/s
Dusun Sela
Qd Q Ev D L Hf V 𝑃
Node Pipa A (m²) (m) P (Pa) P(kg/m²)
(l/dtk) (l/dtk) (m) (mm) (m) (m/km) (m/s) 𝛾
1 A 0.156 0.685 102 42 965 0.0013847 6.95 0.49 16.29 159,820.9 1.629
2 B 0.012 0.012 102 22 50 0.0003799 0.10 0.03 16.29 159,773.6 1.629
3 C 0.000 0.184 101.4 26 110 0.0005307 6.31 0.35 16.20 158,901.1 1.620
4 D 0.016 0.016 101.4 26 80 0.0005307 0.07 0.03 16.19 158,847.6 1.619
5 E 0.168 0.168 101 22 50 0.0003799 12.03 0.44 16.00 156,926.3 1.600
6 F 0.037 0.333 101.6 42 45 0.0013847 1.82 0.24 16.61 162,939.3 1.661
7 G 0.000 0.164 101.5 26 60 0.0005307 5.12 0.31 16.40 160,907.5 1.640
8 H 0.040 0.040 101.5 22 50 0.0003799 0.84 0.11 16.36 160,495.6 1.636
9 I 0.125 0.125 101 26 130 0.0005307 3.06 0.23 16.50 161,912.7 1.650
10 J 0.131 0.131 100 26 245 0.0005307 3.35 0.25 17.39 170,590.7 1.739
: Broncaptering
: Reservoir
: Rumah Warga
: Masjid
: Posyandu
: Sekolah
: Pipa Distribusi
: Pipa Transmisi
BRONCAP
BC
RESERVOIR
RS
Ø = 42 mm
A Q = 0.701 L/dtk
Hf = 7.26 m
V = 0.51 m/s
Ø = 26 mm Ø = 26 mm
Q = 0.137 L/dtk Q = 0.121 L/dtk 21 KK
31 KK 1 B 2
Q = 0.18 L/dtk Hf = 3.65 m Hf = 2.90 m 4 Q = 0.121 L/dtk
V = 0.26 m/s V = 0.23 m/s 101 JIWA
149 JIWA C D
3
POSYANDU Ø = 26 mm
17 KK
Q = 0.016 Q = 0.098 L/dtk
Ø = 42 mm
Hf = 1.96 m
H 8 Q = 0.098 L/dtk
Q = 0.385 L/dtk L/dtk 82 JIWA
V = 0.18 m/s
E Hf = 2.39 m 7
V = 0.28 m/s
G
Ø = 42 mm Ø = 26 mm
Q = 0.236 L/dtk Q = 0.11 L/dtk 19 KK
6 KK
5 Hf = 10.03 m 6 I Hf = 2.41 m 9 Q = 0.11 L/dtk
Q = 0.035 L/dtk
V = 0.45 m/s V = 0.21 m/s 91 JIWA
29 JIWA 5 KK
F Q = 0.029 L/dtk
24 JIWA
Ø = 26 mm
Q = 0.114 L/dtk
J Hf = 2.60 m
V = 0.21 m/s
Ø = 22mm
Q = 0.042 L/dtk
10 KK
10 Hf = 0.91 m/km 11 1 MSJ + 1 TK
Q = 0.058 L/dtk Q = 0.042
V = 0.11 m/s
48 JIWA L/dtk
K
Ø = 22 mm
Q = 0.015 L/dtk
L Hf = 0.13 m/km
V = 0.04 m/s
12
SMP
Q = 0.015 L/dtk
220 siswa
Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Jaringan Perpipaan Distribusi Dusun Melung
Dusun Melung
𝑃
Qd Q Ev D L Hf V P
Node Pipa A (m²) 𝛾 P (Pa)
(l/dtk) (l/dtk) (m) (mm) (m) (m/km) (m/s) (m) (kg/m²)
1 A 0.179 0.701 99 42 1540 0.0013847 7.26 0.51 14.82 145,376.1 1.482
2 B 0.000 0.137 99 26 35 0.0005307 3.65 0.26 14.69 144,121.8 1.469
3 C 0.016 0.016 99.2 22 50 0.0003799 0.15 0.04 14.48 142,084.3 1.448
4 D 0.121 0.121 94 26 185 0.0005307 2.90 0.23 19.15 187,901.1 1.915
5 E 0.035 0.385 104 42 90 0.0013847 2.39 0.28 9.60 94,211.9 0.960
6 F 0.029 0.236 102 26 85 0.0005307 10.03 0.45 10.75 105,471.3 1.075
7 G 0.000 0.098 101 26 45 0.0005307 1.96 0.18 11.66 114,414.4 1.166
8 H 0.098 0.098 95 26 100 0.0005307 1.96 0.18 17.47 171,348.1 1.747
9 I 0.110 0.110 95 26 105 0.0005307 2.41 0.21 17.50 171,656.0 1.750
10 J 0.058 0.114 105 26 80 0.0005307 2.60 0.21 8.40 82,361.3 0.840
11 K 0.042 0.042 105 22 40 0.0003799 0.91 0.11 8.36 82,003.3 0.836
12 L 0.015 0.015 108 22 320 0.0003799 0.13 0.04 5.35 52,519.9 0.535
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Kecamatan Moyo Hulu dalam
Angka. Sumbawa: BPS Kabupaten
Sumbawa.
Anonim. 2012. Petunjuk Praktis Perencanaan
Pembangunan Sistem Penyediaan Air
Bersih Perdesaan. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta
Karya.
Binilang, Alex. dkk. 2015. Perencanaan Sistem
Penyediaan Air Bersih di Desa Taratara
Kecamatan Tomohon Barat. Manado:
Universitas Sam Ratulangi.
Hau’Oni, kris. and Nugroho, Doda G. 2011.
Pengoperasian & prasarana air bersih
Sistem Gravitasi. Jakarta: Deutsche
Gesellschaft fürInternationale
Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.
K, Linsey, Ray. 1996. Teknik Sumber Daya
Air.Bandung: Erlangga.
Krisnayanti. dkk. 2013. Studi Perencanaan
Pengembangan Penyediaan Air Bersih Di
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten
Kupang. Kupang : Universitas Nusa
Cendana.
Makrup, Lalu. 2001. Dasar-dasar Analisis
Aliran di Sungai dan Muara. Yogyakarta :
UII Press Yogyakarta.