Anda di halaman 1dari 55

UNSUR ETNISITAS PADA RAGAM HIAS

DARI BUDAYA DAERAH DAERAH


NUSA TENGGARA BARAT

NAMA KELOMPOK :
- Dio Gani Ramadhan (16.2018.1.00548)
- Hakim Andriansyah (16.2018.1.00549)
- Nurul Khofifah S. (16.2018.1.00550)
- Putri Moudy S. P. (16.2018.1.00552)

DOSEN PENGAMPU :
Ningroom Adiani, ST., M.Sn.
(NIP. 133003)

INSTITUT TEKNOLOGI ADHITAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN DESAIN PRODUK – 2020
BAB I
DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

1.1 Lambang Daerah Nusa Tenggara Barat


Lambang dari daerah Nusa Tenggara Barat, berlatar belakang perisai
sebagai gambaran jiwa pahlawan, lambang Nusa Tenggara Barat terdiri dari 6
unsur, yakni: bintang, kapas dan padi, menjangan gunung dan kubah.

Arti dari lambang provinsi Nusa Tenggara Barat :


1. Bintang melambangkan 5 sila Pancasila,
2. Kapas dan padi selain melambangkan kemakmuran juga
melambangkan tanggal terbentuknya provinsi Nusa Tenggara
Barat tanggal 14 Agustus 1958. Hari tersebut diungkapkan secara
simbolik dengan jumlah kuntum dan untaian padi 58.
3. Rantai terdiri dari 4 lingkaran dan 5 persegi, melambangkan tahun
45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
4. Menjangan, merupakan salah satu satwa yang banyak berada di
Pulau Sumbawa.
5. Gunung yang berasap melukiskan kemegahan Gunung Rinjani,
sebagai gunung tertinggi di Lombok.
6. Kubah melambangkan ketaatan beragama masyarakat provinsi
Nusa Tenggara Barat.
1.2 Lokasi Daerah Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa,
memiliki luas wilayah 20.153,15 km2. Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur
Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan. Selong merupakan kota yang
mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut,
sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh
gunung yang ada di Pulau Lombok, Gunung Rinjani merupakan gunung
tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan
gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.
Sungai-sungai di Nusa Tenggara Barat dikelompokkan ke dalam dua
wilayah sungai, yaitu Wilayah Sungai (WS) yaitu WS Lombok dan WS
Sumbawa. WS Lombok terdiri atas 197 DAS dan WS Sumbawa 555 DAS.
Batas dari daerah Nusa Tenggara Barat, meliputi :
1.3 Sejarah atau asal – usul atau legenda tentang Daerah Nusa Tenggara
Barat
Keberadaan status provinsi, bagi NTB tidak datang dengan sendirinya.
Perjuangan menuntut terbentuknya Provinsi NTB berlangsung dalam rentang
waktu yang cukup lama. Provinsi NTB, sebelumnya sempat menjadi bagian
dari Negara Indonesia Timur dalam konsepsi Negara Republik Indonesia
Serikat,dan menjadi bagian dari Provinsi Sunda kecil setelah pengakuan
kedaulatan Republik Indonesia.
Seiring dinamika zaman dan setelah mengalami beberapa kali proses
perubahan sistem ketatanegaraan pasca diproklamasikannya Kemerdekaan
Republik Indonesia, barulah terbentuk Provinsi NTB. NTB, secara resmi
mendapatkan status sebagai provinsi sebagaimana adanya sekarang, sejak
tahun 1958, berawal dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun
1958 Tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan NTT, dan yang dipercayakan menja di
Gubernur pertamanya adalah AR. Moh. Ruslan Djakraningrat.
Walaupun secara yuridis formal Daerah Tingkat I NTB yang meliputi 6
Daerah Tingkat II dibentuk pada tanggal 14 Agustus 1958, namun
penyelenggaraan pemerintahan berjalan berdasarkan Undang- undang
Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950, dan Undang-undang Nomor
1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Keadaan yang
tumpang tindih ini berlangsung hingga tanggal 17 Desember 1958, ketika
Pemerintah Daerah Lombok dan Sumbawa di likuidasi. Hari likuidasi inilah
yang menandai resmi terbentuknya Provinsi NTB. Zaman terus berganti,
konsolidasi kekuasaan dan pemerintahanpun terus terjadi.
Pada tahun 1968 dalam situasi yang masih belum menggembirakan
sebagai akibat berbagai krisis nasional yang membias ke daerah, gubernur
pertama AR. Moh. Ruslan Tjakraningrat digantikan oleh HR.Wasita Kusuma.
Dengan mulai bergulirnya program pembangunan lima tahun tahap pertama
(pelita I) langkah perbaikan ekonomi, sosial, politik mulai terjadi. Pada tahun
1978 H.R.Wasita Kusuma digantikan H.Gatot Soeherman sebagai Gubernur
Provinsi NTB yang ketiga. Dalam masa kepemimpinannya, usaha-usaha
pembangunan kian dimantapkan dan Provinsi NTB yang dikenal sebagai
daerah minus, berubah menjadi daerah swasembada. Pada tahun 1988 Drs.
H. Warsito, SH terpilih memimpin NTB menggantikan H. Gatot Soeherman.
Drs.H.Warsito, SH mengendalikan tampuk pemerintahan di Provinsi NTB
untuk masa dua periode, sebelum digantikan Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si
pada tanggal 31 Agustus 1998.
Drs. H. Harun Al Rasyid M.Si berjuang membangun NTB dengan
berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Program
Gema Prima. Tahun 2003 hingga 1 september 2008 Drs. H. Lalu Serinatadan
wakil Gubernur Drs.H.B. Thamrin Rayes memimpin NTB. Pada masa ini
berbagai macam upaya dilakukan dalam membangun NTB dan mengejar
ketertinggalan diberbagai bidang dan sektor. Di zaman ini,sejumlah program
diluncurkan, seperti Gerbang E-Mas dengan Program Emas Bangun Desa.
Selain itu, pada masa ini pembangunan Bandara Internasional Lombok di
Lombok Tengah mulai terealisasi dan rampung pada pertengahan 2009.
Dalam usianya yang ke-52 Provinsi NTB kini dipimpin oleh Gubernur
Dr. KH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur Ir. H. Badrul Munir, MM. Pada
tahun 2010 ini, kedua pasangan pemimpin menggenapkan dua tahun
pemerintahannya di Provinsi NTB untuk mengemban amanah dan harapan
masyarakat Nusa Tenggara Barat dalam mencapai kesejahteraan dan
pembangunan daerah menuju NTB yang Beriman dan Berdaya Saing.
BAB II
CHAPTER 1
KAJIAN TEORI ETNIK NUSA TENGGARA BARAT
BERDASARKAN HASIL BUDAYA TRADISIONAL

2.1 Rumah Adat

Rumah adat Suku Sasak NTB

Rumah tradisional yang sarat simbol. Bahan lantai bangunannya unik,


terbuat dari campuran kotoran kerbau. Dipercaya mengusir serangga dan
serangan magis terhadap penghuninya. Ada sejumlah perkampungan suku Sasak
asli di Lombok, seperti di Sembalun, Sade dan Ende. Mereka masih
mempertahankan dan menjaga keaslian kebudayaan Sasak lama. Tradisi mereka
dijalankan sejak zaman pemerintahan Kerajaan Pejanggik di Praya, Kabupaten
Lombok Tengah sampai sekarang.

Rumah adat Sasak dibagi menjadi tiga tipe. Bale Bonter yaitu rumah milik
pejabat desa, Bale Kodong untuk warga yang baru menikah atau untuk para orang
tua yang ingin menghabiskan masa tunya. Dan Bale Tani, tempat tinggal bagi yang
berkeluarga dan memiliki keturunan
Bale Tani, terbuat dari kayu dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu
dan beratapkan daun alang-alang kering. Lantai dari Bale Tani ini adalah
campuran tanah liat, getah pohon dan abu jerami yang kemudian diolesi dengan
kotoran kerbau. Bale Tani terbagi menjadi dua bagian yaitu Bale Dalam dan Bale
Luar, ruangan Bale Dalam biasanya diperuntukkan untuk anggota keluarga wanita,
yang sekaligus merangkap sebagai dapur. Sedangkan ruangan Bale Luar
diperuntukkan anggota keluarga lainnya, dan juga berfungsi sebagai ruang tamu.

Pintu masuk rumah adat ini juga unik, sengaja dibuat serendah mungkin, simbol
penghormatan kepada pemilik rumah. Ruangan bagian depan bagian kanan untuk
kamar tidur bapak dan ibu. Sedangkan bagian kiri untuk kamar tidur anak laki-laki,
ruang tamu dan langit-langitnya terdapat rak untuk menyimpan pusaka dan benda
berharga.
Di tengah rumah yang sempit terdapat tiga buah anak tangga untuk
menghubungkan ruangan depan dan belakang. Anak tangga pertama
menyimbolkan Tuhan, kedua adalah ibu dan yang terakhir adalah bapak.
Lantai Berlapis Kotoran Kerbau
Yang menjadi keunikan lain rumah adat Sasak adalah kebiasaan
masyarakat untuk mengepel lantai dengan kotoran kerbau. Penggunaan kotoran
kerbau ini berfungsi untuk membersihkan lantai dari debu dan membuat lantai
terasa halus dan lebih kuat.

Mereka percaya kotoran kerbau ini dapat mengusir serangga sekaligus


menangkal serangan magis untuk penghuni rumah. Tradisi ini dilakukan setiap
sekali dalam seminggu atau pada waktu-waktu tertentu seperti sebelum
dimulainya upacara adat.

Lantai rumah digosok dengan kotoran kerbau kemudian dicampur dengan


air. Setelah kering disapu dan digosok dengan batu. Namun, jangan salah
sangka, biarpun menggunakan kotoran kerbau nyatanya tidak ada bekas bau
kotoran kerbau yang tercium sama sekali.

Tabel Deskripsi Rumah Tradisional


No. Gambar Penjelasan
1. Rumah adat bale tani biasa
digunakan masyarakat suku
sasak untuk beribadah dan
menyimpan hasil tani
2.2. Baju Adat

Pakaian Tradisional Suku Sasak

Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti
kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon.
Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita
simak penjelasannya.

A. Pakaian Adat NTB Lambung Untuk Wanita

Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus
bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara
adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol.
Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah
huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian
ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu
kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket
khas suku sasak.
Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada
pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna
memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang
berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri.
Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan
aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki
berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar
(sowang), dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut
yang bermodel Punjung Pliset.

B. Pakaian Adat NTB Pegon untuk Laki-laki

Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari
hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara
Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa.
Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif
nangka berbahan kain pelung hitam.

Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi


keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan
Wiron. Aksesoris ini berupa : ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip
udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket
bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat
pinggang.
Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga
memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan
panjang sekitar 4 meter.
Tabel Deskripsi Pakaian Tradisional
No. Gambar Penjelasan
1.
Pakaian Adat NTB Pegon
untuk laki – laki
Baju pegon khusus dipakai
oleh kaum laki – laki, baju
tersebut dipercaya hasil
adaptasi kebudayaan eropa
dan jawa yang di bawa ke
nusa tenggara barat di masa
lampau.

2.
Pakaian Adat Wanita Dewasa
Kebaya
Pakaian adat lambung yaitu
pakaian adat NTB yang
dikenakan khusus bagi wanita
pada waktu menyambut
kedatangan tamu dan pada
saat upacara adat yang
dikenal dengan nama
Mendakin atau Nyongkol.

2.3. Furniture
Furniture yang membedakan antara daerah Lombok dengan daerah lain
yaitu terdapat pada ukiran kayu yang mempunyai nilai dan corak khas
tersendiri, Dimana ukiran kayu Lombok memilki corak khas yang membuatnya
mencolok dan layak untuk dilirik. Ukiran Lombok, selain mempunyai karakter
dalam bentuk atau nilai pahatannya tapi ada sisi yang membuatnya tampil
beda, yaitu pada ornamen Cukli yang di tempelkan pada bagian kayu, yang
tertanam pada permukaan ukiran.
“Cukli merupakan, potongan kulit kerang yang berbentuk; Segi tiga, bujur
sangkar, ketupat dan persegi panjang. Untuk yang bentuknya bulat, terdiri dari
potongan-potongan kecil kurang dari 1 cm yang ditancap pada kayu ukiran atau
bisa juga pada bahan kayu untuk furniture “Seperti; Meja, lemari, Kursi, kotak tisu,
dan lain sebagainya setelah itu ditancapkan pada permukaan kayu barulah
dilakukan proses finishing dengan pernis, plitur dan PK yang berbentuk padam.

Kursi tamu dari kayu dengan ornamen Cukli


Adapun tempat mendapatkannya, atau tempat produksinya terdapat di
desa “Sesela, di “Rungang Jangkuk dan di desa Senanti Lombok Tengah bagian
selatan.
https://gerbanglombok.co.id/
Tabel Deskripsi Furniture Tradisional
No. Gambar Penjelasan
1. Unsur desain yang
membedakan antara furniture
tradisional khas NTB dengan
daerah lainnya adalah “Cukli”
potongan kulit kerrang yang
terdapat pada bagian furnitur

2.4. Senjata Tradisional

A. Klewang

Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang


terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Provinsi
ini memiliki beragam senjata tradisional yang khas, unik dan memiliki nilai
sejarahnya tersendiri.
Klewang Sasak misalnya, ini adalah pedang khas tentara khusus kerajaan
Lombok. Penciptaannya berkisar pada rentang waktu 1700 – 1800 M. Menurut
Ir. Lalu Djelenga dalam buku Keris Lombok, masyarakat umum di Lombok lebih
sering menyebut Klewang. Julukan ini hampir sama bagi semua jenis pedang.
Pasukan tentara kerap menyandangnya di bagian tubuh punggung
belakang. Bentuk bilah besi terhunus dengan lengkungan khas. Ujung mata
pedang Klewang berbentuk meruncing pada sisi bilah bagian yang tajam.
Pamor pada pangkal bilah sangat kontras dengan tanda berupa motif yang
kian mempercantik tampilannya. Terutama pada bagian tengah bilah hingga
ujung. Rentang panjang bilah Klewang capai 50cm.
Sumber :
https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/spesialisasi/persenjataan/senjata-
tradisional/klewang-sasak/

B. Tulup

Tulup adalah salah satu senjata tradisional Suku Sasak, Lombok, Nusa
Tenggara barat, yang mereka gunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari
kayu Meranti yang dilubangi. Sedangkan pelurunya disebut Ancar, terbuat dari
pelepah pohon Enau yang berbentuk seperti mata panah. Biasanya mata
Ancar diolesi racun dari getah pohon Tatar. Getah ini sangat ampuh untuk
membunuh binatang buruan. Tulup milik suku Sasak memiliki tiga komponen
penting yang harus dibawa saat berburu, yaitu gagang Tulup, Ancar, dan
Terontong atau tempat menyimpan Ancar.
menurut sejarah,
Masyarakat suku Sasak menggunakan Tulup untuk berburu babi dan kera
yang banyak ditemukan di hutan Lombok. Bagi para pemburu suku Sasak,
Tulup dianggap sebagai benda yang sakral. Menurut mereka, berburu
merupakan matapencaharian mereka, dan Tulup adalah alat yang membantu
mencari nafkah, karena itu perlu dihargai dan dihormati.
C. Keris

Keris di Lombok juga dikenal dengan nama Sampari, yaitu istilah


lokal etnis Mbojo (Bima dan Dompu) untuk keris yang berlokasi di wilayah
Pulau Sumbawa bagian timur. Tampilannya masih mengambil dari bentuk
induk, yakni khas jajaran keris Sulawesi.
Adanya dua jalur yang dilalui budaya keris masuk ke NTB, yaitu jalur utara
dari Bugis masuk ke NTB bagian timur, dan jalur Barat dari Bali ke Lombok.
Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah dari segi bentuk,
Keris lombok pada umumnya berukuran sedikit lebih besar serta lebih
panjang, yakni antara 58 cm – 71 cm. Sedangkan keris Sumbawa
berukuran besar dan pendek, yakni antara 34 cm – 51 cm. Sementara
untuk keris Jawa berukuran sedang, antara 49 cm- 51 cm.
Sumber : https://milenialjoss.com/senjata-tradisional-ntb/

D. Golok
Golok adalah pisau yang berukuran besar yang menjadi salah satu
senjata tradisional suku Sasak yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara
Barat. Gagang golok terbuat dari tanduk ukir berbentuk seekor singa
dengan detail ukiran yang indah.
Sarung Golok dibuat dari kayu yang sudah diukir dengan motif
tradisional. Tampak sekilas mirip dengan pola ukiran tradisional Bali.
Dalam proses pembuatan, bilah golok ditempa dari baja putih tanpa pamor
yang cukup tebal. Golok tradisional Lombok khusus untuk kalangan
tertentu, bukan souvenir. Sumber : https://milenialjoss.com/senjata-
tradisional-ntb/
Menurut teori analisis Guy Julier, bab ini menjelaskan tentang Taste Cultural
Geography

2.5. Prasasti

Prasasti Pujungan, atau disebut juga Prasasti Tongtong Perunggu, adalah


sebuah prasasti pendek yang dituliskan pada kentongan (Bali: tongtong,
kulkul) tembaga, yang ditemukan di desa Pujungan di Kecamatan Pupuan,
Tabanan, Bali. Prasasti ini diperkirakan dituliskan pada abad ke-11, yaitu pada
masa pemerintahan Raja Anak Wungsu. Prasasti ini adalah prasasti pertama
yang menyebut nama "Sasak", yaitu nama suku asli penduduk Pulau Lombok.

Filolog J.G. de Casparis pernah memeriksa prasasti tersebut, yang


menurut pembacanya bertuliskan sebagai berikut :Sasakdhana prihhan srih
jayannira yang ditafsirkannya sebagai berikut : "Benda ini pemberian (seorang)
Sasak, (untuk) peringatan kemenangannya."
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Pujungan
Tabel Deskripsi Prasasti Tradisional
No. Gambar Penjelasan
1. Prasasti ini diperkirakan
dituliskan pada abad ke-11,
yaitu pada masa pemerintahan
Raja Anak Wungsu. Prasasti
ini adalah prasasti pertama
yang menyebut nama "Sasak",
yaitu nama suku asli penduduk
Pulau Lombok.

2.6. Bahasa Suku Sasak

Bahasa Sasak Angka

Bahasa Sasak dipakai oleh masyarakat Pulau Lombok, provinsi Nusa


Tenggara Barat. Bahasa ini mempunyai gradasi sebagaimana bahasa Bali dan
bahasa Jawa. Bahasa Sasak serumpun dengan bahasa Sumbawa.

Bahasa Sasak mempunyai dialek-dialek yang berbeda menurut wilayah,


bahkan dialek di kawasan Lombok Timur kerap sukar dipahami oleh para
penutur Sasak lainnya. Sebagai contoh, kawasan antar rukun warga (RW)
yang hanya berjarak 500 meter sudah memiliki dialek yang sangat berbeda.
Dialek

Bahasa Sasak biasanya dibagi menjadi lima dialek:

 Kuto-Kute (Utara)
 Ngeto-Ngete (Timur laut)
 Meno-Mene (Tengah)
 Ngeno-Ngene (Timur tengah, Barat tengah)
 Meriaq-Mriku (Selatan tengah)

https://gpswisataindonesia.info

Tabel Deskripsi Bahasa Tradisional


No. Gambar Penjelasan
1. Setiap huruf pada Bahasa
Sasak memiliki bentuk
lengkung seperti huruf “n”
BAB II
CHAPTER 2
KAJIAN TEORI ETNIK NUSA TENGGARA BARAT
BERDASARKAN SUMBER DAYA ALAM

2.1 Tempat Wisata Nusa Tenggara Barat

Tabel Tempat Wisata Nusa Tenggara Barat

No Nama Objek Penjelasan


1. Wisata favorit di gunung rinjadi ini adalah
pendakian. Gunung rinjani dianggap sebagai
gunung dengan pemandangan terindah di Asia,
sehingga banyak orang yang mendaki gunung ini
untuk dapat menikmati pemandangan yang tiada
duanya. Untuk dapat mencapai puncak gunung
rinjani, Anda akan membutuhkan waktu beberapa
hari, oleh karena itu persiapkanlah dengan
matang segala kebutuhan Anda jika ingin
berkunjung di gunung rinjani ini.
Danau Segara Anak merupakan salah
satu tempat yang juga wajib dikunjungi, terutama
bagi para pecinta wisata alam. Berlokasi di kawah
Gunung Rinjani, Danau Segara Anak sampai
sekarang masih diyakini sebagai bagian dari laut
Gunung Rinjani & Danau Segara yang terpecah ke atas sebuah pulau. Hal ini
Anak dikarenakan warna air danau ini yang berwarna
biru, persis sama seperti warna air laut.
2. Gili Trawangan merupakan pulau terbesar,
teramai sekaligus terjauh dari pulau utama
Lombok.Kebanyakan wisatawan yang
mengunjunginya terdiri dari orang-orang yang
berjiwa muda dan penuh semangat.Sementara
itu, Gili Meno yang terletak di tengah-tengah
antara Gili Trawangan dan Gili Air, lebih sesuai
bagi wisatawan yang mengidamkan relaksasi di
tengah kesunyian. Pengunjung benar – benar

Gili Trawangan & Gili Meno disuguhi nuansa alami pantai tropis yang tenang.
Pepohonan bakau masih terlihat merimpun di
sepanjang pesisir pantainya.

3. Dusun Sade atau Sade Village ini adalah


Rumah adat suku sasak (Desa merupakan salah satu Desa Tradisional Sasak
Sade) & Pantai Senggigi (suku asli Pulau Lombok) atau sebuah
perkampungan suku Sasak asli yang masih
mencoba mempertahankan dan menjaga keaslian
sisa – sisa kebudayaan Sasak lama sejak zaman
pemerintahan Kerajaan Pejanggik di Praya,
Kabupaten Lombok Tengah sampai sekarang.
Pantai Senggigi adalah salah satu tempat wisata
di Lombok yang paling ramai dikunjungi oleh para
wisatawan, lokasinya berada di bagian barat
Pulau Lombok, Pantai Senggigi mempunyai
suasana yang mirip dengan Pantai Kuta di Bali,
namun mempunyai ombak yang tenang sehingga
sangat cocok untuk kegiatan berenang dan
snorkeling. Mempunyai garis pantai yang
panjang, karena merupakan salah satu tempat
wisata di Lombok yang paling terkenal. Pantai
Senggigi mempunyai fasilitas penunjang wisata
seperti restoran, hotel, bar, sarana transportasi,
dan aneka fasilitas lainnya yang sangat lengkap.
2.2 Hasil Sumber Daya Alam

Tabel Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat

No. Nama Objek Penjelasan


1. Endapan bahan galian tembaga yang terdapat
di Batu Hijau saat ini sedang ditambang oleh
PMA. Potensi sumber daya yang telah diketahui
sebanyak 930.000.000 ton bijih dengan kadar
0,54% Cu atau setara dengan 5.020.000 ton
tembaga.

Tembaga
2. Bahan galian emas sebagai mineral ikutan dari
tambang tembaga diusahakan oleh PMA di
daerah Batu Hijau. Sedangkan lima daerah
prospek lainnya yaitu Dodo-Elang, Rinti, Lunyuk
Utara, Teluk Panas di Pulau Sumbawa. Secara
umum endapan emas di daerah ini terdiri dari
Emas
dua tipe yaitu sebagai urat dan porpiri. Potensi
sumber daya endapan emas yang telah
diketahui secara keseluruhan adalah dengan
kadar rata-rata 0,14 g/t Au atau setara dengan
377 ton emas.
3. Endapan bahan galian perak umumnya
merupakan mineral ikutan dengan endapan
emas, banyak ditemukan di Kabupaten
Sumbawa dalam bentuk urat kwarsa dan
stockwork tipe epithermal dengan kadar perak
dalam batuan termineralisasi berkisar antara 5-
66 g/t Ag. Endapan perak yang berasosiasi
dengan emas dan air raksa dengan kadar 22-31
Timbal g/t Ag, ditemukan di Brang Air Panas,
Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa.
4. Endapan bahan galian perak umumnya
merupakan mineral ikutan dengan endapan
emas, banyak ditemukan di Kabupaten
Sumbawa dalam bentuk urat kwarsa dan
stockwork tipe epithermal dengan kadar perak
dalam batuan termineralisasi berkisar antara 5-
66 g/t Ag. Endapan perak yang berasosiasi
dengan emas dan air raksa dengan kadar 22-31
g/t Ag, ditemukan di Brang Air Panas,
Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa.

Perak
5. Seteluk, Jereweh, Taliwang, Moyohulu,
Sumbawa, Alas Kabupaten Sumbawa.
Potensi sumber daya Batugamping
Pemanfaatan Batugamping untuk industri,
konstruksi, pertanian, bahan pembuat semen,
dan lain-lain.

Batu Gamping
6. Endapan Sirtu tersebar di beberapa daerah
kecamatan antara lain; Alas, Taliwang, Moyo
Hilir, Lape Lopok, Lenangguar, Plampang
Kabupaten Sumbawa; Jereweh Kabupaten
Sumbawa Barat. Pemanfaatan Sirtu adalah
sebagai bahan bangunan dan pembuatan jalan

Sirtu
7. Bahan galian ini berupa komponen breksi dari
endapan piroklastik lava dan intrusi terdapat di
kecamatan; Taliwang, Plampang, Sumbawa
Besar, Lape Lopok, Batulanteh Kabupaten
Sumbawa. Pemanfaatan Batuan Andesit adalah
untuk bahan bangunan dan pembuatan jalan
ditambahkan kesegaran air jeruk limau.Rasanya
benar-benar gado-gado, pedas, manis, asam
dan sangat segar untuk makan siang sekalipun.

Andesit – Dasit - Diorit

2.3 Makanan Tradisional Nusa Tenggara Barat

Tabel Makanan Tradisional Nusa Tenggara Barat


No. Nama Makanan Penjelasan
1. Plecing kangkung merupakan olahan khas NTB
yang berupa olahan tanaman air. Pelcing
kangkung cukup terkenal bahkan hampir ada di
setiap rumah makan di Lombok. Meskipun
tampilannya sederhana akan tetapi plecing
kangkung memiliki rasa yang luar biasa. Makanan
yang dibuat dari perpaduan cabai rawit, garam ini
Plecing Kangkung mampu menggoyang lidah siapa saja yang
menikmatinya.

2. Ayam taliwang sangat terkenal terutama di


Lombok. Ayam taliwang ini merupakan kuliner
dengan bahan dasar ayam yang sudah diberi
bumbu rempah-rempah khas
Ayam yang dipilih merupakan jenis ayam yang
masih muda sehingga akan menghasilkan daging
yang sangat empuk dan tulangnya mudah untuk
dilepaskan. Sensasi makan pedas akan sangat
Ayam Taliwang
terasa.
3. Sate bulayak merupakan sate yang hampir sama
dengan sate Madura hanya saja lontongnya yang
membedakan. Lontong yang digunakan cukup
unik karena menggunakan daun aren yang
berbentuk spiral. Selain itu cara membukanya juga
cukup unik karena harus mengikuti alur dari daun
arennya tersebut. Sate Bulayak merupakan sate
Sate Bulayak yang terbuat dari daging sapi yang sudah
dipadukan dengan sambal khas NTB.

4. Sate pusut ini sebenarnya mirip dengan sate-sate


pada umumnya dimana cara pembuatannya
dagingnya ditusuk serta dibakar dengan
menggunakan bumbu rempah-rempah. Untuk
ukurannya sate pusut ini dagingnya dipotong lebih
besar daripada sate kebanyakan yaitu kurang
lebih 3 cm. Terkait cara penyajiannya sate pusut
Sate Pusut disajikan dengan menggunakan tomat serta
lalapan sawi yang pasti akan menambah selera
makan siapa saja yang mencicipinya. Bagaimana
apakah anda tertarik untuk mencoba kelezatan
makanan khas NTB yang satu ini.

5. Nasi balap adalah salah satu makanan dari NTb


yang berasal dari daerah Lombok Tengah. Nasi
Balap Puyung ini adalah sebuah nasi yang dalam
penyajiannya menggunakan beberapa campuran
sambal daging, kedelai goreng serta ditambahkan
juga kentang goreng kremes. Nasi balap sangat
popular dikarenakan memiliki cita rasa pedas
serta tambahan bumbu khas suku Sasak.
Nasi Balap

6. Ares merupakan syur khas daerah Lombok. Ares


ini terbuat dari bahan utama yaitu pisang kapok
yang masih muda yang sudah dicampur dengan
beberapa bumbu khas Lombok istimewa. Di
zaman dahulu, Ares hanya dihidangkan saat
upacara adat tertentu saja, akan tetapi seiring
dengan perkembangan zaman sekarang ini Ares
banyak ditemukan dibeberapa kedai makan
daerah NTB.

Ares

2.4 Minuman Tradisional Nusa Tenggara Barat

Tabel Minuman Tradisional Nusa Tenggara Barat


No. Nama Minuman Penjelasan
1. Tuak Manis Tetapi tuak manis khas lombok ini sama sekali
tidak memabukkan. Minuman segar diperoleh dari
pohon Enao atau aren yang disadap hingga
menghasilkan air dengan warna putih ini
bertekstur agak kental ini.
Minuman ini tidaklah memabukkan karena belum
memiliki kandungan alkohol atau bisa disebut pra-
alkohol. Karena jika minuman ini didiamkan terlalu
lama, maka minuman ini akan terfermentasi
kemudian berubah menjadi alkohol. Jika tidak
ingin merasakan segarnya tanpa ada kandungan
alkohol, anda harus meminumnya pada hari itu
juga.

2. Es Sarang Burung Es Sarang Burung adalah salah satu minuman


khas dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Walau
bernama Es Sarang Burung, minuman ini tidak
menggunakan bahan sarang burung sama sekali.
Namun minuman menyegarkan khas Lombok ini
sebenarnya sama sekali tidak berkaitan dengan
sarang burung dalam pembuatannya.
Es sarang burung ini adalah minuman
menyegarkan yang terdiri dari agar-agar, buah
leci, sirup leci dan es batu atau es serut. Rasanya
segar manis dan asam, sangat cocok untuk
menyegarkan diri di hari yang panas.

3. Brem Sama seperti tuak manis, brem juga sering


disangka sebagai minuman beralkohol. Padahal,
minuman selamat datang ini ada juga yang tidak
mengandung alkohol. Brem sendiri terbuat dari
ketan yang telah melalui tahapan fermentasi.
Akan tetapi, proses fermentasi yang terlalu lco
menimbulkan kadar lcohol pada minuman ini.
Jadi, apabila tidak ingin mengonsumsi brem yang
beralkohol sebaiknya pilih brem yang proses
fermentasinya terbilang singkat.

4. Madu Sumbawa madu dari Sumbawa ini memiliki kualitas yang


masih baik dengan kadar madu yang benar-benar
murni. Madu ini diproduksi di Sumbawa tetapi
banyak dijual di Lombok. Ketika dicampur dengan
air, madu khas Sumbawa ini tidak memiliki rasa
yang terlalu manis atau hambar.
2.5 Teori Kognitif pada Metode Metafora dalam Ranah Sumber Nusa
Tenggara Barat (Identitas Daerah)

Tabel Identitas Nusa Tenggara Barat dalam Bentuk Logo atau Lambang

No. Identitas Gambar Kajian Etnik


1. Berlatar belakang perisai sebagai
gambaran jiwa pahlawan
2. lambang Nusa Tenggara Barat
terdiri dari 6 unsur, yakni: bintang,
kapas dan padi, menjangan gunung
dan kubah.
3. Arti dari lambang provinsi Nusa
Tenggara Barat :
- Bintang melambangkan 5 sila
Pancasila,
- Kapas dan padi selain
melambangkan kemakmuran juga
melambangkan tanggal terbentuknya
Lambang provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal
1. Pemerintah 14 Agustus 1958.
an - Rantai terdiri dari 4 lingkaran dan 5
persegi, melambangkan tahun 45
(1945) sebagai tahun kemerdekaan
Republik Indonesia.
- Menjangan, merupakan salah satu
satwa yang banyak berada di Pulau
Sumbawa.
- Gunung yang berasap melukiskan
kemegahan Gunung Rinjani, sebagai
gunung tertinggi di Lombok.
- Kubah melambangkan ketaatan
beragama masyarakat provinsi Nusa
Tenggara Barat.
1. terdapat bentuk gambar Menjangan
yang melambangkan hewan yang
banyak dijumpai di NTB
Lambang 2. berbagai macam warna pada garis
2.
Branding gambar menjangan

1. terlambang typografi “Visit Lombok

Lambang Sumbawa”
Visit 2. terdapat gambar logo bentuk rumah
3.
Lombok adat suku sasak yang atasnya
Sumbawa berbentuk siluet kepala menjangan

1. terdapat gambar menjangan


berwarna merah
Lambang
2. terdapat gambar gunung berwarna
Pesona
4. biru yang menggambarkan gunung
Lombok
Rinjani
Sumbawa
3. terdapat typografi “Pesona Lombok
Sumbawa”

2.6 Teori Kognitif pada Metode Metafora dalam Ranah Sumber Nusa
Tenggara Barat (Monumen/Tugu)

Tabel Identitas Nusa Tenggara Barat dalam Bentuk Monumen atau Tugu

No. Identitas Gambar Kajian Etnik


Monumen Bumi Gora
merupakan simbol
Monumen keberhasilan Presiden
1.
Bumi Gora kedua RI Soeharto dalam
mengembangkan padi
sistem tanam Gogo
Rancah (Gora) di Provinsi
Nusa Tenggara Barat.

Monumen tersebut menjadi


simbol kebanggaan warga
NTB, khususnya Lombok.
Sekaligus menjadi saksi
bisu bagaimana
masyarakat NTB dahulu
berhasil mengembangkan
padi dengan sistem tanam
Gogo Rancah (Gora) di
masa Pemerintahan
Presiden Soeharto.

Monumen itu dibangun TNI


sebagai ikon event
berskala Internasional
Multilateral Naval Exercise
Komodo (MNEK) 2018
sekaligus menunjukkan
sebuah memorial upaya
Monumen TNI Angkatan Laut
2. Bahari bersama pemerintah
Mataram daerah NTB dalam
mewujudkan Indonesia
sebagai poros maritim
dunia serta aktualisasi
kemitraan maritim dengan
berbagai negara di belahan
dunia.
2.7 Teori Kognitif pada Metode Metafora dalam Ranah Sumber Nusa
Tenggara Barat (Flora dan Fauna)

Tabel Identitas Nusa Tenggara Barat dalam Bentuk Flora dan Fauna

No. Identitas Gambar Kajian Etnik


Tanaman ini masih berkerabat
dekat
dengan eboni (Diospyros
celebica) dan kesemek.
Diskripsi. Ajang kelicung atau
Ajan
kayu hitam
Kelicung
merupakan tanaman berkayu
(Kayu
1. dengan tinggi antara 10-46
Hitam
meter. Batangnya mempunyai
Nusa
diameter hingga 60 cm. Batang
Tenggara)
bagian bawah kayu hitam
biasanya tidak bercabang
hingga ketinggian antara 9-30
meter

merupakan salah satu rusa asli


Indonesia selain rusa bawean,
sambar, dan menjangan. Rusa
timor yang mempunyai nama
Rusa latin Cervus
2.
Timor timorensis diperkirakan asli
berasal dari Jawa dan Bali, kini
ditetapkan menjadi fauna
identitas provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB).
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk menelaah produk budaya tradisi


daerah Nusa Tengga Barat adalah deskriptif kualitatif. Dan metode penelitian
untuk menelaah produk hasil sumber daya alam dan hasil budaya tradisional
adalah metafora. Berikut ini akan dijabarkan tentang metode-metode tersebut.

3.1 Deskripsi Metode


Penelitian deskriptif, yaitu mencatat secara detail gejala yang dilihat dan
didengar serta dibaca (via wawancara atau catatan lapangan,foto,video dan lain-
lain), dan peneliti harus mengkomparasikan, mengkombinasikan,
mengabstraksikan dan menarik kesimpulan (Bungin Burhan 2008 : 93).
Penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui berebagai unsur
etnik pada budaya daerah Nusa Tenggara Barat adalah dengan cara mencari,
menelaah dan mencatat berbagai unsur etnik yang dapat dibahas yaitu dari hasil
budaya tradisional dan sumber daya alam dan peneliti harus mengkomparasikan,
mengkombinasikan, mengabstraksikan dan menarik kesimpulan. Dijelaskan
secara materi berdasarkan sumber data primer dan sekunder lalu dijabarkan
Kembali dengan bentuk penggambaran motif-motif etnik yang ada pada hasil
budaya tradisional dan sumber daya alam Nusa Tenggara Barat
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong 2007:6)
Dengan melakukan penelitian kualitatif untuk memahami fenomena yang
ada pada budaya daerah Nusa Tenggara Barat dengan cara peneliti melakukan
penelitian pada perilaku, kebiasaan, dan hasil dari unsur motif etnik budaya Nusa
Tenggara Barat tersebut
Pengertian Metafora Secara etimologis, kata “metafora” berasal dari
bahasa Yunani, yaitu meta yang berarti diatas dan pherein yang berarti
mengalihkan atau memindahkan. Dalam bahasa Yunani Modern, kata metafora
juga bermakna transfer atau transpor. Dengan demikian, menurut Classe (2000:
941) mengungkapkan bahwa metafora adalah pengalihan citra, makna, atau
kualitas sebuah ungkapan kepada suatu ungkapan lain berupa bentuk gambaran
dari unsur etnik budaya Nusa Tengga Barat
Metafora menghubungkan dua ranah konseptual, yang disebut ranah
sumber (source domain) dan ranah sasaran (target domain). Ranah sumber terdiri
dari sekumpulan entitas, atribut atau proses yang terhubung secara harfiah, dan
secara semantis terhubung dan tersimpan dalam pikiran. Ranah sasaran
cenderung bersifat lebih abstrak dan mengikuti struktur yang dimiliki ranah sumber
melalui pemetaan ontologis. Pemetaan inilah yang disebut metafora konseptual.
Dengan Teori Kognitif, metode Metafora digunakan untuk menganalisa
unsur-unsur etnik daerah Nusa Tenggara Barat. Ada 2 langkah, berikut
dijelaskan langkah pertama.
 Langkah pertama adalah : diperlukan ranah sumber (source domain),
antara lain : Beberapa unsur etnik daerah Nusa Tengga Barat, antara
lain : Identitas daerah Nusa Tengga Barat, Hasil sumber daya alam
daerah Nusa Tenggara Barat, Tempat wisata daerah Nusa Tengga
Barat, Makanan dan minuman khas daerah Nusa Tenggara Barat
 Langkah kedua, adalah : dibuatlah ranah sasaran (target domain),
antara lain : beberapa desain motif dari data-data dari ranah sumber.
Motif-motif atau ragam hias baru akan dihasilkan sebagai wujud ranah
sasaran.
Dengan metode redrawing, digunakan untuk mengakaji data-data gambar
pada ranah sumber daerah Nusa Tenggara Barat dengan cara melakukan
rekontruksi ulang dengan bentuk gambar motif yang lebih baik dan bagus.
Digambar menyerupai dengan unsur etnik awal namun dengan tambahan unsur.
Dapat dilakukan dengan cara gambar manual maupun digital, setelah redrawing
juga dapat dilakukan pengembangan motif yang disesuaikan dengan berbagai
jenis motif etnik yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

3.2 Lingkup Penelitian


1. Objek Penelitian : rumah adat, pakaian adat, furnitur tradisional, senjata
tradisional, makanan dan minuman khas daerah, tempat wisata, kekayaan
alam
2. Subjek Penelitian : ragam ukiran tradisional dan ragam motif pada produk
budaya /adat istiadat
3.3 Instrumen Penelitian
Buku, jurnal, komputer yang terhubung internet dan dokumen

3.4 Pengumpulan Data


Pengumpulan data berguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan
untuk referensi perancangan produk, pengumpulan data terbagi menjadi
dua, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data utama diperlukan oleh peneliti melalui pengambilan data
faktual di lapangan. Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan
data primer yang dilakukan bisa dilakukan :
 Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui data secara
objektif melalui pengamatan langsung ke daerah tempat
obyek-obyek observasi seperti pada tempat penyewaan
baju daerah Nusa Tengga Barat untuk mengetahui unsur
etnik
 Dokumentasi
Melakukan dokumentasi terhadap pola etnik Nusa Tenggara
Barat ketika melakukan observasi
b. Data Sekunder
 Media cetak (Buku, Jurnal, Proyek Tugas Akhir) : Peneliti
mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai acuan untuk
perancangan.
 Media Online (Internet) : Peneliti mengumpulkan data dari
media online berupa kompetitor dan data pendukung
lainnya.
BAB IV
CHAPTER 1
ANALISA ETNIK NUSA TENGGARA BARAT
BERDASARKAN HASIL BUDAYA TRADISIONAL

4.1 Analisis Pakaian Adat


Tabel Analisis Ragam Hias pada Pakaian Adat NTB
No. Artefak / Hasil Budaya Motif / Ornamen Motif Utama Motif
Tambahan
1. Pakaian Adat NTB Pegon
untuk laki – laki
Baju pegon khusus dipakai
oleh kaum laki – laki, baju
tersebut dipercaya hasil
adaptasi kebudayaan eropa
dan jawa yang di bawa ke
nusa tenggara barat di
masa lampau.

Pakaian Adat Laki-laki


Dewasa Surjan Wiron atau Cute Ikat kepala

Sumber : yaitu batik bermotif bernama


nangka berbahan capuq
kain pelung hitam. berbentuk
mirip udeng
khas bali.
2.

Pakaian Adat Wanita


Dewasa Kebaya
Sumber :
Pakaian adat lambung yaitu Pada motif baju Tambahan
pakaian adat NTB yang adat ini adalah motif batik
dikenakan khusus bagi motif asli lombok jawa.
wanita pada waktu dengan adanya
menyambut kedatangan campuran motif
tamu dan pada saat batik jawa.
upacara adat yang dikenal
dengan nama Mendakin
atau Nyongkol.
4.2 Analisis Rumah

No Artefak/hasil budaya Motif/ornamen Motif utama Penjelasan


1
rumah
dibangun
mengarah
ke selatan
Rumah Bale Tani yaitu ke
Bukit
Motif pada atap Motif utamanya Sampar
Sumber :
rumah adalah jerami dan alun-
sebagai atapnya.. alun kota
dan hanya
memiliki
satu pintu
masuk
utama
melalui
tangga
depan dan
pintu
samping

4.3 Analisis Senjata

No Hasil budaya Ornamen Motif Utama Motif


Tambahan
1

Tidak ada
tambahan
motif
Motif utama adalah
berbentuk hewan
Motif seperti singa.
ukiran-ukiran

Golok Lombok

Motif

Motif utama adalah tambahan


Keris khas lombok pada
Motif Keris khas berbahan besi , dan
lombok berbahan kayu senjata

untuk tempat nya adalah


berbentuk
lengkung
3.
Berbahan dari kayu

Motif Tulup Tidak ad


motif

Tulup senjata khas tambahan

lombok
4. Tidak da
motif
tamahan

Kelewang Sesak
Motif Kelewag
Sumber: Berbahan dasri
SesaK
mateial besi.

4.4 Analisis Bahasa

No. Bahasa Bentuk Utama Bentuk Tambahan


1.

Setiap huruf pada Bentuk tambahan pada huruf “na”


Bahasa Sasak Bahasa Sasak
memiliki bentuk
lengkung seperti
huruf “n”
Bentuk yang hampir sama pada
huruf “ga,ba,nga,pa”
4.5 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Rumah Adat)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Rumah Adat)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Rumah
lumbung

2. Gapura
sasak

4.6 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Senjata)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Senjata)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Golok
2. Keris

4.7 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Bahasa)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Bahasa)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Bahasa
(huruf
tradisional)

4.8 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Furnitur)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Furnitur)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Kursi
BAB IV
CHAPTER 2
ANALISA ETNIK NUSA TENGGARA BARAT
BERDASARKAN SUMBER DAYA ALAM

4.1 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Tempat Wisata)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Tempat Wisata)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Pantai
sengigi

2 Gunung
rinjani

4.2 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Flora dan Fauna)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Flora dan Fauna)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Kayu
Hitam
2. Rusa
timur

4.3 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Monumen/Tugu)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Monumen/Tugu)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1. Monumen
bumi gora

2. Monumen
bahari
mataram

4.4 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Lambang Daerah)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Lambang Daerah)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Lambang
Nusa
Tenggara
Timur
2 Logo
sumbawa

4.5 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Sumber daya alam)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Sumber daya alam)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Tembaga

2 Timbal
4.6 Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Makanan dan Minuman)

Tabel Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Makanan dan Minuman)

NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF


1 Plecing
kangkung

2 Ayam
taliwang

3. Brem

4. Madu
Sumbawa
BAB V
CHAPTER 1
SINTESA ETNIK NUSA TENGGARA BARAT
BERDASARKAN HASIL BUDAYA TRADISIONAL
5.1 Rumah Adat NTB
Tabel Sintesa Ragam Hias pada Rumah Adat NTB
No. Gambar Letak Unsur Etnik Utama Unsur Etnik Utama
1.

Atap Rumah

Anyaman Jerami pada


rumah

Dinding Anyam

5.2 Pakaian Adat NTB


Tabel Sintesa Ragam Hias pada Pakaian Adat NTB
No. Gambar Letak Unsur Etnik Utama Unsur Etnik Utama
1.

Udeng
Kepala
2.

Kaki
Sarung

3.

Selendang
Bahu

5.3 Senjata Adat NTB


Tabel Sintesa Ragam Hias pada Senjata Adat NTB
No. Gambar Letak Unsur Etnik Utama Unsur Etnik Utama
1.

Ukiran singa pada bagian

Ukiran pada badan golok handle golok


2.

Bentuk lengkungan pada keris

berbahan besi , dan berbahan


kayu untuk tempat nya

5.4 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Rumah Adat)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Rumah Adat)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS MOTIF
MOTIF
1 Rumah 1. pola bentuk
lumbung lumbung rumah
adat
2. objek
menyerupai
segitiga
3.pengulangan
pola tersusun
2. Gapura 1.pola bentuk
sasak gapura adat
2.objek dari
bentuk
bangunan
3.pengulangan
pola tersusun
sejajar
5.5 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Senjata Tradisional)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Senjata Tradisional)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS MOTIF
MOTIF
1 Golok 1.pola bentuk benda
senjata tradisional
2.pengulangan pola
sejajar
3.bentuk siluet golok

2. Keris 1.pola bentuk benda


senjata tradisional
2.pengulangan pola
sejajar berlawanan
3.bentuk siluet keris

5.6 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Furnitur)


Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Furnitur)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF JENIS MOTIF
1 Kursi 1.pola bentuk
furniture kursi
2.pengulangan
pola sejajar
3.bentuk siluet
kursi
5.7 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Bahasa)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Bahasa)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS
MOTIF MOTIF
1 Huruf 1. bentuk
Tradisional alfabet
tradisional
2.pattern
pengulangan
alfabet
BAB V
CHAPTER 2
SINTESA ETNIK NTB
BERDASARKAN SUMBER DAYA ALAM

5.1 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Tempat Wisata)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Tempat Wisata)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS MOTIF
MOTIF
1 Gunung 1. Berbentuk
Rinjani gunung

2. Bentuk
Natural
(berasal dari
alam)
2. Pantai 3. Berbentuk
Senggigi dari gambar
pantai dan
laut

4. Bentukan
natural dari
alam

5.2 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Flora dan Fauna)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Flora dan Fauna)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS
MOTIF MOTIF
1 Rusa 1. bentuk
Timur dasar hewan
rusa

2. pola
pengulangan
bentuk rusa

2. Ajan 1. bentuk
Kelicung dasar flora
(kayu (pohon kayu)
hitam)
2, pola
pengulangan
bernuansa
natural

5.3 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Monumen/Tugu)


Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Monumen/Tugu)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS MOTIF
MOTIF
1 Monumen 1. pola
bahari wujudan dari
mataram bentuk
monument

2. bentuk
geometri
menyerupai
monumen.

3. alur pola
pengulangan
miring ke atas
2. Monument 1. pola
bumi gora wujudan dari
bentuk
monument

2. bentuk
geometri
menyerupai
monumen.

3. pengulangan
pola dengan
arah
berlawanan

5.4 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Lambang)


Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Lambang)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS MOTIF
MOTIF
1 Lambang
NTB 1. bentuk
geometri tameng

2. gaya
kombinasi
pengulangan
lambang

2. Logo
sumbawa 1.bentuk
geometri logo
daerah
2.gaya
kombinasi
pengulangan
distorsi tengah
objek

5.5 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Sumber daya alam)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Sumber daya alam)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN JENIS MOTIF
MOTIF
1 Tembaga 1. bentuk
geometri
tembaga

2. gaya pattern
berulang sejajar

3. siluet tembaga

2. Timbal 1. bentuk
geometri timbal

2. gaya pattern
berulang sejajar

3. siluet timbel

5.6 Sintesa Teori Kognitif Etnik Berdasarkan Metode Metafora (Makanan & Minuman)
Tabel Sintesa Berdasarkan Metode Metafora (Makanan & Minuman)
NO NAMA GAMBAR REDRAWING PENGEMBANGAN MOTIF JENIS MOTIF
1 Plecing 1. Bentuk
kangkung Geometri
makanan
2. Gaya Small
Repeat

3. Gaya Formal

2. Ayam 1. Bentuk
taliwang Geometri
makanan

2. Pengulangan
pola sejajar
miring keatas

3. Gaya Formal
3. Brem 1. Bentuk
Geometri
minuman

2.Gaya Small
Repeat

3.Gaya Formal
4. Madu 1. Bentuk
sumbawa Geometri
minuman

2. Gaya Small
Repeat
berlawanan

3. Gaya Formal
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai
macam etnis yang ada di provinsi Nusa Tenggara Barat, pada pulau
Lombok maupun pulau Sumbawa. dari segi pakaian adat, rumah adat, dan
logo atau lambang dari setiap daerah di NTB memiliki makna tersendiri.
Potensi di provinsi NTB dari segi wisata sangat tinggi dilihat dari budaya-
budaya yang disajikan saat berkunjung ke NTB.
6.2 Saran
Sebaiknya pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat lebih
meningkatkan dari segi promosi wisata dengan cara memperlihatkan
pesona alam dari NTB maupun budaya atau adat istiadat yang ada,
dengan menggunakan teknologi modern seperti TV atau HP. selain itu dari
segi tempat wisata yang ada lebih diperhatikan atau diperbaiki lagi dari
tingkat pelayanan sehingga wisatawan merasa puas setelah berkunjung ke
tempat-tempat wisata yang ada di NTB

Anda mungkin juga menyukai