Kelas: 1C
Nn.
P (20 tahun, BB saat di RS 53 kg) dirawat hari pertama di ruang Mawar karena
diare selama 5 hari. Mengalami penurunan BB sebanyak 2 kg. Klien tampak
lemas
dan pucat. TD: 100/70 mmHg, RR: 20 x/menit, Nadi : 85 x/menit, Suhu: 36,0C.
Perawat segera akan memasang infus untuk memberikan terapi cairan untuk
klien.
f.
Ketika hendak memasangkan infus, perawat mengalami kesulitan menemukan
vena pasien. Dan tidak memiliki tourniquet untuk membendung aliran vena. Apa
saja yang dapat dilakukan oleh perawat?
Untuk mendeteksi vena, kita dapat menggunakan alat visualisasi yaitu, visiovein
dengan cara penggunaan yang mudah, hanya dengan meletakkan alat visiovein
pada lengan atau daerah vena pada klien kemudian hasil nya akan mucul pada
layar LED.
g. Setelah perawat menusukkan jarum infus kedalam intravena, apa yang
dilakukan selanjutnya oleh perawat? perawat akan menyesuaikan laju cairan infus
agar terkendali.
Mengapa hal tersebut dilakukan? Cairan infus yang mengalir terlalu banyak atau
terlalu sedikit dapat menyebabkan komplikasi seperti sesak napas dan tekanan
darah tinggi.