Anda di halaman 1dari 4

45

BATAS SUSUT (SHRINKAGE LIMIT)

A. Tujuan

Mencari kadar air tanah (w.s), terhadap berat kering tanah setelah
dioven, dimana pengurangan kadar air tidak akan menyebabkan pengurangan
volume massa tanah, tetapi penambahan kadar air tanah akan menyebabkan
volume massa tanah bertambah.

B. Dasar Teori
Suatu tanah akan mengalami penyusutan apabila air yang
dikandungnnya secara perlahan-lahan hilang dari dalam tanah. Dengan
hilangnya air secara terus menerus, tanah akan mencapai suatu tingkat
keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan menyebabkan
perubahan volume. Kadar air dinyatakan dalam persen, dimana perubahan
volume suatu massa tanah berhenti didefenisikan sebagai batas susut
(shrinkage limit).

C. Alat dan Bahan


1) Mangkok shrinkage limit yang terbuat dari porselin dengan diameter
mangkok 4,95 cm (1,75 inchi) dan tinggi 1,25 cm (0,5 inchi).
2) Gelas kaca dengan ketinggian ± 3,10 s/d 10 cm dengan diameter ± 5,60
s/d 6,25 cm.
3) Kaca datar yang mempunyai tiga paku.
4) Mangkok porselin.
5) Pisau / spatula.
6) Botol plastik.
7) Air raksa.
8) Mangkok peluberan.
9) Penggaris besi.

D. Benda Uji
Tanah kering yang lolos saringan no 40 sebanyak ± 150 s/d 200 gram.
46

E. Langkah Kerja
1. Mengambil tanah yang sudah dikeringkan dan lolos pada saringan no 40
sebanyak 80 s/d 100 gram.
2. Tanah diatur dalam mangkok, tambahkan sedikit air kemudian aduk
hingga rata, penambahan air dilakukan hingga campuran air dan tanah
tersebut menjadi lunak seperti pasta.
3. Mangkok shrinkage limit dilapisi dengan vaslin kemudian timbang (W1).
4. Mengisi mangkok shrinkage limit dengan tanah yang telah menjadi pasta
kira-kira 1/3 dari volume mangkok, kemudian mangkok tersebut diketuk-
ketuk pada permukaan yang keras dengan maksud agar tanah dapat
mengisi seluruh bagian dari mangkok dan tidak ada gelembung udara
yang tertinggal. Percobaan diulangi pada langkah ini hingga mangkok
terisi penuh oleh tanah.
5. Tanah diratakan sesuai dengan ketinggian mangkok dengan mengunakan
alat penggaris besi.
6. Mangkok yang berisi tanah tersebut kemudian ditimbang (W2).
7. Tanah dalam mangkok dianginkan selama ± 6 jam, hingga warna tanah
tersebut menjadi lebih mentah, kemudian dimasukkan kedalam oven.
8. Setelah dioven selama 24 jam, tanah beserta mangkoknya ditimbang
(W3).
9. Tanah dikeluarkan dari dalam mangkok.
10. Menentukan volume dari mangkok shrinkage limit dengan cara mengisi
mangkok tersebut dengan air raksa, air raksa dalam mangkok diratakan
dengan mengunakan kaca datar 3 paku, kelebihan dari air raksa tersebut
akan jatuh pada mangkok peluberan, kemudian air raksa dan mangkok
shrinkage limit ditimbang (W4).
47

11. Menentukan volume dari tanah yang sudah disiapkan pada langkah no 9,
dengan cara mengisi gelas kaca dengan air sampai penuh kemudian
diratakan dengan menggunakan kaca datar 3 paku, tumpahkan air raksa
akan jatuh pada mangkok peluberan. Masukan tanah kering kedalam
gelas kaca yang telah diisi air raksa, maka tanah kering tersebut akan
mengapung diatas air raksa. Dengan menggunakan kaca datar 3 paku
tanah tersebut ditekan masuk kedalam air raksa hingga kelebihan air
raksa akan tumpah kedalam mangkok peluberan. Menentukan berat air
raksa yang dipergunakan dalam tes, yaitu air raksa yang tertampung
dalam mangkok peluberan (W5).

F. Hasil Percobaan

Tabel 6.1. Batas Susut

Simbo Satua Percobaan


No contoh Rumus
l n 1 2
Berat cawan W1 - gram 26,15 25,95
Berat cawan + tanah
W2 - gram 51,9 50,4
basah
Berat cawan + tanah
W3 - gram 42,1 40.4
kering
Volume cawan = 17,92 17,80
W4 π*r 2 * t cm3
Volume tanah basah 2 9
13,58 12,67
Volume tanah kering W5 - cm3
8 6
( ( W 2−W 3 )−( W 4 +W 5 ) Υw) 34,26 33,68
Batas susut SL x%100 %
W 3−W 1 6 4
Batas susut rata-rata SL % 33,9749762

Sumber : Hasil Penelitian Laboraturium

Tabel 6.2. Pengujian Menggunakan Air Raksa


48

Pengujian 1 2
Cawan Gelas Raksa 39.6 39.6
Cawan Gelas Berisi Tumpahan Air Raksa 224,4 212
Volume Cawan 17,922 17,809
Tinggi 1,27 1.28
Diameter 4,24 4.21
Berat Volume Air Raksa 184,8 172,4
Sumber : Hasil Penelitian Laboraturium

G. Analisa Data
 Volume tanah basah (W4) = Volume cawan = π*r 2 * t
1. D1 = 3,14*2,122 * 1,27 = 17,992 cm³
2. D2 = 3,14*2,1052 * 1,28 = 17,809 cm³
R - cawan
 Volume tanah kering (W5) =
13.6
184,8
3. E1 = = 13,588 cm³
13.6
172,4
4. E2 = = 12,676 cm³
13.6
( ( W 2−W 3 )− (W 4+W 5 ) Υw)
 Batas susut = x 100 %
W 3−W 1
( (51,9-42,1)-( 17,922 +13,588)1 )
1. = x 100 = 34,266 %
42,1-26,15
( ( 50,4 -40,4 )-(17,809+12,676) 1)
2. = x 100 = 33,684 %
40,4-25,95
 Rata – rata (SL) = (Sempel 1 + Sempel 2) / 2
1. = (34,266 + 33,684) / 2 = 33,974 %

Anda mungkin juga menyukai