Anda di halaman 1dari 4

28

BATAS CAIR (LIQUID LIMID)


A. Tujuan
Pemeriksaan batas cair bertujuan untuk menentukan kadar air suatu
sampel tanah pada batas cair.

B. Dasar Teori
Batas cair adalah kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari
kondisi plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geser
yang terendah. Pemeriksaan dimaksudkan untuk menentukan kadar air
suatu tanah pada keadaan batas cair yang ditentukan pada pukulan ke-25.
Batas cair adalah kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan
cair menjadi keadaan plastis.

C. Alat dan Bahan


1. Mangkok porselin berdiameter ± 115 mm.
2. Alat pembuat alur (grooving tool).
3. Alat uji batas cair cara manual dari mangkok kuningan dan pemutarnya.
4. Cawan.
5. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
6. Cawan kadar air minimal 4 buah.
7. Spatula dengan panjang 75 s/d 100 mm dan lebar ± 20 mm.
8. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi s/d (110±
5)oC.
29

D. Benda Uji
1. Jika benda uji yang digunakan tidak mengandung batu dan hamper semua
butirannya lebih halus dari saringan 0,42 mm (No. 40), maka benda uji
tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan 0,42
mm.
2. Untuk benda uji yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran
yang lebih kasar dari saringan 0,42 (No. 40). Contoh tanah dibuat kering
udara sampai bisa disaring.

E. Langkah Kerja
1. Letakkan 100 gram benda uji yang sudah disiapkan kedalam mangkok
porselin.
2. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan
menambahkan air suling sedikit demi sedikit sampai homogen.
3. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji
dan letakan diatas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya
sedemikian rupa sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling
tebal harus ± 1 cm.
4. Buatlah alur dengan membagi dua benda uji dalam mangkok dengan alat
pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang mangkok dan
simetris. Pada saat membuat alur alat groofing tool harus tegak lurus
permukaan mangkok.
5. Alat diputar sedemikian rupa sehingga naik/jauh dengan kecepatan 2
putaran perdetik. Putaran dilakukan terus sampai dasar alur benda uji
bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulannya
pada waktu bersinggungan.
6. Ulangi pekerjaan 4 dan 5 beberapa kali sampai diperoleh jumlah pukulan
yang sama, hal ini untuk memastikan apakah pengadukan contoh sudah
betul-betul merata kadar airnya. Jika sampai 3 kali percobaan tetap
diperoleh jumlah ± sama, maka ambil benda uji langsung dari mangkok
30

pada alur, dan masukan kedalam cawan yang telah dipersiapkan serta
periksalah kadar airnya.
7. Kembalikan benda uji kedalam mangkok porselin, maka mangkok alat
batas cair dibersihkan. Benda uji diaduk kembali dengan merubah kadar
airnya, kemudian ulang langkah 2 s/d 6 minimal 3 kali berturut-turut
dengan variasi kadar air yang berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan
jumlah pukulan sebesar 8-10.

F. Hasil Percobaan
Tabel 4.1. Batas Cair

Simbo Satua Percobaan


Pengujian Rumus
l n 1 2 3 4
Banyak pukulan N - 8 18 28 38
gram 13,8 12,9
Berat cawan W1 - 13,9 14,1
5 5
Berat cawan + tanah gram 28,8 28,2
W2 - 26,4 30,8
basah 0 0
Berat cawan + tanah gram
W3 - 22,4 21,2 21,9 24,1
kering
Berat air Ww W2-W3 gram 6,4 5,2 6,3 6,7
Berat tanah kering Wₖ W3-W1 gram 8,55 7,3 8,95 10,0
Ww
Kadar air W% *100 % % 74,9 71,2 70,4 67,0
Wk
Sumber : Hasil Penelitian Laboraturium
31

G. Analisa Data
 Berat air (Ww) = W2 – W3
1. Ww1 = 28,80 – 22,4 = 6,40 gram
2. Ww2 = 26,4 – 21,2 = 5,2 gram
3. Ww3 = 28,20 – 21,9 = 6,3 gram
4. Ww4 = 30,8 – 24,1 = 6,7 gram

 Berat tanah kering (Wk) = W3 – W1


1. Wk1 =22,4 – 13,85 = 8,55 gram
2. Wk2 = 21,2 – 13,9 = 7,3 gram
3. Wk3 = 21,9 – 12,95 = 8,95 gram
4. Wk4 = 24,1 – 14,1 = 10,0 gram
Ww
 Kadar air (W%) = *100 %
Wk
6,40
1. W% 1 = ∗100 %=74,9 %
8,55
5,2
2. W% 2 = ∗100 %=71,2 %
7,3
6,3
3. W% 3 = ∗100 %=70,4 %
8,95
6,7
4. W% 4 = ∗100 %=67,0 %
10,0

Anda mungkin juga menyukai