Anda di halaman 1dari 8

MANFAAT DAN APLIKASI ILMU BIOLOGI SEL DALAM

BIDANG KESEHATAN TERUTAMA BIDANG


KEFARMASIAN

disusun oleh :
Novi Setyowati
2020010008
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JOGJA
JL. PARANGTRITIS KM 11, MANDING, SABDODADI,
BANTUL, YOGYAKARTA 58715
2020

2
BAB I
PENDAHULUAN

Biologi sebagai ilmu murni berperan dalam pengembangan ilmu terapan


(applied science). Misalnya kedokteran, pertanian, dan farmasi. Jadi, tidak
mungkin dapat menguasai ilmu terapan tersebut tanpa menguasai biologi. Biologi
berkedudukan sebagai ilmu pengetahuan. Objek kajian biologi sangat luas dan
mencakup semua makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi
yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani,
zoologi, dan mikrobiologi. Dalam biologi, berbagai aspek kehidupan dikaji.
Manfaat ilmu biologi dalam bidang kedokteran dan kesehatan terdiri dari
beberapa cabang ilmu biologi, diantaranya adalah ilmu anatomi dan fisiologi
manusia, mikrobiologi, virologi dan patologi.

Ilmu biologi, tidak akan terlepas dari materi sel. Sel merupakan unit
sederhana yang mempunyai manfaat dan fungsi yang sangat besar di kehidupan
manusia sehingga sel dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup dari manusia
itu sendiri. Dalam tubuh manusia, sel yang tersusun melebihi triliunan sel dalam
tubuh yang berasal dari proses pembelahan dari satu sel.

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-


obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada
anggapan bahwa ilmu ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan
bahwa ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug
compounding), terutama ditujukan untuk melayani resep dari dokter. Dunia
farmasi memiliki keterkaitan yang erat dengan ilmu biologi terlebih lagi tentang
sel, dikarenakan pada bidang farmasi terjadi perkembangan yang pesat terkait
kebutuhan obat-obatan. Melalui perkembangan ilmu biologi inilah dicoba
melakukan pemanfaatan dalam bentuk rekayasa genetik dan perkembangan sistem
biologi sehingga menemukan inovasi-inovasi baru.

3
BAB II
ISI

Beberapa manfaat lebih jauh yang bisa diperoleh dari pemanfaatan biologi
sel dalam di bidang kefarmasian antara lain:
1. Pembuatan Vitamin Sintetis
Pemenuhan vitamin oleh tubuh dalam asupan makanan sehari-hari kadang
kala tidak dapat terpenuhi dengan baik. Tubuh membutuhkan vitamin agar
bisa bekerja secara baik, misalnya pada proses pertumbuhan, proses
pencernaan, kemudian kesiapan mental yang ada dan juga sistem daya tahan
tubuh terhadap berbagai infeksi. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan
penelitian untuk mendapatkan atau membuat vitamin buatan. Sudah banyak
ditemukan berbagai vitamin yang berasal dari hasil pembuatan melalui proses
sintetik. Hal ini merupakan salah satu manfaat biologi yang ada dalam
kehidupan sehari – hari khususnya di bidang farmasi. Berbagai kegiatan,
aktivitas, dan juga proses biologis pada tubuh membutuhkan vitamin agar bisa
bekerja secara baik, seperti misalnya pada proses pertumbuhan, proses
pencernaan, kemudian kesiapan mental yang ada dan juga system daya tahan
tubuh terhadap berbagai infeksi.

2. Pembuatan Vaksin
Vaksin merupakan antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,
masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh bagiannya, yang telah diolah
menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu. Vaksin merupakan produk biologi yang sangat mudah rusak dan
kehilangan potensi apabila tidak dikelola dengan baik. Vaksinasi adalah
pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas
(antibodi) sistem imun di dalam tubuh. Dalam proses pembuatan vaksin selalu
menerapkan ilmu biologi sebagai pendukung pengembangannya. Biasanya
proses tersebut menggunakan rekayasa genetika untuk menemukan hal – hal
baru yang bisa digunakan dan bermanfaat pada masa yang akan datang

4
sehingga akan membuat taraf hidup manusia menjadi lebih baik. Vaksin
sendiri dibuat dengan cara melakukan suatu proses pengisolasian terhadap gen
tertentu yang nantinya akan mengkode antigen dan bisa ditemukan dari
mikroba yang bersangkutan.

3. Pembuatan Antibiotik
Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat
membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain.
Antibiotik memiliki fungsi sebagai pendukung dalam proses penyembuhan
suatu penyakit tertentu yang ada di dalam tubuh akibat infeksi bakteri.
Pembuatan antibiotik biasa menggunakan cara rekayasa genetika.

4. Pembuatan Hormon Insulin Buatan


Dalam proses pembuatan hormon insulin biasanya dilakukan dengan cara
melalui suatu proses yang disebut dengan rekayasa genetika. Dengan melewati
proses rekayasa genetika ini, manusia akan memperoleh hasil dengan
melakukan tahap penyisipan bakteri Escherichia coli terlebih dahulu
bersamaan dengan suatu gen pembentuk hormon insulin yang terdapat pada
bagian tubuh manusia.

5. Pembuatan Enzim-Enzim Buatan


Bioteknologi pada saat ini sudah sangat maju. Para peneliti juga membuat
enzim sintetik/buatan yang diperlukan atau untuk memenuhi kebutuhan
kekurangan enzim pada tubuh makhluk hidup. Enzim merupakan bioteknologi
zat protein yang dibutuhkan sebagai katalis dalam berbagai kebutuhan
industri. Beberapa jenis enzim yang telah dikembangkan antara lain protease
dan xilanase.

5
6. Menentukan Proses Biologis Senyawa Obat Tertentu
Dalam proses penelitian suatu obat, pastinya akan dipelajari terlebih
dahulu bagaimana sifat – sifat dan juga reaksi berbagai bahan yang akan
digunakan terhadap respon tubuh nantinya. Banyak pertimbangan dan
percobaan yang dilakukan sehingga bisa menentukan proses biologis yang
paling baik dalam rangka pembuatan ataupun pembentukan senyawa obat –
obatan yang sedang dikembangkan.

6
BAB III
KESIMPULAN

Bidang ilmu biologi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap bidang
kesehatan khususnya pada bidang kefarmasian. Di jaman sekarang jika diamati
lebih teliti, kecenderungan seseorang dalam mengkonsumsi obat telah membuka
peluang di bidang kefarmasian dalam mengembangkan obat-obatan yang lebih
aman dan memiliki tingkat nutrisi yang tinggi, sehingga dapat mengurangi risiko
dalam menimbulkan penyakit lainnya. Untuk itu, perkembangan di bidang
farmasi perlu terus ditingkatkan dengan baik dan secara terus-menerus dengan
didukung juga dengan pemantapan ilmu biologi terutama terkait sel.

7
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2020, Juli 28). Peranan Biologi Di Bidang Farmasi. Dikutip dari
pendidikankarakter.org: http://pendidikankarakter.org/peranan-biologi-di-
bidang-farmasi/ Diakses pada 19 Desember 2020

Habibah, N. (2018, November 24). Hubungan Biologi Sel di Bidang Kefarmasian.


Dikutip dari kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/nur_habibah16/5bf9620e12ae941bc12a5db7
/hubungan-biologi-sel-di-bidang-kefarmasian?page=all Diakses pada 19
Desember 2020

Purnawati, W. M. (2013, April 18). BIOLOGI ILMU MENINGKATKAN


KESEHATAN. Dikutip dari sumbar.kemenag.go.id:
https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/1415/biologi-ilmu-meningkatkan-
kesehatan.html Diakses pada 19 Desember 2020

Suharyanto. (2017, Agustus 31). 15 Manfaat Biologi di Bidang Farmasi Yang


Mengejutkan. Dikutip dari dosenbiologi.com:
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/manfaat-biologi-di-bidang-farmasi
Diakses pada 19 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai