BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian
siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,
Bandung, Jl. 40 Kota Bandung, waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada hari
karena itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk
dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitas, efisiensi, dan relevansinya
diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu,
fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat
penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi
penyimpangan.
metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam
penelitian tindakan kelas ini Menurut Carr dan Kemmis (Hardjodipuro, 1997),
dikatakan bahwa:
“Yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang
dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-
situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan
kebenaran (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan dilakukan
sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi (dan
lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan”.
jasmani di Sekolah.
ilmiah. Selain itu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan
selalu adanya upaya perbaikan dari waktu ke waktu pada proses pembelajaran.
tindakan kelas akan memungkinkan bagi guru, sebagai peneliti dalam penelitian
sistemik.
Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap
tidak lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa
apa yang terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan
berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia
berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
kelas. Manfaat itu antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen
1. Inovasi pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini didesain menjadi dua siklus yang setiap
hasil rencana maka disusun siklus 1 yang terdiri dari rencana tindakan 1, rencana
tindakan 2. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka disusun siklus II yang terdiri
dari rencana tindakan 1, dan rencana tindakan 2. Untuk lebih jelasnya berikut ini
dikemukakan desainnya:
Permasalahan
Rencana Tindakan
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan tindakan
Rencana tindakan
Gambar 3.1 Satu Siklus Pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Sa’ud, 2006:6)
dan sikap sebagai solusi. Tahap kedua, pelaksanaan tindakan (action); yaitu apa
saja yang harus dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan atau
mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh
siswa. Tahap keempat, refleksi (reflective); yaitu tahap pengkajian, melihat dan
mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap tindakan. Berdasarkan hasil
dari refleksi ini dilakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal yang
tahapan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dalam
(Plan) Tahap II
Analisis Data
Konferensi Refleksi Observasi
Siklus II
? Gambar 3.2
Pada penelitian ini yang menjadi subyek populasi adalah seluruh siswa kelas
penelitian ini adalah kelas VIII A yaitu sebanyak 36 siswa, penelitian ini
melibatkan dua kelas karena siswa dan siswi SMP Nasional Kota Bandung
dipisahkan dengan guru penjas yang disesuaikan dengan jenis kelamin daripada
siswa. Alasan mengapa penulis memilih siswa SMP karena dilihat dari segi usia,
siswa SMP termasuk ke dalam golongan anak remaja yang berkisar antara usia 12
sampai 16 tahun, menurut Makmun (1996) ”masa remaja itu dibagi kedalam dua
tahapan, yaitu masa remaja awal 13-16 tahun dan masa remaja akhir 16-18
tahun.” Lebih lanjut lagi Alberty (1957) yang dikutip Makmun (1996:90)
menjelaskan bahwa: Periode masa remaja itu kiranya dapat diidentifikasi secara
umum sebagai suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang
Pada penelitian ini terdapat beberapa orang yang menjadi kolaborator dalam
berlangsung.
Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai partisipan aktif
dan observer yang pasif dan peneliti hanya menawarkan alternatif pemecahan
dari mulai rencana penelitian yaitu membuat skenario pembelajaran berupa RPP
sekolah dan guru kelas dalam penelitian serta melihat ketersediaan sarana dan
sesuai dengan fokus penelitian, hingga tahap refleksi penelitian dimana peneliti
Pertama Nasional Kota Bandung sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,
Nasional Bandung.
berlangsung.
1. Jenis Data
Jenis data yang didapat adalah data kualitatif yaitu data perilaku sosial siswa
SMP Nasional Kota Bandung selama mengikuti pembelajaran lompat yang terdiri
dari:
c. Dokumentasi (foto/kamera/handycam).
2. Sumber Data
a). Siswa kelas VIII SMP Nasional Kota Bandung pada proses
pembelajaran Lompat
diperlukan sebuah alat yang disebut instrument. Oleh karena itu alat atau
instrumen dalam sebuah penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk
1. Lembar Observasi
Pertama Nasional Kota Bandung sudah sesuai dengan apa yang diharapkan siswa
bermain.
Membuat catatan harian atau lapangan, yaitu salah satu alat untuk
4. Catatan Tambahan
Selain peneliti proses pengumpulan data dibantu oleh observer (mitra sejawat
pendekatan bermain.
tersebut dipelajari dan ditelaah dengan seksama dan diteliti pada saat
pembelajaran berikutnya.
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, data kualitatif ini yaitu data
yang tidak berbentuk satuan waktu maupun angka nominal yang diperoleh siswa
Setelah itu peneliti memasuki tahap validasi untuk memeriksa keabsahan data
berdasarkan tiga sudut pandang mengakses data yang relevan dengan situasi
3. Observer yaitu mitra peneliti (guru penjas dan teman sejawat) yang
penelitian.
b). Member check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan
yang telah diperiksa dan mengecek kesahihan pada sumber data hasil
member check”.
ini.
pendekatan bermain dalam belajar lompat dan antusiasme siswa SMP Nasional
untuk memperoleh data yang sesuai dengan fokus masalah. Secara garis besar
memilahkan data yang relevan, penting, bermakna, dan data yang tidak
membuat fokus, klasifikasi, dan abstraksi dat kasar menjadi data yang
b. Tahap kedua, adalah sajian deskriptif tentang apa yang ditemukan dalam
proses pembelajaran.