Anda di halaman 1dari 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI ARSITEK

A. PENGERTIAN ARSITEK MENURUT IAI

Arsitek adalah seseorang yang melakukan Praktik Arsitek dan telah secara sah
memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek (dulunya disebut sebagai Sertifikat Keahlian (SKA)
Arsitek) yang dikeluarkan oleh Dewan Arsitek Indonesia (UU Arsitek nomer 6 tahun 2017
pasal 1).

B. PENGERTIAN ARSITEK MENURUT DAVID A. HILL

 Peran arsitek adalah menginterprestasikan kebutuhan klien melalui rancangan yang


memenuhi persyaratan dan cocok dengan anggaran yang disediakan, dan dalam kondisi
normal memonitor/mengawasi kemajuan pekerjaan pembangunan dari awal hingga akhir.
 Arsitek bertugas menjelaskan, mengarahkan dan memberi saran kepada klien tentang
permasalahan/pemecahan permasalahan berkaitan dengan proyeknya.

C. PENGERTIAN ARSITEK MENURUT SOEWONDO B. SOETEDJO


Arsitek memperoleh data dari pemberi tugas melalui suatu proses, serta mencari data
dari pihak lain, kemudian memprosesnya secara sistematis untuk mewujudkan desain fasilitas
yang dibutuhkan.

2.2 DEFINISI PERFORMA ARSITEK

Performa/Kinerja didefinisikan sebagai pengukuran tingkat keefektifan yang


menghubungkan kualitas produk kerja dan produktivitas. Dengan kata lain kinerja adalah hal
yang digunakan untuk mendeskripsikan kerja, produk dan karakter umum serta proses.

Kinerja konsultan didefinisikan sebagai kesesuaian antara dokumen perencanaan


dengan permintaan atau harapan pemilik (Term of Reference). Kinerja konsultan dapat
diukur dengan deliverable criteria ditinjau dari segi waktu dan kualitas. Salah satu ukuran
untuk mengukur kinerja konsultan dapat dilihat dengan tercapainya target waktu yang
ditetapkan sebelumnya dalam dokumen kontrak. Faktor yang mempengaruhi kinerja
konsultan ditinjau dari segi waktu adalah milestone schedule. Milestone adalah batasan
(constraint) yang sifatnya sangat signifikan dan mendesak untuk mencapai program/tujuan
proyek yang ditetapkan oleh pemilik. Dokumen perencanaan yang berkualitas adalah salah
satu ukuran yang digunakan untuk mengukar kinerja konsultan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja konsultan ditinjau dari segi kualitas meliputi accuracy (keakuratan
dokumen perencanaan), usability of design document (kemudahan penggunaan dokumen
perencanaan), constructability of the design (pertimbangan pengetahuan dan pengalaman
konstruksi dalam perencanaan). (Tucker dan Scarlet disadur Diputra, 2009)

Faktor penentu yang mempengaruhi kinerja efektif konsultan dalam sebuah proyek
konstruksi adalah sebagai berikut (Nitithamyong dan Tan, 2007) :

1. Kemampuan Interaksi
2. Manajemen Informasi yang Efisien
3. Perencanaan yang Tepat untuk Pelaksanaan Proyek
4. Pembentukan Prosedur Standar
5. Faktor Pengorganisasian Anggota Tim
6. Faktor Dukungan Klien
7. Faktor Komitmen dan fleksibilitas
8. Faktor Ketersediaan SDM dan Pemahaman Kebutuhan Klien
9. Faktor Pengambilan Keputusan
10. Faktor Karakteristik dan Kontribusi Klien
11. Faktor Kompetensi dan Pengalaman
12. Faktor Kemampuan Pemecahan Masalah

2.3 DEFINISI MANAJEMEN DAN STRATEGI PROYEK

Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan


koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu. Untuk itu disusun suatu
struktur organisasi yang menunjukkan jalur instruksi pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak
terjadi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya organisasi pada suatu
proyek, maka akan memudahkan manajemen pengelolaannya sehingga pada waktu
pelaksanaan sesuai dengan rencana. Demikian pula biaya dan kualitas pekerjaan dapat
dipertanggungjawabkan. (Ervianto, 2005)

Di bawah ini adalah beberapa tujuan manajemen proyek adalah:

1. Mengelola Risiko
Keberhasilan pelaksanaan proyek tak lepas dari ’trial and error’ selama menjalani
prosesnya. Risiko bisa saja mengganggu keberlangsungan suatu proyek, namun bukan
berarti tidak bisa dikelola.

2. Memaksimalkan Potensi Tim

Kualitas sumber daya manusia turut mengambil peran penting dalam melaksanakan


proyek. Manajemen proyek menggerakkan setiap individu agar dapat memainkan
perannya dengan maksimal, mampu membuat perencanaan yang baik serta memiliki
kemampuan dalam mengelola proyek.

3. Menciptakan Perencanaan yang Tepat


Tujuan Project management adalah mengarahkan pada perencanaan yang tepat mencakup
seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas.
4. Memanfaaatkan Peluang
Tujuan dari manajemen proyek adalah untuk membantu mengelola sebuah peluang untuk
dimanfaatkan bagi perkembangan perusahaan tanpa mengurangi nilai utama yang ingin
dicapai perusahaan.
5. Mengelola Integrasi

Membuat proyek tetap konsisten dan tetap berada pada jalur yang tepat dibutuhkan
integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi. Kesinambungan antara 3 elemen
tersebut membuat kunci dari nilai sebuah proyek tetap terjaga, sehingga tujuan pun dapat
tercapai. Disini Project management adalah berperan penting dalam mengidentifikasi dan
mempertahankan integrasi.

Bagi Arsitek sendiri mereka harus mampu menerapkan sebuah rancangan arsitektur dan
pengelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yang itu diperoleh melalui pendidikan
tinggi arsitektur dan diakui oleh organisasi serta dari pengalaman penerapan pengetahuan
ilmu dan seni, dan harus ditekuni secara terus-menerus dan berkesinambungan.

Dalam menilai standar pemenuhan kualifikasi profesional arsitek, IAI menetapkan 13 butir
kompetensi. Dari 13 butir tersebut, empat butir di antaranya terkait erat dengan peran arsitek
pada proyek pelaksanaan konstruksi

2.4 TIGA BELAS (13) BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK DALAM IAI

1. Perancangan Arsitektur
Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan
persyaratan teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan (Ability to create
architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and which aim to
be environmentally sustainable)

2. Pengetahuan Arsitektur

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan
ilmu-ilmu pengetahuan manusia (Adequate knowledge of the history and theories of
architecture and related arts, technologies, and human sciences)

3. Pengetahuan Seni

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur
(Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design)

4. Perencanaan dan Perancangan Kota

Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan
yang dibutuhkan dalam proses perancanaan itu (Adequate knowledge on urban design,
planning, and the skills involved in the planning process)

5. Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan

Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung
dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di
antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan
skala manusia (Understanding of the relationship between people and buildings and between
buildings and their environments, and of the need to relate spaces between them to human
needs and scale.)

6. Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai
daya dukung lingkungan (An adequate knowledge of the means of achieving environmentally
sustainable design.)

7. Peran Arsitek di Masyarakat

Memahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di
masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan
faktor-faktor sosial (Understanding of the profession of architecture and the role of architects
in society, in particular in preparing briefs that account for social factors)

8. Persiapan Pekerjaan Perancangan

Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek
perancangan (Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a
design project.)

9. Pengertian Masalah Antar-Disiplin

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan


perancangan bangunan gedung (Understanding of the structural design, construction, and
engineering problems associated with building design.)

10. Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi
dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang
memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat (Adequate knowledge of
physical problems and technologies and of the function of buildings so as to provide them
with internal conditions of comfort and protection against climate.)

11. Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan

Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna


bangunan gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan
(Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed
by cost factors and buildign regulations.)

12. Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara
yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung
serta proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang
menyeluruh (Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and
procedures involved in translating design concepts into buildings and integrating plans into
overall planning.)

13. Pengetahuan Manajemen Proyek


Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan
pengendalian biaya pembangunan (Adequate knowledge of project financing, project
management and cost control.)

DAFTAR PUSTAKA

IAI. (2017). Ikatan Arsitek Indonesia. Retrieved from http://www.iai.or.id/sertifikasi/13kompetensi

Nusantara, P. M. (2021). Pengertian dan Tahapan Manajemen Proyek. Retrieved from Jurnal
Entrepreneur: https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-tahapan-manajemen-proyek/

romend08. (2016, April 23). Arsitek Dalam Konteks Proyek Pembangunan. Retrieved from
Slideshare.net: https://www.slideshare.net/romend08/arsitek-dalam-konteks-proyek-
pembangunan

Sari, E. A. (2018, Oktober 10). Mengenal Arsitek Serta Undang Undang Arsitek. Retrieved from IAI
Jakarta: https://iai-jakarta.org/artikel/lihat/mengenal-arsitek-serta-undang-undang-arsitek#

Yogyakarta, U. A. (n.d.). Proyek Konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai