KD. 3.12 – KD.4.

12

PERAN BANGSA INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

A. Gerakan Non Blok

1. Latar Belakang
Konferensi Asia Afrika
- Gerakan non blok atau Non-Alligned Movement adalah organisasi internasional yang
berkeinginan untuk bebas lepas dari kekuatan blok manapun
- Blok barat dan blok timur mengklaim bahwa ideologi mereka adalah yang paling benar
- Ketakutan terbesar dunia di era perang dingin adalah terjadinya perang nuklir
- Indonesia akhirnya memutuskan untuk menerapkan sistem politik luar negeri yang bebas
aktifyang diperkenalkan pertama kali oleh Bung Hatta pada 2 September 1948. Bebas berarti
tidak memihak salah satu blok, sedangkan aktif adalah giat mengembangkan persahabatan
kerjasama internasional
- Dasar hukum pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif tergambar secara jelas dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea I dan IV
- Pada tanggal 28 April sd 2 Mei 1954 diselenggarakan konferensi Kolombo di Srilanka.
Konferensi yang menjadi pelopor diadakannya KAA ini dihadiri oleh 5 negara yaitu:
1. Ali Sastroamijoyo (PM Indonesia)
2. Jawaharal Nehru (PM India)
3. U Nu (PM Burma/Myanmar)
4. Mohammad Ali ( PM Pakistan)
5. Sir John Kotelawala ( PM Srilanka )
- Atas saran PM Indonesia Ali Sastroamijoyo diadakan KAA di Bandung tgl 18 sd 21 April 1955.
Konferensi ini menjadi cikal bakal lahirnya gerakan non blok
- KAA dihadiri oleh 29 pemimpin negara, 23 dari Asia dan 6 dari Afrika. Pada akhir konferensi
ditandatangani sebuah deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Bandung atau Dasa Sila
Bandung
2. Terbentuknya Gerakan Non Blok
- Tanggal 1-6 September 1961 diadakan Konferensi Tingkat Tinggi di Beograd Yugoslavia.
- Konferensi ini akhirnya mengeluarkan keputusan membentuk gerakan yang bernama
Gerakan Non Blok (GNB)
- Pendiri gerakan Non blok:
1. Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito
2. Presiden Indonesia Sukarno
3. Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser
4. PM India Jawaharal Nehru
5. Kwarme Nkrumah dari Ghana
 3. Eksistensi Gerakan Non Blok Pasca Perang Dingin dan Peran Indonesia
Eksistensi Gerakan Non Blok Pasca Perang Dingin
- GNB dan kelompok 77 telah mengadakan serangkaian pertemuan guna membahas masalah
ekonomi dunia dan pembentukan Tata Ekonomi Dunia Baru
Peran Indonesia
- Indonesia memegang kepemimpinan GNB tahun 1992-1995
- Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT GNB yaitu KTT X yang berlangsung 1-7
September 1992 di Jakarta dan Bogor
4. Kontingen Garuda
- Disingkat Konga
- Kontingen garuda atau pasukan Garuda adalah pasukan TNI yang ditugaskan sebagai
pasukan perdamaian di negara lain
- Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaan 17 Agustus 1945< Mesir segera mengadakan
sidang menteri luar negeri negara Liga Arab. Pada 18 November 1946 mereka menetapkan
resolusi tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara merdekadan berdaulat penuh.
Pengakuan tersebut adalah pengakuan de jure menurut hukum internasional
- Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim pasukan pemeliharaan perdamaian PBB ke
Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.
- Tujuan pengiriman kontingen Garuda:
1. Mengemban misi perdamaian dunia dibawah naungan PBB
2. Indonesia pernah mendapat bantuan dari PBB pada masa revolusi yaitu membantu
menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda, dan masalah Irian Barat.
- Pengiriman misi Garuda pertama Januari 1957yaitu adanya konflik di Timur Tengah terkait
dengan masalah nasionalisasi Terusan Suez yang dilakukan oleh presiden Mesir Ghamal
Abdul Nasser 26 Juli 1956. Inggris, Perancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan
terhadap Mesir. Pasukan Garuda diberangkatkan ke Mesir Januari 1957.
- Untuk kedua kalinya Indonesia mengirimkan kontingen terkait munculnya konflik di Kongo
(Zaire sekarang). Konflik ini muncul berhubungan dengan kemerdekaan Zaire pada bulan
Juni 1960 dan Belgia yang justru memicu pecahnya perang saudara (Garuda II)
- Peran aktif Indonesia dalam ikut menjaga perdamaian dunia terus berlanjut ketika meletus
perang saudara antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. (Pasukan Garuda IV)
- Selanjutnya Indonesia mengirim pasukan untuk menjaga stabilitas politik di kawasan
Indochina yang terus bergolak akibat perang saudara

5. Masalah Rohingnya
- Saat ini Indonesia ikut terlibat memecahkan masalah Rohingnya di Myanmar. Konflik antara
pemerintah dan milisi Rohingnya telah berakibat penderitaan banyak anggota etnis
Rohingnya. (pemerintah Indonesia dibawah Joko Widodo)

B. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)

- Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara didirikan 8 Agustus 1967 di Bangkok.
- Pelopor :
 1. Adam Malik (Menlu Indonesia)
2. Tun Abdul Razak (wakil PM Malaysia)
3. S Rajaratnam (Menlu Singapura)
4. Narchiso Ramos ( Menlu Philipina )
5. Thanat Khoman (Menlu Muangthai/Thailand)
- Beberapa negara lainnya ikut bergabung antara lain Brunai Darussalam, Vietnam, Laos,
Myanmar, Kamboja
- ASEAN memiliki tujuan dan prinsip yang tertuang dalam Piagam ASEAN

C. OKI
- OKI merupakan Organisasi kerjasama Islam yang resmi dibentuk pada tanggal 25 September
1969.
- Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko memprakarsai terselenggaranya
KTT Islam tersebut

D. Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)

- Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik
- Awal berdiri ada 12 anggota, sekarang menjadi 21 anggota.
- Kerjasama APEC meliputi perdagangan, investasi, dan bidang ekonomi lainnya secara
menyeluruh.
- APEC bersifat non politis
- APEC merupakansalah satu forum ekonomi regional terpenting di Asia Pasific

E. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries )

- Organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi
- Pada 14 September 1960 dipicu oleh ketidakstabilan harga minyak internasional membuat 5
negara yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela mendirikan OPEC di Baghdad Irak
- Hingga 2014 OPEC berjumlah 12 negara, bermarkas di Wina Austria
- Tujuan OPEC:
1. Menyatukan kebijakan perminyakan antar negara anggota
2. Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi
3. Menentukan kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota
- Pada Mei 2008 Indonesia mengumumkan telah mengajukan surat untuk keluar dari
keanggotaan OPEC karena Indonesia telah berubah menjadi negara importir minyak sejak
2003.