(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran problem base learning, peserta didik dapat membandingkan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat. Peserta
didik dapat merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika dengan mengembangkan kemampuan
literasi, berpikir kritis, religiositas, kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan
komunikasi.
D. Materi Pembelajaran
Faktual
Senyawa Ionik
Senyawa Kovalen
Contoh logam
Konseptual
Kestabilan unsur
Struktur Lewis
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan Logam
Prosedural
Merancang percobaan perbedaan kepolaran senyawa
Melakukan percobaan kepolaran senyawa
G. Sumber Belajar
Umiyati, Nurhalimah. Kimia X untuk SMA/MA. Surakarta: Mediatama
Endang Susilowati – Tarti Harjani. 2013. Kimia 1 untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT Wangsa
Jatra Lestari
Sudarmo, Unggul. 2006. KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Buku Kimia Kelas X. Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2009.
Internet.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Portofolio
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar soal
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
IKATAN KIMIA
A. KESTABILAN ATOM
Atom akan stabil bila konfigurasi elektronnya mengikuti konfigurasi elektron gas mulia.
Aturan Oktet : Bila elektron valensi = 8
Aturan Duplet : Bila elektron valensi = 2 (atom He)
Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8
Untuk stabil (mendapatkan konfigurasi elektron seperti gas mulia), dilakukan dengan menangkap
atau melepas elektron.
Menangkap elektron → menjadi ion negatif (anion)
Melepas elektron → menjadi ion positif (kation)
Gol. I, II, dan III A → melepas elektron
Gol. V, VI, dan VII A → menangkap elektron
DEFINISI
Berikut adalah contoh kecenderungan atom untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia
(oktet) ataupun gas helium (duplet)
Unsur Konfigurasi Kecenderungan Perubahan konfigurasi
awal Melepas/menangkap
elektron
12Mg 2 8 2 melepaskan elektron 12Mg: 2 8 2 12Mg+2: 2 8 + 2e
17Cl: 2 8 7 + 2e 17Cl : 2 8 8
-1
17Cl 2 8 7 menangkap elektron
Terlihat bahwa untuk mencapai kofigurasi yang stabil maka 12Mg melepaskan 2 elektron menjadi
ion positif Mg+2, sedangkan 17 Cl menangkap elektron menjadi ion negatif Cl - . Agar lebih
memahami, ayo bermain dengan soal-soal berikut!
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul.
Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi atom tersebut. Elektron dapat
dilambangakan dengan dot lewis. Penggambaran lambing Lewis berdasarkan jumlah elektron
terluar/elektron valensi.
IKATAN ION
Ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik (elektrostatis) antara ion positif dengan ion
negatif. Senyawa hasil ikatan ion disebut Senyawa Ion.
1. Terjadi antara atom yang mempunyai potensial ionisasi kecil (mudah melepas e-) dengan atom
yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah menangkap e-).
2. Terjadi bila perbedaan elektronegativitas besar
3. Terjadi antara logam dan nonlogam
- Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam
- Unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
4. Terjadi antara gol. IA/IIA dengan gol VA – VIIA
Atom dengan potensial ionisasi kecil (gol IA/IIA) akan melepaskan e- valensi membentuk ion (+),
sedangkan atom dengan afinitas elektron besar (gol VIA/VIIA) akan menangkap e- membentuk ion
(-). ion (+) dan ion (-) akan tarik menarik membentuk ikatan ion.
Contoh:
Atom 11Na : 2 8 1 Tidak stabil, cenderung melepas 1 e- menjadi Na+
Atom 17Cl : 2 8 7 Tidak stabil, cenderung menangkap 1 e- menjadi Cl-
17Cl
Cl -
x 2+ x
Mg + Mg Cl
x 2
Cl
Berdasarkan tabel tersebut, terjadi serah terima electron antar unsur magnesium dan klor.
Magnesium menyerahkan elektron dan klor menerima elektron tersebut.
IKATAN KIMIA
Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun
dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain. Tujuan utama
pembentukan ikatan adalah untuk meningkatkan kestabilan atom tersebut dalam molekul atau
senyawa. Kestabilan tersebut tercapai umumnya jika konfigurasi elektronnya menyerupai gas mulia
I. Jenis Ikatan Kimia a. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen terbentuk dari penggunaan elektron bersama antara dua atom yang
berikatan. Umumnya ikatan kovalen terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antar atom
yang berikatan tidak terlalu besar (kurang dari 1,2 ), yaitu antara nonlogam dengan
nonlogam.
Sifat senyawa kovalen : Umumnya tia
Berdasarkan asal pasangan elektronnya, ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi dua : Ikatan
kovalen murni
Jika pasangan elektron berasal dari kedua atom yang berikatan (masing-masing
menyumbang 1 e). Misal Cl2, H2O, da O2 Ikatan kovalen koordinasi/datif
Jika pasangan elektron berasal dari salah satu atom saja (salah satu atom
menyumbang 2 e, atom yang lain hanya menerima saja). Ikatan koordinasi
umumnya terjadi jika salah satu atom atau molekul telah octet dan masih memiliki
pasangan elektron bebas sedangkan ada atom atau molekul lain yang belum octet atau duplet dan
membutuhkan 2 e lagi. Misal [NH4]+ dan BF3NH3
Contoh :
Pembentukan ikatan kovalen antara H dengan O pada H2O.
Hidrogen memiliki 1 e valensi sehingga membutuhkan satu elektron lagi agar memiliki
konfigurasi elektron seperti He (gas mulia) Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s2 3p4)
sehingga apabila membutuhkan dua
elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).
2H + O H OH H butuh 1 e O butuh 2 e H memiliki 2e (duplet) dan O udah
oktet (8e)
Ikatan kovalen umumnya dinyatakan dalam bentuk notasi lewis yaitu menggunakan notasi
dot-cross (titik-silang) untuk menyatakan elektron dan ikatan.
HOH dinyatakan H O H
Notasi lewis juga dapat dinyatakan dengan lebih sederhana menggunakan garis yang
melambangkan satu pasangan elektron
Pembentukan ikatan kovalen antara C dengan O pada CO2. Karbon memiliki 4 e valensi sehingga
membutuhkan empat elektron ([He]2s2 2p2) lagi agar
memiliki konfigurasi elektron seperti Ne (gas mulia) Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s2
3p4) sehingga apabila membutuhkan dua
elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).