Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : X MIPA/GANJIL
PENYUSUN : RATNA MEITARINI, S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BANYUWANGI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 1 Banyuwangi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan
metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD3 KD4
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan untuk menunjukkan karakteristik
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat senyawa ion atau senyawa kovalen
zat berdasarkan beberapa sifat fisika
IPK IPK
3.5.1 Menjelaskan hubungan kestabilan unsur 4.5.1 Mendemonstrasikan percobaan
dengan konfigurasi elektron gas mulia karakteristik senyawa ion atau
3.5.2 Menjelaskan teori Lewis dalam senyawa kovalen berdasarkan sifat
pembentukan ikatan kimia kepolaran, kelarutan, kepolaran, titik
3.5.3 Menerangkan ikatan ion dan proses didih, dan daya hantar listrik melalui
pembentukannya percobaan.
3.5.4 Menerangkan ikatan kovalen dan proses
pembentukannya
3.5.5 Menerangkan proses terbentuknya ikatan
kovalen koordinasi
3.5.6 Membandingkan ikatan ion, ikatan
kovalen tunggal, kovalen koordinasi dan
ikatan logam

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran problem base learning, peserta didik dapat membandingkan ikatan ion,
ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat. Peserta
didik dapat merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika dengan mengembangkan kemampuan
literasi, berpikir kritis, religiositas, kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan
komunikasi.

D. Materi Pembelajaran
 Faktual
 Senyawa Ionik
 Senyawa Kovalen
 Contoh logam

 Konseptual
 Kestabilan unsur
 Struktur Lewis
 Ikatan Ion
 Ikatan Kovalen
 Ikatan Kovalen Koordinasi
 Ikatan Logam

 Prosedural
 Merancang percobaan perbedaan kepolaran senyawa
 Melakukan percobaan kepolaran senyawa

E. Pendekatan/ Model/Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Problem base learning (PBL)

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi, gambar-penerapan kimia dalam kehidupan (menangkap ikan dengan strum
listrik)
 Bahan-bahan percobaan daya hantar listrik beberapa larutan
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.

G. Sumber Belajar
 Umiyati, Nurhalimah. Kimia X untuk SMA/MA. Surakarta: Mediatama
 Endang Susilowati – Tarti Harjani. 2013. Kimia 1 untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT Wangsa
Jatra Lestari
 Sudarmo, Unggul. 2006. KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
 Buku Kimia Kelas X. Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2009.
 Internet.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Tahap/ Kegiatan Estimasi


Sintak Model Waktu
1 Pendahuluan a. Guru memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran 20 menit
dimulai, dilanjutkan mengecek kehadiran peserta didik.
(Religiositas)
b. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan
kelas secara bersama-sama, minimal sekitar tempat
duduknya tidak ada sampah. (Gotong royong)
c. Guru memotivasi siswa
“Saat seorang anggota keluarga ataupun sahabat
mengalami kesulitan/ kekurangan saat itulah anggota
keluarga/sahabat lain bertanggung jawab untuk
menolong. Misalnya anggota keluarga/ sahabat yang
memiliki sesuatu yang lebih dapat menggunakan
secara bersama sesuatu yang diperlukan itu. Dengan
saling berbagi inilah maka kebutuhan akan saling
terpenuhi”
d. Mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya
“Apa saja sifat keperiodikan unsur?”
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan
dengan ikatan kimia
f. Menginformasikan alur proses pembelajaran (strategi,
model pembelajaran dan teknik penilaian)
g. Memberikan orientasi terhadap materi yang akan
dipelajari (stimulus)
“Garam dapur senantiasa tersedia di atas meja saat
kita hendak menyantap semangkuk bakso. Garam
dapur yang memberikan rasa asin ini juga digunakan
sebagai cairan oralit untuk mencegah dehidrasi pada
penderita diare. Apakah unsur-unsur yang membetuk
garam dapur berdiri sendiri ataukah membentuk
senyawa? Bagaimana proses penggabungan itu
terjadi?”
2 Kegiatan Inti 90 menit
Fase 1: Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa
Mengorientasi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang disajikankan
kan peserta lewat tayangan video. Contoh bahan pengamatan:
didik pada
masalah aktual
dan autentik

Pernahkah kalian menyaksikan proses pembuatan garam di


laut?
Terdiri dari unsur apakah garam itu?
“Garam dapur senantiasa tersedia di atas meja saat kita
hendak menyantap semangkuk bakso. Garam dapur yang
memberikan rasa asin ini juga digunakan sebagai cairan oralit
untuk mencegah dehidrasi pada penderita diare.
Tahukan anda:
a. Apakah unsur-unsur yang membetuk garam dapur berdiri
sendiri ataukah membentuk senyawa?
b. Bagaimana proses penggabungan itu terjadi?”
(rasa ingin tahu dan gemar membaca)
Fase 2: 1. Mengarahkan peserta didik untuk membagi diri dalam
Mengorgani beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan
sasi peserta oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
didik untuk (kolaborasi)
belajar 2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-
buku yang telah dimiliki peserta didik untuk bahan
diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselesaikan
melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: 1. Membimbing peserta didik untuk melakukan diskusi
Membimbin kelas. (kolaborasi)
g individual 2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-
dan peristiwa yang disajikan, merumuskan masalahnya
kelompok melalui bimbingan, kemudian menyelesaikan masalah.
dalam 3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi, menggali
penyelidika informasi dari berbagai sumber serta melakukan
n penyelidikan sederhana tentang perbedaan ikatan ion,
kovalen dan ikatan kovalen koordinasi dalam
kelompoknya terkait dengan informasi yang
diharapkan. (kolaborasi)
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaannya (untuk
masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi
kelompok pada kertas manila yang telah disediakan
dengan kreativitas masing-masing. (kreatif dan
Komunikasi)
Fase 4 : 1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing
Membantu peserta didik untuk mempresentasikan hasil
peserta diskusinya.
didik dalam 2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
mengemban dengan menempelkan hasil-hasil kerja kelompok di
gkan dan sekitar dinding ruang belajar. (kreatif dan kolaborasi)
menyajikan 3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan
hasil (ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai
pemecahan bahan pada fase berikutnya.
masalah/ha 4. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan
sil karya serta menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah
ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar,
mencermatinya dan membandingkan dengan hasil
dari kelompoknya sendiri kemudian mendiskusikan
kembali pada kelompok masing-masing. (berpikir
kritis)
5. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan
dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi
ataupun memberikan masukan terhadap kelompok
lainnya.
6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau
tumpang tindih atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan
kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan sederhana
maupun presentasi berlangsung.
Fase 5 : 1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
Menganalisis masalah melalui bimbingan.
dan 2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang
mengevaluas tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal yang
i proses baru dan berbeda pada tiap kelompok.
pemecahan 3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab. (kolaborasi
masalah dan komunikasi)
4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh
peserta didik.
3 Penutup 1. Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat 25 menit
kesimpulan tentang Ikatan kimia, meliputi:
a. Unsur logam dan non logam
b. Kestabilan unsur
c. Proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan
kovalen
(komunikasi)
2. Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya,
yaitu ikatan kovalen (tunggal, rangkap, koordinasi)
dan ikatan logam
3. Menutup pelajaran dengan berdo’a dan
mengucapkan salam. (Religiositas)

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Portofolio

2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar soal
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan atau lebih diberikan pembelajaran
pengayaan mencakup KD yang sama sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui Surabaya, 14 Maret 2018


Kepala SMAN 1 BANYUWANGI Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. SUDIWINOTO, M.Si RATNA MEITARINI, S.Pd


NIP. 19620727 198703 1 015 NIP. 19860503 200902 2 005
LAMPIRAN
Materi Pembelajaran

IKATAN KIMIA

A. KESTABILAN ATOM
Atom akan stabil bila konfigurasi elektronnya mengikuti konfigurasi elektron gas mulia.
Aturan Oktet : Bila elektron valensi = 8
Aturan Duplet : Bila elektron valensi = 2 (atom He)

Nomor
Periode Unsur K L M N O P
Atom
1 He 2 2
2 Ne 10 2 8
3 Ar 18 2 8 8
4 Kr 36 2 8 18 8
5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8

Untuk stabil (mendapatkan konfigurasi elektron seperti gas mulia), dilakukan dengan menangkap
atau melepas elektron.
Menangkap elektron → menjadi ion negatif (anion)
Melepas elektron → menjadi ion positif (kation)
Gol. I, II, dan III A → melepas elektron
Gol. V, VI, dan VII A → menangkap elektron

DEFINISI

Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau


konfigurasi elektron seperti gas mulia atau 8 elektron pada
kulit terluar disebut “kaidah Oktet”. Sementara itu atom-
atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki
konfigurasi elektron seperti gas helium disebut “kaidah
duplet”.
.

Berikut adalah contoh kecenderungan atom untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia
(oktet) ataupun gas helium (duplet)
Unsur Konfigurasi Kecenderungan Perubahan konfigurasi
awal Melepas/menangkap
elektron
12Mg 2 8 2 melepaskan elektron 12Mg: 2 8 2  12Mg+2: 2 8 + 2e
17Cl: 2 8 7 + 2e  17Cl : 2 8 8
-1
17Cl 2 8 7 menangkap elektron

Terlihat bahwa untuk mencapai kofigurasi yang stabil maka 12Mg melepaskan 2 elektron menjadi
ion positif Mg+2, sedangkan 17 Cl menangkap elektron menjadi ion negatif Cl - . Agar lebih
memahami, ayo bermain dengan soal-soal berikut!
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul.
Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi atom tersebut. Elektron dapat
dilambangakan dengan dot lewis. Penggambaran lambing Lewis berdasarkan jumlah elektron
terluar/elektron valensi.

IKATAN ION
Ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik (elektrostatis) antara ion positif dengan ion
negatif. Senyawa hasil ikatan ion disebut Senyawa Ion.
1. Terjadi antara atom yang mempunyai potensial ionisasi kecil (mudah melepas e-) dengan atom
yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah menangkap e-).
2. Terjadi bila perbedaan elektronegativitas besar
3. Terjadi antara logam dan nonlogam
- Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam
- Unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
4. Terjadi antara gol. IA/IIA dengan gol VA – VIIA

Atom dengan potensial ionisasi kecil (gol IA/IIA) akan melepaskan e- valensi membentuk ion (+),
sedangkan atom dengan afinitas elektron besar (gol VIA/VIIA) akan menangkap e- membentuk ion
(-). ion (+) dan ion (-) akan tarik menarik membentuk ikatan ion.

Contoh:
Atom 11Na : 2 8 1 Tidak stabil, cenderung melepas 1 e- menjadi Na+
Atom 17Cl : 2 8 7 Tidak stabil, cenderung menangkap 1 e- menjadi Cl-

Na+ + Cl- → NaCl

Pembentukan senyawa Struktur Lewis


Senyawa Ionik
12Mg +2 -1
Mg + Cl MgCl2

17Cl
Cl -
x 2+ x
Mg + Mg Cl
x 2
Cl

Berdasarkan tabel tersebut, terjadi serah terima electron antar unsur magnesium dan klor.
Magnesium menyerahkan elektron dan klor menerima elektron tersebut.

Sifat umum senyawa ionik :


1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi
2) Keras, tetapi mudah patah
3) Penghantar panas yang baik
4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
5) Larut dalam air
6) Mudah larut dalam pelarut/senyawa polar (misal : H2O)
7) Contoh senyawa ion: NaCl, MgCl2 , KCl, CaO, AlCl3

IKATAN KIMIA

Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun
dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain. Tujuan utama
pembentukan ikatan adalah untuk meningkatkan kestabilan atom tersebut dalam molekul atau
senyawa. Kestabilan tersebut tercapai umumnya jika konfigurasi elektronnya menyerupai gas mulia
I. Jenis Ikatan Kimia a. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen terbentuk dari penggunaan elektron bersama antara dua atom yang
berikatan. Umumnya ikatan kovalen terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antar atom
yang berikatan tidak terlalu besar (kurang dari 1,2 ), yaitu antara nonlogam dengan
nonlogam.
Sifat senyawa kovalen :  Umumnya tia
Berdasarkan asal pasangan elektronnya, ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi dua :  Ikatan
kovalen murni
Jika pasangan elektron berasal dari kedua atom yang berikatan (masing-masing
menyumbang 1 e). Misal Cl2, H2O, da O2  Ikatan kovalen koordinasi/datif
Jika pasangan elektron berasal dari salah satu atom saja (salah satu atom
menyumbang 2 e, atom yang lain hanya menerima saja). Ikatan koordinasi
umumnya terjadi jika salah satu atom atau molekul telah octet dan masih memiliki
pasangan elektron bebas sedangkan ada atom atau molekul lain yang belum octet atau duplet dan
membutuhkan 2 e lagi. Misal [NH4]+ dan BF3NH3
Contoh :
Pembentukan ikatan kovalen antara H dengan O pada H2O.
Hidrogen memiliki 1 e valensi sehingga membutuhkan satu elektron lagi agar memiliki
konfigurasi elektron seperti He (gas mulia) Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s2 3p4)
sehingga apabila membutuhkan dua
elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).
2H + O H OH H butuh 1 e O butuh 2 e H memiliki 2e (duplet) dan O udah
oktet (8e)          

Ikatan kovalen umumnya dinyatakan dalam bentuk notasi lewis yaitu menggunakan notasi
dot-cross (titik-silang) untuk menyatakan elektron dan ikatan.
HOH dinyatakan H O H    
Notasi lewis juga dapat dinyatakan dengan lebih sederhana menggunakan garis yang
melambangkan satu pasangan elektron

Pembentukan ikatan kovalen antara C dengan O pada CO2. Karbon memiliki 4 e valensi sehingga
membutuhkan empat elektron ([He]2s2 2p2) lagi agar
memiliki konfigurasi elektron seperti Ne (gas mulia) Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s2
3p4) sehingga apabila membutuhkan dua
elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).

x x x x x x :C: + 2O O :C: O atau O=C=O


C butuh 4 e O butuh 2 e C dan O sudah oktet (8e)
  
   

Pembentukan ikatan kovalen antara N dengan H pada NH4+.


Hidrogen memiliki 1 e valensi sehingga membutuhkan satu elektron lagi agar memiliki
konfigurasi elektron seperti He (gas mulia) Nitrogen memiliki 5 elektron valensi ([Ne]3s2 3p3)
sehingga apabila membutuhkan tiga
elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia). Pada
NH4+ terdapat muatan positif yang dapat diselesaikan dalam 2 cara :  Muatan positif diletakkan
pada atom pusat (nitrogen)
Karena nitrogen bermuatan +1 maka jumlah elektron valensi nitrogen tinggal 4
elektron. Oleh karena itu, nitrogen membutuhkan 4 e agar memiliki konfigurasi
octet
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan saat
 Terlibat aktif dalam diskusi
pembelajaran Ikatan
Kimia
 Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
 Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan
 Menjelaskan kembali Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu dan
pengertian Ikatan Kimia kelompok
 Menjelaskan langkah-
langkah sistematis dalam
menyelesaikan Ikatan
Kimia
3. Keterampilan
 Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik individu
konsep dan strategi maupun kelompok) dan saat
pemecahan masalah yang diskusi
relevan yang berkaitan
dengan menentukan
penyelesaian Ikatan Kimia
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Banyuwangi
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Mengetahui Surabaya, 14 Maret 2018


Kepala SMAN 1 BANYUWANGI Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. SUDIWINOTO, M.Si RATNA MEITARINI, S.Pd


NIP. 19620727 198703 1 015 NIP. 19860503 200902 2 005
TEST KOGNITIF
Diketahui unsur – unsur: 11Na, 12 Mg, 8O, 9F, 17 Cl
1. Tuliskan konfigurasi elektron masing-masing unsur tersebut!
2. Bagaimana kecenderungan masing – masing unsur tersebut untuk mencapai kestabilan?
3. Tentukan 6 rumus senyawa ion yang mungkin terbentuk antar unsur – unsur di atas !
4. Lengkapi tabel dibawah ini
Unsur 3Li Be
4 B
5 C
6 N
7 O
8 9F Ne
10
Konfigurasi elektron
Struktur Lewis
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Banyuwangi
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Mengetahui Surabaya, 14 Maret 2018


Kepala SMAN 1 BANYUWANGI Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. SUDIWINOTO, M.Si RATNA MEITARINI, S.Pd


NIP. 19620727 198703 1 015 NIP. 19860503 200902 2 005
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Banyuwangi
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi
 Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi
berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Mengetahui Surabaya, 14 Maret 2018
Kepala SMAN 1 BANYUWANGI Guru Mata Pelajaran,

Drs. H. SUDIWINOTO, M.Si RATNA MEITARINI, S.Pd


NIP. 19620727 198703 1 015 NIP. 19860503 200902 2 005

Anda mungkin juga menyukai