Anda di halaman 1dari 17

Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian

PEMBINAAN UMKM OBAT TRADISIONAL


Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dan Kewirausahaan
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

Jakarta, 4 Agustus 2020


1 . KO N D I S I U M K M D I I N D O N E S I A S E R TA P O T E N S I DA N
U R G E N S I P E N G E M B A N G A N O B AT T R A D I S I O N A L
DATA DA N KO N T R I B U S I U M K M

5.550 Unit USAHA


BESAR

60.702 Unit USAHA


MENENGAH

JUMLAH UMKM KON TRIB US I P D B P E M A N FA ATA N


E-COMMERCE 783.132 Unit
26,71 juta unit usaha non-pertanian Kontribusi terhadap PDB USAHA
60,34 % atau 4,6 Juta Pelaku UMKM telah KECIL
(Sensus Ekonomi, BPS 2016) Rp 8.400 T memanfaatkan teknologi digital
64,2 juta UMKM (platform e-commerce)
(Kementerian KUKM, 2018) (Kementerian KUKM, 2018) 63.5 Juta Unit USAHA
(Kementerian Kominfo, 2018) MIKRO

KO N T R I B U S I U M K M T E R H A DA P P E R E KO N O M I A N I N D O N E S I A

Sektor UMKM Investasi untuk sektor Kontribusi ekspor UMKM


menyerap 97,02 % dari UMKM sebesar 58,18% hanya 14,17% dari total
total tenaga kerja dari total investasi ekspor non migas
Sumber: Kementerian KUKM dan BPS (2018)
P E M B A G I A N J E N I S O B AT T R A D I S I O N A L

Jamu Obat Herbal Terstandar Fitofarmaka


(Scientific based herbal medicine) (Clinical based herbal medicine)

Obat tradisional yang disediakan secara Bentuk obat tradisional dari bahan alam
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk Obat tradisional dari ekstrak atau penyarian yang disejajarkan dengan obat modern
seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan alam berupa tanaman obat, binatang, karena proses pembuatan yang telah
bahan tanaman yang menjadi penyusun maupun mineral. Proses produksi terstandar, ditunjang bukti ilmiah sampai
jamu tersebut serta digunakan secara menggunakan teknologi maju dan umumnya
tradisional. dengan uji klinik pada manusia.
telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah.
POTENSI DAN MANFAAT PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL

Genetic Resources Traditional Knowledge Herbal Medicines Product


POTENSI
Kesehatan
• Jamu telah digunakan bangsa Indonesia • Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
sejak abad ke-5 untuk tujuan kesehatan dan • Paradigma jamu mudah diperoleh, murah dan
minimal menimbulkan efek samping
dibuktikan dengan berbagai relief di candi-
candi.
• > 30.000 spesies tanaman, menempatkan Teknologi Sosial & Budaya
Indonesia 5 Besar negara megabiodiversitas • Mendukung Pengembangan OT
• Bukti kearifan lokal warisan
perkembangan dan memiliki dimensi budaya bangsa Indonesia
[LIPI, 2015] peningkatan penguasaan manfaat yang luas • Mendukung kesetaraan gender
• 25.821 ramuan , 2.670 SPESIES tumbuhan teknologi, khususnya di
bidang obat bahan alam /
obat, tersebar pada 303 etnis di 24 propinsi obat tradisional
[Laporan Ristoja B2P2TOOT, 2015]
• Jumlah NIE OBAT TRADISIONAL s/d Agustus Ekonomi
2019 sebanyak 13462 [Database Badan
• Industri padat karya  salah satu penggerak roda
POM] ekonomi di Indonesia
• Profil industri OT Indonesia  87,2% adalah
UMKM

Perlu dilakukan sinergi & kerja sama dari berbagai pihak untuk mengembangkan
UMKM Obat Tradisional
ISU TERKAIT OBAT TRADISIONAL

Obat Tradisional Impor

Beredarnya Obat Tradisional


yang Tidak Memiliki Izin
(Obat Tradisional Ilegal)

Cara Pembuatan Obat


Tradisional yang Baik (CPOTB)
(Standarisasi)

Obat Tradisional Palsu

Pemanfaatan Spesies Tanaman


yang Belum Optimal
(Pembinaan)
2. ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM
DA L A M R PJ M N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
AGENDA, SASARAN, DAN ARAH KEBIJAKAN
PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN, UMKM, DAN KOPERASI DALAM RPJMN 2020-2024

AGENDA SASARAN ARAH KEBIJAKAN

Meningkatnya daya
dukung dan kualitas Penguatan kewirausahaan dan Usaha
sumber daya ekonomi Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan
sebagai modalitas bagi koperasi
pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja,
dan investasi di sektor riil, dan
industrialisasi

Peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi


Meningkatnya nilai
dan penguatan Tingkat Komponen Dalam
tambah, lapangan kerja,
Negeri (TKDN)
investasi, ekspor dan
Sumber: Lampiran I Perpres RPJMN
2020-2024
daya saing Penguatan pilar pertumbuhandan daya
perekonomian saing ekonomi
SASARAN DAN TARGET PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN, UMKM, DAN KOPERASI DALAM RPJMN 2020-2024

PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA MIKRO,


KECILDAN MENENGAH (UMKM), DAN KOPERASI

• Kemitraan usaha mikro kecil dan usaha menengah besar


• Meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi
wirausaha
• Meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi;
• meningkatkan penciptaan peluang usaha dan start-up; serta
• Meningkatkan nilai tambah usaha sosial.

Sumber: Lampiran I Perpres RPJMN 2020-2024


DUKUNGAN K/L DALAM PROGRAM PRIORITAS RPJMN 2020-2024 PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN,
UMKM, DAN KOPERASI

No Kegiatan Prioritas Proyek prioritas Kementerian/Lembaga


1 Peningkatan kemitraan Pengembangan Kapasitas Usaha dan Kualitas Produk Kemen KUKM, Kemenparekraf, Kemendag, BSN, Kemenperin
usaha antara Usaha Mikro
Perluasan Kemitraan Usaha Kemen KUKM, KPPU, Kemenperin
Kecil dan Usaha Menengah
Besar Penguatan Kapasitas Kelembagaan untuk Bermitra Kemen KUKM
2 Peningkatan kapasitas Dukungan Pemberian Modal Awal Usaha Kemen KUKM, Kemenparekraf
usaha dan akses
Pendampingan UMKM untuk Mengakses Kredit Kemen KUKM
pembiayaan bagi
wirausaha Pengembangan Skema Pembiayaan bagi Wirausaha dan UMKM Kemen KUKM
3 Peningkatan kapasitas, Peningkatan Kapasitas Pengurus dan Manajer Koperasi Kemen KUKM
jangkauan, dan inovasi
Pendampingan kelompok untuk membentuk koperasi Kemen KUKM
koperasi
Pengembangan Jangkauan dan Cakupan Usaha Kemen KUKM
Pengembangan Inovasi Koperasi Kemen KUKM
4 Peningkatan Penciptaan Pelatihan Kewirausahaan Kemen KUKM, Kemenaker, Kementan, Kemenpora, Kemenristek/BRIN,
Start Up dan Peluang Kemendes PDT dan Trans, Kemen KUKM, Kemenperin, Kemen PPPA
Usaha
Inkubasi Usaha Kemen KUKM, Kemenaker, Kemenparekraf
Penguatan Kapasitas Layanan Usaha Kemen KUKM, Kemendes PDT dan Trans, Kemendag, Kemen Kominfo
Pengembangan Sentra IKM Kemenperin
5 Peningkatan Nilai Tambah Pendampingan akses permodalan bagi wirausaha social berbasis Kemenparekraf
Usaha Sosial ekonomi kreatif
Pembinaan wirausaha sosial Kemen KUKM

Sumber: Lampiran III Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024
3 . KO O R D I N A S I P E N G E M B A N G A N U M K M O L E H K E M E N KO
P E R E KO N O M I A N
PERMASALAHAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM

I N OVA S I & T E K N O LO G I
• Rendahnya inovasi
• Rendahnya penerapan teknologi BRANDING & PEMASARAN
• Lemahnya branding dan pemasaran produk
• Posisi tawar yang rendah
• Kurangnya kemitraan dengan usaha besar
P E M B I A YA A N
• Tidak ada laporan keuangan yang baik
• Persyaratan agunan L E G A L I TA S
• Rumitnya prosedur perizinan
• Banyaknya perizinan yang harus dipenuhi: IUI, SIUP,
S U M B E R D A YA M A N U S I A Sertifikasi Keamanan Pangan, Sertifikasi Halal
• Rendahnya produktifitas tenaga kerja

PENGEMBANGAN PRODUK,
S TA N D A R I S A S I & S E R T I F I K A S I
• Rendahnya kreatifitas
• Kualitas produk belum sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
• Produk belum sesuai dengan keinginan konsumen
Sumber: Kemenko Perekonomian
PENGEMBANGAN EKOSISTEM UMKM OLEH PEMERINTAH

PA S A R
 KEMENDAG: Revitalisasi Pasar
 KEMENPERIN: E-SMART PERIZINAN
 KEMENKOMINFO: UMKM Go Online PASAR PERIZINAN  BPJPH, KEMENAG: Sertifikasi Halal
 KEMENDAG: SIUP
S U M B E R D A YA M A N U S I A  KEMENPERIN: IUI
 BI: Pendampingan Penyusunan  KEMENKUMHAM: HaKI, Akta Badan
Laporan Keuangan UMKM (Si-APIK) Hukum (Koperasi dan PT)
 KEMENKEU: Business Development
Services (128 RKB dengan DJP)
 KEMENKOP UKM: Pembinaan SDM KOORDINASI
SDM P E M B I A YA A N
PENGEMBANGAN
PEMBIAYAAN
PENGEMBANGAN PRODUK UMKM  KEMENKEU: UMi melalui PIP
 KEMENKO PEREKONOMIAN: KUR
 BSN: Standarisasi Produk  KEMENKOP UKM: LPDB
 BPOM: Pembinaan Keamanan Pangan, Food  KEMENBUMN: Program PKBL
Safety, Izin Edar Produk  LPEI/EXIMBANK: KURBE
 BEKRAF: Bimtek Desain, Bimtek Packaging
subsektor kuliner
 BPPT: Inovasi & Teknologi PENGEMBANGAN LOGISTIK
 KEMENKOP UKM: Pengembangan Produk
LOGISTIK
PRODUK  KEMENDAG: Pengembangan
Unggulan
 KEMENDAG: Pembinaan Standarisasi produk Kapasitas Logistik Perdagangan
 KEMENPERIN: Pembinaan Produksi, Bantuan  KEMENKEU: Pusat Logistik Berikat
Mesin dan Peralatan, dan Restrukturisasi Mesin Sumber: Kemenko Perekonomian
 PT POS: Pemanfaatan Fullfilment
(dengan sistem Reimbusment) center 13
PROGRAM PEMBIAYAAN BAGI UMKM

0 1 . K R E D I T U S A H A R A K YAT ( K U R ) 0 2 . K U R B E R O R I E N TA S I E K S P O R
 Suku bunga turun dari 7% menjadi 6%  Disalurkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
 Usulan plafon KUR Tahun 2020 sebesar Rp 190 T atau sesuai (LPEI)/Eximbank kepada badan usaha/usaha perorangan yang
kecukupan anggaran subsidi bunga KUR
mempunyai usaha berorientasi ekspor termasuk usaha rintisan
 Plafon KUR akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai
Rp 325 T di tahun 2024 ekspor
 Plafon Maksimal KUR Mikro dinaikkan dari Rp 25 Jt menjadi Rp 50  Suku bunga efektif 9% per tahun
Jt  Usaha Mikro: plafon s.d. Rp 10 M
 Plafon Maksimal KUR Mikro untuk sektor perdagangan naik dari  Usaha Kecil: plafon s.d. Rp 25 M
Rp 100 Jt menjadi Rp 200 Jt  Usaha Menengah: plafon s.d. Rp 50 M
 Target capaian KUR sektor produksi tahun 2020 sebesar minmum  Jangka waktu Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) maksimal 3 tahun,
60% dari total penyaluran KUR sedangkan Kredit Investasi Ekspor (KIE) maksimal 5 tahun

0 3 . P E M B I AYA A N U LT R A M I K R O 04. LPDB-KUMKM


 Dasar hukum: PMK No.22 Tahun 2017  Dana bergulir untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi
Koperasi & UMKM, yang disalurkan secara langsung oleh LPDB-
 Plafon s.d. Rp 10 Jt KUMKM Kemenkop UKM maupun melalui Lembaga Perantara
 Suku bunga 6% (LKB/LKBB)
 Tenor pinjaman jangka pendek (< 52 minggu)  Pola konvensional suku bunga 4,5% - 7% per Tahun
 Profil end user adalah Group Lending bagi usaha pemula  4,5% sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan;
 5% sektor manufaktur, kerajinan, dan industry kretif;
(start up) sedangkan Individual Lending bagi usaha mikro  7% bagi KSP, LKBB, dan BLUD.
yang memiliki potensi bisa berkembang.  Pola syariah maksimal bagi hasil 60:40
 Coordinated Fund: Pusat Investasi Pemerintah (PIP)  Koperasi: plafon Rp 150 Jt – 50 M
Kemenkeu  Lembaga Perantara (LKB/LKBB): plafon Rp 150 Jt – 200 M
 Penyalur: Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
OMNIBUS LAW KLASTER KEMUDAHAN, PERLINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN UMK-M
01. KRITERIA UMK-M 07. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Kriteria UMK-M paling sedikit memuat indikator modal atau kekayaan bersih Pemerintah mengalokasikan penggunaan DAK untuk mendukung pendanaan
atau hasil penjualan tahunan. Bagi sektor-sektor tertentu, kriteria juga dapat bagi Pemerintah Daerah dalam rangka kegiatan pemberdayaan dan
memuat nilai investasi dan/atau jumlah tenaga kerja sesuai dengan kriteria pengembangan UMKM.
sektor usahanya. 08. LAYANAN BANTUAN & PENDAMPINGAN HUKUM
02.BASIS DATA TUNGGAL Pemerintah membantu UMK yang menghadapi permasalahan hukum
Hasil pendataan UMK yang dilakukan Pemerintah digunakan sebagai basis
melalui layanan bantuan hukum
data tunggal dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
terkait UMK
09. PRIORITAS PENGADAAN BARANG/JASA BAGI UMK
03.PENGELOLAAN TERPADU UMK
Pemerintah pusat mendorong implementasi pengelolaan terpadu UMK Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memprioritaskan dan mendorong
dalam penataan klaster, Pemerintah melakukan pendampingan bagi UMK penggunaan barang/jasa UMK (e-procurement) dalam pengadaan
dalam menyediakan SDM, perizinan, pembiayaan, proses produksi, kurasi, barang/jasa pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
dan pemasaran.
10. PEMANFAATAN APLIKASI PEMBUKUAN
04. KEMITRAAN
Kemitraan antara usaha besar dan UMK didorong untuk menyentuh bisnis Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan sistem/aplikasi pembukuan/pencatatan
inti (core business), sehingga UMK menjadi industri komponen untuk usaha keuangan yang memberi kemudahan bagi UMK, dan organisasi profesi telah
menengah dan usaha besar menerbitkan standar akuntansi entitas mikro, kecil, dan menengah.

05. KEMUDAHAN PERIZINAN TUNGGAL 11. KEMITRAAN UMKM DI JALAN TOL DAN PADA KEGIATAN JASA
Pemerintah berperan aktif melakukan pembinaan dan pendaftaran UMK. TRANSPORTASI PUBLIK
Pendaftaran dilakukan dengan pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) yang Pengusahaan tempat istirahat dan pelayanan (rest area) serta pada kegiatan
merupakan perizinan tunggal yang meliputi Perizinan Berusaha, SNI, Izin Edar jasa terkait dalam kegiatan transportasi publik melakukan pemasaran produk
dan Sertifikasi Jaminan Produk Halal bagi UMK dengan sektor usaha yang UMKM dengan pola kemitraan.
memiliki risiko kecil.
06. KEMUDAHAN FASILITASI PEMBIAYAAN DAN INSENTIF FISKAL 12. SYARAT PENDIRIAN KOPERASI
Penyederhanaan administrasi perpajakan, insentif biaya perizinan berusaha • Koperasi primer dibentuk paling sedikit 9 (sembilan) orang
insentif kepabeanan (bea masuk) dan insentif Pajak Penghasilan bagi UMK. • Buku daftar anggota dapat berbentuk dokumen tertulis atau dokumen
Selain itu, kegiatan usaha dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit elektronik
program, Pemerintah mempermudah dan menyederhanakan proses terkait • Kehadiran RAT dapat melalui media virtual
HaKI, kemudahan impor bahan baku dan bahan penolong industri, dan • Koperasi dapat melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari
fasilitasi ekspor.
KOLABORASI ANTAR K/L DALAM PEMBERDAYAAN UMKM
MELALUI PENDEKATAN KLASTER/SENTRA Kurasi, Akuisisi, Trading House dan
Pendampingan berkelanjutan dalam Logistik untuk Pemasaran Produk UMKM
mengakses program – progam secara Offline/Online bermitra dengan
pembiayaan (KUR, LPDB, UMi) serta BUMDes/Koperasi atau usaha besar baik
pelatihan & pendampingan pembuatan nasional maupun internasional.
UMKM/IKM laporan keuangan. 4. PROSES Pemanfaatan PLB dan Resi Gudang

MAKERS 3. PEMBIAYAAN PRODUKSI 5. AGREGATOR 6. PASAR

2. LEGALITAS
Pendampingan dan
fasilitasi akses perizinan
usaha bagi UMKM (NIB,
IUMK, SIUP, IUI)

4A. SARANA 4B. SDM 4C. STANDARISASI 4D. DESAIN PRODUK &
PRASARANA • Pendidikan & Pelatihan bagi & SERTIFIKASI PACKAGING
Pemanfaatan DAK untuk UMKM memanfaatkan Pendampingan dan Pengembangan branding
pengadaan alat produksi, sarana/balai pemerintah fasilitasi akses produk klaster dengan
infrastruktur; berdasarkan klaster. standarisasi dan sertifikasi workshop bekerjasama
keberlangsungan bahan • Mengidentifikasi champion produk/jasa (SNI, Halal, dengan marketplace
baku yang dibina dan dijadikan Izin Edar, dll)
contoh sukses.
1. BASIS DATA TUNGGAL/BIG DATA
Untuk membuat kebijakan pemberdayaan UMKM

FEED BACK
dari PASAR
 Pemerintah Daerah bekerjasama dengan K/L dan marketplace e-  Membentuk forum klaster yang terdiri dari para
commerce dan industri menentukan program pengembangan usaha pemangku kepentingan untuk membahas secara rutin
berkelanjutan untuk klaster berdasarkan informasi/feedback dari pasar. permasalahan serta solusi klaster
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai