Anda di halaman 1dari 6

Agtaria Dwi Molita,M.

Ricky Ramadhian, Rika Lisiswanti | Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung

Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung
Agtaria Dwi Molita 1, Ricky Ramadhian 3, Rika Lisiswanti 2
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2
Bagian Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang secara normal ada dalam usus manusia dan
hewan. Penularan dapat terjadi melalui air yang terkontaminasi kotoran manusia yang terinfeksi selain itu dapat terjadi
melalui kontak dari pekerja yang terinfeksi selama makanan diproses. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
atau tidak kontaminasi bakteri Escherichia coli pada susu. Penentuan jumlah sampel berdasarkan metode simple
random sampling. Jenis penelitian ini menggunakan metode MPN (Most Probable Number) untuk media
pertumbuhan bakteri dan uji biokimia untuk identifikasi bakteri. Setelah dilakukan penelitian untuk susu kedelai tidak
ditemukan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada minuman susu kedelai bermerek maupun tidak bermerek,
tetapi ditemukan bakteri Klebsiella sp. Dan Pseudomonas sp. pada susu kedelai tidak bermerek.

Kata kunci: Escherichia coli, kontaminasi bakteri, susu kedelai

Quality Test of Microbiology in Labeled and Unlabeled Soy Milk in Bandar


Lampung City
Abstract
Escherichia coli is a bacterium that is part of the normal microflora in the intestines of humans and animals. Transmission
can occur through contaminated water infected with human excrement but it can occur through contact of infected
workers during food processing. This study aims to ascertain whether or not the bacteria Escherichia coli contamination in
milk. Determination of the number of samples based on simple random sampling method. This study uses MPN (Most
Probable Number) for bacterial growth media and biochemical tests to identify the bacteria. After doing research for soy
milk there was no contamination was found bacterium Escherichia coli to drink soy milk both labeled and non-labeled,
however found the bacteria Klebsiella sp. and Pseudomonas sp. in non-labeled soy milk.

Keywords: Escherichia coli, Most Probable Number, soy milk

Korespondensi: Agtaria Dwi Molita, S.Ked, alamat Jl. Keramat no. 23 Bandarlampung, HP: 081271975782 , email:
agtariadm@yahoo.com

Pendahuluan maupun Peraturan Kepala Badan Pengawas


Susu merupakan bahan makanan yang Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
bergizi tinggi karena mengandung zat-zat HK.00.06.1.52.4011, berdasarkan pemeriksaan
makanan yang lengkap dan seimbang seperti total bakteri coliform pada sepuluh sampel
protein, lemak, karbohidrat, mineral dan minuman susu kedelai tersebut, terdapat lima
vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.2 sampel yang minuman susu kedelai yang
Kandungan nilai gizi yang tinggi menyebabkan melebihi ambang batas. Jika merujuk pada
susu menjadi media yang sangat disukai oleh standar yang telah ditetapkan, maka lima
mikroorganisme untuk tumbuh dan sampel minuman susu kedelai yang
berkembang sehingga bila tidak ditangani mengandung bakteri coliform yang melebihi
secara benar kualitas dari susu olahan menjadi batas tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.6
rendah dan tidak layak untuk dikonsumsi.1 Pada penelitian sebelumnya (sirait,
Hal ini berarti minuman susu kedelai 2009) mengenai higinitas sanitasi pengolahan
bermerek dan tanpa merek yang diperiksa susu kedelai, didapatkan hasil bahwa pada
terhadap keberadaan bakteri E. coli telah usaha kecil pengolahan susu kedelai belum
memenuhi syarat sesuai dengan Standar memenuhi syarat kesehatan serta empat dari
Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01-3839-1995, sepuluh sampel didapatkan susu kedelai yang

Medula | Volume 9 | Nomor 1 | Juli 2019 | 83


Agtaria Dwi Molita,M. Ricky Ramadhian, Rika Lisiswanti | Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung

mengandung bakteri Escherichia coli.6 Penelitian ini menggunakan metode


Sedangkan, dari hasil pemeriksaan oleh pengambilan sampel yaitu Simple Random
Murtiningtyas minuman susu kedelai Sampling hingga kuota sampel terpenuhi,
bermerek, 100% sampel tidak mengandung dengan memperhitungkan penyebaran sampel,
bakteri E. coli, begitu juga dengan minuman waktu dan biaya.
susu kedelai tanpa merek yang 100% sampel Aspek pengukuran penelitian ini adalah
tidak mengandung bakteri E. coli. 7 kualitas bekteri Escherichia coli pada minuman
Bakteri Escherichia coli merupakan susu kedelai yang dipasarkan di berbagai
mikroorganisme indikator yang dipakai di tempat di Kota Bandar Lampung. Pengukuran
dalam analisis air untuk menguji adanya dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium,
pencemaran oleh tinja, tetapi untuk media kemudian dicocokkan dengan tabel SNI 2897-
penyebarannya tidak selalu melalui air, 2008, memenuhi persyaratan jika total bakteri
melainkan melalui kegiatan tangan ke mulut Escherichia coli < 3 MPN/ml, dan tidak
atau dengan pemindahan pasif melalui memenuhi persyaratan jika > 3 MPN/ml.
makanan atau minuman.3 Enteropathogenic
Escherichia coli (EPEC) dan Enterohemorrhagic Hasil
E. coli (EHEC) dalam grup bakteri patogen yang Pada penelitian didapatkan dari
menyebabkan penyakit dengan berpegang pengambilan sampel untuk susu kedelai tidak
pada permukaan lumenal epitel usus host.4 bermerek sebanyak 12 sampel. Dan dilakukan
EPEC dan EHEC adalah penyebab utama diare uji MPN, dengan tahap pertama yaitu uji
infeksi yang mengakibatkan morbiditas dan penduga menggunakan media LSTB (Lauryl
mortalitas yang signifikan di seluruh dunia. Sulfate Tryptose Broth. Dari hasil uji penduga
Selain itu ada jenis lain menurut sifat tersebut didapatkan susu kedelai yang tidak
virulensinya, yaitu Enteropathogenic E. coli bermerek terdapat enam sampel positif
(EPEC), Enterotoxigenic E. coli (ETEC), adanya koliform. Hasil dari uji MPN dapat
Enteroinvasive E. coli (EIEC) dan dilihat pada tabel 1.
4
Enteroaggregative E. coli (EAEC).
Tabel 1. Hasil Uji Penduga pada Sampel Susu
Metode Kedelai Tidak Bermerek
Desain penelitian ini adalah deskriptif No. Nama LSTB LSTB LSTB MPN Interpretasi
1 -2 -3
observasional dengan pendekatan cross Sampel 10- 10 10 (MPN/ml)
sectional dan tujuan penelitian ini untuk 1. Sampel 1 0 0 0 <3,0 coliform (-)
menguji kualitas mikrobiologi pada minuman 2. Sampel 2 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
susu kedelai bermerek dan tidak bermerek di 3. Sampel 3 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
Bandar Lampung. Untuk menentukan indikator 4. Sampel 4 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
kualitas yaitu adanya bakteri coliform di dalam 5. Sampel 5 3 3 1 460 coliform(+)
susu kedelai dipakai sistem Multiple Tubes 6. Sampel 6 1 0 0 3,0 coliform(+)
7. Sampel 7 3 3 3 >1.100 coliform(+)
dengan menggunakan metode MPN (Most
8. Sampel 8 3 3 3 > 1.100 coliform(+)
Probable Number), melakukan uji pelengkap 9. Sampel 9 3 3 3 >1.100 coliform(+)
IMVIC (Indole, Methyl-Red, Voger Proskauer, 10. Sampel 10 3 3 3 >1.100 coliform(+)
Citrate) dan karbohidrat atau uji gula-gula. 11. Sampel 11 0 0 0 < 3,0 coliform(–)
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium 12. Sampel 12 3 3 3 > 1.100 coliform(+)
Kesehatan Daerah Bandar Lampung. Penelitian Keterangan: LSTB = Lauryl Sulfate Tryptose Broth
ini dilaksanakan mulai bulan September hingga
Oktober 2016. Populasi dalam penelitian ini Sampel tabung LSTB dengan hasil yang
adalah warung, minimarket ataupun dinyatakan positif kemudian dilakukan uji
supermarket yang menjual berbagai merek penegasan. Hasil dapat dilihat pada tabel 2
susu kedelai, sedangkan untuk susu kedelai
tanpa merek didapatkan dari beberapa warung Tabel 2. Hasil Uji Penegasan pada Sampel Susu
atau jajanan kantin sekolah, pinggir jalan Kedelai Tidak Bermerek
maupun produksi rumah tangga. No. Nama ECB ECB ECB MPN Interpretasi
1 -2 -3
Sampel 10- 10 10 (MPN/ml)

Medula | Volume 9 | Nomor 1 | Juli 2019 | 84


Agtaria Dwi Molita,M. Ricky Ramadhian, Rika Lisiswanti | Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung

1 Sampel 5 0 0 0 < 3,0 bakteri(-) Tryptose Broth (LSTB) dan diinkubasi pada
2. Sampel 6 0 0 0 < 3,0 bakteri(-) inkubator pada suhu 35oC selama 24 jam. Hasil
3. Sampel 7 0 0 0 < 3,0 bakteri(-) isolasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.
4. Sampel 8 3 3 3 > 1.100 bakteri(+)
5. Sampel 9 3 3 3 >1.100 bakteri(+) Tabel 3. Hasil Uji Penduga pada Sampel Susu
6. Sampel 10 3 3 3 >1.100 bakteri(+) Kedelai Bermerek
7. Sampel 12 3 3 3 > 1.100 bakteri(+)
No. Nama LSTB LSTB LSTB MPN Interpretasi
1 -2 -3
Sampel 10- 10 10 (MPN/ml)
Hasil pada uji penegasan pada sampel
1. Sampel 1 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
susu kedelai tidak bermerek menunjukkan 2. Sampel 2 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
bahwa terdapat empat sampel yang positif 3. Sampel 3 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
adanya koliform Escherichia coli. Dengan 4. Sampel 4 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
demikian untuk menarik hasil interpretasi MPN 5. Sampel 5 0 0 0 < 3,0 coliform(-)
dari jumlah koliform pada tiap sampel dapat 6. Sampel 6 0 0 0 < 3,0 coliform(-)
menggunakan tabel MPN berdasarkan 7. Sampel 7 0 0 0 < 3,0 coliform(-)
kombinasi tabung BGLB yang positif. Jumlah 8. Sampel 8 0 0 0 < 3,0 coliform(-)
koliform pada empat sampel tersebut melebihi 9. Sampel 9 0 0 0 < 3,0 coliform(-)
batas maksimum SNI 2897-2008 yaitu 20/ml 10. Sampel 10 0 0 0 < 3,0 coliform(-)
11. Sampel 11 0 0 0 < 3,0 coliform (-)
Sampel 8, 9, 10 dan 12 menunjukkan jumlah
Keterangan: LSTB = Lauryl Sulfate Tryptose Broth
koliform terbanyak. Terdapat dua sampel yang
didapatkan di pasar tradisional dikarenakan
Berdasarkan tahap uji MPN cemaran
kurangnya higinitas dan sanitasi dari tempat
mikroba dalam susu, karena tidak ditemukan
penjualan dan kontaminasi melalui udara
tabung LSTB yang positif maka tidak
seperti debu maupun asap kendaraan, serta
dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu uji
kurang diperhatikannya kebersihan dalam
penegasan, pelengkap, dan uji biokimia. Hasil
pengolahan bahan baku maupun kesehatan
uji susu kedelai bermerek pada tabel 12. Sudah
dari pengolah itu sendiri. Selanjutnya dilakukan
sesuai dengan SNI 2897-2008 tentang batas
uji pelengkap dengan mengisolasi bakteri pada
maksimum cemaran mikroba pada susu
media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) dari
kedelai, yaitu koliform harus < 20/ml atau < 3,0
tabung ECB yang positif. Hasil menunjukkan
MPN/ml.
tidak ada warna kilap logam atau hijau metalik
pada media EMBA tersebut dan dapat
Pembahasan
disimpulkan bahwa tidak adanya koloni bakteri
Pengambilan sampel untuk susu
Escherichia coli sehingga menunjukkan hasil
kedelai tidak bermerek sebanyak 12 sampel
negatif Escherichia coli pada sampel susu
yang didapatkan dari warung dan pasar
kedelai tidak bermerek.
tradisional, sedangkan untuk susu kedelai
Untuk mengetahui jenis bakteri tersebut
bermerek sebanyak 11 sampel. Kemudian
dilakukan uji biokimia yaitu menggunakan
dilakukan uji MPN, dengan tahap pertama
media TSIA (Triple Sugar Iron Agar), SIM (Sulfid
yaitu uji penduga menggunakan media LSTB
Indol Motility) dan uji Fermentasi Karbohidrat
dalam seri tiga tabung kemudian diinkubasi
dan didapatkan hasil 4 sampel terinterpretasi
pada suhu 35oC. Pada penelitian 11 sampel
suspek bakteri, yaitu 2 sampel suspek bakteri
susu kedelai bermerek berdasarkan tahap uji
Klebsiella pneumonia, dan 2 sampel suspek
MPN cemaran mikroba dalam susu tidak
Pseudomonas aerogenosa.
ditemukan bakteri koliform maupun
Pengujian isolasi bakteri dari susu
Escherichia coli, hasil uji susu kedelai bermerek
kedelai bermerek dilakukan dengan uji MPN,
sudah sesuai dengan SNI 2897- 2008 tentang
tahap pertama sampel harus melewati uji
batas maksimum cemaran mikroba pada
penduga terlebih dahulu. Sebelas sampel susu
susu kedelai, yaitu koliform harus < 20/ml
diencerkan ke dalam seri tiga tabung dengan
atau < 3,0 MPN/ml. Dikarenakan susu kedelai
Buffer Pepton Water (BPW) hingga larutan
bermerek tersebut diproduksi secara benar
diencerkan menjadi 10-3. Kemudian masing-
hingga dikemas dengan wadah yang tertutup,
masing larutan diisolasi pada Lauryl Sulfate
dan ditaruh ditempat yang tidak lembab,

Medula | Volume 9 | Nomor 1 | Juli 2019 | 85


Agtaria Dwi Molita,M. Ricky Ramadhian, Rika Lisiswanti | Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung

tidak terkena paparan debu serta paparan sampel positif adanya koliform. Dari hasil
sinar matahari langsung. Dengan demikian tersebut sampel yang positif koliform yaitu dua
susu kedelai bermerek sesuai dengan sampel susu kedelai yang didapatkan dari pasar
standarisasi dari cara pengolahan, pengemasan tradisional dan dua sampel didapatkan dari
serta pendistribusian.6 warung jajanan. Dilihat dari tempat
Pada penelitian Rumaidasari Habullah penyimpanannya dimana warung jajanan
dan Fatimawali (2015) susu kedelai yang di jual cenderung menggunakan kulkas untuk
di supermarket Kota Manado cemaran mikroba menyimpan susu kedelai tersebut sehingga
pada tiga sampel susu kedelai tidak memenuhi kemungkinan adanya perpindahan bakteri dari
standar setelah melalui pengujian Angka lingkungan dan menempel pada bungkus
Lempeng Total (ALT) karena melebihi batas plastik susu kedelai tersebut, selain itu
cemaran mikroba sedangkan dua sampel susu lamanya penyimpanan susu kedelai tersebut
kedelai memenuhi standar mikroba.8 yang dapat mempengaruhi kualitas susu
Disimpulkan bahwa susu kedelai bermerek di tersebut. Terdapat dua sampel yang
Kota Bandar Lampung 100% tidak terdapat didapatkan di pasar tradisional dikarenakan
cemaran bakteri dan telah memenuhi standar kurangnya higinitas dan sanitasi dari tempat
kualitas susu kedelai sesuai dengan SNI 2897- penjualan dan kontaminasi melalui udara
2008 tentang susu kedelai.7 seperti debu maupun asap kendaraan, kurang
Dari hasil penelitian susu kedelai tidak diperhatikannya kebersihan dalam pengolahan
bermerek didapatkan hasil negatif Escherichia bahan baku maupun kesehatan dari pengolah
coli. Pada hasil pemeriksaan, susu kedelai tidak itu sendiri, serta terkena paparan sinar
bermerek ditemukan bakteri coliform, namun matahari dalam waktu yang lama karena letak
bukan dari jenis E. coli. Hal ini dapat pasar tersebut di pinggir jalan.12
disebabkan oleh berbagai faktor, dapat berasal Pada empat sampel tersebut tidak
dari karakteristik bakteri itu sendiri maupun ditemukan adanya bakteri Eschericia coli
dari faktor luar bakteri, seperti lingkungan. tetapi ditemukan bakteri coliform lain yaitu
Faktor yang berasal dari bakteri itu sendiri jenis bakteri gram negatif Klebsiella pneumonia
misalnya karena bakteri Escherichia coli dan Pseudomonas aerogenosa, Menurut
mempunyai daya tahan yang lebih rendah Fardiaz (1993) dikatakan tidak adanya cemaran
dibandingkan bakteri coliform jenis lain. Maka pada bahan baku yaitu air dan dipastikan air
dapat diperkirakan bahwa bakteri coliform tersebut didihkan dengan benar dimana
yang terkandung pada sampel susu kedelai bakteri Escherichia coli tidak memiliki
tersebut bukanlah dari jenis E. coli, melainkan kemampuan hidup pada suhu tinggi yaitu jika
coliform jenis lain. Sehingga adanya coliform berada pada suhu diatas 45oC. Kontaminasi
dalam suatu makanan dan minuman tidak coliform didapatkan dari tidak bersihnya alat-
selalu menandakan bahwa telah terjadi alat yang digunakan untuk membungkus susu
kontaminasi pada makanan atau minuman kedalam plastik yang dapat menurunkan
oleh bakteri dari feses. Tidak ditemukannya kualitas susu kedelai secara signifikan, tempat
bakteri Escherichia coli juga dapat disebabkan penyimpanan saat penjualan susu kedelai,
oleh proses pengolahan dari awal hingga akhir selain itu juga susu kedelai tersebut mudah
yang tepat. Walaupun masih terdapat bakteri terpapar oleh lingkungan luar dan sinar
coliform, kemungkinan kontaminasi adalah matahari.9
pasca pengolahan. Telah disebutkan di atas Ditemukannya bakteri Klebsiella
bahwa bakteri Escherichia coli mempunyai Pneumonia karena penyebaran bakteri
daya tahan yang lebih rendah dibandingkan tersebut melalui udara oleh aerosol atau
coliform jenis lain, sehingga kemungkinan droplet yang mengandung mikroba sehingga
keberadaan bakteri Escherichia coli di dapat menyebabkan infeksi nasokomial. Feses
lingkungan sekitar produsen susu kedelai lebih adalah salah satu sumber yang paling signifikan
sedikit.8 dalam hal infeksi kepada pasien, yang
Dari hasil penelitian pada susu kedelai selanjutnya diikuti oleh berhubungan dengan
tidak bermerek pada hasil uji didapatkan susu alat-alat yang sudah terkontaminasi oleh
kedelai yang tidak bermerek terdapat empat bakteri. Sehingga penyebaran pada susu

Medula | Volume 9 | Nomor 1 | Juli 2019 | 86


Agtaria Dwi Molita,M. Ricky Ramadhian, Rika Lisiswanti | Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung

kedelai dapat melalu udara yang tercemar oleh dua sampel bakteri Klebsiella pneumonia dan
mikroba dan sanitasi alat-alat saat mengolah dua sampel lainnya bakteri Pseudomonas
bahan baku maupun pengemasan susu aerogenosa.
kedelai tersebut ke dalam plastik non-
steril. Selain faktor-faktor diatas kebersihan Daftar Pustaka
penjual juga sangat penting untuk menentukan 1. Abduh SBM, Mulyani S, Susilawati T.
kebersihan dari susu kedelai itu sendiri. Penjual Reduksi Bakteri Dan Biru Metilen, Serta
yang tidak bersih dan sehat akan menularkan Perubahan Intensitas Pencoklatan Dan pH
penyakit pada konsumen. Untuk itu perlu Susu Akibat Pemanasan Pada Suhu 80°C
adanya hygiene dan sanitasi pada penjual susu Dalam Periode Yang Bervariasi. Animal
kedelai.10 Agriculture Journal. 2013;2(3):123–131.
Sedangkan sampel yang ditemukan 2. Cahyadi W. Analisis dan Aspek Kesehatan
bakteri Pseudomonas aerogenosa karena Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : Bumi
bakteri tersebut memiliki kecenderungan Aksara. 2008.
hidup di lingkungan yang lembab mudah 3. Putra GS. Kinerja perusahaan. Jakarta :
ditemukan di air, tanah dan tanaman, Universitas Indonesia. 2010;1-8.
termasuk buah-buahan dan sayuran. Penyakit 4. Melliawati R. Escherichia Coli. BioTrends.
yang dapat terbawa oleh benih kecambah 2009;1(4):110-121.
kedelai yaitu BRS (Bacterial Red Stripe) 5. Law RJ, Gur-arie L, Rosenshine I, Finlay BB,
termasuk diantaranya bakteri Pseudomonas sp, Behnsen J, Deriu E, et all.,editor. In vitro
penyakit tersebut dapat muncul karena benih and in vivo model systems for studying
yang digunakan adalah benih yang tidak sehat enteropathogenic escherichia coli
sehingga mengganggu perkecambahan dan infections. Cold Spring Harbor Laboratory
pertumbuhan tanaman, yang kemudian Press; 2013.
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas 6. Sirait, Efni U. Hygiene sanitasi pengolahan
produksi.11 dan pemeriksaan escherichia coli dalam
Peneliti ini memiliki keterbatasan yaitu susu kedelai pada usaha kecil di kota
tidak mengetahui produsen susu kedelai yang medan [skripsi]. Medan: Fakultas
tidak bermerek sehingga ada kemungkinan Kesehatan Masyarakat, Universitas
mendapat sampel susu kedelai dari produsen Sumatra Utara; 2009.
yang sama. Peneliti juga tidak mengetahui cara 7. Murtiningtyas S. Uji bakteri escherichia
produsen mengolah dari bahan baku serta coli Pada minuman Susu kedelai dari
pemaikaian alat-alat masak yang digunakan beberapa penjual susuk di kota Surakarta
selama proses pembuatan susu kedelai. Selain [skripsi]. Surakarta: Fakultas Kedokteran
itu, peneliti tidak mengetahui kondisi Universitas Muhammadiyah Surakarta;
kesehatan produsen tersebut yang dapat 2016.
mempengaruhi adanya cemaran mikroba pada 8. Habullah R, Fatimawali NK. Analysis of
susu kedelai. Begitu juga dengan hipotesis Coliform Bacteria Contamination and
untuk penelitian ini yang menyatakan Escherichia coli soy milk sold in
terdapat pencemaran bakteri E. coli pada Supermarkets of Manado city.
minuman susu kedelai bermerek maupun PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi.
tanpa merek yang melebihi ambang batas yang 2015;4(1):20–31.
telah ditetapkan tidak terbukti.8 9. InfoPOM. Pengujian Mikrobiologi Pangan.
Jakarta Pusat. 2008;9(2): 2-3.
Simpulan 10. Fardiaz S. Petunjuk Laboratorium
Hasil penelitian pada sebelas sampel Mikrobiologi Pengolahan Pangan.
susu kedelai kedelai bermerek tidak ditemukan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
coliform maupun bakteri Esherichia coli. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat
Hasil penelitian dua belas sampel susu Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut
kedelai tidak bermerek sebanyak empat Pertanian Bogor; 1993.
sampel ditemukan adanya bakteri dari hasil uji 11. Jawetz. Mikrobiologi Kedokteran, Buku I,
penegasan ditemukan bakteri patogen yaitu Edisi I, Alih bahasa: bagian mikrobiologi.

Medula | Volume 9 | Nomor 1 | Juli 2019 | 87


Agtaria Dwi Molita,M. Ricky Ramadhian, Rika Lisiswanti | Uji Kualitas Mikrobiologi Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tidak
Bermerek di Kota Bandar Lampung

FKU Unair, Salemba Medika. Jakarta.


Indonesia; 2001.
12. Winarni I. Isolasi dan karakterisasi
bakteri patogen pada benih padi dan
kedelai. Matematika, Sains, Dan
Teknologi. 2013;14:135–141.

Medula | Volume 9 | Nomor 1 | Juli 2019 | 88

Anda mungkin juga menyukai