Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan


 puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan judul "Aku Selalu Dekat Dengan Allah"..
Ucapan terima kasih dan puji syukur kami sampaikan kepada Allah dan semua
 pihak yang telah membantu kelancaran, memberikan masukan serta ide-ide untuk
menyusun makalah ini.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan


makalah ini, namun tidak mustahil apabila terdapat kekurangan maupun
kesalahan. Oleh karena itu kami memohon saran serta komentar yang dapat kami
 jadikan motivasi untuk menyempurnakan pedoman dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
Latar Belakang1

BAB II PEMBAHASAN2
ASMAUL HUSNA2
MENGIMANI ASMAUL HUSNA5

BAB III PENUTUP6


KESIMPULAN6
SARAN6

DAFTAR PUSTAKA7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua yang ada di alam ini merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT.
Allah SWT mempunyai sifat-sifat yang agung, mulia, dan besar yang tidak terdapat
pada semua rnakhluk-Nya. Oleh karena itu,semua makhluk-Nya harus menyembah
kepada-Nya. Namun. sifat-sifat Allah SWT tersebut tidak hanya tergambar dalam
sifat wajib-Nya, melainkan juga dari nama-nama baik yang menyertai- Nya
(Asma’ulHusna). Firman Allah SWT dalam QS Al Hasyr ayat 24 : “Dia-lah Allah
Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk
Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya
apa yang ada dilangit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini
 bisa dibuktikan dari seberapa sering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah
SWT dapat dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimat tayyibah atau menyebut
nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses
zikir (mengingat) kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Alquran :
“Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu.”(QS. Al A’raaf : 180)
Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-
nama Allah SWT yang terhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang
dilakukan sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam
kalimat basmalah). Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya
denganAsmaul Husna sebagai pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam
 berdoa kita pasti meminta sesuatu.Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu,
harapan akan terkabulnya doa kita tentu akan semakin besar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ASMAUL HUSNA
Kata al-asma adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasa
diterjemahkan dengan nama. Ia berakar dari kata as-sumuw yang berarti
ketinggian atau as-simah yang berarti tanda. Memang nama merupakan tanda bagi
sesuatu, sekaligusharus dijunjung tinggi Apakah nama sama dengan yang dinamai
atau tidak, di sini diuraikan perbedaan pendapat ulama yang berkepanjangan,
melelahkan dan menyita energy itu. Namun yang jelas bahwa Allah memiliki apa
yang dinamai-Nya sendiri dengan al-asma dan bahwa al-asma itu bersifat husna.
al-husna bentuk muannast/ feminim dari kata ahsan yang berarti terbaik.
Penyifatan nama-nama Allah dengan kata yang berbentuk superlative
ini,menunjukkan bahwa nama-nama Allah dengan kata yang berbentuk
superlative ini,menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan saja, tetapi juga
yang terbaik dibandingkandengan yang lainnya, yang dapat disandang-Nya atau
 baik hanya untuk selain-Nya saja, tapitidak baik untuk-Nya. Sifat Pengasih
– misalnya – adalah baik. Ia dapat disandang olehmakhluk/manusia, tetapi karena asma
al-husna (nama-nama yang terbaik) hanya milik Allah,maka pastilah sifat kasih-
Nya melebihi sifat kasih makhluk, baik dalam kapasitas kasih
maupunsubstansinya. Di sisi lain sifat pemberani, merupakan sifat yang baik
disandang oleh manusia,namun sifat ini tidak wajar disandang Allah, karena
keberanian mengandung kaitan dalamsubstansinya dengan jasmani dan mental,
sehingga tidak mungkin disandangkan kepada-Nya.Ini berbda dengan sifat kasih,
 pemurah, adil dan sebagainya. Contoh lain adalah anak cucu.Kesempurnaan
manusia adalah jika ia memiliki keturunan, tetapi sifat kesempurnaan manusiaini,
tidak mungkin pula disandang-Nya karena ini mengakibatkan adanya unsur
kesamaan Tuhandengan yang lain, di samping menunnjukkan kebutuhan, sedang
hal tersebut mustahil bagi-Nya.
Beriman kepada Allah, artinya menyakini didlam hati dan di ucapka dengn
lisan. Menagapakita di wajibkan untu berimn kepada Allah? Agar selalu dekat
dengan Allah dan mengingat tentang kekuasaan Allah.
 Diantaranya kita harus bersikap keluhuran budi. “keluhuran budi yaitu?
Kemuliaan dan kesabaran akhlak dan hati
 kokoh pendirian artinya adalah kita menyakini bahwa apa yang kita ambil
itu bik dan bermanfaat.
  bersikap tawakal artinya adalah adalah setelah bekerja keras lalu kita
menyerahkan semua pada Allah hasil yang terbaik.
 Dan yang terakhir dalam menghayati iman adalah mengenal asmaul husna

Asmaul husn terdiri dari 99 nama nama baik mulia Allah. Diantaranya
adalah : al-kariim, al-mu’min, al-wakiil, al-matiin, al-jaami’, al-Adl, dan al-Akhiir 
DAFTAR PUSTAKA
artinya.html

Anda mungkin juga menyukai