Anda di halaman 1dari 12

Praktikum IPA

Pesawat Sederhana

Oleh

NAMA : PUTRI DEWI INDAH SARI


NIM: 855841116

1
I. TUAS A.
Landasan Teori
Tuas lebih di kenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya tuas
pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untung
mengungkit sesuatu benada. Yaitu Terrdapat tiga titik yang menggunakan
gaya ketika mengungkit suatu benda, yaotu beban (B), titik tumpu (TT)
dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu
merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas
disebut kuasa.

Tuas sering dikenal dengan nama pengungkit. Sistem kerjanya terdiri dari
titik tumpu, beban, dan kuasa. Berdasarkan sistem kerjanya, tuas dibagi
menjadi tiga yaitu tuas jenis pertama, tuas jenis kedua, dan tuas jenis
ketiga.

1. Tuas jenis pertama

Susunan tuas jenis pertama adalah beban, titik tumpu, dan kuasa atau
dibalik kuasa, titik tumpu, dan beban. Dengan kata lain titik tumpu berada
di antara beban dan kuasa. Jadi yang berada di tengah adalah titik
tumpunya. Perhatikan gambar berikut!

2
Contoh tuas jenis pertama adalah gunting, alat pemotong kuku, linggis, dan
tang.

Jika titik tumpu semakin dekat dengan beban, maka gaya yang diperlukan
untuk mengangkat beban akan semakin kecil. Artinya semakin ringan.
Susunan tuas jenis kedua adalah beban berada di tengah. Atau beban
diantara titik tumpu dan kuasa. Contoh tuas atau pengungkit jenis kedua
adalah gerobak barang, pemecah kemiri, dan pembuka botol. Perhatikan
gambar tuas jenis kedua berikut!

B. Tujuan Praktikum
Melalui praktikum ini dapat dibuktikan dan disimpulkan bahwa tuas dapat
mempermudah mengangkat benda.

C. Alat dan Bahan Praktikum


No Nama Alat Jumlah
1 Tiang neraca 1 Buah
2 Dudukan neraca beralur 1 Buah
3 Lenganneraca beralur 2 Buah
4 Penggantung piringan neraca 1 Buah
5 Piring neraca 1 Buah
6 Neraca pegas 1 buah
7 Kubus alumunium 1 buah

3
D. Rangkaian Alat Praktikum

E. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
praktikum

4
2. Merakit neraca dengan dudukan pada alur ke 14.
3. Mengaitkan neraca pada ujung sebelah kiri
4. Meletakkan kubus alumunium di atas piring neraca
5. Mengaitkan neraca pegas pada ujung sebelah kanan alur ke 14
6. Menarik neraca pada pegas sehingga keadaan neraca neraca dalam
posisi seimbang
7. Mengukur panjang regangan pegas, kemudian mencatatkan hasilnya
pada lembar pengamatan:
8. Hitunglah jarak alur antara penggantung piring neraca dengan
dudukan neraca beralur
9. Ulangi langkah di atas untuk alur ke 12 dan 10

F. Perolehan Data 1. Isian tabel pengamatan adalah sebagai berikut


Panjang Jarak Neraca Pegas
Lubang gantungan
No regangan Ke Dudukan Lengan
Piring Neraca
pegas Neraca
1 14 6 satuan / 3mm 10
2 12 4 satuan / 8mm 12
3 10 3 satuan / 6mm 14

G. Analisis Data
Dari percobaan diatas, ditemukan fakta bahwa: semakin panjang jarak
antara neraca pegas ke dudukan lengan neraca, maka semakin sedikit
tenaga yang digunakan.
H. Kesimpulan
1. Semakin pendek jarak antara tumpuan lengan neraca yang diberi
beban, dan memperpanjang sisi lengan neraca lainnya dari tumpuan
maka berat benda menjadi lebih ringan
2. Semakin panjang jarak antara tumpuan lengan neraca yang diberi
beban, dan memperpendek lengan neraca yang terkait denngan pegas,
maka beban akan semakin berat

5
II. Bidang Miring
A. Landasan Teori
Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita
dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan
gaya yang lebih kecil. Namun demikian bidang miring memiliki
kelemahan, yaitu jarak tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih
jauh.
Prinsip kerja bidang miring juga dapat ditemukan pada beberapa
perkakas, contohnya Kampak, Pisau, pahat, obeng, dan skrup. Berbeda
dengan bidang miring lainnya, perkakas yang bergerak adalah alatnya.

Bidang miring adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang


bentuknya miring. Contoh bidang miring adalah mata pisau yang semakin
tipi, ujung pisau yang lancip, baji, mur, jalan di pegunungan yang
berkelok-kelok, tangga yang berundak-undak di rumah.

Contoh gambar bidang miring:

B. Tujuan Prakikum
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : Membuktikan dan
menyimpulkan bahwa bidang miring dapat memepermudah memindahkan
benda
C. Alat dan Bahan Praktikum
No Nama Alat Jumlah
1 Kotak resonansi 1 Buah
2 Neraca pegas 1 Buah
3 Piring neraca 1 Buah
4 Penggantung piring neraca 1 Buah

6
5 Kubus kayu 1 Buah
6 Kubus alumunium 1 Buah
7 Papan plastik bidang miring 1 Buah
8 Penyangga bidang miring 2 Buah

D. Rangkaian Alat Praktikum

E. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
praktikum
2. mengangkat kotak resonansi dengan cara mengaitkan pengait neraca
pegas dengan kaitan pada kotak resonansi
3. menghitung panjang regangan pegas

7
4. memasang papan bidang miring pada peyangga bidang miring
5. Meletakkan kotak resonansi pada bidang miring, kemudian angkat dan
tarik tutup kotak resonansi yang terkait dengan pada neraca pegas dari
bawah ke atas
6. Menghitung panjang regangan pegas
7. Melandaikan papan bidang miring, kemudian angkat dan tarik kotak
resonansi yang terkait neraca pegas dari bawah ke atas
8. Menghitung panjang regangan pegas

F. Perolehan Data
No Keadaan Kotak Resonansi Panjang Pegas
1 Diangkat langsung ke atas 7 satuan / 14 mm
2 Diangkat melalui bidang miring 6 satuan / 12 mm
3 Diangkat melalui bidang miring yang lebih 3 satuan / 6 mm
landai

G. Analisis Data
Panjang ukuran skala pegas terlihat sangat bergantung kepada saat benda
diangkat langsung ke atas. Atau dengan bantuan bidang miring. Terlihat
gaya yang dibutuhkan lebih besar saat benda di angkat secara langsung ke
atas

H. Kesimpulan
1. Bidang miring dapat mengurangi gaya tarik,
2. Bidang miring dapat mempercepat waktu pemindahan benda
3. Semakin landai bidang miring semakin sedikit gaya yang dibutuhkan
saat memindahkan suatu benda

III. Katrol A. Landasan Teori


Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya
pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya.
Berdasarkan cara kerjanya,katrol merupakan jenis pengungkit karena

8
memiliki titik tumpu, kuasa dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga,
yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

1. Katrol tetap

Katrol tetap berupa kerekan atau alat untuk mengambil air yang bisa kita
temukan di sumur. Fungsi katrol tetap ini adalah mengubah arah gaya.
Keuntungan mekanis katrol tetap adalah satu.

1. Katrol bergerak

Contoh katrol bergerak adalah alat yang biasa digunakan untuk


mengangkat beban yang berat seperti peti kemas atau alat untuk
mengangkat mesin. Katrol bergerak ini biasa dimanfaatkan dalam bidang
pembangunan. Keuntungan mekanis katrol bergerak adalah dua.

9
B. Tujuan Prakikum
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : Membuktikan dan
menyimpulkan bahwa katrol dapat mempermudah mengangkat suatu
benda
C. Alat dan Bahan Praktikum
No Nama Alat Jumlah
1 Piring neraca 1 Buah
2 Penggantung piring neraca 1 Buah
3 Kubus kayu 1 Buah
4 Kubus alumunium 1 Buah
5 tali Secukupnya
6 Katrol 1 Buah
7 Katrol ganda 1 Buah
8 Neraca pegas 1 Buah

10
E. Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Gantungkan piring neraca pada neraca neraca pegas kemudian letakkan
kubus alumunium dan kubus kayu pada piring neraca
3. Hitunglah panjang regangan neraca pegas tersebut
4. Gantungkan katrol tunggal kemudian letakkan tali pada alur katril
5. Ikatlah penggantung piring neraca pada salah satu ujung tali dan ujung
tali lainnya diikatkan pada neraca pegas
6. Letakkan kubus kayu dan kubus alumunium pada piring neraca
7. Tariklah neraca pegas sampai piring neraca bergerak
8. Hitunglah panjang regangan neraca pegas tersebut
9. Lakukan langkah 4-8 pada katrol ganda

11
F. Perolehan Data
No Keadaan Panjang Pegas
1 Piring neraca digantungkan kepada neraca 5 satuan / 10 mm
pegas

2 Piring neraca ditarik (katrol tunggal) 5 satuan / 10 mm


3 Piring neraca ditarik katrol ganda 3 satuan / 6 mm

G. Analisis Data
Dari data di atas terlihat, katrol tunggal dapat mempermudah dalam
mengangkat benda tetapi tidak mengurangi gaya tarik pada benda, untuk
katrol ganda, gaya tarik yang diperlukan lebih sedikit.

H. Kesimpulan
Katrol tungggal dalam mengagkat suatu beban, berat beban sama dengan
besarnya gaya tarik yang diperlukan untuk membuat benda pada posisi
seimbang, atau kalau mau diangkat, maka gaya tarik harus lebih besar dari
pada beban. Pada katrol ganda, tenaga yang diperlukan lebih sedkit jika
dibangdingkan berat benda yang akan di angkat.

Daftar Pustaka

Ferawati, S.Pd, M.Pd. 2018 Panduan Praktikum IPA SD. Fakultas


Keguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Prof.Dr.Hamka Jakarta

www. wikipedia.com

12

Anda mungkin juga menyukai