Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Nilai yang Dirasakan Pelanggan (Functional, Social,

Emotional dan Epistemic Value) Terhadap Niat Pelanggan untuk


Menggunakan Internet sebagai Platform Ritel

B Medina Nilasari
Program Studi Magister Manajemen Universitas Trisakti
Alamat e-mail: medina@trisakti.ac.id

ABSTRACT

This study investigates the effect of customer’s value (functional, social, emotional and
epistemic value) through customer intention to use the internet as a retailing platform. The
proposed hypotheses were tested with a sample of 149 students of Trisakti University. The
results indicate that customer intention to use the internet as a retailing platform is positively
effected by functional, emotional (positive) and epistemic value. The results suggested that
every marketing manager should focus on functional, emotional (positive) and epistemic
value in making marketing strategy, because the values can effect customer intention to use
internet as a retailing platform.

Keywords: customer’s value, emotional, epistemic, customer intention, retailing platform

ABSTRAK

Studi ini menyelidiki pengaruh Nilai Pelanggan (Nilai Fungsional, Sosial, Emosional
dan Epistemik) melalui Niat Pelanggan untuk menggunakan internet sebagai platform
ritel. Hipotesis yang diajukan diuji dengan sampel 149 mahasiswa di Universitas Trisakti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Niat Pelanggan untuk menggunakan internet sebagai
platform ritel dipengaruhi secara positif oleh Nilai Fungsional, Emosional (positif), dan
Epistemik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setiap manajer pemasaran dalam suatu
perusahaan, harus fokus pada nilai fungsional, emosional (positif) dan epistemik dalam
membuat strategi pemasaran, karena nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi niat pelanggan
untuk menggunakan internet sebagai platform ritel.

Kata kunci: customer’s value, emotional, epistemic, customer intention, retailing platform

1. Pendahuluan menjual produk atau jasa secara online.


Pesatnya perkembangan pengguna Tingkat konsumen yang menggunakan
internet baik secara internasional maupun saluran pemasaran online untuk berbelanja
nasional memunculkan sebuah saluran juga semakin meningkat. Salah satu alasan
pemasaran baru yaitu pemasaran melalui utama dari konsumen berbelanja online
internet atau online. Hal ini terlihat dari adalah kepraktisan (Ozen dan Engizek,
banyak bermunculnya toko-toko yang 2013).

KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 201
Salah satu alasan utama dari konsumen berbelanja online adalah kepraktisan (Ozen dan Engizek,
Konsumen
2013). digital Indonesia ulasan dan mencari informasi mengenai Transaksi secara online dapat dianggap menggunakan apa saja yang ditawarkan
menikmati belanja online seiring dengan produk dan jasa secara online karena sebagai kegiatan untuk menciptakan proses perusahaan (Pura, 2005). Oleh karena itu
Konsumen digital Indonesia menikmati belanja online seiring dengan bertumbuhnya
bertumbuhnya kepemilikan perangkat mereka memandang internet sebagai pengambilan informasi, transfer informasi, persepsi Value konsumen terhadap internet
kepemilikan perangkat koneksi, dan jika menyangkut tentang bepergian (traveling), pembelian adalah sangat penting guna mempromosikan
dan pembelian produk yang terjadi (Ling,
koneksi, dan jika menyangkut tentang sarana untuk mengecek produk/jasa dan
melalui online menjadi cara transaksi yang nyaman. Konsumen digital Indonesia menikmati online Chai dan Piew, 2010). Dalam era persaingan internet sebagai sebuah saluran pemasaran
bepergian (traveling), pembelian melalui memberikan informasi sebelum mereka
shopping, khususnya membaca ulasan dan mencari informasi mengenai produk dan jasa secara global seperti sekarang ini, baik perusahaan (Andrews et al., 2007). Konsep dari Value
online menjadi cara transaksi yang nyaman. melakukan pembelian secara offline ini yang akan digunakan untuk menjelaskan
online karena mereka memandang internet sebagai sarana untuk mengecek produk/jasa dan yang bergerak dibidang manufaktur,
Konsumen digital Indonesia menikmati (Nielsen Global Survey of E-Commerce, perdagangan maupun jasa, senantiasa perlu niat pelanggan menggunakan internet
memberikan informasi sebelum mereka melakukan pembelian secara offline (Nielsen Global Survey
online shopping, khususnya membaca Q1 2014). memperhatikan mengenai keunggulan sebagai ritel/tujuan belanja (Cheng, J.M.S.,
of E-Commerce, Q1 2014).
dalam persaingan antar perusahaan yang Lin, J.Y.C. dan Vivek, Shiri D.; 2009). Value
sangat ditentukan oleh kemampuan dalam yang dimaksud disini sesuai yang diusulkan
memberikan nilai lebih kepada pelanggan oleh Sheth et al. (1991), yang disebut
Theory of Five Consumption Values of an
dibandingakan perusahaan lain. Untuk
Offering (Functional, Social, Epistemic,
itu maka pemahaman terhadap apa yang
Emotional dan Conditional Value). Kelima
dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan
Value tersebut dapat mempengaruhi perilaku
pelanggan, mutlak dilakukan oleh pimpinan
konsumen.
perusahaan untuk meningkatkan rencana
Penelitian sebelumnya dari Cheng,
pembelian melalui internet. Rencana
J.M.S., Lin, J.Y.C. dan Vivek, Shiri D. (2009)
pembelian yang dimiliki seorang pelanggan
hanya meneliti 4 Value saja yaitu Functional,
melalui internet dapat meningkatkan
Social, Emotional (positif) dan Epistemic.
profitabilitas dan meningkatkan pangsa
Emotional Value hanya dilihat dari aspek
pasar perusahaan. Penggunaan teknologi
poisitif. Namun dalam penelitian ini penulis
internet dan website dapat merubah cara
menambahkan Emotional Value aspek
Gambar 1. Keinginan Untuk Membeli Produk/Jasa Secara online bisnis berkomunikasi, dan berinteraksi negatif. Berdasarkan pengamatan, masih
dalam Enam Bulan Ke depan (Top 5 Teratas) dengan pelanggan (Ranganathan dan Jha,
Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014 banyak konsumen yang bereaksi negatif
2013). secara emosional terhadap internet. Hal ini
Nilai (Value) diperhitungkan sebagai mungkin dikarenakan adanya informasi
peran penting dalam memprediksi perilaku tanpa batas yang ada di internet. Informasi
konsumen tertentu, dan telah menarik yang ada di internet bisa bermanfaat tetapi
sejumlah besar ahli pemasaran untuk bisa membahayakan bagi penggunanya yang
menelitinya, seperti Woodruft (1997), Petrick tidak tepat. Bahkan tidak semua informasi di
(2002), Angelis et.al (2005) dan Kleijnen internat akurat atau benar adanya.
et al. (2007). Value telah menjadi faktor Akhirnya, penulis tertarik untuk
yang penting dalam memprediksi perilaku meneliti bagaimana Functional,
(Woodruff, 1997; Chen dan Dubinsky, 2003; Social, Emotional dan Epistemic Value
Gambar 2. Perangkat Yang Paling Sering Digunakan Untuk Berbelanja Online Chu dan Lu, 2007) dan memainkan peran mempengaruhi niat pelanggan menggunakan
Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014
integral dalam membujuk konsumen untuk internet sebagai platform ritel.

Transaksi secara online dapat dianggap sebagai kegiatan untuk menciptakan proses
pengambilan informasi, transfer informasi, dan pembelian produk yang terjadi (Ling, Chai dan
202 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 203
Piew, 2010). Dalam era persaingan global seperti sekarang ini, baik perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur, perdagangan maupun jasa, senantiasa perlu memperhatikan mengenai
2. Kerangka Teoritis dan yang akan datang. Oleh karena itu persepsi Perkembangan seperti itu didorong oleh dibeli secara online. Saat banyak orang
Pengembangan Hipotesis Nilai Value konsumen terhadap internet adalah kemampuan internet untuk menyediakan masih nyaman berbelanja kebutuhan sehari-
(Value) sangat penting guna mempromosikan lingkungan ensiklopedia, partisipatif dan hari dari toko di sekitarnya, banyak orang
Persepsi Value mengacu penilaian internet sebagai sebuah saluran pemasaran interaktif yang alamiah terjadi dimana mana membeli tiket maupun tiket kereta melalui
keseluruhan konsumen dari kegunaan (Andrews et al., 2007). Konsep dari Value (Hanson dan kalyanam, 2007). Belanja internet. Selain itu orang-orang maupun
produk berdasarkan persepsi pada apa yang ini yang akan digunakan untuk menjelaskan melalui internet menawarkan aksesibilitas perusahaan juga menggunakan berbagai
diterima dan apa yang diberikan (Zeithmal, niat pelanggan menggunakan internet independen-lokasi tingkat tinggi dan macam layanan online seperti layanan
1988, p.14). Value diperhitungkan sebagai sebagai ritel/tujuan belanja (Cheng, J.M.S., memaksimalkan kenyamanan pembelian pemesanan online maupun website pencari
peran penting dalam memprediksi perilaku Lin, J.Y.C. dan Vivek, Shiri D.; 2009). Value dan fleksibilitas (Suki dan Suki, 2007). Oleh lowongan kerja.
konsumen tertentu, dan telah menarik yang dimaksud disini sesuai yang diusulkan karena itu penggunaan internet untuk tujuan Meskipun belanja online masih belum
sejumlah besar ahli pemasaran untuk oleh Sheth et al. (1991), yang disebut belanja dipandang mampu menciptakan terlalu besar dan populer di Indonesia,
menelitinya, seperti Woodruft (1997), Petrick Theory of Five Consumption Values of an nilai lebih kepada pelanggan (Eng dan pertumbuhan angkanya semakin meningkat
Offering (Functional, Social, Epistemic, Kim, 2006). pandangan ini didukung oleh setiap tahunnya. Perkiraan tahun 2011, total
(2002), Angelis et.al (2005) dan Kleijnen
Emotional dan Conditional Value). Kelima sejumlah penulis yang menyatakan bahwa belanja online di Indonesia mencapai 0.9
et al. (2007). Value telah menjadi faktor
Value tersebut dapat mempengaruhi perilaku keberhasilan internet sebagai platform milyar dollar, dengan rata-rata pembelanjaan
yang penting dalam memprediksi perilaku
konsumen. komersial adalah hasil dari kemampuan per orang sebesar 256 dollar, dan persentase
(Woodruff, 1997; Chen dan Dubinsky, 2003;
Meskipun dinyatakan diatas bahwa media untuk menciptakan dan memberikan pengguna toko online dibanding populasi
Chu dan Lu, 2007) dan memainkan peran
konsep Value dari Sheth et al. (1991) nilai superior (Han dan Han, 2001; Mathwick pengguna internet adalah 6,5%.
integral dalam membujuk konsumen untuk
memasukkan 5 dimensi, namun penelitian et al., 2001; Chen dan Dubinsky, 2003). Toko online menjadi populer semasa
menggunakan apa saja yang ditawarkan
ini mengeluarkan Conditional Value Organisasi sekarang dengan jumlah yang booming Internet di tahun 1999-2000.
perusahaan (Pura, 2005).
(didefinisikan sebagai utilitas alternatif substantif menggunakan internet sebagai Amazon.com, toko buku online yang
Chu dan Lu (2007) menyatakan bahwa
dalam situasi tertentu) karena dianggap salah satu dari beberapa saluran mereka didirikan oleh Jeff Bezoz, mencatat sejarah
perilaku pembelian dari para pelanggan
hanya mewakili kasus khusus dari empat sehingga dapat memberikan nilai lebih dengan menjadi toko buku pertama yang
dapat meningkat melalui peningkatan nilai
Value yang lain. Hal ini sesuai dengan kepada pelanggan (Andrews et al., 2007). hadir di Internet. Mengikuti sukses dari
yang dirasakan pelanggan ketika membeli
pendapat ahli kemudian, dari Sweeney Amazon, banyak toko buku yang memiliki
suatu produk atau layanan jasa . Chu dan dan Soutar (2001) yang setuju bahwa Belanja Online toko secara fisik, juga hadir di Internet.
Lu (2007) juga menyatakan bahwa rencana Conditional Value adalah bukan dimensi Saat membeli produk atau layanan Kemudian, portal seperti Yahoo.com dan
pembelian yang dimiliki oleh pelanggan dari Value tetapi lebih kepada ‘hal khusus melalui internet, tanpa melalui toko MSN.com juga memulai kanal belanja
ditentukan dari nilai yang dirasakan ketika untuk jenis lain dari Value’ karena berasal tradisional, inilah yang dinamakan belanja online dimana orang-orang dapat membeli
membeli suatu produk atau layanan jasa dari efek moderasi dari situasi pada persepsi online atau online shopping. Secara global, produk yang lebih bervariasi. Untuk di
tertentu. Selanjutnya, Chu dan Lu (2007) Functional dan Social Value. jumlah masyarakat yang membeli melalui Indonesia portal seperti Bhinneka.com dan
menyatakan bahwa para pelanggan akan Internet semakin meningkat dikarenakan TokoBagus.com merupakan salah satu toko
menilai kegunaan dari suatu proiduk tertentu Niat Pelanggan Menggunakan Internet kemudahan dalam prosedurnya. online yang cukup terkenal.
berdasarkan pada persepsi apa yang diterima (Intention to Use The Internet) Produk atau jasa yang dapat dibeli Sifatnya yang mudah, cepat dan
pelanggan dan apa yang diberikan oleh Pemilihan penggunaan internet secara secara online, mulai dari produk terkadang lebih murah. Secara umum,
penjual yang dapat menentukan rencana sebagai avanue belanja telah diamati dalam grosir, kartu ucapan, handphone dan ringtone dibanding berdiri di antrian yang panjang
perilaku berbelanja para pelanggan di masa beberapa tahun terakhir (Lokken et al., 2003). untuk handphone, hampir semuanya bisa menunggu giliran membeli tiket, orang lebih

204 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 205
suka cara yang lebih sederhana dengan log- merupakan sistem pembayaran online pelanggan (functional, social, emotional dua saluran distribusi yaitu menggunakan
in di website dan membeli langsung secara yang paling banyak digunakan di Internet. dan epistemic value) terhadap niat pelanggan internet untuk mengumpulkan informasi
online. Dalam beberapa hal, anda mungkin Apabila anda memiliki tabungan di bank, untuk menggunakan internet sebagai (Collecting Information) dan menggunakan
berkenan membayar harga premium untuk anda dapat menggunakan Internet banking platform ritel. Niat pelanggan menggunakan internet untuk menempatkan pesanan
pembelian online dikarenakan faktor dan penggunakan Internet banking PIN internet sebagai platform ritel dilihat dari (Placing an Order).
kemudahan dan kenyamanannya. Sebagai (Personal Identification Number) untuk
contoh, apabila anda membeli tiket secara melakukan pembayaran online selain kartu
online, mungkin anda harus membayar kredit. Jumlah yang dibayarkan akan secara Functional
Value
lebih mahal sedikit dibanding beli langsung otomatis di-debit dari tabungan anda, dalam
di loket, tetapi orang-orang lebih memilih hal ini anda tidak memerlukan kartu kredit.
online karena faktor kemudahan tersebut. Dengan pertumbuhan perangkat
Social
Membeli online juga berguna apabila mobile dan smartphone, para penjual online Value Intention to Use The
anda ingin mengirimkan hadiah ke teman juga hadir dengan inovasi pembayaran Internet as a
yang bertempat tinggal di kota atau negara melalui telepon genggam. Rediff.com dan Retailing Platform
yang berbeda. Sebagai contoh anda dapat Citibank menggunakan solusi pembayaran Emotional
memesan bunga untuk teman anda di New dimana pemilik akun di Citibank dapat Value
York di hari ulang tahunnya dengan memesan melakukan pembayaran melalui SMS.
secara online di Internet dari rumah anda di Beberapa penjual juga membuka sistem
Epistemic
Indonesia. pembayaran melalui cek. Ini umumnya
Value
Travel adalah kategori yang paling digunakan untuk pembelian layanan online
populer dalam pembelian online. Seperti seperti lelang online. Dalam hal ini, penjual
Gambar 3. Kerangka Konseptual
tiket online, saat ini penjualan tiket pesawat menerima cek, dan setelah cek dicairkan,
online semakin meningkat dari waktu ke iklan lelang anda akan diaktifkan. Standar
waktu. Masyarakat dapat mengunjungi pengamanan untuk belanja online saat Functional Value mengacu pada meminimalkan investasi dalam hal waktu
website maskapai penerbangan dan ini telah sangat maju, jadi kini sudah Functional Value mengacu pada utilitas yang dirasakan diperoleh dari kapasitas alternatif untuk
utilitas yang dirasakan diperoleh dari dan usaha (Childers et al., 2001). Penelitian
memesan tiket atau ke website travel agent, aman untuk membayar menggunakan kinerja fungsional atau utilitarian (Sheth et al.,1991). Artinya, Functional Value terkait dengan
kapasitas alternatif untuk kinerja fungsional menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan
website travel seperti makemytrip.com, kartu kredit anda. Detail kartu kredit dan kinerja yang
atau dirasakan
utilitarian atau kegunaan
(Sheth produk
et al.,1991). atau layanan.
Artinya, Dalam konteks
lingkungan lokal penelitian
tradisional, ini,
e-commerce
expedia.com dimana anda dapat memesan informasi lainnya kini telah dienkripsi dirasakan Functional
Functional Value
Value dianggap
terkait mencerminkan
dengan shooping efisiensi
kinerja dianggap (Kim dan
lebih mudah Jin,mengakses
untuk 2001).
paket perjalanan dan hotel. Situs semacam dan dikirimkan melalui jalur yang aman yangbelanja
dirasakan atauoleh
kegunaan produkatau (Anderson
ataunyaman dan Srinivasan, 2003)memperoleh
serta lebih
Efisiensi diwakili akses mudah untuk/dan kecepatan dalam
Expedia.com juga memiliki jaringan hotel di Internet. Meskipun tidak ada sistem layanan. hemat waktu karena upaya minimal yang
penawaran yangDalam konteks
diinginkan, lokal
sebuah penelitianyang
pengalaman pada gilirannya menyebabkan meminimalkan
yang luas dan jumlah pemesan hotel yang yang betul-betul sempurna, namun sudah ini, dirasakan Functional Value dianggap diperlukan untuk menyelesaikan pembelian
investasi dalam hal waktu dan usaha (Childers et al., 2001). Penelitian menunjukkan bahwa,
banyak. Selain itu juga memesan melalui banyak orang yang memberikan testimoni mencerminkan shooping efisiensi (Kim (Bellman et al., 1999). Hal itu menunjukkan
online seringkali mendapatkan potongan mengenai kemudahan dan keamanan dalam dibandingkan dengan lingkungan tradisional, e-commerce dianggap lebih mudah untuk mengakses
dan Jin, 2001). Efisiensi belanja diwakili bahwa sejumlah kegiatan terkait internet
harga yang menarik. berbelanja online. (Dikutip dari artikel di (Anderson dan Srinivasan,
oleh akses mudah atau2003) serta lebih
nyaman hemat waktu
untuk/dan karena upaya
(kecepatan minimal yang diperlukan
penyelesaian transaksi,
Penjual online di Indonesia http://www.123toko.com) untukkecepatan
menyelesaikan
dalampembelian (Bellman
memperoleh et al., 1999).
penawaran Hal itu menunjukkan
berkurangnya batasan bahwa sejumlah
geografis, luasnya
kebanyakan memiliki sistem pembayaran Pada penelitian ini akan dilihat kegiatan
yangterkait internet (kecepatan
diinginkan, sebuah penyelesaian
pengalamantransaksi, berkurangnya
informasi batasan geografis,
yang tersedia luasnya
dan lain-lain)
yang konvensional, kartu kredit masih mengenai pengaruh nilai yang dirasakan yang yang
informasi pada gilirannya
tersedia efisien secara efisien
menyebabkan
dan lain-lain) alamiahsecara alamiah
(Goddard, (Goddard,
2004) 2004) perlu
dan akibatnya dan
ditingkatkan nilainya dalam hal kemampuan fungsional. Kegiatan ini memiliki dampak positif pada

206 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 207
akibatnya perlu ditingkatkan nilainya dalam yang memiliki dampak positif pada niat 1996). Dalam lingkungan ritel, generasi dari tersebut membuat konsumen hati-hati
hal kemampuan fungsional. Kegiatan ini beli masa depan. (Garbarino dan Johnson, sebuah pengalaman emosional yang positif dalam menggunakan informasi yang ada di
memiliki dampak positif pada niat pelanggan 1999). Temuan tersebut berlaku tidak hanya bagi audiens/target pasar dapat menghibur internet sehingga ragu-ragu menggunakan
untuk memanfaatkan internet untuk tujuan untuk fisik tetapi juga untuk lingkungan di dan membuat kenikmatan (Ducoffe, 1996), internet dalam pembelian. Oleh karena itu,
belanja (Pavlou, 2003). Berdasarkan uraian mana perusahaan-perusahaan itu, melalui sehingga menciptakan nilai yang hedonistik operasionalisasi saat ini bagi Emotional
diatas, studi ini mengusulkan bahwa: kegiatan e-commerce mereka, sukses dalam secara alami (Hoffman dan Novak, 1996). Value harus diperluas untuk mencakup aspek
membangun kepercayaan yang lebih besar Hiburan dan kenikmatan juga menyebabkan tidak hanya positif tetapi juga negatif seperti
H1: Terdapat pengaruh positif Functional dengan pelanggan mereka, dapat diharapkan kepuasan (Westbrook dan Oliver, 1991), sedih, takut, marah, jijik dan kejutan yang
Value yang dirasakan pelanggan untuk memiliki kemungkinan lebih tinggi yang pada gilirannya memotivasi perilaku tidak menyenangkan (Borod et al., 1998)
terhadap niat pelanggan untuk dari peningkatan akuisisi pelanggan, yang menyenangkan, yang dalam konteks ini yang akhirnya membawa dirumuskannya
menggunakan internet sebagai penjualan dan loyalitas (Gefen dan Straub, adalah niat pembelian (Cronin et al., 2000). hipotesis sebagai berikut:
platform ritel. 2003). Berdasarkan uraian diatas, studi ini Penelitian sebelumnya telah membuktikan
mengusulkan bahwa: argumen tersebut dalam lingkungan fisik H3b : Terdapat pengaruh negatif Emotional
Menurut Sheth et al. (1991), Social yang nilai emosional dapat menjadi prediktor Value aspek negatif yang dirasakan
Value adalah utilitas yang dirasakan H2 : Terdapat pengaruh positif Social Value terkuat dari perilaku pembelian (Sweeney pelanggan terhadap niat pelanggan
diperoleh dari asosiasi alternatif dengan yang dirasakan pelanggan terhadap dan Soutar, 2001). Dalam penelitian ini, untuk menggunakan internet sebagai
satu atau lebih spesifik kelompok sosial. niat pelanggan untuk menggunakan menerima bahwa penggunaan internet platform ritel.
Misalnya image sosial diwakili oleh sebuah internet sebagai platform ritel. dikaitkan dengan pengembangan berbagai
penawaran yang dapat mempengaruhi emosi (Ethier et al., 2006) yang akhirnya Epistemic Value adalah utilitas
pilihan pelanggan, terutama dengan Menurut Sheth (1991) dan Borod membawa dirumuskannya hipotesis sebagai yang dirasakan diperoleh dari kapasitas
pembelian sangat terlihat seperti mobil et al. (1998), Emotional Value mengacu berikut: alternatif untuk membangkitkan rasa ingin
atau pakaian. Internet menyediakan sebuah pada utilitas yang dirasakan diperoleh dari tahu, memberikan hal baru dan memenuhi
saluran komunikasi yang berevolusi untuk kapasitas alternatif untuk membangkitkan H3a : Terdapat pengaruh positif Emotional keinginan untuk mencari pengetahuan (Sheth
interaksi sosial (Weiser, 2001) dengan emosi positif dan perasaan, atau pernyataan Value aspek positif yang dirasakan et al., 1991). Oleh karena itu, pelanggan
mengijinkan penggunanya untuk menukar afektif dengan cara yang konstruktif. pelanggan terhadap niat pelanggan dapat memilih penawaran karena bosan
informasi dan berbagi pengalaman secara Contohnya termasuk kapasitas desain untuk menggunakan internet sebagai dengan merek yang dibeli sebelumnya,
efisien dan efektif pada komunitas online dari beberapa restoran dalam merangsang platform ritel. atau hanya sebagai bagian dari upaya untuk
pemikiran serupa, dan situs kelompok perasaan nyaman atau hubungan emosional mencoba berbagai jenis, seperti keinginan
kepentingan sama (Breitenbach dan Van yang dimiliki dari beberapa individu terhadap Berdasarkan pengamatan, masih untuk mencoba sarapan sereal yang berbeda.
Doren, 1998). Efisiensi dan efektifitas mobil mereka. Akibatnya, nilai emosional banyak konsumen yang bereaksi negatif Dalam hal ini, Epistemic Value dapat diambil
meningkatkan frekwensi komunikasi dan terkait dengan pengembangan emosi positif secara emosional terhadap internet. Hal ini sebagai influencer dari kedua niat pembelian
interaksi, yang akhirnya menyebabkan seperti kebahagiaan, ketertarikan, kejutan mungkin dikarenakan adanya informasi dan switching behavior. Pengaruh Epistemic
tingkat kepercayaan yang lebih tinggi pada yang menyenangkan dan sebagainya (Borod tanpa batas yang ada di internet. Informasi Value pada niat belanja melalui internet dapat
akses website dan komunitas online. Dalam et al., 1998) dan hal ini konsisten dengan teori yang ada di internet bisa bermanfaat tetapi dengan jelas muncul dari rasa ingin tahu dan
hal kepercayaan, bukti itu sangat mendukung stimulasi optimal, yang menyatakan individu bisa membahayakan bagi penggunanya yang kebaruan serta dari sudut pandang keinginan
fakta bahwa peningkatan kepercayaan itu, secara umum, cenderung memilih tidak tepat. Bahkan tidak semua informasi mencari pengetahuan (Cheng, J.M.S., Lin,
mengarah ke hubungan yang konstruktif situasi yang positif (Moore dan harris, di internat akurat atau benar adanya. Hal J.Y.C. dan Vivek, Shiri D., 2009). Situs baru

208 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 209
akan membangkitkan keingintahuan (Sheth 3. Metode Penelitian 3 Inetrnet adalah media yang baik pernyataan pada masing-masing saluran
et al., 1991), sehingga memotivasi seseorang Variabel bebas “independent untuk (mengumpulkan informasi/ distribusi yaitu:
untuk melakukan transaksi (Kim, 2002). variable“ penelitian ini adalah nilai yang menempatkan pesanan). 1. Mengumpulkan informasi/menempatkan
Tingkat yang lebih tinggi dari kenikmatan dirasakan pelanggan (Functional, Social, 4 Internet menyediakan layanan yang tepat pesanan melalui internet adalah menarik
berhubungan dengan meningkatnya tingkat Emotional, Epistemic Value) dan variabel waktu untuk (mengumpulkan informasi/ 2. Mengumpulkan informasi/menempatkan
kepuasan yang dirasakan (Anderson dan menempatkan pesanan). pesanan melalui internet adalah
tidak bebas “dependent variable“ adalah
Mittal, 2002), yang mengemukakan memiliki 5 (Mengumpulkan informasi/menempatkan menyenangkan
niat pelanggan untuk menggunakan internet
efek signifikan pada peningkatan niat belanja pesanan) di internet dapat memenuhi
sebagai platform ritel. Niat pelanggan 3. Saya merasa santai ketika menggunakan
online (van Birgelen et al. 2006) dan loyalitas kebutuhan saya dengan baik.
menggunakan internet sebagai platform internet untuk (mengumpulkan
e-store (Balabanis et al. 2006).
ritel dilihat dari dua saluran distribusi yaitu informasi/menempatkan pesanan).
Beralih ke pengetahuan-mencari, jika Social Value diukur dengan
menggunakan internet untuk mengumpulkan 4. Saya merasa baik ketika menggunakan
kita menerima bahwa pengetahuan, yang mengajukan 5 (lima) pernyataan untuk
informasi (Collecting Information) dan internet untuk (mengumpulkan
dapat ditularkan tanpa kehilangan integritas, masing-masing saluran distribusi yaitu:
adalah sinonim untuk informasi (Kogut dan menggunakan internet untuk menempatkan informasi/menempatkan pesanan).
1. Publik memiliki kesan yang baik
Zander, 1992), kita dapat menyimpulkan pesanan (Placing an Order). 5. Mengumpulkan informasi/menempatkan
untuk (mengumpulkan informasi/
bahwa ensiklopedia melekat dan sifat Dimensi dan item pengukuran pesanan) melalui internet adalah kegiatan
menempatkan pesanan) di internet.
transparansi internet (Hanson Dan Kalyanan variabel ini mengacu pada penelitian yang yang menyenangkan.
2. Berbagi pengalaman (mengumpulkan
2007) membuat internet menjadi platfrom telah dilakukan oleh Cheng et al. tahun
informasi/menempatkan pesanan) saya
cocok untuk akuisisi Epistemic Value. 2004. Pada variabel ini memiliki 4 dimensi Emotional Value untuk aspek negatif
di internet dengan orang lain, akan
Hal ini menyiratkan bahwa internet dapat yaitu Functional, Social, Emotional dan diukur dengan mengajukan 5 (lima)
membuat saya popular.
memfasilitasi kegiatan pencarian terkait Epistemic Value. Masing-masing dimensi pernyataan pada masing-masing saluran
3. Berbagi pengalaman (mengumpulkan
dengan mengidentifikasi berbagai penawaran diukur dengan mengajukan beberapa item distribusi yaitu:
informasi/menempatkan pesanan)
produk/layanan (Gilly dan Wolfinbarger, pernyataan. Perbedaannya dengan penelitian 1 Mengumpulkan informasi/menempatkan
saya di internet dengan orang lain,
2000) dan dengan demikian merupakan pesanan melalui internet adalah
terdahulu yaitu pada dimensi Emotional memungkinkan orang untuk saling
saluran informasi yang cocok untuk potensi meyedihkan
Value. Pada dimensi Emotional Value tidak memahami satu sama lain
e-pembeli (Rowley, 2001). Pilihan pilihan
hanya termasuk respon positif tetapi juga 4. Orang akan melihat saya, jika 2 Mengumpulkan informasi/menempatkan
ditingkatkan akhirnya akan memotivasi
respon negatif seperti sadness, fear, anger, saya dapat berbagi pengalaman pesanan melalui internet adalah
pelanggan untuk membeli secara online (Gilly
disgust dan unpleasant surprise (Borod et saya (mengumpulkan informasi/ menakutkan
dan Wofinbarger, 2000). Berdasarkan argumen
al, 1998). menempatkan pesanan) di internet 3 Saya merasa marah ketika menggunakan
di atas, adalah wajar untuk mengharapkan
Functional Value diukur dengan dengan mereka. internet untuk (mengumpulkan
bahwa Epistemic Value yang melekat di
internet akan menyebabkan penggunaan mengajukan 3 (tiga) pernyataan untuk 5. Saya akan memiliki hubungan dekat informasi/menempatkan pesanan).
platform electronik. Akhirnya, penelitian ini masing-masing saluran distribusi yaitu: dengan orang-orang jika saya bisa berbagi 4 Saya merasa muak ketika menggunakan
berpendapat bahwa: 1 Intenet adalah media yang dapat pengalaman saya (mengumpulkan internet untuk (mengumpulkan
diandalkan untuk (mengumpulkan informasi/menempatkan pesanan) di informasi/menempatkan pesanan).
H4 : Terdapat pengaruh positif Epistemic informasi/menempatkan pesanan). internet dengan mereka. 5 Mengumpulkan informasi/menempatkan
Value yang dirasakan pelanggan terhadap 2 Internet adalah media yang memuaskan pesanan melalui internet akan
niat pelanggan untuk menggunakan untuk (mengumpulkan informasi/ Emotional Value untuk aspek positif mendapatkan kejutan yang tidak
internet sebagai platform ritel. menempatkan pesanan). diukur dengan mengajukan 5 (lima) menyenangkan.

210 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 211
Epistemic Value diukur dengan skala likert (1 = sangat tidak setuju sampai menggunakan data primer dengan metode disediakan (structured questions). Untuk
mengajukan 4 (empat) pernyataan untuk dengan 7 = sangat setuju). pengumpulan data melalui penyebaran mengejar kuota minimal 135 sampel
respon negatif pada masing-masing saluran Metode penarikan sampel yang kuesioner dimana masing-masing responden maka disebarkan 200 kuesioner. Dari 200
distribusi yaitu: digunakan pada penelitian ini adalah teknik diberikan pertanyaan tertulis dan bersifat kuesioner yang disebarkan untuk penelitian
1. Alasan saya (mengumpulkan informasi/ minimal 135 jawaban
sampel maka
non probabilitas sampling dimana penarikan tertutup dengan yangdisebarkan
sudah 200 kuesioner.
ini hanya Dari 200yang
149 kuesioner kuesioner yang disebarkan untuk
kembali.
menempatkan pesanan) melalui internet sampel ini berdasarkan pertimbangan penelitian ini hanya 149 kuesioner yang kembali.
adalah untuk belajar berbagai metode tertentu yang sesuai dengan kebutuhan Tabel 1. Karakteristik Demografik Responden
pencarian penelitian. Penentuan sampel menggunakan
2. Alasan saya (mengumpulkan informasi/ cara judgement sampling dalam purposive No. Karakterisitik Demografi Jumlah Persentase
menempatkan pesanan) melalui internet 1. Jenis Kelamin
sampling yaitu memilih responden yang
adalah untuk belajar ilmu baru. Pria 50 33.6
paling tepat untuk memberikan informasi Wanita 99 66.4
3. (Mengumpulkan informasi/
yang dibutuhkan (Sekaran, 2006). 2. Usia
menempatkan pesanan) melalui internet 18 – 22 tahun 92 61.7
Data penelitian ini menggunakan
membuat hidup saya berbeda. 23 – 27 tahun 37 24.8
data primer yang dikumpulkan dengan 28 – 32 tahun 9 6.0
4. Saya suka membaca materi terkait
yang ditemukan selama proses cara survey. Survey dilakukan dengan 33 – 37 tahun 5 3.4
cara menyebarkan kuesioner, kuesioner 38 – 42 tahun 2 1.3
(Mengumpulkan informasi / >42 tahun 4 2.7
menempatkan pesanan). disebarkan kepada 200 responden. Menurut 4. Pendidikan saat ini
Hair et al. (2010) jumlah sampel yang ideal Universitas/Strata 1 101 67.8
Niat Pelanggan dan item pengukuran untuk Structural Equation Modelling (SEM) Magister/Strata 2 48 32.2
5. Lama menggunakan internet
variabel ini mengacu pada penelitian yang adalah antara 100-200, sehingga ukuran
1 – 5 tahun 20 13.4
telah dilakukan oleh Cheng et al. tahun sampel minimum adalah sebanyak 5-10 6 – 10 tahun 75 50.3
2004. diukur dengan mengajukan 3 (tiga) observasi untuk setiap indikator. Dengan 11 – 15 tahun 44 29.5
pernyataan untuk masing-masing saluran 16 – 22 tahun 7 4.7
demikian jika estimasi indikator berjumlah
20 – 25 tahun 3 2.0
distrribusi yaitu: 27 dari 5 variabel, maka jumlah sampel
1. Saya berniat menggunakan internet miminum adalah 27 x 5 = 135 sampel. Sumber : Hasil Olah Data
untuk (mengumpulkan informasi / Sampel penelitian ini adalah mahasiswa di Sebelum suatu kuesioner yang merupakan instrumen dalam penelitian digunakan secara luas
menempatkan pesanan). Sebelum suatudilakukan
kuesioner yang
Universitas Trisakti. terlebih dahulu uji coba untukuntuk mengukur
mengukur sahdan
validitas atau valid tidaknya
reliabilitas dari alat ukur dengan
2. Saya berencana untuk (mengumpulkan merupakan instrumen dalam penelitian suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
Metode penelitian sampel yang menggunakan alat bantu komputer program SPSS versi 13.0. Uji validitas digunakan untuk
informasi / menempatkan pesanan)
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik digunakan secara luas terlebih dahulu valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
menggunakan internet. mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
non probability sampling dengan metode dilakukan uji coba untuk mengukur validitas untuk mengungkapan sesuatu yang akan
3. Saya akan (mengumpulkan informasi/ pada kuesioner mampu untuk mengungkapan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
purposive sampling yaitu pemilihan sampel dan reliabilitas dari alat ukur dengan diukur oleh kuesioner tersebut. Berdasarkan
menempatkan pesanan) dengan Berdasarkan pada uji validitasprogram
diperoleh pada
hasil uji
yang dapat dilihat padahasil
tabelyang
berikut ini:
berdasarkan pertimbangan bahwa target menggunakan alat bantu komputer validitas diperoleh dapat
menggunakan internet dalam waktu
sampel yang dipilih tersebut telah memenuhi SPSS versi 13.0. Uji validitas digunakan dilihat pada tabel berikut ini:
dekat.
beberapa kriteria tertentu yang ditetapkan
Selanjutnya responden diminta berdasarkan tujuan penelitian. Adapun
memberikan tanggapan terhadap pernyataan- sampel yang dipilih adalah mahasiswa
pernyataan tersebut diatas berdasarkan 7 pengguna aktif internet. Penelitian ini

212 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 213
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Koefisien Keputusan
Validitas
Variabel Koefisien Keputusan
Validitas Functional Value (menempatkan pesanan)1 0.892 Valid
Functional Value (menempatkan pesanan)2 0.840 Valid
Functional Value (mengumpulkan informasi)1 0.805 Valid Functional Value (menempatkan pesanan)3 0.867 Valid
Functional Value (mengumpulkan informasi)2 0.800 Valid Functional Value (menempatkan pesanan)4 0.944 Valid
Functional Value (mengumpulkan informasi)3 0.854 Valid Functional Value (menempatkan pesanan)5 0.930 Valid
Functional Value (mengumpulkan informasi)4 0.838 Valid
Functional Value (mengumpulkan informasi)5 0.813 Valid Social Value (menempatkan pesanan)1 0.881 Valid
Social Value (menempatkan pesanan)2 0.899 Valid
Social Value (mengumpulkan informasi)1 0.864 Valid Social Value (menempatkan pesanan)3 0.825 Valid
Social Value (mengumpulkan informasi)2 0.818 Valid Social Value (menempatkan pesanan)4 0.814 Valid
Social Value (mengumpulkan informasi)3 0.812 Valid Social Value (menempatkan pesanan)5 0.881 Valid
Social Value (mengumpulkan informasi)4 0.780 Valid
Social Value (mengumpulkan informasi)5 0.800 Valid Emotional Value (menempatkan pesanan)1positif 0.874 Valid
Emotional Value (menempatkan pesanan)2positif 0.863 Valid
Emotional Value (mengumpulkan informasi)1positif 0.796 Valid Emoctional Value (menempatkan pesanan)3positif 0.916 Valid
Emoctional Value (menempatkan pesanan)4positif 0.904 Valid
Emotional Value (mengumpulkan informasi)2positif 0.797 Valid
Emotional Value ( (menempatkan pesanan)5positif 0.918 Valid
Emoctional Value (mengumpulkan informasi)3positif 0.888 Valid
Emoctional Value (mengumpulkan informasi)4positif 0.881 Valid
Emotional Value (menempatkan pesanan)1negatif 0.898 Valid
Emotional Value (mengumpulkan informasi)5positif 0.902 Valid
Emotional Value (menempatkan pesanan)2negatif 0.905 Valid
Emoctional Value (menempatkan pesanan)3negatif 0.889 Valid
Emotional Value (mengumpulkan informasi)1negatif 0.893 Valid Emoctional Value (menempatkan pesanan)4negatif 0.885 Valid
Emotional Value (mengumpulkan informasi)2negatif 0.904 Valid Emotional Value (menempatkan pesanan)5negatif 0.904 Valid
Emoctional Value (mengumpulkan informasi)3negatif 0.883 Valid
Emoctional Value (mengumpulkan informasi)4negatif 0.868 Valid Epistemic Value (menempatkan pesanan)1 0.895 Valid
Emotional Value (mengumpulkan informasi)5negatif 0.955 Valid Epistemic Value (menempatkan pesanan)2 0.815 Valid
Epistemic Value (menempatkan pesanan)3 0.781 Valid
Epistemic Value (mengumpulkan informasi)1 0.757 Valid EpistemicValue (menempatkan pesanan)4 0.833 Valid
Epistemic Value (mengumpulkan informasi)2 0.755 Valid
Epistemic Value (mengumpulkan informasi)3 0.797 Valid Niat Pelanggan menggunakan Internet (mengumpulkan
EpistemicValue (mengumpulkan informasi)4 0.795 Valid informasi)1 0.729 Valid
Niat Pelanggan menggunakan Internet (mengumpulkan
Niat Pelanggan menggunakan Internet (mengumpulkan informasi)2 0.684 Valid
informasi)1 0.730 Valid Niat Pelanggan menggunakan Internet (mengumpulkan
Niat Pelanggan menggunakan Internet (mengumpulkan informasi)3 0.839 Valid
informasi)2 0.652 Valid
Niat Pelanggan menggunakan Internet (mengumpulkan Sumber : Hasil Olah Data
informasi)3 0.772 Valid
Sedangkanujiujireliabilitas
Sedangkan reliabilitaspada
pada alat
alat ukur perlu dilakukan
keputusan untuk
uji reabilitas memastikan
menurut Hair etinstrument
al. dari
ukur alat
perlu
ukurdilakukan untuk untuk
yang digunakan memastikan
penelitian(2010) adalahkonsisten
ini adalah sebagai berikut:
dan akurat. Reabilitas berkaitan
instrument dari alat ukur yang digunakan 1. KMO > 0,6 --> Reliable
untuk penelitian ini adalah konsisten 2. Signifikansi < 0,05 --> Reliable
dan akurat. Reabilitas berkaitan dengan
konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini
suatu alat ukur. Adapun dasar pengambilan dapat dilihat dalam tabel berikut:

214 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 215
1. KMO > 0,6 Reliable
2. Signifikansi < 0,05 Reliable
Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas 4. Hasil dan Diskusi dari tiap-tiap hubungan. Adapun batas
Analisis data diperoleh dari hasil toleransi kesalahan (α) yang digunakan
Variabel KMO Signifikansi
pengujian terhadap hipotesis. Tujuan dari adalah 5%. Apabila p < α atau p < 0,05 maka
Functional Value (mengumpulkan informasi) 0.822 0.000 pengujian hipotesis adalah untuk menolak terdapat pengaruh yang signifikan antara
Social Value (mengumpulkan informasi) 0.809 0.000 hipotesis nol (Ho) sehingga hipotesis variabel x terhadap variabel y.
Emotional Value (mengumpulkan informasi) positif 0.847 0.000 Hasil perhitungan Lisrel dapat dilihat
alternatif (Ha) bisa diterima. Hal ini dapat
Emotional Value (mengumpulkan informasi) negatif 0.898 0.000
Epistemic Value (mengumpulkan informasi) 0.775 0.000 dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel dibawah ini:
Niat Pelanggan menggunakan Internet
(mengumpulkan informasi) 0.710 0.000

Functional Value (menempatkan pesanan)


Social Value (menempatkan pesanan) 0.889 0.000
Emotional Value (menempatkan pesanan) positif 0.854 0.000
Emotional Value (menempatkan pesanan) negatif 0.894 0.000
Epistemic Value (menempatkan pesanan) 0.896 0.000
Niat Pelanggan menggunakan Internet (menempatkan 0.824 0.000
pesanan)
0.742 0.000

Sumber : Hasil Olah Data

UntukUntuk
mengetahui pengaruh
mengetahui nilai yang
pengaruh atau fit
nilai yang terhadappelanggan
dirasakan data yang (functional,
ada (model social,
yang emotional
dirasakan pelanggan (functional, social, dihasilkan dapat merefleksikan kenyataan
dan epistemic value) terhadap niat pelanggan untuk menggunakan internet sebagai platform ritel
emotional dan epistemic value) terhadap yang ada). Hipotesis dilakukan dengan
menggunakan metoda Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan komputer program
niat pelanggan untuk menggunakan internet langkah-langkah sebagai berikut:
Lisrel versi 8.70.
sebagai platform ritel menggunakan metoda - Tentukan Ho dan Ha dimana
Structural Untuk mengujiModelling
Equation apakah terdapat
(SEM)perbedaan Tidak matrix
Ho :antara terdapatcovariance antara dan matrix
perbedaansampel
Gambar 4. Hasil Perhitungan Lisrel
covariance
dengan bantuanpopulasi yangprogram
komputer diestimasi maka dilakukan pengujian
Lisrel goodnesssampel
matrix covariance of fit terlebih
dengan dahulu. Jika
versitidak
8.70.terdapat perbedaan maka dapat disimpulkan model matrix
yangcovariance
dihasilkan sesuai dengan data atau fit
- TentukanUntuk
Ho dan Ha dimana
menguji Hipotesis pertama
Hipotesis pertamamenguji pengaruh
menguji pengaruhHa1: Tidak
positif antaraterdapat
Functional pengaruh positif dirasakan
Value yang
terhadap data yang adaapakah terdapat
(model yang populasi yangkenyataan
dihasilkan dapat merefleksikan diestimasiyang ada). Hipotesis
Ho perbedaan
: Tidak terdapat perbedaan antara matrix
antara matrix covariance covariance sampel dengan matrix
Ha : Terdapat perbedaan covariance
antara matrix positif Functional
antaraterhadap
pelanggan niat Value
pelanggan Functional Value
yanguntuk menggunakan yangsebagai
internet dirasakan
platform ritel.
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
populasi
sampel danyangmatrix covariance populasi
diestimasi covariance sampel dengan dirasakan pelanggan terhadap niat pelanggan terhadap
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut: niat pelanggan
Ha yang diestimasi
: Terdapat makaantara
perbedaan dilakukan
matrixpengujian
covariance sampel dengan matrixmatrix
covariance populasi
covariance yangyang
populasi pelanggan untuk menggunakan internet untuk menggunakan internet sebagai
Ho1: Terdapat pengaruh positif Functional Value yang dirasakan pelanggan terhadap niat
goodness sebagai platform ritel. Hipotesis nol (Ho) platform ritel.
diestimasiof fit terlebih dahulu. Jika tidak diestimasi
pelanggan untuk menggunakan internet sebagai platform ritel.
terdapat perbedaan maka dapat disimpulkan - Hasil perhitungan diperoleh pengujian dan hipotesis alternatifnya (Ha) disusun
- Hasil perhitungan diperoleh pengujian goodness of fit sebagai berikut: Ha1: Tidak terdapat pengaruh positif Functional Hasil Value yang
model yang dihasilkan sesuai dengan data goodness of fit sebagai berikut: sebagai berikut: yang dirasakan
didapat pelanggan
membuktikanterhadap niat
- pelanggan untuk menggunakanpositif
internetbahwa
sebagaiHo1
platform
Ho1: Terdapat pengaruh dapatritel.
ditolak dan menerima
Tabel 4. Goodness of Fit Statistics Functional Value yang
Hasil yang didapat dirasakan
membuktikan bahwaHa1Ho1yang berarti
dapat terdapat
ditolak pengaruh Ha1
dan menerima positif
yang berarti
Degrees of Freedom = 0
Minimum Fit Function Chi-Square = 0.0 (P = 1.00) pelanggan
terdapat pengaruhterhadap
positif niat pelanggan
Functional Functional
Value yang Valuepelanggan
dirasakan yang dirasakan pelanggan
terhadap niat pelanggan
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.00 (P = 1.00) untuk menggunakan internet sebagai terhadap niat pelanggan untuk menggunakan 2
untuk menggunakan internet sebagai platform ritel. Hasil perhitungan dapat dilihat R = 6.49
The Model is Saturated, the Fit is Perfect ! platform ritel. internet sebagai platform ritel. Hasil
Sumber : Hasil Olah Data artinya terdapat pengaruh positif Functional Value yang dirasakan pelanggan terhadap niat
pelanggan untuk menggunakan internet sebagai platform ritel sebesar 64,9%.
4. Hasil dan Diskusi
216 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 217
Analisis data diperoleh dari hasil pengujian terhadap hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis
adalah untuk menolak hipotesis nol (Ho) sehingga hipotesis alternatif (Ha) bisa diterima. Hal ini
perhitungan dapat dilihat R2 = 6.49 artinya sebagai platform ritel. Hipotesis nol (Ho) Ha3b: Tidak terdapat pengaruh positif Ha4 yang berarti terdapat pengaruh positif
terdapat pengaruh positif Functional Value dan hipotesis alternatifnya (Ha) disusun Emotional Value aspek negatif yang Epistemic Value yang dirasakan pelanggan
yang dirasakan pelanggan terhadap niat sebagai berikut: dirasakan pelanggan terhadap niat terhadap niat pelanggan untuk menggunakan
pelanggan untuk menggunakan internet Ho3a: Terdapat pengaruh positif Emotional pelanggan untuk menggunakan internet sebagai platform ritel. Hasil
sebagai platform ritel sebesar 64,9%. Value aspek positif yang dirasakan internet sebagai platform ritel. perhitungan dapat dilihat R2 2.63 artinya
Hipotesis kedua menguji pengaruh pelanggan terhadap niat pelanggan terdapat pengaruh positif Functional Value
positif Social Value yang dirasakan untuk menggunakan internet sebagai Hasil yang didapat membuktikan yang dirasakan pelanggan terhadap niat
pelanggan terhadap niat pelanggan untuk platform ritel. bahwa gagal menolak Ho3b yang berarti pelanggan untuk menggunakan internet
menggunakan internet sebagai platform Ha3a: Tidak terdapat pengaruh positif tidak terdapat pengaruh positif Emotional sebagai platform ritel sebesar 26,3%.
ritel. Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis Emotional Value aspek positif yang Value aspek negatif yang dirasakan
alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut: dirasakan pelanggan terhadap niat pelanggan terhadap niat pelanggan untuk 5. Simpulan dan Saran
Ho2: Terdapat pengaruh positif Social pelanggan untuk menggunakan menggunakan internet sebagai platform Pengujian terhadap masalah penelitian
Value yang dirasakan pelanggan internet sebagai platform ritel. ritel. Hasil perhitungan dapat dilihat R2 menunjukkan bahwa Functional Value yang
terhadap niat pelanggan untuk 1.43 (min R2 1.96) artinya tidak terdapat dirasakan pelanggan mempunyai pengaruh
menggunakan internet sebagai Hasil yang didapat membuktikan pengaruh positif Emotional Value aspek positif terhadap niat pelanggan untuk
platform ritel. bahwa Ho3a dapat ditolak dan menerima negatif yang dirasakan pelanggan terhadap menggunakan internet sebagai platform
Ha2: Tidak terdapat pengaruh positif Ha3a yang berarti terdapat pengaruh positif niat pelanggan untuk menggunakan internet ritel. Berarti jika semakin tinggi Functional
Social Value yang dirasakan Emotional Value aspek positif yang dirasakan sebagai platform ritel. Value yang dirasakan pelanggan maka
pelanggan terhadap niat pelanggan pelanggan terhadap niat pelanggan untuk Hipotesis keempat menguji pengaruh akan semakin tinggi niat pelanggan untuk
untuk menggunakan internet sebagai menggunakan internet sebagai platform ritel. positif Epistemic Value yang dirasakan menggunakan internet sebagai platform
platform ritel. Hasil perhitungan dapat dilihat R2 3.66 pelanggan terhadap niat pelanggan untuk ritel. Begitu juga dengan Emotional Value
artinya terdapat pengaruh positif Emotional menggunakan internet sebagai platform aspek positif yang dirasakan pelanggan
Hasil yang didapat membuktikan Value aspek positif yang dirasakan pelanggan ritel. Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis mempunyai pengaruh positif terhadap niat
bahwa gagal menolak Ho1 yang berarti terhadap niat pelanggan untuk menggunakan alternatifnya (Ha) disusun sebagai berikut: pelanggan untuk menggunakan internet
tidak terdapat pengaruh positif Social Value internet sebagai platform ritel sebesar 36,6%. Ho4: Terdapat pengaruh positif Epistemic sebagai platform ritel. Berarti jika semakin
yang dirasakan pelanggan terhadap niat Hipotesis ketiga (3b) menguji Value yang dirasakan pelanggan tinggi Emotional Value aspek positif yang
pelanggan untuk menggunakan internet pengaruh positif antara Emotional Value terhadap niat pelanggan untuk dirasakan pelanggan maka akan semakin
sebagai platform ritel. Hasil perhitungan aspek negatif yang dirasakan pelanggan menggunakan internet sebagai tinggi niat pelanggan untuk menggunakan
dapat dilihat R2 0.10 (min R2 1.96) artinya terhadap niat pelanggan untuk menggunakan platform ritel. internet sebagai platform ritel. Sama halnya
tidak terdapat pengaruh positif Social Value internet sebagai platform ritel. Hipotesis nol Ha4: Tidak terdapat pengaruh positif dengan Epistemic Value yang dirasakan
yang dirasakan pelanggan terhadap niat (Ho) dan hipotesis alternatifnya (Ha) disusun Epistemic Value yang dirasakan pelanggan juga mempunyai pengaruh positif
pelanggan untuk menggunakan internet sebagai berikut: pelanggan terhadap niat pelanggan terhadap niat pelanggan untuk menggunakan
sebagai platform ritel. Ho3b: Terdapat pengaruh positif Emotional untuk menggunakan internet sebagai internet sebagai platform ritel. Berarti
Hipotesis ketiga (3a) menguji Value aspek negatif yang dirasakan platform ritel. jika semakin tinggi Epistemic Value yang
pengaruh positif Emotional Value aspek pelanggan terhadap niat pelanggan dirasakan pelanggan maka akan semakin
positif yang dirasakan pelanggan terhadap untuk menggunakan internet sebagai Hasil yang didapat membuktikan tinggi niat pelanggan untuk menggunakan
niat pelanggan untuk menggunakan internet platform ritel. bahwa Ho4 dapat ditolak dan menerima internet sebagai platform ritel. Ketiga hal

218 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 219
tersebut telah dibuktikan oleh hasil pengujian Daftar Pustaka Chu, C.W. and Lu, H.P. (2007), “Factors Han, J. and Han, D. (2001), “A Framework of
hipotesis 1 dan 3a dan 4. influencing online music purchase analyzing the customer value of internet
Anderson, E.W. and Mittal, V. (200), business”, The Journal of Information
intention in Taiwan; an empirical
Kemudian, ternyata Social Value “Strengthening the satisfaction-profit Technology Theory and Applications,
study based on the value-intention
yang dirasakan pelanggan tidak mempunyai chain”, Journal of Service Research, Vol.3 No. 5, pp. 25-38.
framework”, Internet Research, Vol.17
Vol. 3 No. 2, pp. 107-20.
pengaruh positif terhadap niat pelanggan No.2, pp.139-55. Hanson, W. and Kalyanam, K. (2007),
Andrews, L., Kiel, G., Drennan, J., Boyle, Internet Marketing and e-Commerce,
untuk menggunakan internet sebagai Cronin, Jr., J.J., Brady, M.K and Hult, G.T.M.
M.V. and Weerawarden, J. (2007), South Western College Publishing,
platform ritel. Berarti sukses perusahaan (2000), “Assessing the effects of
“Gendered perceptions of experiential Florence, KY.
quality, value and customer satisfaction
dalam membangun hubungan kepercayaan value in using web based retail
on customer behavioral intentions in Hoffman, D.L. and Novak, T.P. (1996),
channels”, European Journal of
yang lebih besar dengan pelanggan mereka, service environments”, Journal of “Marketing in hypermedia computer
Marketing, Vol. 41 Nos 5-6, pp 640-58.
tidak menjamin memiliki kemungkinan lebih Retailing, Vol.76 No.2, pp.193-217. mediated environments: conceptual
Angelis, V.A., lymperopoulos, C. and Dimaki, foundations”, Journal of Marketing,
tinggi dari peningkatan pelanggan, penjualan Ducoffe, R.H. (1996), “Advertising value
K. (2005), “Customers’ perceived value Vol.60 no.3, pp.50-68.
and advertising on the web”, Journal
dan loyalitas. Sedangkan Emotional Value of private and state controlled hellenic
of Advertising Research, Vol.36 No.5, Kleijnen, M. de Ruyter, K. and Wetzels,
aspek negatif yang dirasakan pelanggan juga banks”, Journal of Financial Services
pp.43-55. M. (2007), “An assessment of value
Marketing, Vol.9 No.4, pp.360-74.
tidak mempunyai pengaruh positif terhadap Eng, T.Y. and Kim, E.J. (2006), “An creation in mobile service delivery
Anderson, R.E. and Srinivasan, S (2003), and the moderating role of time
niat pelanggan untuk menggunakan internet axaminations of antecedents
“E-satisfaction and e-loyalty: a consciousness”, Journal of Retailing,
sebagai platform ritel. Artinya apabila aspek e-customers loyalty in a confucian
contigency framework”, Psychology Vol.83 No.1, pp.33-46.
culture; the case of South Korea”, The
negatif seperti sedih, takut, marah, jijik dan and Marketing, Vol.20 No.2, pp.123-
Service Industries Journal, Vol. 26 No. Kim, Y.K. (2002), “Customer value: an
kejutan yang tidak menyenangkan terhadap 38.
4, pp. 437-58. application to mall and internet
internet, tidak akan membuat semakin Balabanis, G., Reynolds, N. and Simintiras, shopping”, International Journal of
Ethier, J., Hadaya, P., Talnot, J. and Cadieux,
A. (2006), “Bases of e-store loyalty: Retail and Distribution Management,
tingginya keinginan untuk menggunakan J. (2006), “B2C web site quality and
perceived switching barriers and Vol.30 No.12, pp.595-602.
internet baik itu untuk memesan barang atau emotions during online shopping
satisfactions”, Journal of Business
episodes: an empirical study”, Kogut, B. and Zander, U. (1992), “Knowledge
sekadar mengumpulkan informasi. Kedua Research, Vol. 59 No. 2, pp. 214-24.
Information and Management, Vo.43 of the firm, combinative capabilities,
hal tersebut diatas telah dibuktikan oleh Borod, J.C., Cicero, B.A., Obler, L.K., No.1, pp.627-39. and the replication of technology”,
hasil pengujian terhadap hipotesis 2 dan 3b. Welkowitz, J., Erhan, H.M., Santschi, Organization Science, Vol.30 No.3,
Goddard, C. (2004), “Speed and price
C., Grunwald, I.S., Agosti, R.M. and pp.383-97.
influence e-shoppers”, Revolution,
Whalen, J.R. (1998), “Right hemisphere Ling, K.C., Piew, H.T., Chai, T.L. (2010),
Januari, pp.27-7.
Saran untuk Penelitian Selanjutnya emotional perception: evidence across “Investigating the shopping orientations
Penelitian ini hanya menguji multiple channels”, Neuro-psychology, Garbarino, E. and Johnson, M.S. (1999),
on online purchase intention in the
Vol.12 No.3, pp.446-58. “The different roles of satisfaction,
pengaruh Functional, Social, Emotional e-commerce environment: A Malaysian
trust, and commitment in customer
Bellman, S., Lohse, G.L. and Johnson, E.J. study”, Journal of Internet Banking
(aspek positif dan negatif) dan Epistemic relationships”, Journal of Marketing,
(1999), “Predictors of online buying and Commerce, Vol. 43 No. 9-10, pp.
Value yang dirasakan pelanggan terhadap Vo.63 No2, pp. 70-87.
behavior”, Communication of The 1140-1153.
niat pelanggan menggunakan internet ACM, Vol.42 No.12, pp. 32-8. Gefen, D. and Straub, D. (2003), “Managing Lokken, S.L., Cross, G.W., Halbert, L.K,
user trust in B2C e-service”, E-service Lindsey, G., Derby, C. and Stanford,
sebagai platform ritel. Untuk penelitian Breitenbach, C.S. and Van Doren D.C.
Journal, Vol.2 No.4, pp. 7-24. C. (2003), “Comparing online and non-
selanjutnya disarankan untuk menambahkan (1998), “Value added marketing in the
digital domain: enhancing the utility Gilly, M.C. and Wolfinbarger, M. (2000), “A online shoppers”, International Journal
variabel Conditional Value yang dirasakan of the internet”, Journal of Customer comparison of customer experiences of Customer Studies, Vol. 27 No. 2, pp.
pelanggan. Conditional Value bisa diartikan Marketing, Vol.15 No. 6, pp. 558-75. with online and offline shopping”, 126-33.
sebagai nilai/kegunaan alternatif dalam Consumption, Markets and Culture, Mathwick, C., Malhotra, N. and Rigdon,
Chen, Z. and Dubinsky, A.J. (2003), “A
Vol.4 No.4, pp. 187-205. E. (2001), “Experiental value:
situasi tertentu. Begitu juga disarankan conceptual model of perceived
customer value in e-commerce: Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J. & conceptualization, measurement and
untuk penelitian selanjutnya menggunakan application in the catalogue and internet
preliminary investigations”, Psyhology Anderson, R.E. (2010), “Multivariate
populasi yang berbeda, misalnya: ibu rumah and Marketing, Vol.20 No. 4, pp. 323- Data Analysis”, 7th edition. Prentice shopping environment”, Journal of
tangga. 75. Hall, Upper Saddle River, New Jersey. Retailing, vol.77 No.1, pp. 39-56.

220 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari) KOMPETENSI - JURNAL MANAJEMEN BISNIS, VOL. 13, NO. 2, JULI - DESEMBER 2018 | 221
Moore, D.J. and harris, W.D. (1996), Sekaran, Uma. (2006). Research Methods
“Affect intensity and the customer’s for Business. Buku 2. Edisi 4 Salemba
attitude toward high impact emotional Empat, Jakarta.
advertising appeals”, Journal of Suki, N.M. and Suki, N.M. (2007), “Online
Advertising, Vopl. 25 No.2, pp. 37-50. buying innovativeness effects of
Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 perceived value, perceived risk and
2014 avalable at http://www.trenologi. perceived enjoyment”, International
com/2013022611159/ini-dia-tipe-tipe- Journal of Business and Society, Vol.8
transaksi-jual-beli-di-dunia-maya/ No.2, pp.81-93.
Ozen, Hilal, Engizek, Nil, (2014) “Shopping Sweeney, J.C., and Soutar, G.N. (2001),
online without thinking: being “Customer perceived values: the
emotional or rational?”, Asia Pasific development of a multiple item scale“,
Journal of Marketing and Logistics, Journal of Retailing, Vol.77 No.2, pp.
Vol. 26 Iss: 1, 00.78-93. 203-20.
Petrick, J.F. (2002), “Development of a Van Birgelen, M., de Jong, A. and de
multi-dimensional scale for measuring Ruyter, K. (2006), “Multi-channerl
the perceived value of a service”, service retailing: The effect of channel
Journal of Leisure Research, Vol.34 performance satisfaction on behavioral
No.2, pp. 119-345. intentions”, Journal of retailing,
Pura, M. (2005), “Linking perceived Vol.82 No.4, pp. 367-77.
value and loyalty in location based Westbrook, R.A. and Oliver, R.L. (1991),
mobile services”, Information and “The dimensionality of consumtion
Management, Vol.15 No.6, pp.20-35. emotions patterns and customer
Pavlou, P.A. (2003), “Customer acceptance satisfaction”, Journal of Customer
of electronic commerce: integrating Research, Vol. 18 No.1, pp.84-91.
trust and risk with the technology Weiser, E.B. (2001), “The functions of
acceptance model”, International internet use and their social and
Journal of Elevtronic Commerce, Vo.7 psychological consequences”,
No.3, pp.69-103. CyberPsychology and Behaviour,
Rowley, J. (2001), “Product search in Vol.4 No.6.pp.723-43.
e-shopping: a review and research Woodruff, R.B. (1997), “Customer value:
propositions”, Journal of Customer the next source for competitive
Marketing, Vol.17 No.1, pp. 20-35. advantage”, Journal of The Academy
Sheth, J.N., Newman, B.I., and Gross, B. of Marketing Science, Vol.25 No. 2.
(1991), “Why we buy what we buy: Pp.139-53.
a theory of consumption values”, http://www.123toko.com/post/apa-itu-
Journal of Business research, Vol.22 online-shopping
No.2, pp. 159-70.

222 | PENGARUH NILAI YANG DIRASAKAN PELANGGAN... (Nilasari)

Anda mungkin juga menyukai