NAMA:SAMUEL HANSEN

KELAS:C

NIM:1940050059

MATA KULIAH:PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

1.Bagaimana relasi antara manusia dengan Tuhan? demikian juga akal manusia yang bertuhan.
Apa maksudnya?

2.Bagaimana posisi kedudukan antara iman dan IPTEK? Berikan argumentasi dan analisalah?

Jawaban

1.Relasi antara manusia dengan Tuhan pada dasarnya sama seperti hubungan antara seorang
anak dengan orangtua mereka. Jika ada sesuatu yang anak itu inginkan pasti langsung bercerita
kepada orangtuanya, sama seperti hidup manusia. Hidup manusia pasti memiliki berbagai lika-
liku kehidupan yang berbeda-beda. Ada susah ada senang, dan dari situlah komunikasi dengan
Tuhan dimulai untuk menemukan solusi yang pas untuk menyelesaikannya. Ada 5 hal yang
menguatkan hubungan manusia dengan Tuhan:

-Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, dalam hal ini pasti manusia sering melakukan
kesalahan ataupun dosa dan kita menyesal melakukan itu. Ketika kita berdoa kepada Tuhan,
Tuhan pasti akan mendengar kita dan tidak akan nmeninggalkan kita. Kesalahan atau dosa yang
kita lakukanpun akan diampuni Tuhan, karena Tuhan sangat sayang kepada umat-Nya.

- Hubungan melibatkan komunikasi dua arah, Tuhan ingin berkomunikasi dengan kita secara
jujur dan Ia ingin supaya kita menanggapinya. Tuhan menciptakan kita untuk memiliki
hubungan, dan itu termasuk kemampuan untuk mendengar Dia.

- Allah ingin menghabiskan waktu dengan Anda. Ia menikmati hubungan dengan kita. Kita
benar-benar dikenal oleh Allah dan tidak pernah secara salah dipahami oleh-Nya.Keempat, kita
begitu dihargai oleh Allah sehingga Ia memperlakukan kita dengan hati-hati.

- Kita bukanlah beban bagi Allah. Seperti Bapa yang baik, adalah suatu sukacita bagi-Nya
untuk memenuhi permintaan dari anak-anak-Nya. Jika Anda merasakan kekeringan rohani,
beritahukanlah kepada Allah dan mintalah Ia untuk mengisi jiwa Anda.
2.Jaman sekarang perkembangan IPTEK sangat pesat sekali. Bahkan orang-orang berlomba
untuk membuat jenis teknologi yang lebih canggih untuk mengungguli teknologi milik orang
lain. Posisi IPTEK hampir disamakan dengan iman kita. Di satu sisi, IPTEK memberi manfaat
bagi manusia untuk menolong orang percaya untuk memuliakan Allah, sehingga iman orang
percaya tebangun karenanya. Di sisi lain, teknologi memberi efek negatif bagi manusia karena
telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia menjadi tidak lagi hidup berserah
dan mengandalkan Allah, melainkan hidupnya bergantung pada teknologi. Ini menjadi salah 1
tantangan bagi orang percaya untuk saat ini. Sebagai orang percaya kita harus bisa menyikapi
iman dan IPTEK saat ini, ada 3 cara:

-Allah adalah sumber pengetahuan (Amsal 1:7)

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”, karena pengetahuan berasal dari Tuhan
maka IPTEK memiliki keterbatasan. Seluruh ciptaan Allah atau yang berasal dari Allah memiliki
keterbatasan, hanya Allah sendiri yang sempurna dan tidak terbatas.

-Orang Kristen harus mampu menguasai teknologi dan bukan dikuasai teknologi (1 Korintus
6:12)

“Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi
aku tidak akan membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun”. IPTEK adalah hasil akal budi
manusia digunakan untuk kesejahteraan manusia. Tetapi jika teknologi itu yang tadinya
digunakan untuk kesejahteraan manusia malah digunakan untuk menentang hukum Tuhan, maka
manusia akan kembali menjadi budak dosa. Dan Allah akan memberikan hukuman kepada
manusia dengan membuat IPTEK sebagai “allah” yang karenanya manusia telah diperhamba.

-Teknologi harus digunakan untuk memenuhi hukum Tuhan (Matius 22:37)

“Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”. Tujuan Allah menciptakan manusia berbeda
dengan ciptaan lain adalah agar manusia dapat bersekutu dengan Allah untuk memuliakan-Nya.
Ketika akal budi diberikan kepada manusia untuk membuat teknologi, maka setiap akal budi
tersebut harus digunakan untuk memuliakan Allah.

Sumber: https://remaja.sabda.org/iman-kristen-di-tengah-perkembangan-teknologi