Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan sangat bervariasi antar satu propinsi maupun

daerah di suatu negara maupun bahkan di dunia. Akan tetapi ciri dan sifat

masalahnya tidak jauh berbeda satu sama lainnya dalam hal yang mendasar

yakni semakin meningkatnya jumlah populasi maka, tuntutan dan harapan

pasien akan pelayanan, perkembangan teknologi kedokteran dan semakin

terbatasnya sumber dana maupun berkembangnya media komunikasi.

Mutu/kualitas itu sendiri dapat ditinjau dari berbagai perspektif baik itu secara

efektif, efisiensi, dan evaluasi atau dari perspekstif pasien dan penyandang

dana, manajer dan profesi dari pemberi jasa rumah sakit maupun pembuat dan

pelaksana kebijakan layanan kesehatan.

Perkembangan evolusi mengenai bidang mutu (Quality) dalam sistem

layanan kesehatan di rumah sakit sangat perlu dan penting untuk diketahui

terlebih dahulu sebelum menetapkan arah pengembangan suatu sarana

layanan kesehatan (rumah sakit) sehingga akan lebih mudah dalam menilai

progresivitas dan kinerja (performance) dalam bentuk indikator-indikator

yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.

Kinerja sebuah rumah sakit sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma

serta standar yang berlaku dari profesi, pasien dan masyarakat akan dikatakan
memuaskan bila kinerja sebuah rumah sakit tersebut dapat memberikan

pelayanan sesuai dengan norma dan standar. Dengan begitu dapat dicapai

dalam hal menentukan pengadaan sarana (obat, alat kesehatan penunjang

diagnostik dan terapi/operasi, ruangan, laundri, makanan pasien dan

sebagainya) berdasarkan pendekatan Efisiensi dan produktifitas. Sedangkan

untuk profesi medis dapat melalui pendekatan mekanisme pengambilan

keputusan klinis dalam bentuk standar pelayanan medis yang

diimplementasikan secara konsisten.

A. Rumusan Masalah

Bagaimana efektifitas, efisiensi, dan evaluasi pelaksanaan dan

pelayanan radiologi di RSU. Nene Mallomo ?

B. Tujuan

Untuk mengetahui efektifitas, efisiensi, dan evaluasi pelaksanaan dan

pelayanan radiologi di RSU. Nene Mallomo.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan bagian menyeluruh (integral) dari organisasi

dan medis yang memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap terhadap

masyarakat (WHO, 1994). Pengembangan kualitas medis akan mendorong

peningkatan kualitas pelayanan yang jika dibarengi dengan orientasi kinerja

yang mengacu pada kebutuhan pasien yang akan mendorong pencapaian

kepuasaan pasien.

RSU. Nene Mallomo sebagai institusi kesehatan bertanggung jawab

melaksanakan pelayanan kesehatan bagi penderita yang berobat di rumah

sakit yang sifatnya individual yang mampu menjalankan tugasnya seefektif

mungkin, sehingga rumah sakit harus memperhatikan efektivitas pelayanan

yang  diberikan kepada pasien sebab efektivitas merupakan tanggung jawab

moral yang dimiliki oleh rumah sakit terhadap hasil yang dicapai serta

dampak dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai pengguna

jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit. Agar pelayanan yang diberikan

kepada pasien dapat berlangsung seefektif mungkin maka pihak rumah sakit

harus memperhatikan kemampuan petugas dalam bekerja dan hal ini

dipengaruhi oleh karakteristik individual yang melekat pada petugas itu

sendiri yang merupakan suatu potensi yang dimilikinya adalah bakat,

pengetahuan dan keterampilan (skill).


Efektifitas pelayanan kesehatan yang dilakukan RSU. Nene Mallomo

disesuaikan dengan jiwa dan semangat otonom sesuai dengan peraturan

tersebut maka disusunlah tugas pokok dan fungsinya yakni :

menyelenggarakan, melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi promotif,

pemulihan, dan rehabilitasi, dan juga penyelenggaraan system rujukan sebagai

pelayanan penunjang medic dan non medic serta pengembangan dan

penelitian.

Untuk pencapaian tujuan tersebut RSU. Nene Mallomo

menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut dengan memenuhi syarat

yang diantaranya tersedianya dan berkesinambungan, dapat diterima dan,

mudah dicapai, mudah dijangkau dan bermutu.

RSU. Nene Mallomo mengupayakan untuk seefisien mungkin dalam

menekan biaya perawatan yang akan mendatangkan keuntungan, karena bagi

rumah sakit sendiri jika tidak melakukan hal tersebut maka akan mengalami

kerugian terus menerus, dengan begitu rumah sakit melakukan kendali mutu,

biaya dan akses, maksudnya rumah sakit dituntut efisien terhadapa biaya

perawatan yang wajib diberikan kepada pasien tanpa mengurangi mutu

pelayanan.

Akan tetapi RSU. Nene Mallomo akan terus dievaluasi secara berkala

untuk disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat sehingga pelayanan

kesehatan dirumah sakit tersebut dapat memberikan kepuasan bagi pasien

adapun evaluasi yang akan dilakasanakan yaitu :


1. Peningkatan dan penataan kecepatan pelayanan pada pasien, tepat

waktu dan pelayanan petugas.

2. Peningkatan keamanan pelayanan dan menyiapkan secara internal

untuk menanggapi komplen dari pasien.

3. Peningkatan kenyamanan lingkungan yang menunjang pelayanan

4. Peningkatan pelayanan komunikasi dan informasi petugas dengan

penggunaan layanan dan masyarakat umum.

B. Rumah Sakit Nene Mallomo memiliki ruang perawatan :

a. Temulawak, terdiri dari kelas II, III dan ruang askes.

b. Mengkudu, terdiri dari kelas I, II, III,VIP.

c. KIA, terdiri dari kelas I, II, III.

d. Sambiloto, terdiri dari kelas I, II, III.

e. Brotowali, terdiri dari kelas I, II, dan VIP.

f. Mahkota Dewa terdiri dari kelas I, II, III.

C. Tinjauan Sarana Rumah Sakit


Adapun sarana yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit Nene Mallomo
Sidrap selama upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan diantaranya:
sarana rawa inap, berupa gedung perawatan, gedung administrasi, sarana
laboratorium, gedung poliklinik, gedung operasi, gedung X-ray, Gedung
UGD, Gedung Farmasi, Gedung KIA, Gedung Servis, Gedung Power House,
Water Tang, Gedung Incinerator, dan alat serta perumahan dokter, perumahan
anastesi, dan mushollah.
D. Ruang Lingkup Pelayanan Di Bidang Radiologi
Bangunan UPF Radiologi merupakan bangunan yang terpisah dari
bangunan utama namun letaknya cukup strategis karena terletak pada daerah
atau lokasi perawatan I dan II, sehingga memudahkan pasien rawat jalan,
Letak gedung UPF Radiologi ini sebelah barat.Batasan dengan perawatan II,
disebelah timur dibatasi tanah kosong milik Rumah Sakit,disebelah utara
batasan gedung KIA.

E. Kegiatan pelayanan Unit Radiologi meliputi:


- Pelayanan pasien rawat inap : umum/askes dan dana sehat
- Pelayanan pasien rawat jalan : umum/askes dan dana sehat

F. Sarana dan Prasarana Unit Radiologi


- Pesawat Rontgen
Di rumah sakit Umum Nene Mallomo Sidrap telah dilengkapi beberapa
macam pesawat sebagai basic pelayanan radiologi. Adapun data-data
pesawat rontgen sebagai berikut :
Pesawat Rontgen
a. Merk : Quantum Medical Imaging
b. Jenis : Konvensional
c. Type : IEC601-1
d. Seri.No : 11E606
e. Model : Q T.730
f. Buatan : USA

Tabung Sinar-X
a. Merk : Toshiba
b. Max Voll : 125 kV
c. Focal Spot : 2.0/1.0
d. Permanent Filtration : 0.9A1/75
Pada meja pemeriksaan
Menggunakan moving grid (grid bergerak, moving grid digerakan oleh
motor listrik).

Pesawat Dental Panoramic


RSU Nene Mallomo telah mendapatkan subsidi dari APBD Tingkat 1
berupa salah satu pesawat Dental Panoramic. Pesawat ini digunakan
dengan kondisi yang telah ditentukan dan digunakan untuk pemotretan
gigi atau (Dental).
Adapun data-data pesawat Dental Panoramik adalah :
Merek : Asahi/Auto/III ECM
Power Suplay : 220
Max Voltage : 90 kV
Min Voltage : 60 kV
Kapasitas pesawat : 12 MA

Pesawat Ultra Sonografi


Selain pesawat general dan Dental Panoramic RSU Nene Mallomo juga
memiliki pesawat Ultra Sonografi (USG).Pesawat ini tidak
menggunakan Sinar-X sebagai sumbernya, tetapi menggunakan
gelombang Ultrasond dan bergerak menembus jaringan dan kembali
sebagi echo. Untuk saat ini pesawat tersebut hanya digunakan pada
pemeriksaan kandungan dan untuk pemeriksaan lainnya, seperti USG
Abdomen, USG leher dan USG mamae
Adapun data-data tersebut sebagai berikut :
Merek : Esaote
Produk : Italia
Tranducer : Konvex, frekuensi 3,5 MHZ
Merek Print : Mitsubishi

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melakukan dan melaksanakan upaya peningkatan mutu dalam
hal (efektifitas, efisiensi, dan evaluasi) secara berkesinambungan. kinerja
sebuah rumah sakit dapat dikatakan telah memenuhi standar yang berlaku, dan
masyarakat akan dikatakan memuaskan bila kinerja sebuah rumah sakit
tersebut dapat memberikan pelayanan yang sesuai.

B. Saran
Sebagai instansi kesehatan, sebuah rumah sakit harus mampu
menjalankan tugasnya secara efektif, efisien, dan evaluasi, agar mampu
memenuhi pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku atau yang
ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Yanmed Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik Rumah Sakit Jakarta Juli

1995.

Djuhaeni. H, Management Pelayanan Medic dan Keperawatan Hospital Management

Training PERSI 1993.

Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan Dirjen Yanmed Depkes RI, Standar

Pelayanan Rumah Sakit Cetakan ketiga, Jakarta 1994.

Anda mungkin juga menyukai